keluarga baru arsyi

Setelah membersihkan diri, Arsyi mengenakan pakaian santai seperti biasa, t-shirts dan celana pen nya.

Terkadang Arsyi memikirkan, seperti apa pernikahannya ke depan nanti.

Aditya yang di kabarkan lumpuh, ternyata itu tidaklah benar. Aditya malah jauh lebih baik, lebih sehat, andai saja Aditya bersikap baik padaku,...

Tetapi kenapa Aditya dan keluarganya menutupi ini semua, batin Arsyi bingung.

Bukan Kamu saja yang menderita dengan pernikahan ini, aku lebih menderita.

terutama aku merelakan perasaanku,cintaku,kekasihku. tok tok tok,

suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Arsyi.

ya masuk,..

maaf non, tuan dan nyonya sudah menunggu untuk makan malam.

Oh baiklah BI,.. aku akan segera turun.

Arsyi beranjak dari duduknya, turun menuju meja makan, dimana mama dan papa mertuanya sudah menunggu.

Arsyi memelankan langkahnya, saat dia melihat ada Aditya juga, yang sudah duduk di depan papa dan mamanya.

malam ma,..pa,.. sapa Arsyi

Alah sok ramah pula, batin Aditya mencibir Arsyi, tampa memandang ke arah Arsyi,

Malam nak, duduklah. Arsyi menarik kursi di samping Aditya.

iya ma,

ayo nak, ambilkan suamimu nasi dan lauk pauk. Arsyi mengambil piring, lalu hendak mengambil lauk buat Aditya

biar aku saja yang ambil, kamu ambil lah makananmu saja, kata Aditya.

Arsyi memberikan piring yang sudah di ambilnya.

tak ada pembicaraan sampai makan malam pun selesai.

Arsyi dan Aditya,! habis makan keruang keluarga dahulu,..

Ada yang ingin papa bicarakan.

Baik pa,.. sahut Arsyi

Aditya hanya diam saja.

Setelah berkumpul di ruang keluarga, Johan membuka pembicaraan.

"Aditya, sekarang kamu sudah menikah, sudah menjadi kepala keluarga, sesuai apa yang papa katakan sebelum kamu menikah.

Papa sudah mengurus semuanya,

dan besok papa dan mama akan pulang ke tanah kelahiran papa.

Secepat itu kah,..pa ma, Arsyi menatap papa dan mama mertuanya bergantian,

iya nak,.. karena perusahaan di sana ngk ada yang urus.

Aditya juga sudah dipindahkan kerja disini,

jadi papa dan mama lah yang mengantikan Aditya di sana.

Tapi kalian ngk usah khawatir, tentu saja papa dan mama akan sering pulang. ucap mamanya Hanna.

Ya, atau kalian yang akan berkunjung ke sana, kata papa johan. Arsyi kan belum pernah ke Liverpool, jadi ajaklah Arsyi ke sana nanti.

oh ya nak, kalian akan berbulan madu dimana,? tanya Hanna,?

Arsyi kaget mendengar kata bulan madu,

untung saja Arsyi bisa menutupi kekagetannya.

Nantilah ma, Aditya mau fokus di kantor dahulu, karena aditya baru kerja disini, pasti banyak pekerjaan yang numpuk, tentu banyak yang Aditya ngk paham, jadi ya harus di pelajari dahulu.

iya sayang,.. jika kamu sudah ngk terlalu sibuk, luangkanlah waktumu ya,

iya ma,...

jadi papa mohon, perlakukan lah istrimu dengan baik, walaupun kalian baru pertama kali bertemu ya kalian belajar saling mengenal.

Arsyi juga, layani lah suamimu dengan baik, patuhilah pada perintahnya.

Baik pa,.. jawab Arsyi

ya sudah sekarang kalian istirahatlah,

Arsyi sebetulnya berat hati mau berdiri,

karena tentu saja dia tidak akan nyaman tidur satu kamar dengan Aditya.

Aditya sudah berjalan hendak menaiki tangga menuju kamarnya.

Adit panggil mamanya,

ajak istrimu dong nak,..! masa istrinya di tinggal, goda mama Hanna

ya jalan lah,.. apa mau aditya gendong,?

oh tidak tidak,.. aku bisa jalan sendiri kok,

Arsyi pamit pada mertuanya.

ma pa arsyi ke kamar dulu, selamat malam.

Malam sayang,.. jawab mama Hanna menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya, senyum yang banyak arti.

Sesampainya di kamar Aditya langsung merebahkan badannya di tempat tidur king,

sengaja aditia merebahkan badannya mengambil posisi di tengah tengah tempat tidur, mungkin Aditya kira, Arsyi juga akan tidur di sana.

Arsyi berjalan menuju sofa, tampa melirik Aditya sedikit pun, dia mulai mendudukkan pantatnya di sofa.

tak ada pertanyaan, dan pembicaraan di antara mereka berdua.

