Dave terdiam, apakah benar yang dikatakan oleh wanita itu? Ataukah hanya sandiwara semata yang dilakukan Cerin? Ia mulai bingung, akankan Cerin mengatakan hal yang sebenarnya?
Kemarahan Cerin hanya terdengar jelas di telinga Dave, ia mencerna semua pembicaraan gadis yang tengah berdiri di hadapannya.
"Kau mengatakan bahwa aku adalah wanita j*lang bukan? Jika benar adanya begitu, apakah ada wanita j*lang yang menjaga kehormatannya?" tanya Cerin masih dengan nada besar, ia menumpahkan semua apa yang telah ia pendam.
Lagi dan lagi, Dave kembali terdiam. Sosok Dave yang dikenal sadis, bisa terdiam karena Cerin mengatakan apa yang ada dibenaknya.
"Kenapa diam? Tidak bisa untuk marah kepadaku? Hei, sadarlah! Aku adalah Cerin, siapapun dirimu, apapun jabatanmu, seperti apapun dirimu, aku tidak akan pernah takut untuk melawanmu, aku percaya bahwa kebenaran akan terungkap dengan sendirinya. Saat waktu itu tiba, akan kupastikan bahwa kau akan menyesalinya di kemudian hari. Kau akan menangisi semua yang telah kau perbuat kepadaku!" desis Cerin emosi, bola matanya memancarkan aura kemarahan yang begitu dahsyat.
Ia menatap Dave dengan tatapan muak, semua rasa ketakutannya terhadap Dave lenyap begitu saja.
Tak ingin berlama-lama berhadapan dengan pria gila itu, Cerin meninggalkan Dave dan Leo dengan rasa emosi luar biasa. Ia tidak ingin melihat wajah siapapun lagi di rumah ini, ia berniat akan pergi dari rumah bak Neraka Dunia baginya. Rumah ini menjadi saksi atas kepedihan, penderitaan atas dirinya.
Ia tidak ingin hidup dalam rumah yang telah memberikan banyak kenangan pahit yang harus ditelannya.
Dave mengikuti Cerin secara diam-diam, wanita itu tampak pergi ke luar mansion.
Dalam benaknya bertanya, mau ke mana wanita itu? Apakah mencoba ingin perg dari mansion ini?
"Apakah kau ingin kabur dari sini?" suara Dave mengejutkan Cerin, sehingga wanita itu menghentikan langkah kakinya.
"Mau ke mana diriku, itu bukanlah urusanmu. Aku tak mempunyai urusan apa-apa denganmu, jadi tolong, jangan pernah mengganggu ketenangan hidupku. Aku ingin hidup damai tanpa adanya permasalahan yang harus mengusik hidupku," ujarnya pelan, ia menatap Dave dengan dalam.
"Hal konyol macam apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengizinkanmu meninggalkan mansion ini!" tegas Dave, ia tidak akan mengizinkan wanita itu untuk pergi dari mansion.
"Lantas, untuk apa aku tinggal di rumah yang bagaikan Neraka Dunia bagiku? Apakah aku mendapatkan kedamaian? Tentu tidak, kau tidak punya hak untuk melarangku, karena aku adalah Cerin!" tutur Cerin membantah perkataan Dave. Ia tidak mau kalah saling dalam berdebat dengan pria itu.
"Jika kau adalah Cerin, maka aku adalah Dave! Tidak ada yang boleh menentangku di rumahku sendiri!" Dave marah.
Ia menarik paksa tangan Cerin agar kembali masuk ke dalam mansion, semua pelayan memperhatikan mereka. Dave menatap tajam ke semua pelayan, membuat bulu kuduk mereka berdiri, semua pelayan tersebut menundukan wajahnya, tidak menatap Dave dan Cerin yang sedang berdebat di hadapan mereka.
Cerin menepis kasar tangan Dave yang menarik paksa tangannya. Jujur, ia tidak suka diperlalukan seperti itu.
Rasanya sudah cukup diperlakukan bagaikan binatang.
"Kau menentangku?" Dave menghentikan langkah kakinya.
"Haruskah aku takut kepadamu? Yang harus kau tahu bahwa Cerin yang dahulunya wanita lemah, sekarang telah berubah, tak ada lagi rasa takut yang menghantuinya. Ia sekarang telah berubah menjadi Cerin wanita yang kuat!" Cerin masih dengan pendiriannya bahwa ia bukanlah wanita lemah, walaupun sebenarnya ia adalah wanita lemah, entah mengapa, hari ini, kekuatannya bertambah untuk menentang pria itu.
Sebuah keajaiban.
Namun tiba-tiba kepalanya terasa begitu berat, perutnya terasa begitu mual. Tubuhnya terasa begitu aneh, ada apa dengannya?
