QING MAO sendiri sedang melatih kesepuluh penjaga rahasianya yang siap untuk menjalan misi pertama kali. Dia hanya memakai sebelah antingnya saja.
Sejak anting giok berbentuk kepala kucing itu hilang, ia tidak mau menggantinya lagi. Karena dia yakin jika antingnya itu pasti terjatuh dan tertimbun salju.
Sudah satu bulan, seharusnya anting itu tidak akan ditemukan lagi. Siapa tahu saja sudah terinjak dan bercampur dengan tanah.
Sepuluh penjaga rahasia yang dia latih selama sebulan ini setidaknya tidak membuat dia kecewa. Dengan bimbingan Hyou, semuanya berjalan dengan baik.
Dong Mei dan Fan Chen juga semakin peka. Keduanya tidak mengecewakan Qing Mao. Dengan ini, mereka resmi menjadi penjaga rahasia.
Malam harinya, Qing Mao baru saja selesai makan malam dan membaca buku di ruang perpustakaan. Sampai Hyou datang dan menyerahkan sepucuk surat dari istana kekaisaran. Gadis itu tidak memiliki ekspresi apapun ketika menerima surat itu.
Apa yang diinginkan kaisar kali ini?
Meski dia membenci semua keturunan kaisar karena pemusnahan keluarga Qing di masa lalu, ia bukan tokoh asli yang berperan dalam dunia ini.
Tapi jujur saja, ia juga merasakan sakit hati. Lalu kenapa dulu dia menyukai Gu Yihao?
Kenapa takdir meminta dia untuk menjalani kehidupan seperti ini?
Saat melihat isi surat, alisnya hampir bertaut. “Undangan perburuan musim semi?”
Mendapatkan surat undangan perburuan musim semi, Qing Mao tidak tahu apa niat kaisar. Yang jelas, hatinya tidak berdamai. Dia tidak ingin mengikuti acara ini, sangat membosankan. Belum lagi, reputasinya masih belum dicuci.
Namun akhir-akhir ini, dia mendengar banyak rumor tentang Nu Qingge yang hamil anak orang lain. Dan juga putra mahkota pergi ke rumah hijau untuk membawa pulang selir.
Keluarga perdana menteri keuangan merasa sangat malu saat putrinya memiliki pembicaraan yang buruk di luar.
Qing Mao tahu betapa buruknya hal ini bagi wanita. Apalagi Nu Qingge sudah menikah. Melihat Gu Wenlian membawa wanita lain ke istana pasti menampar wajahnya.
NU Qingge adalah putri mahkota, calon permaisuri di masa depan. Meski status Gu Wenlian sebagai putra mahkota telah ditahan, ia memiliki kepercayaan diri. Dengan anak di perut, itu lebih hebat lagi.
“Apakah Tuan akan pergi?” tanya Hyou.
“Bagaimana menurutmu?” Dia bertanya balik.
“Mungkin akan baik-baik saja.”
“Tapi ini berpasangan. Dan pasangannya akan ditentukan dengan nomor yang telah dipegang oleh lawan jenis. Aku tidak tahu dengan siapa berpasangan.”
Qing Mao memiliki nada bicara yang buruk. Dia benar-benar tidak mau pergi. Ia hanya ingin tahu, apa niat kaisar dengan meminta dirinya berpartisipasi dalam acara ini.
Lalu surat lain datang. Kali ini dari Putri Lailan. Lagi-lagi wajahnya tambah jelek. Karena dalam surat yang diberikan Putri Lailan padanya, dia meminta dia untuk berpartisipasi dalam perburuan musim semi ini. Sungguh menantikannya.
Putri Lailan sungguh tidak sabar untuk hari itu tiba. Permasuri juga akan hadir sebagai juri acara ini.
Qing Mao tidak tahu harus berbuat apa. Tidak mungkin membiarkan Putri Lailan sendirian di sana.
Terakhir kali ketika dia datang, Putri Lailan selalu ditargetkan orang, memintanya mati perlahan. Ia yakin ini masih ada hubungannya dengan orang-orang istana. Seseorang ingin Putri Lailan mati.
Ia meminta Hyou untuk membuat daftar orang-orang yang akan berpartisipasi dalam perburuan musim semi ini.
Dengan kemampuan cincin batu giok hijau, Hyou bisa mencuri informasi dunia. Apalagi ini hanya masalah kecil. Segera, buku daftar orang-orang yang akan mengikuti acara perburuan musim semi ini ada di tangannya.
