Dengan gagah, Dave mendudukan dirinya di sebuah sofa di dalam Club, ia meneguk segelas minuman ber-alkohol itu dengan nikmat. Tidak banyak beban yang ia pikirkan.
Rasanya meluapkan amarahnya tadi sudah cukup kepada Cerin. Ia tersenyum sumringah ketika mengingat perkara sewaktu ia menyiksa wanita itu dengan habis-habisan.
"Kenapa tersenyum seperti itu, Tuan? Aku jadi takut padamu," ujar seorang wanita cantik.
"Tidak ada, lanjutkan pekerjaanmu!" perintah Dave.
Ia sengaja datang ke Club malam ini untuk menghibur dirinya yang tengah merasa setengah frustrasi, akibat fotonya dengan Anha retak dibuat oleh Cerin.
Wanita itu hanyalah penganggu di hidupnya.
Wanita malam itu melakukan pekerjaannya dengan bagus, hingga Dave harus membayarnya dua kali lipat lebih banyak. Bagi Dave, uang segitu tidaklah ada arti apa-apa.
"Cukup, hentikan pekerjaanmu!" perintah Dave tegas.
Pria itu meletakkan cangkir yang berisi alkohol itu di atas meja. Ia kemudian mengibaskan tangannya ke atas, memberikan kode bahwa ia ingin segera pergi.
"Kau akan pergi, Tuan?" tanya wanita itu, sambil bergelayut manja di lengan Dave.
"Ya, aku ingin pulang," jawabnya singkat.
"Kenapa begitu cepat? Tidak bisakah kita bermain dahulu di Hotel? Seperti biasanya?" tanyanya menggoda Dave.
"Apa yang bisa aku dapatkan dari bermain denganmu?" tanya Dave seperti meremehkan wanita j*lang di hadapannya.
"Seperti biasa, kepuasanmu akan selalu aku utamakan." katanya, memberikan keyakinan kepada Dave agar pria itu ingin bermain dengannya.
Sungguh, sudah lama sekali rasanya ia tak bermain dengan laki-laki super tajir melintir itu, sangat disayangkan jika ia tidak mendapatkan jatah bermain bersama Dave.
"Baik, mari kita Cek-in di Hotel." ajaknya.
Tanpa berbicara lebih panjang, pria itu segera meninggalkan Club, ia segera menuju Hotel yang ada di samping Club malam tersebut.
Pria itu meminta kartu akses Kamar Hotel, dan segera menuju kamar yang telah ia pesan.
Wanita malam itu tersenyum lebar, ketika telah sampai di dalam kamar hotel. Meskipun ia tahu, bahwa Dave telah memiliki seorang istri. Baginya, selama ia masih bisa bernafas, maka selama itu ia akan mencoba mendapatkan hati Dave.
"Kita mulai sekarang, Tuan?" tanyanya menggoda di telinga Dave.
wanita itu melingkarkan tangannya di leher milik Dave. Ia mencoba merayu pria itu agar terbawa suasana. Baginya, kenyamanan Dave adalah hal utama yang harus diperhatikan.
Ia ingin, Dave menjadi miliknya, tanpa harus berbagi kepada siapapun. Entahkah itu rasa cinta atau rasa obsesi yang besar memenuhi dirinya.
Dave memandangi wajah Anita sangat mirip dengan Anha, maka dari itu, ia senang jika bermain bersama Anita. Karena parasnya yang begitu mirip dengan istrinya yang telah meninggal Dunia.
Ia sering mengunjungi Club, hanya untuk bermain dengan Anita, ketika ia merindukan kehangatan yang pernah dilakukan oleh Anha untuk dirinya.
Dave memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Anita untuknya. Rasanya sangat nyaman, pikirannya yang tadi berkecamuk, kini menjadi tiada.
"Apakah kau nyaman dalam pelukanku, Tuan?" tanyanya mendesah kecil di telinga Dave.
"Hmm ... lakukan saja tugasmu," desah Dave pelan.
"Jika kau merasa nyaman denganku, kenapa kita tidak menikah saja?" tanyanya menuntut kepastian dari Dave.
Ia menatap Dave penuh harap, semoga saja pria itu akan menjadikannya sosok istri. Bahkan, untuk jadi yang kedua tidaklah masalah baginya. Asalkan, ia bisa menikmati semua harta milik Dave.
"Menikah?" Dave mengulangi perkataan itu, "Aku masih menyayangi Anha. Aku sangat menyayangi Anha,"
"Istrimu, Tuan? Em ... memangnya Anha ke mana?" tanya Anita penasaran, ia ingin tahu lebih banyak lagi.
