Anita mundur beberapa langkah menjauh dari Dave, akankah Dave telah mengetahui semua kesalahannya? Akankah Dave telah mencari tahu segala apa yang telah ia perbuat? Termasuk menculik bayi pria itu?
Tubuhnya bergemetar hebat, kakinya berasa tak mampu untuk tetap berdiri kokoh di hadapan pria itu, bibirnya tak mampu berbicara—membela dirinya di hadapan Dave.
"Kau yang telah merusak rumah tanggaku dengan Anha pada waktu itu bukan?" Dave berjalan mendekat ke arah Anita, mengunci wanita itu di dinding tembok di depan pintu menuju balkon.
Anita menatap dengan tatapan takut, rasa bersalah menghantuinya, akankah nasibnya akan berakhir dengan kematian saat ini juga?
Entahlah, ia hanya bisa berharap bahwa kematian tidak menjemputnya saat ini.
"Kau lihat ini? Ini adalah semua bukti kejahatanmu di belakangku!" bentak Dave mengeluarkan sebuah perekam suara dari saku celana jeans-nya.
Anita gugup, keringat dingin memenuhi dirinya, "A ... aku tidak melakukan apapun di belakangmu, Dave."
"Tidak melakukan apapun? Kau mencoba untuk menghindariku?" tanya Dave marah.
Dave memutar rekaman suara itu dengan volume cukup besar, rekaman suara Anita saat menyuruh seseorang untuk menghancurkan rumah tangga Dave, namun orang bayaran Anita gagal membuat Dave menceraikan Anha.
Setelah rekaman itu diputar, Dave menghempaskannya dengan kuat ke atas lantai, menunjukan betapa marahnya ia saat ini.
Wanita pemberi kehangatan untuknya justru menjadi duri dalam rumah tangganya pada waktu dulu.
"Kau layak untuk mati, Anita." Dave mengucapkan janjinya untuk membunuh Anita, ia tidak lagi punya belas kasih, kenyataan memang pahit, harus membuatnya jauh lebih tegas untuk mengambil sebuah tindakan.
Hatinya telah terselimuti emosi.
Dave menarik paksa baju yang menutupi tubuh wanita itu, lalu menyeret Anita dengan kasar keluar dari dalam kamar utama, hal itu disaksikan oleh Leo dan Cerin, yang sedang sarapan di meja makan.
Tak ada sama sekali belas kasih untuk wanita itu, Dave menarik paksa rambut Anita dengan kuat menelusuri anak tangga menuju ruangan bawah tanah.
Leo hanya bisa tersenyum menatap dari kejauhan, melihat Anita disiksa oleh Bosnya. Ternyata, usahanya tidak sia-sia telah mencoba meyakinkan Dave bahwa Anita bukanlah wanita baik.
Cerin menyaksikan itu menjadi ngeri, tubuhnya terasa ngilu, membayangkan rasa sakit yang dialami oleh Anita. Jujur, bahwa Cerin telah mati rasa untuk merasakan sakit, tubuhnya sudah kebal dengan rasa sakit. Bahkan, luka yang menyayat kulitnya sudah tak berasa sakit sedikitpun.
Dengan murka, Dave menyeret masuk ke ruangan bawah tanah, ia meraih tongkat kayu miliknya lalu menghentamkan ke tubuh Anita dengan sekuat-kuatnya, seluruh tenaga yang ia punya.
"Dave, ah. Maafkan aku," ringis Anita menahan sakit di sekujur tubuhnya.
"Kata maafmu tak dapat menyembuhkan luka di hatiku." Dave masih melanyangkan tongkat itu mengenai tubuh Anita.
Tak kuasa menahan perih di sekujur tubuhnya, wanita itu sudah tak sadarkan diri. Dave tersenyum puas, karena telah berhasil memenuhi janjinya untuk menghabisi Anita. Darah segar memenuhi ruangan bawah tanah.
Dave mengusap darah itu ke wajahnya, ia puas. Bahkan sangat puas, hari ini Singa kesayangannya akan makan daging segar.
Tak perlu repot untuk membelikan daging, ia selalu memberikan Singanya dengan daging manusia. Jauh lebih segar dan nikmat, pikir Dave.
Sadis? Tentu, itulah Dave.
Siapapun yang mengusiknya, ia akan selalu membuat musuhnya menangis darah meminta belas kasih padanya.
"Anha ... kau lihat, Sayang? Dia telah mati." ucap Dave bermonolog sendiri, ia senang jika Anha dapat melihat wanita yang ingin merusak rumah tangganya telah mati karena ia siksa.
