bertemu pujaan hati

Benar benar, anak ngk tau sopan santun, Aditya menggelengkan kepalanya melihat, 'tingkah laku Arsyi.'

Aditya belum juga selesai sarapan, Arsyi sudah pergi begitu saja, buru buru lagi. batin Aditya.

eh tunggu kenapa aku memikirkannya, ya terserahlah dia mau berbuat apa. aku ya masa bodoh.

tapi,... tetap saja kalau di rumah punya peraturan, tidak bisa seenaknya saja.

Aditya sudah siap berangkat kerja, asistennya sudah menunggu di depan.

asisten Aditya, Refaeli, sudah sangat lama mengabdi padanya.

Refaeli, sangat bisa di andalkan dalam urusan apa pun.

Kemana pun Aditya, Refaeli pasti akan ikut andil,

kecuali ada pembagian tugas penting, jadi mereka harus berbagi, ada yang ke sana dan ada yang kesini, begitulah keadaanya.

Aditya dan Refaeli, sudah memasuki gedung yang menjulang hampir selangit tingginya,

hampir 1 bulan aditya menggeluti perusahaan yang selama ini di handel papanya.

Menurut Aditya, tidak banyak perubahan di sana, perusahaan yang di pimpin oleh papanya, hanya mendapatkan nilai rata rata, tidak rugi dan tidak juga begitu untung.

Aditya berjanji, akan bekerja lebih keras lagi, agar perusahaan ini mencapai gold.

rif,..!! kumpulkan semua data karyawan penting, dan cek cara cara kerja mereka.

baik tuan,..

*

Deret deret, "ponsel Arsyi bergetar," tanda ada panggilan masuk.

Arsyi mengambil ponselnya dari dalam tas, "melihat ke layan handphone ya sekilas."

Kak Rahel cell...

Arsyi memencet tanda menerima panggilan,

"ya halo kak,..

sayang,.. kamu di mana,?

Arsyi masih di kampus kak.

jam berapa pulangnya,?

Satu jam lagi kak,.. kaka sudah di mana,? "tanya Arsyi balik,"

Kaka sudah arah ke kampusmu sayang,..

apa,.. ngk kelamaan kaka menunggu Arsyi,.!!

ngk ada kata kelamaan kalo soal jemput kamu sayang,.."rehan tersenyum menggoda Arsyi,"

mulai lah gombalnya keluar, "Arsyi tersenyum simpul,"

hehehe,.. ya ngk la sayang,.. kaka tunggu kamu di parkiran ya,!! kamu dimana sekarang,?

arsyi di kantin kak,!!

sama siapa,? tanya Rahel,

"Rahel berjalan menuju kantin yang di katakan Arsyi barusan." sementara pembicaraan Rahel dan Arsyi masih saja berlangsung.

Banyak anak anak kampus yang kagum dengan ketampanan Rahel. ada juga yan jahil menggodanya,

teman teman kak,..

dimana,...?

ya di kantin kampus kakak ku sayang,..

Rahel tersenyum,.. dia sudah melihat, "dimana Arsyi dan teman temanya berada."

tapi Arsyi tidak menyadari, sepasang mata sedang memperhatikan nya.

Cie cie,..! sekarang sudah beraninya pakai sayang sayangan ya, "goda teman temanya."

apaan sih kalian, "Arsyi tersipu malu,"

ponselnya masih berada di dekat telinganya Arsyi,

begitupun dengan Rahel, "dia sengaja tidak mematikan ponselnya," sampai Arsyi menyadari kalau Rahel sudah berada di samping nya.

hem,.. Rahel bedehem,

kak,...!! serunya, kakak masi di sana,?

iya,.. kaka sudah disini sayang,..? Rahel tersenyum lebar.

Arsyi kaget,.. kakak,.. teriak Arsyi, "memukul mukul lengan Rahel dengan tangannya.

Arsyi senang, bercampur jengkel dengan kelakuan Rehan.