Qing Mao memeriksanya perlahan. Ada banyak yang akan berpartisipasi, termasuk Gu Yihao. Dan seorang pria yang dia kenal ketika berada di hutan perburuan, An Daiyu. Ia cukup penasaran dengan pria ini. Dan seorang pria yang bersama An Daiyu waktu itu. Dipanggil ‘Hao Hao’?
Ketika memikirkan sosoknya, ia teringat dengan Gu Yihao. Tapi tidak mungkin. Setahunya, Gu Yihao tidak memiliki kenalan seperti itu.
Sayangnya, Hyou tidak bisa mencuri informasi tentang dirinya. Seperti rahasia langit saja. Belum lagi, Qing Mao memikirkan cincin batu giok merah yang tidak tahu ada pada siapa. Hyou bilang jika pemiliknya seorang laki-laki, maka pasangan hidupnya bukan?
Dia hanya berharap jika pemilik cincin batu giok merah itu seorang pria yang tidak terlalu jelek. Setidaknya memiliki kepribadian yang baik dan tidak memiliki pikiran lain selain satu istri saja.
Dia tidak mau menjadi istri yang harus mengurus beberapa selir suaminya. Menjijikkan. Qing Mao mengelus permukaan batu giok hijau di jari manisnya. Begitu misterius.
“Ada waktu kurang dari satu minggu untuk memikirkan ini. Tuan, kamu harus memikirkannya dengan baik.” Hyou pergi setelah meletakkan segelas susu hangat.
“....” Qing Mao merasa tidak berdaya saat ini.
Di sisi lain, dia tidak mau pergi karena pasti akan dibicarakan banyak orang karena reputasinya yang buruk. Namun dia juga tidak ingin Putri Lailan mengalami kecelakaan apapun di sana.
Dia akan memutuskannya besok. Surat dari kaisar ini, dia ingin sekali membuangnya ke tempat sampah. Setelah selesai membaca buku, setidaknya sudah larut malam.
Hyou mengetuk pintu ruang belajar dan meminta dia untuk beranjak ke tempat tidur. Sungguh, Hyou benar-benar menjadi kepala pelayan yang penuh perhatian. Di sisi itu pula, dia seorang pengurus warisan cincin batu giok hijau.
Qing Mao kembali ke kamarnya dan menjatuhkan diri di ranjang besar. Ini benar-benar gaya modern, empuk dan hangat. Rasanya dia berada di zaman modern, bukan dunia yang tidak dikenalnya ini.
Tanpa sadar, Qing Mao ketiduran karena lelah membaca buku.
Ketika itu terjadi, sosok jangkung memasuki kamarnya diam-diam, menyebarkan asap tak beraroma. Awalnya Qing mao mengerutkan keningnya ketika merasakan seseorang memasuki kamar. Tapi matanya begitu sulit untuk terbuka. Mungkin itu Hyou yang ingin membenarkan posisi tidurnya.
Hanya saja dia tidak tahu jika sosok jnagkung itu memasuki kamarnya dari jendela. Kamar Qing Mao ada di lantai dua, sosok itu harus memanjat cukup berhati-hati karena rumah ini memiliki gaya yang berbeda dari perumahan lainnya.
Sayangnya, sosok itu bukan Hyou, melainkan Gu Yihao dengan pakaian malam (pakaian serba hitam).
Pria itu melepaskan zaoshannya dan berbaring di samping gadis itu. Sangat hati-hati. Karena ruangan ini telah diberi asap tidur, Qing Mao tidak akan terbangun sedikitpun, kecuali dengan guncangan yang kuat.
Gu Yihao memeluknya dengan hati-hati, menghirup aroma rambutnya. Ia melihat jika gadis itu hanya memakai sebelah anting. Lalu terkekeh.
“Sungguh gadis yang keras kepala," bisiknya.
Qing Mao dalam tidurnya hanya mengerutkan keningnya sedikit, merasa tidak nyaman. Lalu mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Gu Yihao tidak berani bergerak. Ketika tubuh kecil itu menyusut kedinginan, dia memeluknya untuk memberikan kehangatan. Tanpa sengaja, tatapannya jatuh ke jari manis tangan kiri gadis itu. Lalu tertegun.
Cincin batu giok hijau terpasang di jari manis gadis itu. Bukankah itu pasangan dari cincin batu giok merah miliknya?
Ketika disamakan, ternyata memang benar. Gadis ini sebenarnya adalah miliknya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Hman Pedang
raja yi dah oto bucheen😊😊
2023-06-07
2
Icye Anun
Benar Mao... Pria yg byk memilik isteri atau bahasa kasarnya selir memang menjijikan. Yukkkss
2023-04-06
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
heh ngaku ngaku, nembak juga belum, di terima juga belum 😤😤😤 jangan seenaknya ya
2022-09-24
0