Dengan sangat senang, Dave mengusap darah itu ke wajahnya, ia tertawa jahat, suaranya menggema di ruangan bawah tanah.
Anak buah yang sedari memperhatikan Dave menjadi ngeri, ia melihat kelakuan Bosnya sudah seperti iblis pencabut nyawa.
"Hei, kau! Bawa jasadnya ke kandang singa kesayanganku, beri mereka makan daging manusia ini!" perintahnya kepada anak buah, yang berdiri tidak jauh di dekatnya.
Semua anak buahnya saling pandang, lalu segera membawa jasad Anita pergi dari ruangan bawah tanah yang terhubung langsung ke halaman belakang mansion, terdapat beberapa singa montok kesayangan Dave. Yang telah ia rawat dari kecil hingga besar.
Dave mengusap darah segar itu dari wajahnya, ia membersihkan setiap tetesan darah yang mengenai tubuhnya.
Sesudah membersihkan semuanya, Dave berjalan keluar dari ruangan bawah tanah. Ia hendak bertemu Leo, sebab ada hal yang ingin ia bicarakan kepada Leo.
Kedua matanya menatap Cerin dan Leo sedang makan bersama.
"Aku tidak mengizinkanmu memberinya makan, Leo!" teriak Dave marah.
Sontak Cerin terkejut mendengar suara teriakan itu, ia refleks hingga piring dan sendok yang ada di atas meja makan jatuh ke atas lantai, semakin membuat Dave marah.
"Aku tidak mengizinkanmu untuk makan di rumahku! Aku tidak mengizinkanmu untuk duduk di atas kursi meja makan untuk keluargaku, kau mengerti?!" bentak Dave kembali marah, wajahnya tampak memerah padam.
Kenapa penderitaan ini tak pernah berakhir? Batin Cerin merasa lelah. Lelah dengan kehidupan yang tiada habisnya dengan penderitaan.
"Baik, aku akan pergi." Cerin meninggalkan meja makan dengan keadaan hati yang begitu perih, meski tubuhnya tak dapat merasakan rasa sakit, tetapi hatinya justru masih bisa merasakan sakit.
Tanpa penjelasan lebih lanjut, Cerin meninggalkan Dave dan Leo tanpa berbicara lebih panjang. Air matanya mengalir membasahi kedua pipi, Dave bisa melihat jelas banyak luka di tubuh gadis itu karena ulahnya. Tetapi, ia tidak pernah merasa kasihan.
"Aku tidak menyuruhmu untuk pergi dari meja makan!" teriaknya keras, membuat Cerin menghentikan langkah kakinya.
"Haruskah aku meminta izin kepadamu bahwa aku akan meninggalkan meja makan?" tanya Cerin, tanpa memutarbalikan badannya menatap Dave.
"Harus! Tentunya kau tahu siapa dirimu dan di mana tempatmu sekarang!" bentaknya lagi, dengan kasar.
"Aku sudah puas berbicara kepadamu bahwa aku bukanlah pembunuh bayimu, akan kupastikan kepadamu bahwa aku bukanlah wanita apa yang ada dipikiranmu!" balas Cerin meluapkan sedikit amarahnya.
"Bukti apa yang harus aku percaya bahwa kau bukanlah pembunuh anakku? Cih, dasar wanita j*lang tidak tahu malu." cibir Dave menghina Cerin dengan rendah.
Cerin tak kuasa menahan rasa sakit penghinaan Dave terhadap dirinya. Ia berjalan mendekati Dave, dan kemudian melayangkan tangannya dengan cukup keras.
PLAK!
Tamparan keras mengenai pipi Dave.
"Aku adalah Cerin, aku memang berasal dari keluarga yang tidak kaya raya. Tetapi aku adalah wanita terhormat yang selalu menjaga harga diri dan kesucianku selama bertahun-tahun lamanya, tetapi kau? Kau adalah pria brengsek yang seenaknya menuduhku melenyapkan putrimu dan kau, pria yang tak pernah bertanggung jawab atas perbuatanmu, kau merenggut kesucianku atas dasar aku membunuh putrimu!" Cerin menumpahkan semua amarahnya, ia kesal kepada Dave. Kesabarannya telah habis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kuro
good job cerin
2021-08-17
1
dewi
enak banget si purel langsung di bikin mati😆
2021-08-13
1
Arlene Gracia Simanjorang
Good buat Cerin....
2021-07-25
1