Rahel memeluk Arsyi, "sudah sayang." tangis Arsyi pecah tak tertahankan.

sayang kok kamu menangis,.. ada apa ha,!

apa kamu terharu dengan kehadiran ku tiba tiba, "Arsyi menggeleng."

ayo duduk, "kamu yang tenang ya." Rahel menghapus buliran air bening yang mengalir di pipinya Arsyi.

teman teman Arsyi hanya bengong, "melihat kejadian ini, dimana Arsyi menangis, saat di peluk kekasihnya, seolah olah ada beban berat yang selama ini Arsyi pikul sendiri.

ya sudah,.. jangan menangis lagi, kakak akan menunggumu. Rahel mengelus punggung Arsyi, "menenangkan nya."

ini minum dulu arsy "teman Arsyi menyodorkan air minum pada Arsyi,"

Arsyi mengambil dan menyedot air minum tersebut.

arsy,.. kamu kenapa,? kok ngk cerita ke kita, kalo kamu punya masalah.

ngk,.. ngk ada apa apa kok, kalian nih kepo banget,.."Arsyi tersenyum."

ya wajarlah kita kepo arsy, kita kan teman kamu, timpal teman Arsyi yang lainya.

iya sudah kalo Arsyi sendiri belom mau cerita ngk apa apa, jangan di paksa, "mungkin Arsyi belom siap, ya teman teman," rehan tersenyum pada teman teman Arsyi.

ya ampun kak,.. cakep banget,! kakak cocok deh sama Arsyi, "kata lara," seorang temanya Arsyi.

oh ya man teman kenalin ini kak Rahel namanya, Arsyi memperkenalkan kekasihnya rehan pada sahabatnya. "Rahel menjabat tangan teman Arsyi satu persatu,

Rahel, Lara, GINA, dan Evi, mereka berkenalan.

tiba tiba, bel masuk kelas berbunyi,..

kak,.. kita masuk dulu ya,.!!

oh ya ya, silahkan, "selamat belajar ya." kaka tunggu di sini,

baik lah kak, kami pergi ya dada....

Arsyi dan teman temanya berjalan menuju kelasnya,

"sementara Rahel, dia memilih memainkan ponselnya."

*

"Arsyi dan teman temanya sudah keluar dari kelas," Arsyi langsung menuju kantin, dimana rehan sudah menunggunya.

sudah sayang,.!!

iya kak,..!

ayo kita langsung pergi saja, "Rahel menggandeng tangan Arsyi,"

teman teman, aku duluan ya,

iya arsy, hati hati ya,

ok, "Arsyi melengkungkan kan jari telunjuknya dengan jari jempol membentuk huruf O."

banyak mata menatap Arsyi dan Rahel yang berjalan bergandengan.

ada pula yang sebagian merasa iri melihat ketampanan Rahel, dan juga kecantikan Arsyi, terutama yang selama ini mengagumi Arsyi.

* Rahel membuka kan pintu mobil buat Arsyi.

pelan pelan mobil rehan telah meninggalkan kampus Arsyi.

sesekali Rahel melirik kearah Arsyi, tapi tidak bertemu dengan mata yang selama ini ia rindukan.

Arsyi,..! rehan menepikan mobilnya.

Arsyi melihat kearah Rahel, "kenapa berhenti disini kak," tanya Arsyi. kakak kangen banget sama kamu, "Rahel mengembangkan senyum termanisnya buat Arsyi."

lalu Rahel mencondongkan badannya ke arah Arsyi, "Arsyi memejamkan matanya."

kakak mau ngapain,!!

Rahel mengambil seat belt, dan memasangkan nya pada Arsyi,

rehan tersenyum,

"kamu kira kakak mau ngapain," hayo,..

Arsyi hanya tersenyum malu, "mukanya memerah bak udang rebus,"

"perempuan memang kebiasaan ya, naik mobil ngk paki sabuk,"

Rahel memegang badan Arsyi, "menariknya agar sedikit mendekat dengan Rahel, Rahel mencium kening Arsyi dengan kelembutan.

Arsyi baru sadar, kalau saat ini dia sudah menikah, walaupun pernikahannya hanya batas satu tahun.

tetap saja Arsyi berstatus istri orang.

