Cerin mundur beberapa langkah, sesaat ia tiba di sebuah ruangan besar, namun tiada cahaya apapun di dalamnya kecuali, remang-remang cahaya malam menerobos masuk ke dalamnya.
"Ja ... jangan mendekat, aku mohon, jangan mendekat." Cerin mundur, seluruh tubuhnya bergemetar hebat.
"Kau harus membayarnya," ujarnya tertawa jahat.
"Aku tidak membunuhnya sama sekali, maafkan aku, aku sama sekali tidak membunuhnya." kata Cerin dengan jujur, bahwa dirinya sama sekali tidak membunuh bayi itu.
Bagaimana bisa ia melenyapkan seorang bayi yang sama sekali tidak bersalah padanya, tidak ada niatnya untuk membunuh bayi malang itu, malah yang ada, ia ingin menyelamatkan nyawa bayi itu.
Dave tidak lagi mendengarkan apa yang dikatakan Cerin, ia menarik paksa lengan gadis itu hingga meringis menahan sakit yang luar biasa.
"Ini tidak seberapa dengan rasa sakitku!" seru Dave.
Pria itu menggelintir tangan Cerin dengan kuat, sehingga gadis itu meringis, memohon belas kasih kepada Dave. Penderitaan macam apa ini yang membuatnya menahan sakit sebegitu perih, haruskah ia menjilat kaki pria itu agar pria itu melepaskannya?
Emosi menyelimuti Dave, ia tak dapat mengontrol rasa emosinya saat ini, Dave menghentakkan tubuh Cerin ke atas lantai, lalu menarik paksa rambutnya mengikuti arah gerak kedua tangannya. Pria itu membanting tubuh Cerin ke atas ranjang dengan kuat, hingga Cerin batuk mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
Namun hal itu, sama sekali tidak dihiraukan oleh Dave. Pria itu tertawa jahat seperti iblis, ia senang melihat Cerin sengsara, gadis itu menatap ke arah Dave dengan tatapan sendu, matanya bengkak, bibirnya mengeluarkan darah dari dalam mulut, sungguh membuat Dave sangat gila dan ingin menyiksa Cerin lebih lama lagi, ia begitu senang menyiksa seseorang hingga maut menjemput orang itu.
Ya, wajar saja jika Dave dijuluki oleh ketua Mafia yang paling sadis di Kota ini, Dave sangat suka menyiksa orang, apalagi membunuh.
"Sepertinya menyiksamu seperti itu tidak akan membuatmu jera, dan tidak membuatmu mati." tutur Dave tersenyum sumringah.
Pria itu kembali berjalan mendekat ke arah Cerin, membuat Cerin kembali merangkak mundur, ia takut. Rasa takut, dingin, cemas, panik, semua menjadi satu. Gadis malang itu hanya bisa menangisi kehidupannya sekarang.
"Kau akan mati di tanganku!" Dave berteriak marah.
Dave mencengkam kedua tangan Cerin dengan erat, sehingga gadis itu tidak bisa pergi darinya. Hatinya seakan telah mati, karena kepergian sang putri dan istri kesayangannya.
Pria itu dengan cepat menindih tubuh Cerin dengan tubuhnya, hingga gadis itu memberontak dengan keras agar Dave melepaskannya.
Dave melepaskannya? Mungkin hanya menjadi mimpi semata bagi Cerin.
Entah apa yang merasuki Dave, hingga pria itu kehilangan kendali, Dave menyapu wajah Cerin yang dipenuhi banyak darah keluar dari mulutnya dengan lidahnya, membuat Cerin ingin muntah seketika.
Melihat Cerin yang tidak bisa diam, membuat Dave menggeram marah, ia melayangkan tangannya menampar keras kedua pipi Cerin, semburan darah dari mulut Cerin mengena tepat di wajahnya.
Ia marah, pria itu mengusap wajahnya kasar lalu menarik paksa pakaian Cerin hingga robek, kedua matanya melihat dengan jelas benda itu sangat padat, putih, seperti kenyal.
Sekarang tubuhnya telah dikuasai oleh iblis, Dave menggunakan kesempatan emas ini sebelum ia membunuh gadis itu.
***
Matanya tersontak kaget, saat melihat bercak darah di atas ranjang.
"Aku merenggut kesuciannya?" Dave bermonolog sendiri, rasa bersalah menyelimuti hatinya.
Dave bingung, apakah yang harus ia lakukan sekarang, akankah ia bertanggung jawab atas kesalahannya telah merenggut kesucian Cerin? Tapi, gadis itu telah membunuh putrinya, bagaimana bisa ia menikah dengan sosok pembunuh bayinya?
Tidak, ia tidak akan menikahi Cerin. Ia tetap akan membiarkan Cerin berada di Mansion, dan ia tidak akan pernah memberikan apapun kepada Cerin. Dan, dirinya tetap akan selalu menyiksa Cerin dengan tangannya.
Dave menggelengkan kepalanya, membuang pikirannya jauh-jauh agar tidak menikahi Cerin atas rasa bersalahnya telah merenggut kesucian Cerin.
Tidak, bahkan tidak boleh dan tidak akan boleh terjadi ia menikahi Cerin.
Pikirannya dipenuhi banyak rasa bersalah, pria itu memilih untuk meninggalkan Cerin dengan keadaan baju terbuka tanpa tertutupi, kepalanya terasa begitu sakit, ia memilih untuk pergi ke mansion untuk mengistirahatkan pikirannya.
Ada apa dengan kepalanya ini?
Sepanjang jalan menuju mansion, ia merasakan sakit kepala yang luar biasa, hingga membuatnya berjalan sempoyongan.
"Ada apa denganmu?" tanya Leo menghampiri Dave.
"Tidak ... tidak ada apa-apa denganku, kepalaku begitu pusing, bantu aku," jawab Dave memegangi kepalanya dengan kedua tangan.
"Baik, ayo kita ke kamarmu." ujar Leo sambil memapah tubuh Dave menuju mansion.
Jarak antara halaman belakang mansion cukup jauh dari mansion, dengan sangat hati-hati Leo memapah Dave menuju kamar pribadinya.
Tidak lama, mereka telah sampai di kamar pribadi Dave, Leo membantu Dave untuk bersandar di sofa ranjang. Leo sedikit merasa heran, ada apa dengan Dave? Apakah Dave sedang ada masalah? Tapi apa?
"Dave, ada apa denganmu?" tanya Leo memastikan bahwa Dave tidak ada masalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Vee J. kiki
iya paling sadis, tp otaknya jg goblok si dave, main tuduh aja tnp diselidiki sulu, bego bin goblok kan mafia kaya gt
2023-02-07
0
Vee J. kiki
iyasih dave seorang mafiaa, tapi dave juga mafia goblok maen tuduh sembarangan, kan punya anggota bnyk tuh. knp gk nyuruh anggotanya nyelidikin tentang bayi nya, pdhl cerin niat nolong malah jd petaka.
biasa nya mafia punya anggota ahli IT, penjaga bayangan atau segala macem lah , lah ini kenapa bisa kek gini.
maaf ya thor.
agak emosi sama dave, mafia goblok..
2023-02-07
0
Dharsha Alfysya
tuaaan...ampun tuaaaan.... atuuuuuuuut.....
2021-12-19
0