r&a

Rahel mengajak Arsyi makan di restoran mewah, makanan khas jepang, di sana terdapat sebuah danau, pondok pondok lesehan mewah berjejer menghadap ke danau.

ada juga perahu di sediakan khusus untuk para pengunjung.

Tak lama mereka duduk di sana seorang waiters datang.

"Mau pesan apa tuan?" tanya pelayan itu dengan ramah.

Rahel melihat menu makanan dan minuman.

"Kamu pesan apa sayang," tanya rehan pada Arsyi.

"Arsyi pesan es kelapa serut rumput laut, tapi pakai gula merah aja, ngk pakai sirup

iya," ujar Arsyi.

"Em, saya pesan jeruk panas satu, minumnya sama kan saja es kelapa,

makanannya aku Curly rice, pakai nasi" ucap Rahel sambil memberikan menu makanan itu pada pelayan.

"Tempuran satu, apa ada lagi tuan," tanya waiters itu sambil menuliskan pesanan mereka.

"Itu saja dulu," ucap rahel kemudian.

Arsyi memandang danau yang ada di depan mereka.

"Baby! panggil Rahel, kamu mikirin apa?" Rahel beralih duduk dekat Arsyi, kaki mereka sama-sama menggantung di lesehan,

"Em tidak. aku cuma menikmati cuacanya, di sini sejuk walupun cuacanya panas," ujar Arsyi sambil menatap sekeliling tepian danau.

"Arsyi! maukah kamu berjanji sama kakak," ujar Rahel tiba-tiba.

"Apa itu kak?" tanya Arsyi balik.

"Jangan tinggalin kaka ya!" Rahel memohon sambil menggenggam erat tangan Arsyi.

Arsyi menoleh kesamping lalu membenahi duduknya, ia bersila di depan Rahel.

"Arsyi tidak berniat meninggalkan kaka, jika kita di takdir kan untuk berpisah, ya kita harus menerimanya," ujar Arsyi

Rahel terdiam sejenak mencerna ucapan Arsyi.

"Kalau itu sudah pasti sayang, siapapun tidak bisa menolak kalu sudah kehendak yang kuasa," ujar Rahel.

"Sayang! kakak ingin kamu fokus dengan kuliahmu saja, jangan memikirkan laki laki lain lagi," ujar Rahel penuh harap.

"Iya kak, Arsyi janji tidak akan ada laki laki lain selain kakak," ujar Arsyi meyakinkan Rahel.

"Dan kakak mau, kamu menunggu kakak yang lagi merintis karir. Tiba waktunya nanti kakak akan melamar kamu, apakah kamu mau menikah dengan kaka suatu hari nanti," tanya Rahel sambil menatap wajah Arsyi.

Arsyi menganggukkan kepalanya,"Iya kak," ujarnya

"Benarkah baby?" ujar Rahel hampir tak percaya mendengar ucapan kekasihnya itu.

Rahel memegang tangan Arsyi, lalu mencium pucuk kepalanya.

Rahel merangkul pundak Arsyi, sesekali tangannya membelai rambut panjang Arsyi dengan kelembutan.

Tak lama kemudian 2 orang waiters datang membawa pesanan mereka,lalu menghidangkannya.

"Silahkan menikmati makanannya tuan," ujar pelayan itu seraya sedikit membungkukkan badannya, tanda mereka menghormat tamunya.

Arsyi dan Rahel mulai menikmati makan dan minum sajian khas jepang.

Sesekali Rahel menyuapi Arsyi Curly rice yang dia pesan.

"Ini lezat sekali, coba ini sayang enak sekali," ujar Rahel sambil menyuapi Arsyi, tampa bisa menolak Arsyi menerima suapan Rahel.

"Sebanyak kakak memesan Curly rice, menurut ku disinilah yang paling enak," ujar Rahel disela suapannya,

"Oh ya," sahut Arsyi, sambil menyesap minumannya.

"Iya benar, disini menurutku dari rasanya teksturnya,semua pas," ujar Rahel kemudian.

"Kalau begitu kita sering sering saja kesini," timpal Arsyi kemudian.

"Boleh-boleh, tapi apakah kamu tidak akan bosan jika di ajak kesini terus?" tanya Rahel

"Hem, asal berdua sama kaka, Arsyi tidak akan bosan," ujar Arsyi terkekeh halus.

"Sudah pintar juga ya kamu menggombal," ujar Rahel.

hahaha..,

Arsyi tertawa renyah saat mendengar ucapan Rahel.

"Sesekali ngk apa apa, kan pacar sendiri," Arsyi menirukan gaya bicara Rahel,

"Hem, aku sudah kenyang kak," Arsyi menepuk perutnya yang rata,

"Kan belum habis, kok sudah kenyang," ujar Rahel.

"Iya Arsyi kebanyakan minum,"ucapnya

tidak menyadari ada saus di pinggir mulutnya.

Rahel mengambil tisu lalu mengelap sudut bibir Arsyi, makan kok belepotan.

...****************...

Selesai makan mereka berjalan jalan menyusuri tepian danau, Arsyi berhenti di sebuah tangga yang menuju danau di dekat tangga itu terdapat pohon bunga yang tingginya dua meteran, di bawahnya ada bebatuan bisa untuk di duduki para pengunjung.

Arsyi memilih untuk duduk di bebatuan itu, dia melepaskan sepatu ,lalu kakinya mengurai ke air danau.

melihat itu Rahel juga ikutan duduk di sebelahnya, sesekali Arsyi memainkan air.

"Rasanya aku tidak ingin beranjak dari sini," gumam Arsyi.