Arsyi mendorong badan rehan dengan lembut, "agar Rahel tidak merasa di tolak."

Arsyi tidak ingin melihat Rahel kecewa.

Rahel kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

mereka sama sama membisu,

apa lagi Arsyi, "dia tidak berani melihat kearah Rahel," dia grogi dengan kejadian barusan.

hem,.. sayang, apa kamu ngk ganti baju dahulu,

"tanya Rahel."

oh, ngk usah kak, kita langsung aja ya.

"kalo Arsyi ganti baju dahulu, apa kata mama, kalau ganti baju di rumahnya Aditya, itu tidak lah mungkin.

nanti Rahel pasti akan bertanya, itu rumah siapa.

Rahel membelokkan mobilnya, menuju butik terkenal dan termahal di kota ini.

kenapa kita kesini kak,.. "Rahel tidak menjawab pertanyaan Arsyi," malah turun dan membukakan pintu mobil buat Arsyi."

ayo turunlah sayang,.. Arsyi menurut saja, "Rahel menggandeng pinggang Arsyi."

memasuki butik tersebut,

melihat kedatangan Arsyi dan Rahel, pelayan butik itu membungkukkan badannya, tanda hormat pada tamu nya yang datang.

silahkan tuan,.. mari saya antar,!! "serunya."

kak kita ngapain kesini, "rengek Arsyi.

pilihlah baju yang kamu suka,.!

kak, tapi Arsyi tidak membutuhkan baju,..!

kalo kakak yang menginginkan nya,.! bagai mana,!

Arsyi tidak bisa menolaknya,..

ok ok, demi kakak, "Arsyi memonyongkan bibirnya kesal."

Rahel tersenyum, gitu dong sayang, "muah."

Rahel mengecup pipi Arsyi dengan secepatnya.

kakak,.. malu taukK... teriak Arsyi.

Rahel tak perduli.

perasaanya senang, bahagia bila bersama orang yang di cintai nya.

*Arsyi memilih, dress hitam selutut. bentuk tangannya memanjang setengah bagian tangan Arsyi, bagian atasan bajunya ada talinya, yang bisa diikatkan ke perut agar tidak kelihatan longgar saat di kenakan.

Arsyi keluar menemui rehan di ruang tunggu.

Melihat kedatangan Arsyi dengan dress barunya,

Rahel tersenyum puas,

"kamu cantik sekali sayang,.."

mendengar pujian Rahel, Arsyi jadi malu.

tapi masih ada yang kurang, "kata Rahel."

apa lagi sih kak, "Rahel menarik tangan Arsyi menuju tas branded."

Rahel mengambil tas warna abu abu. "ini cocok untuk mu,"

kak ini sudah cukup,

sayang,.. ngk mungkin kamu secantik ini, memakai dress, tasnya ransel.

orang yang melihatnya kan aneh,

ya sudah terserah kaka saja.

gitu kan enak, "kata Rahel."

ya sudah, Mbak ambil yang ini ya,

langsung di pakai semuanya tuan, "tanya pelayan tersebut."

iya langsung di pakai.

Rahel membayar tas dan baju tersebut dengan kartu limited.

lanjut di episode selanjutnya ya,

maafkan author jika kata katanya banyak yang salah, salah ketik atau terbalik dan mungkin juga kata katanya ngk beraturan, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,

ini ril karya saya sendiri, di ketik sendiri dengan kedua tanganku ini,

semoga kalian yang membaca menghargai author ya,

yang like karyaku, aku doakan rezki nya lancar selalu dalam lindungan tuhan Amin

... terima kasih selamat membaca,❤️❤️

Terpopuler

Comments

Butiran Debu

Butiran Debu

sebenernya namanya rahel apa rehan sih thour bingung jadinya,,,

2023-01-29

0

Kang Gaming

Kang Gaming

bingung anjay baca nya

2022-10-12

0

Kang Gaming

Kang Gaming

thor mon maaf nih, kalo bisa perbaiki kata" nya yah, bingung saya baca nya, selepas itu tetap semangat yah💪🏼. jangan berkecil hati oke, Excited for you thor😊

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!