"Dia telah meninggal Dunia, satu minggu yang lalu, kepergiannya sangat membuat Duniaku hancur." jelas Dave lirih.
Pria itu melepaskan pelukannya, ia menjauh dari Anita, menjaga jarak. Kedua bola matanya tampak jelas bahwa ia merasakan penderitaan yang hebat, kepergian Anha sangat membuat siksa batin untuknya.
"Kau tidak berniat untuk mencari penggantinya, Tuan? Sedangkan, wanita itu telah pergi selama-lamanya, tidak akan mungkin bisa kembali ke dalam pelukanmu. Ayolah, jangan berlarut dalam kesedihanmu, Tuan. Kau berhak untuk bahagia lagi," rayu Anita dengan menggoda Dave lebih dalam.
Ia harus mendapatkan Dave malam ini.
"Tidak mudah bagiku untuk mencari pengganti Anha. Aku tahu dia tak akan mungkin kembali ke dalam pelukanku, aku selalu mencari kesenanganku, kebahagiaanku dengan caraku sendiri. Tapi itu semua, tidak akan pernah bisa melupakanku pada Anha." lirih Dave pelan.
Betapa hancurnya ia saat menyaksikan kematian Anha saat melahirkan putri mereka. Ia begitu mencintai Anha, meskipun ia sering meniduri wanita. Tetapi, hal itu tidak bisa membuatnya lupa jika Anha adalah istrinya.
"Tuan, aku bisa menjadi istri yang baik untukmu, percayalah padaku, aku tahu kau nyaman denganku bukan?" tanya Anita, wanita itu memeluk Dave dengan erat, membenamkan wajahnya di leher pria itu.
Dave menarik nafas panjang, membuangnya perlahan. Haruskah ia menikahi Anita untuk menggantikan posisi Anha?
Anita terus mengeluarkan rayuan mautnya agar pria itu masuk ke dalam jebakannya. Kesempatan emas untuknya agar bisa masuk menjadi Keluarga Cristian, setelah ia mengetahui bahwa Anha—istrinya Dave telah tiada.
"Aku akui bahwa aku nyaman bersamamu, setiap bersamamu, aku merasakan kehangatan. Tetapi, aku tidak bisa menyayangimu, seperti aku menyayangi Anha," ucap Dave jujur dengan perasaannya saat ini.
"Cinta akan hadir di antara kita, seiring berjalannya waktu, Tuan. Bagaimana jika kita menikah? Aku berjanji padamu akan menjadi istri yang baik untukmu, percayalah padaku." Anita mencoba menyakinkan hati Dave untuk menjadikannya sebagai sosok istri.
Dave terdiam, ia tak tahu harus ber-buat apa.
Pikirannya berkecamuk, ia tak tahu harus mengambil keputusan seperti apa, Dave tidak ingin mengambil pusing lagi. Ia menerkam Anita, membawanya ke ranjang.
"Kau mau jadi pendampingku bukan? Jika kau bertahan dengan permainan kasar ini, aku akan menikahimu, jika kau tidak bertahan, maka aku tidak akan menikahimu." kata Dave tersenyum sumringah.
Dave bermain kasar, ia membungkam bibir Anita dengan kasar, menghisapnya dengan rakus.
Permainan Dave saat ini begitu kasar, membuat Anita tak bisa mengimbanginya. Baru kali ini, Anita merasa Dave bermain begitu kasar, ia harus bisa bertahan dengan permainan Dave kali ini, untuk hidupnya agar lebih kaya raya, tidak bekerja terus-menerus untuk bertahan hidup.
Dave begitu kasar memimpin permainan, membuat Anita meringis menahan perih di pangkal paha. Meskipun ia sudah tak perawan lagi, tetapi permainannya kali ini sungguh membuatnya sakit.
"Kau menyukai permainan ini, Tuan?" tanya Anita sambil membuka-tutup mulutnya menahan sakit.
"Ya, ini adalah ujianmu jika ingin menjadi istriku," Dave berucap, nafasnya memburu.
"Tuan, hentikan! Ah, ini begitu sakit, tolong hentikan, aku tidak sanggup." desah Anita meminta kepada Dave agar menyudahi permainannya.
"Bukankah kau bilang ingin menjadi istriku? Mengapa harus berhenti?" tanya Dave mulai kembali kasar melakukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Putri Amelia
bikin dave bucin thorr sama cerin sebel akuu
2022-06-23
0
ṿѧʟєṅѧѧ˚˖𓍢ִ໋🧚🏻
dasar Dave gila wkwk 🤣
2021-10-26
0
Kuro
udah punya istri yg katanya SGT di cintai dan sayangi...tapi masih suka tidur sm......aisshhh
2021-08-17
1