Tubuhnya amburuk seketika, Dave membulatkan matanya, terkejut. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ada apa dengan wanita itu?
Dave panik, ia menggendong Cerin masuk ke dalam pelukannya. Ia membawa ke dalam kamar tamu yang telah disediakan.
"Leo!" teriak Dave memanggil Leo dari kejauhan.
Leo yang berada tak jauh dari Dave pun segera belari mendekat ke arah Dave.
"Ada apa, Dave?" Leo ikut panik. "Ada apa dengan Cerin?"
"Jika aku tahu dia kenapa, aku tidak akan memanggilmu!" ketus Dave kesal, disaat dirinya panik, masih bisa Leo bertanya seperti itu. "Hubungi Ziko untuk datang kemari secepatnya, jika lama maka uang gajinya akan aku potong!"
"Baiklah, bawa saja Cerin ke kamar tamu, aku akan menghubungi Ziko secepatnya." Leo melenggang pergi meninggalkan Dave, ia segera menghubungi Dokter Ziko.
...----------------...
"Kau apakan dia, Bos?" tanya Ziko menyelidiki Dave dengan penuh tanda tanya.
"Apakan apanya, Ziko? Jangan membuatku cemas, katakan ada apa dengannya!" bentak Dave, suaranya memenuhi ruangan.
"Bos, jika bermain gunakanlah pengaman agar aman, kalau sudah seperti ini, 'kan, ribet," celetuk Ziko memajukan bibirnya kesal.
"Maksudmu?" tanya Dave bingung, ia tidak dapat mengerti apa yang dikatakan oleh Dokter Ziko.
"Jangan berpura-pura bodoh, Bos. Aku tahu bahwa kau mengetahui arah pembicaraan kita!" seru Ziko kesal, melihat tingkah laku Bosnya seperti orang bodoh.
"Ziko, aku sedang tidak ingin bercanda padamu, katakan padaku, apa yang terjadi padanya! Jika kau masih ingin bermain-main denganku, akan kupastikan bahwa semua uang yang ada di rekeningmu akan hangus hari ini juga." ancam Dave tidak main-main kepada Ziko.
Ziko terdiam, nyalinya langsung ciut, ia takut jika pria itu membekukan rekeningnya, uang yang selama ini ia kumpulkan akan terasa sia-sia jika uang itu hangus begitu saja.
"Dia hamil, Bos," ungkap Ziko dengan kebenaran yang ada pada wanita itu.
"Hah ... Hamil?!" teriak Leo dan Dave bersamaan dengan kuat, membuat Ziko menutup kedua telinganya.
"Di ... dia hamil?" tanya Dave memastikan kembali, akankah wanita itu mengandung benihnya? Pikir Dave.
"Ya, dia sedang mengandung, kandungannya sangat lemah, dia harus banyak istirahat dan tidak boleh banyak pikiran. Jika sang ibu stres itu berdampak buruk bagi janinnya," jelas Ziko dengan serius.
"Ziko, lakukan yang terbaik. Bagaimana bisa dia hamil?" Dave bersikap seolah bukan dialah pelaku yang membuat Cerin hamil.
"Bos, tentu aku bukan orang bodoh yang bisa kau labuhi. Sudah berapa banyak wanita yang kau tiduri dan sekarang, hanya satu wanita yang membuahkan hasil untukmu. Kau harus menerima hasil benihmu," tutur Ziko dengan serius.
"What? Haruskah aku menikahinya, Ziko? Bagaimana bisa aku mempunyai anak dari pembunuh anakku?!" pekik Dave tidak terima.
Kenyataan apa yang harus ia lalui. Bagaimana bisa ia menerima kenyataan bahwa wanita itu sedang mengandung anaknya. Akankah anaknya akan lahir dari rahim seorang pembunuh?
Tidak, itu tidak boleh terjadi.
"Bos, mau dia pembunuh, mau dia pencuri, mau dia apa, itu bukan urusanku. Jadilah laki-laki dewasa yang bisa menyelesaikan masalah dengan baik, bukan dengan kekerasan. Jika kau tidak menyukai ibunya itu tidak masalah, tapi untuk sementara waktu, biarkan dia mengandung anakmu dengan damai. Setelah anakmu lahir, bebaskan dia dari rumah yang dianggapnya sebagai penjara." tegas Ziko menasehati Dave dengan baik.
Ia yakin, Dave pasti bisa menerima benih itu, tanpa harus menyakiti Cerin lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Lanai Sigelgel
biarkan cermin pergi dong tooor
2022-05-01
0
bunda aryuta
knp dk nikahin cerin
2021-08-14
1
Kasihbunda
nnti pasti Dave bertekuk lutut sm cerin
2021-07-24
1