Siapa Yang Membantu?

QING MAO kembali ke rumah setelah menyaksikan semua itu. Lalu meminta salah satu penjaga gelapnya untuk mengatakan beberapa patah kata pada Gu Huiling.

Di aula utama, Hyou sudah menunggunya. Gadis itu belum makan apapun sebelum berangkat dan secara alami telah meminta dapur memasak banyak hidangan malam ini.

Gadis itu membersihkan diri dan memakai piyama halus, sandal berbulu yang hangat serta syal bulu. Terkena udara dingin hampir berjam-jam membuat dia sedikit demam. Jadi Hyou sudah membuatkan teh jahe merah untuknya.

Setelah mengambil duduk, Qing Mao menyesap teh. Rencana hari ini sudah dibilang lancar. Hanya meminta Hyou mengurus sisanya. Lalu dia mengelus permukaan cincin batu giok hijau itu, memikirkan sesuatu.

“Menurutmu, siapa yang memiliki cincin batu giok merah?” Karena Hyou berkata jika cincin itu memiliki pasangan, seharusnya ia bisa menemukan pemilik cincin batu giok merah.

Hyou mengerutkan kening dan mengambil serbet untuk mengelap gelas kaca, lalu menuangkan anggur merah berkualitas.”Tidak tahu. Tapi siapapun itu, kamu harus menerimanya nanti.”

“Takdir lagi?”

“Bagaimana kamu tahu?” Hyou menatapnya sedikit apresiasi.

“Tidakkah kamu penah membaca banyak novel sejenis tentang takdir seorang gadis biasa dengan pangeran hebat?”

“Tidak.”

“....”

Lupakan saja. Laki-laki ini begitu kuno. Dia tidak ingin berdebat tentang masalah ini sekarang. Mengesampingkan cincin batu giok, ngomong-ngomong dia memilih makan malam. Hyou secara alami melaporkan perkembangan orang-orang yang dibelinya hari ini.

Dong Mei di tim wanita sudah mulai berlatih dan membiasakan diri dengan lingkungan. Adapun Fan Chen, kemajuannya begitu pesat.

Dulu, Fan Chen adalah seorang penjaga rahasia dari dinasti sebelumnya. Kekuatan fisiknya sudah bagus. Tapi untuk menjadi penjaga rahasia Qing Mao, itu masih kurang.

Karena itu, dia memberi buku dasar-dasar ilmu bela diri dan beberapa seni bela diri lainnya. Seperti karate dan kungfu. Karena di jaman puluhan ribu tahun ini, kungfu belum ada.

Sebagai penjaga ruang artefak cincin batu giok hijau, Hyou secara alami menyerap infomasi ini. Lalu dia meminta pelayan untuk memberi tahu Fan Chen dan Dong Mei jika besok adalah awal latihan mereka.

Di saat Qing Mao hampir menghabiskan makan malamnya, dua penjaga gelap sudah kembali. Mereka sudah memberi tahu Gu Huiling tentang hasil dari rencana yang dijalankan malam ini. Dan tunggu mangsa menggit.

Namun juga memberinya peringatan jika bukti tentang semua rahasia putra mahkota harus tetap terjaga. Jika sampai bocor, tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Lalu penjaga gelap kembali ke bayang-bayang untuk mencari dahan yang hangat. Mereka telah terlatih untuk kebal terhadap udara dingin. Jadi, salju yang turun juga memiliki sedikit gerimis.

“Racun bunga es itu tampaknya ibu selir putra mahkota tidak memiliki penawarnya?” tanya Hyou dengan nada penasaran.

“Jika dia mengeluarkannya dan menyembuhkan diri sendiri, maka kaisar akan semakin curiga.” Dia menimpali lalu tersenyum misterius.

“Jadi, kau akan menyelamatkan Raja Yi atau tidak?”

Qing Mao meliriknya, lalu menyesap anggur merah yang disajikan oleh Hyou untuk waktu singkat. “Bagaimana menurutmu?”

