Bos Mafia Jatuh Cinta
Dave Matthew Cristian, seorang pria berdarah Amerika Serikat, salah satu Bos Mafia pemimpin di dalam dunia gelap, ia dikenal dengan kesadisan dan kekejamannya terhadap siapapun. Namun siapa sangka pria yang terlihat arogan itu adalah sosok duda beranak satu. Sang istri pergi meninggalkannnya sesaat setelah melahirkan putri mereka ke dunia. Kepergian sosok Anha sangat membuat luka mengangga di hatinya. Pria yang dahulunya dikenal dengan sosok penyayang kini berubah menjadi sosok iblis pencabut nyawa dalam hitungan detik.
Putri kesayangannya diculik oleh musuh tak kasat mata membuatnya marah besar, sehingga ia meluapkan amarahnya kepada siapapun yang ia temui, tidak ada yang bisa menghentikan pria itu.
Ia merasa frustrasi kehilangan sosok bayi yang masih berumur satu minggu itu, bahkan kuburan sang istri masih belum kering, ia telah gagal menjaga putrinya sendiri, bagaimana bisa ia lalai dalam menjaga putrinya sendiri?
Alasan apa yang harus ia berikan kepada Anha? Jika ia telah gagal menjaga putri mereka.
...
Hujan deras mengguyur kota Las Vegas, kota di mana menjadi tempat hiburan Dunia. Kota yang amat dikenal dengan perjudian, dan lain-lain. Banyak orang bilang bahwa Las Vegas adalah tempat hiburan Dunia.
Sosok wanita tengah berjalan menuju gubuk rumahnya yang berada di pinggiran kota itu, ia berjalan di tengah guyuran air hujan yang cukup deras, kilauan cahaya kilat dan suara petir menggema di telinganya, namun hal itu tidak membuatnya menyerah untuk berjalan menuju tempat tinggalnya sendiri.
Sesaat langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara tangisan seorang bayi, ia mencari sumber suara yang mengusik telinganya itu. Ia mendapati sebuah box di pinggiran jalan, wanita itu mendekat ke arah box itu dengan hati-hati. Semakin mendekat, suara itu sangat jelas dengan suara bayi.
“Bayi siapa ini?!” pekiknya terkejut saat mendapati seorang bayi dengan begitu banyak luka di tubuhnya. Ia merasa kasihan dengan bayi itu, terdapat banyak luka dan tubuhnya yang telah balu karena terkena air hujan begitu lama.
Dengan rasa khawatirnya yang begitu hebat, dan rasa cemasnya berkecamuk menjadi satu di dalam hatinya, Cerin memilih untuk segera membawa bayi cantik itu ke rumah sakit terdekat. Meski rumah sakit cukup terbilang jauh, namun hal itu tidak membuatnya menyerah begitu saja.
Cerin tampak begitu cemas dengan keadaan bayi mungil itu, ia membalut tubuh bayi itu dengan bajunya agar tidak kedinginan, ia takut jika nyawa bayi kecil itu tak tertolong. Ia harus menyelamati bayi itu dengan segala caranya, urusan bayi itu anak siapa itu tidak ia perdulikan. Yang terpenting ia harus memberikan pertolongan kepada sang bayi.
Mungkinkah bayi ini dibuang oleh orang tuanya karena hasil dari hubungan gelap? Pikir Cerin bertanya-tanya.
Adakah orang tua yang tega membuang darah dagingnya sendiri? Sungguh tidak memiliki hati nurani, batin Cerin menggerutu marah.
Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Cerin telah sampai di rumah sakit terdekat, ia segera mencari keberadaan sang Dokter.
“Dokter!Dokter!” Cerin memanggil Dokter dengan nada yang tak dapat dibohongi bahwa ia sedang merasa sangat cemas.
“Ada yang bisa saya bantu?” Seorang datang menghampiri Cerin, yaitu Dokter spesialis anak.
“Tolong bayi ini, Dok! Selamatkan dia,” pinta Cerin kepada Dokter itu dengan memohon pertolongan agar bayi itu selamat.
“Baik.” Dokter itu mengambil alih bayi yang ada pada Cerin. Dokter itu menatap wajah bayi itu seperti sosok bayi yang ada disemua siaran televisi yang tengah dikabarkan hilang.
Mungkin itu hanyalah halusinasi Dokter itu saja, ia tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Dokter itu membawa bayi itu masuk ke dalam ruangan bedah, sedangkan Cerin tengah menunggu di depan pintu ruangan, rasa cemas, dingin, khawatir berkecamuk di hatinya.