Sesekali Aditya melirik gerakan Arsyi yang duduk di sofa.

Arsyi sudah merasa lelah, dia mulai merebahkan badannya juga,

karena kurang berasa nyaman, ngk ada bantal dan selimut, Arsyi berdiri menuju tempat tidur dimana Aditya berbaring di sana.

Arsyi mengambil bantal dan selimut,

eh,.. ngapain kamu,.. ini bantal dan selimutku, Kamu ngk boleh memakainya.

terus aku pakai apa,? disini kan ada dua bantal dan dua guling, kata Arsyi

apa aku ngk boleh memakainya,?

tidak,.. Kamu cari saja yang lain. aku ngk mau bantal ku jadi bau il*r kamu nanti.

Arsyi menghembuskan nafasnya panjang,

Arsyi berjalan hendak menuju sofa lagi,

oh ya Kamu,.. dengarkan aku.

besok orang tuaku akan pergi, jadi malam besok Kamu tidur di ruang tamu.

Aku ngk sudi satu kamar dengan kamu.

Aditya menatap sinis pada Arsyi.

Dan aku juga lebih ngk sudi berada di neraka ini, balas Arsyi lebih sinis dari Aditya.

Kamu,..! apa Kamu bilang kamar ku neraka,..

Aditya bangun dan berdiri mendekati Arsyi.

Arsyi tidak menghiraukan nya.

ia berjalan menuju sofa.

hey Kamu yang sopan sedikit ya, ini kamarku, bentak Aditya

Iya maaf, ini memang bukan kamarku,

aku tidak berhak disini. suara Arsyi serak, hampir menangis.

Arsyi mengambil bajunya beberapa lembar di dalam almari, lalu membawanya ke sofa, buat di jadikan bantalan kepalanya.

Aditya melirik apa yang di lakukan arsyi,..

ia merasa sedikit bersalah, karena ego Aditya tinggi,.. AGH biarkan saja, nanti kalau dikasihani malah ngelunjak.

Aditya mematikan lampu kamarnya, dia menggulung badannya dengan selimut.

Sementara Arsyi tidak bisa tidur,

untuk pertama kalinya aku menginap disini, ternyata suasananya tidak seperti aku bayangkan.

Arsyi teringat bayangan sosok Rahel, pacarnya yang sangat menyayanginya itu.

Jika aku menikah dengan nya, aku tidak akan mendapatkan perlakuan begini.

maaf kan aku kak,.. Arsyi tertidur dalam keadaan memikirkan kekasihnya.

Arsyi memeluk tubuhnya, tampa selimut.

Kedua tangan berada di depan tubuh,mencari posisi nyaman. Lutut ditekuk dan kaki agak dilipat mendekati bagian atas tubuh. Posisinya mirip seperti bayi dalam kandungan.

Aditya terbangun saat jam menunjukkan pukul tiga pagi.

dia berjalan menuju ke kamar kecil.

saat kembali aditya menyalakan lampu kamarnya, karena merasakan tenggorokan nya kering, 'ia mengambil segelas air minum' di Nakas lalu meneguknya hingga tandas.

mata Aditya tertuju pada sofa di ujung dekat jendela kamarnya.

pelan pelan Aditya menghampiri Arsyi yang tertidur di sana, dia memperhatikan Arsyi yang tertidur pulas.

Cantik juga,.. perempuan licik ini, gumamnya dalam hati.

cantik cantik, tetap saja Kamu perempuan tidak punya malu, Aditya menyunggingkan senyuman nya yang licik.

Lihat saja Kamu, "setelah orang tuaku pergi."

Kamu akan membayar mahal atas perlakuan keluargamu, terutama kakakmu,

seolah olah aku ini tidak bisa mendapatkan perempuan yang lebih dari kalian semua.

seenaknya menggilir pernikahan, cih,... tunggu saatnya nanti, aku akan mencampakkan Kamu seperti barang bekas yang memang tak berguna.

Nantikan episode selanjutnya ya,

maafkan author jika kata katanya banyak yang salah.

salah ketik atau terbalik dan mungkin juga kata katanya kurang beraturan, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,kekeliruan

ini ril karya saya sendiri, di ketik dengan kedua tanganku sendiri

semoga yang membaca karyaku menghargai author yaah,

jangan lupa komentar saran dan kritikannya yang baik dan sopan, yang like karyaku, aKu doa akan rezekinya lancar selalu dalam lindungan tuhan Amin... terima kasih selamat membaca,❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Butiran Debu

Butiran Debu

halah biasa klo di awal bilang kek gitu gak nafsu lah apa lah,,,tapi klo di deketin cwok lain cemburu trus bucin,,,,

2023-01-29

0

afseen

afseen

kan ortunya sendiri yg maksa arsyi buat gantiin kknya diancam pula kluarga arsyi, salah paham nih brarti aditya bengek

2022-03-16

1

Mba Yun

Mba Yun

seru ,apalagi KL ARSYI SM rehel berjodoh

2021-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!