“....”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu di istana Raja Yi ....

Gu Yihao hanya duduk di kursi rodanya sambil menyesap teh herbal. Seperti biasa, dua bawahan kepercayannya selalu melaporkan setiap gerkan di luar.

Beberapa anjing peliharaan putra mahkota selalu memperhatikan dari bayang-bayang. Seakan-akan dia adalah tahanan yang khawatir lari. (Anjing peliharaan di sini mengartikan pengikut yang dibodohi oleh tuannya).

Mereka mungkin mengira jika dua bawahan Gu Yihao tidak akan mampu meninggal istana. Tapi bagaimanapun juga, orang-orang yang menatapnya dalam kegelapan hanya memiliki kemampuan kecil. Tak sebanding dengan seni bela diri yang diajarkan Gu Yihao. Keduanya melaporkan kejadian tak terduga di acara pertunangan putra mahkota.

Mulai dari insiden ibu selir putra mahkota yang terkena racun bunga es, beberapa pekerjaan tersembunyi pria itu juga terungkap. Bahkan perselingkuhan Nu Qingge dengan dua pria yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan kaisar.

Semua begitu mulus dan bersih. Tak ada celah dengan si tangan hitam di belakang. Bahkan keduanya juga bingung.

“Raja, haruskah kita mencari tahu tentang orang melakukan ini?” tanya salah satu dari mereka.

“Tidak perlu.” Meski Gu Yihao tidak memiliki spekulasi tentang tangan hitam di belakang, tapi harus diakui kali ini memang membantunya.

Sebelumnya, Gu Huiling datang berkunjung sambil menyerahkan beberapa tonik tubuh. Dan tidak ada racun di dalam minuman itu, justru memiliki efek yang baik untuk cedera kakinya.

Di istananya, dia memiliki dokter pribadi yang bisa dibilang andal. Ia yakin, Gu Huiling pasti terhubung dengan seseorang pandai ahli pengobatan. Karena tidak mungkin bagi saudara kesepuluh itu memiliki obat yang begitu manjur di tangan.

Dokter pribadinya mengatakan jika tonik yang diberikan Gu Huiling itu memiliki banyak bahan obat-obatan langka. Dan sebagian lagi, bahan-bahannya masih tidak dikenali jenisnya. Mungkin hanya si peracik yang tahu. Alangkah lebih baiknya jika Gu Huiling bisa memberi tahu dari mana tonik itu berasal.

Gu Yihao mendesah dan mengusap jari manis tangan kirinya. Sebuah cincin batu giok merah tersemat dengan baik. Dari dulu, dia tidak pernah melepaskan cincin ini.

Dan perasaannya selalu mengatakan jika cincin ini membuat perasaannya cukup aneh. Jika Qing Mao melihat cincin itu, pasti akan berteriak pada Hyou dengan beberapa makian.

Tidak mungkin takdirnya menjadi Gu Yihao!

“Raja, ada kemungkinan bahwa status Anda sebagai pangeran akan segera dipulihkan," kata salah satu dari keduanya lagi.

Mereka hanya bisa berlutut dengan menundukkan kepala. Tidak berani melihat betapa suramnya wajah pangeran kesebelas.

“Apakah ayah kaisar itu mengatakan sesuatu?” cibirnya sedikit merendahkan.

“Tampaknya karena masalah putra mahkota dicurigai sebagai yang menjebak Raja. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, pihak lain memiliki seseorang di tangan yang menjadi bukti menyimpan banyak barang haram itu di pembendaharaan istana ini.”

“Begitu cepat? Kita bahkan belum mengetahuinya dengan pasti.”

Kali ini, Gu Yihao penasaran dengan seseorang di belakang drama yang begitu banyak mengetahui hal-hal. Dan kenapa orang itu membantunya?

“Sepertinya seseorang benar-benar membantu Raja kali ini.”

“Ya ....”

Gu Yihao secara alami tahu ini. Dia hanya ingin tahu siapa yang membantunya dalam urusan putra mahkota.