Cerin tak henti-hentinya mondar-mandir di depan pintu ruangan hingga Dokter memberikan kabar bahwa bayi itu akan baik-baik saja, begitu banyak rasa yang kini tengah ia rasakan.
Setelah menunggu beberapa saat, Dokter keluar menemui Cerin, hingga wanita itu terhenti berjalan di depan ruangan.
“Maaf, Nona. Kami tidak bisa menyelamati bayi itu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya. Namun, takdir telah berkata lain. Bayi itu telah pergi dengan tenang, ya mungkin karena pertolongannya yang sangat lama hingga nyawa bayi tidak dapat tertolong.” Jelas Dokter kepada Cerin, membuat Cerin lemah tak berdaya. Seluruh kakinya terasa tidak mampu untuk menopang dirinya sendiri, ia terjatuh di atas lantai. Meski bayi itu bukan darah dagingnya, entah mengapa ia merasa hancur ketika mendengar kabar bahwa bayi mungil itu meninggal Dunia.
Jika takdirnya telah seperti itu, mau bagaimana lagi?
Dengan terpaksa, Cerin membayar uang rumah sakit lalu membawa jenazah bayi itu pulang ke rumahnya. Dengan langkah kaki yang pelan, ia keluar dari rumah sakit menggendong bayi mungil itu.
“Maafkan aku tak dapat menolongmu.” Cerin menangis terisak sambil berjalan menuju rumahnya yang berada di pinggiran kota. “Andai aku membawamu lebih cepat ke rumah sakit, mungkin kau akan selamat, Bayi manis.”
Cerin menangis sambil berjalan menuju rumahnya, sesekali ia menatap wajah bayi tak berdosa itu, rasanya sangat sedih melihat kondisi bayi ini. Mengapa tubuhnya begitu banyak luka sayatan? Apakah Bayi ini berusaha untuk dilenyapkan oleh orang tuanya?
Cerin merasa ada yang aneh dengan sekitarnya, jalan yang tadinya hening mengapa menjadi sangat ramai dengan mobil bewarna hitam, ada apa ini? Firasat buruk mulai menyelimuti hatinya, ia takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya dan bayi malang ini.
Langkah kaki wanita itu terhenti sesaat sebuah mobil berwarna hitam menghadang jalannya. Ia mengerutkan dahinya heran, siapa mereka? Mau apa mereka?
Seorang pria turun dari dalam mobil dan berjalan mendekat ke arahnya.
PLAK!
Sebuah tamparan keras mengenai pipi Cerin. Ia terjatuh, dan tubuh bayi itu terlepas dari gendongannya, bayi malang itu terlontar ke semak di pinggiran jalan.
Cerin memegangi kedua pipinya, sedangkan pria itu mendekat dan menggendong bayi yang terpelanting itu.
"Putriku, Nak. Bangunlah Papa di sini ada bersama kamu." lirihnya pelan, terdengar jelas di kedua telinga Cerin.
Cerin mengerutkan dahinya heran, apakah pria ini adalah ayah dari bayi yang ia temui?
"Kau ayah dari bayi ini?" Cerin memberanikan dirinya bertanya kepada lelaki yang tengah berdiri di hadapannya. Ia bisa melihat jelas netra mata itu menunjukan kemarahan yang luar biasa.
"Kau telah membunuh bayiku, kau harus membayarnya dengan nyawamu!" pria itu berteriak marah kepada Cerin, ia menginjak tangan Cerin dengan sepatunya, kaki yang ber-alas sepatu itu menari di punggung tangan Cerin.
Gadis itu meringis menahan perih di punggung tangannya, ia menangis.
"Ah, lepaskan aku,Tuan. Aku tidak membunuhnya." Cerin memohon di bawah telapak kaki pria itu, namun sama sekali tidak dihiraukan oleh Dave.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Ni Crita Menarik To dibaca..Apalg ada Judul Mafianya..👍👍👍🖐️💪💪
2023-03-31
0
Amid Eko
mafian bego, Madna ada gadis biasa menculik anakmu..!
udah tau kau mafia berartikan banyak musuh
2021-11-12
1
ṿѧʟєṅѧѧ˚˖𓍢ִ໋🧚🏻
baru awal udah salah paham, kasihan cerin 🥺🥺🥺
2021-10-26
1