"Iyah nanti kita bikin rumah disini saja, biar kamu bisa menikmati suasana ini seperti ini setiap saat, kamu mau," ucap Rahel.

Arsyi terkekeh..,

rahrll memperhatikan orang orang yang naik perahu, mereka bisa sampai ke tepian danau itu,

Rahel lalu berdiri,

baby...panggil Rahel.

iya,....

"Apakah kamu tidak ingin naik perahu itu,! lihat lah orang orang bisa sampai ke tepi.

aku ngk berani kak,

kan ada kakak sayang.

tetap saja Arsyi ngk berani di tengah itu.

apakah Arsyi pernah trauma tanya Rahel,

tidak, Arsyi hanya takut saja, Arsyi ikut berdiri memandangi orang orang itu."

Rahel memeluk Arsyi dari belakang.

kaka, mengejutkan saja, Arsyi memonyongkan bibirnya tampa di lihat oke Rahel.

malu kak lihat banyak orang,

biar kan saja, lagian kaka nyaman seperti ini.

Suasananya hampir gelap,lampu lampu resto sudah menyala,

"Sudah hampir gelap, kita pulang kak.

ayolah," Rahel membantu Arsyi turun dari gundukan batu itu,

Rahel meluncurkan mobilnya dengan pelan,

sekali Rahel melirik Arsyi.

tak terasa waktu berlalu dengan cepat mobil Rahel memasuki halaman rumah Arsyi,

sesampainya di rumah, Arsyi mendengar ada keributan di dalam, kak Arsya menangis,

Arsyi ada apa,

ngk tau kak.

ya sudah kaka ngk pamit sama om dan tante ya, ngk enak sepertinya keluargamu lagi ada masalah, sampaikan salam saja sama mereka.

kamu hati hati di rumah ya sayang.

jaga dirimu untuk kaka.

iya kak ,kakak juga hati hati ya, rehan mengelus pucuk kepala Arsyi lalu menciumnya, ya sudah kamu langsung masuk saja, kaka pulang dulu.....

Arsyi masuk ke rumah dengan hati bertanya tanya,

"Pa ma.....,tadi Arsyi dengar ada keributan ada apa, tanya Arsyi?"

mamanya menyeka air mata, mereka tidak tau

kalau arsyi sudah pulang.

"Kamu sudah pulang nak,?"

iya ma,'

ya sudah kamu masuk ke kamar ganti baju mu.

tapi ma, sudah istirahat lah Arsyi papanya menimpali,

Arsyi menuju kamarnya dengan perasaan aneh, ngk seperti biasanya papa dan mama seperti ini, dan tadi, ada apa dengan kak Arsya, kenapa dia menangis, Arsyi berniat ke kamar kakaknya,

niatnya diurungkan setelah Arsyi menimang nimbang pikirannya.

sudahlah nanti saja aku tanyakan setelah keadaanya sudah membaik.

"Arsya memang keterlaluan, keputusannya sendiri tapi dia sendiri yang mau membatalkan nya."

Atika hanya berdiam diri saja, keluarga Johan tidak tau masalah ini.

ya sudah pa ayo, kita istirahat jangan banyak pikiran, mama takut papa jatuh sakit.

"Pa, mama mau melihat Arsya sebentar di kamarnya."

tok tok tok Arsya, ini mama, buka pintunya ya nak, Arsya,..panggil Atika berulang ulang,

ma, jangan ganggu Arsya tolong,

ya sudah nak, terimalah apa yang sudah menjadi keputusanmu.

"Tidak Ma," suara arsya menggema di penjuru ruangan, Arsya tidak mau menuruti kemauan kalian, tidak,

Arsya, ini bukan kemauan kami tapi kemauan kamu sendiri,

Arsyi keluar dari kamarnya, melihat mamanya berdiri depan kamar kak Arsyi,

"Ada apa ma, sudah nak, biarkan saja, kakakmu mau menyendiri dulu.,"

Empat hari lagi waktu pernikahan arsya dan Aditya,

keputusan Arsya kabur dari rumah sudah bulat, Arsya, lebih baik memilih kabur dari murah di banding akan dinikahkan dengan laki laki cacat itu,

Arsya di bantu oleh temanya, yang menunggu di pojok jalan samping kamarnya Arsya,

sebelum arsya keluar rumah, Arsya sudah menulis pesan di kertas untuk arsyi adiknya,

to arsyi

arsyi kakak pergi dari rumah,kakak tidak ingin menikah dengan laki laki yang cacat dan impoten, aku harap kamu mau mengantikan posisi kakak, karena kalau tidak bisa bisa keluarga kita akan di hancurkan oleh tuan Johan Wilson, kamu tidak igin kan keluarga kita menjadi gembel,

aku rasa aditya cocok untuk mu

bay Arsya,

Jam sudah menunjukkan pukul tuju pagi senjaya dan istrinya sudah duduk di meja makan untuk sarapan,

bi Ana memangil non arsya dan Arsyi,,

non Arsyi sudah turun tuan tapi non arsya tidak ada jawaban, biarkan saja BI, nanti biar aku yang ke kamarnya, jelas Atika.

...****************...

ikuti terus ceritanya ya, jangan lupa vote dan like

Terpopuler

Comments

princess purple

princess purple

aduh thorr, pusing bacanyaa
penulisannya ya thor.. pdhal ceritanya oke

2021-12-21

0

Silva

Silva

beuh...baru kali ini aku menikmati cerita yg msh berantakan dlialog dan tanda petiknya, konsep ceritanya bagus tp msh berantakan thor...semangat terus thor, terima kasih

2021-11-30

0

Salma Syam

Salma Syam

Arsya kurang ajar ya thor.. kesian Arsy yg baik hati

2021-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!