Setelah mengusap sejenak permukan cincin batu giok merah, ia meminta salah satu dari dua bawahan pribadinya untuk mendorong kursi roda menuju ruang makan.

Tapi belum sempat mencapai pintu, ia merasakan tubuhnya memiliki sengatan yang menyakitkan. Terutama pada bagian lututnya, seperti terbakar.

Dua bawahannya segera panik dan meminta dokter istana Gu Yihao untuk memeriksa. Sedangkan mereka mengantar sang raja ke kamar, membaringkannya di tempat tidur.

Saat dokter tiba dan memeriksa tubuh Gu Yihao, wajahnya mendadak memiliki ekspresi yang jelek. “Racun bunga es yang ada pada tubuh Raja semakin meluas. Khawatir bahwa aku sendiri tidak bisa mengatasinya.”

Ketika mengetahui racun bunga es ada pada tubuh, Gu Yihao dengan cepat menekan dantiannya, yang menjadi pusat tenaga dalam. Dengan begitu, racun hanya akan berkumpul di sekitar kedua kakinya yang lumpuh.

Tapi tidak tahu bahwa penyebarannya akan semakin cepat. Belum lagi, Gu Yihao masih mengalami beberapa kerusakan organ dalam. Dan beberapa meridiannya terputus.

“Dokter Piao, apa ada solusi untuk racun ini?” tanya salah satu dari keduanya.

Pria tua yang dipanggil Dokter Piao menghela napas. “Ya. Salah satu solusi untuk racun ini hanya dengan melawannya kembali dengan racun bunga api. Tapi bunga api tumbuh di gunung berapi yang masih aktif, di dekat kawah. Dan sekarang musim dingin. Kemungkinan bunga api masih menguncup.”

Sangat disayangkan bahwa bunga api tumbuh di atas gunung aktif. Saat musim dingin tiba, bunga itu akan menguncup dan kembali mekar saat awal musim semi. Sekarang, itu akan terlambat jika ingin menyembuhkan Gu Yihao. Pria yang terengah-engah di ranjang pun menatap kedua bawahannya dengan serius.

“Xu Ren, Xu Ran ... kalian pergi ke gunung berapi di wilayah selatan dan cari bunga itu," titahnya.

Dua bawahan yang dipanggil pun segera terkejut. Dan mereka enggan untuk pergi. Bukan karena tidak mau mematuhi perintah, tapi mereka berpikir jika negara tetangga akan memiliki penawarnya.

Siapa tahu juga kaisar meminta ibu selir putra mahkota untuk menyerahkan penawar. Tapi mereka juga baru mendapatkan informasi dari penjaga gelap Gu Yihao bahwa wanita itu tidak memilikinya.

Negara Quentian sedang mengalami hubungan canggung saat kejadian racun bunga es ditemukan di tangan ibu selir putra mahkota. Dan tidak tahu siapa yang memicu badai hubungan baik dua negara tersebut. Dan tentu saja, penawar racun itu tidak akan diberikan oleh mereka.

Xu Ren dan Xu Ran telah menjadi pengikut Gu Yihao sejak kecil. Mereka telah menjadi kepercayaannya secara menyeluruh. Hanya dua bawahan inilah yang terlihat di sekeliling Gu Yihao.

Sementara sisanya selalu mengikuti dari bayang-bayang. Dokter Piao berkata jika racun bunga es yang kambuh di tubuh Gu Yihao saat ini memiliki ketahanan tiga hari.

Sebelum tiga hari, keduanya harus menemukan bunga api. Bahkan jika masih menguncup, masih memiliki peluang untuk sembuh.

Dengan berat hati, keduanya segera meninggalkan istana.

Terpopuler

Comments

Hartati Tati

Hartati Tati

kata2 tolong di bikin sesederhana mungkin Thor, cerita nya bagus

2022-11-20

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

ceria selalu

2022-09-13

0

Eka Kurniawan

Eka Kurniawan

dokter ? tabib kali ya Thor ....

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!