Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian

Gu Yihao mendesah dan membawa kotak itu keluar dari ruang tersembunyi. Ia menyimpannya di atas meja dan mengeluarkan tinta giling yang sudah kering. Dan dengan lembut, segera mencairkannya kembali meski hasilnya tidak lagi terlalu bagus.

Menggiling tinta tidaklah mudah. Selain lama, tangan juga sering mati rasa. Gu Yihao mungkin terbiasa menggiling tinta seperti ini, tapi bagaimana dengan Qing Mao?

Menyiapkan gulungan kertas yang diambilnya dari kotak itu, ia mulai menggoreskan beberapa patah kata.

Setidaknya, dia membalas semua surat cinta yang pernah gadis itu berikaan padanya. Semuanya disusun menjadi satu gulungan utuh. Dan tidak tahu kenapa, profilnya yang selalu tinggi kini seperti diturunkan.

Keheningan di ruang belajar membuat dua bawahannya berada dalam bayang-bayang merasa tertekan. Bisakah raja begitu sedih atau menyesal?

Setelah menulis semua jawaban itu, dia membiarkan tinta mengering dan menggulungnya dengan rapi. Ia juga menyimpan sapu tangan itu di saku dalam dari baju terluarnya. Dan dia tidak tahu harus bersikap bagaimana jika bertemu dengan gadis itu di masa depan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Satu bulan kemudian ....

Banyak perubahan yang terjadi selama satu bulan terakhir. Selain putra mahkota yang status pewaris takhtanya di tahan, ibu selir pria itu juga masuk ke istana dingin.

Racun bunga es yang dideritanya juga hanya disembuhkan setengah, namun sudah cukup untuk membuatnya tidak berjalan lagi dan harus menggunakan kursi roda.

Status pangeran milik Gu Yihao juga telah dipulihkan. Kaisar bahkan mengembalikan semua aset kekayaan putra kesebelasnya itu beserta konpensasi yang besar.

Bagaimana pun juga, Gu Yihao adalah anak kesayangannya dan tidak mungkin terus menderita. Hal ini segera dipulihkan setelah barang terlarang yang ada di istana Raja Yi sebenarnya masih sengaja dikirim oleh antek-antek putra mahkota. Dan pelaku yang sebenarnya telah dipenggalm

Namun untuk hak pasukan, Gu Yihao enggan untuk menerimanya kembali dan hanya menahanya di tangan kaisar. Tapi buka berarti tidak menginginkannya lagi.

Dia segera meminta Gu Huiling untuk memegang pasukan itu atas namanya. Dan tidak perlu bertanggung jawab jika sesuatu terjadi di masa depan.

Putra mahkota melakukan banyak rencana kejahatan hingga kaisar ingin mencabut haknya sebagai pewaris takhta.

Ini hanya peringatan bagi anaknya yang memiliki pandangan terlalu licik terhadap saudara-saudaranya sendiri hingga menyebabkan kecelakaan dan kerugian finansial.

Namun ibu selirnya itu sangat menyayangi putranya hingga rela masuk ke istana dingin untuk menggantikan hukuman.

Jika bukan gara-gara pangeran tertua, Gu Zhaoxin, semua masalah ini tidak akan bertambah lebar.

Gu Wenlian membenci ini dari dalam hatinya dan selalu ingin tahu siapa yang berniat untuk menjebaknya seperti sekarang. Semua kerja kerasnya selama bertahun-tahun telah hilang hanya dengan bukti di tangan.

Belum lagi, mengetahui bahwa Nu Qingge hamil, putra mahkota semakin tidak mempercayai bayi di perut. Pasti anak itu dari salah satu dari dua pria yang menyentuhnya di malam pertunangan.

Tentu saja Nu Qingge panik dan terus berkata jika ini adalah anaknya. Untuk membuktikan kebenaran tersebut, Gu Wenlian akan menunggu bayi itu lahir dan mengonfirmasi siapa ayah yang sebenarnya.

Segela jenis informasi itu telah sampai ke kediaman Qing Mao.

Selama satu bulan ini dia melatih kesepuluh budak yang dibelinya hari itu. Dan kemajuan mereka sangat cepat. Tak lama lagi, mereka bisa menjadi penjaga rahasia dan mencuri banyak informasi untuknya di masa depan.

“Nona, bagaimana jika aku mengajakmu ke pegunungan perburuan. Ada banyak hewan yang cocok untuk dijadikan latihan memanah.”

Dong Mei terlihat lebih energik saat ini. Setelah tubuhnya dilatih oleh metode Qing Mao, napas dan gerakan bertarungnya menjadi lebih halus.

Dia mengetahui bahwa gadis itu ingin berlatih memanah di alam liar dan dia tahu tempat yang cocok untuk itu. Ada pegunungan perburuan tak jauh dari perbatasan kota. Sedikit jauh dari permukiman. Di sana, terdapat banyak hewan seperti rusa liar yang cukup agresif. Fan Chen mendengar hal itu dan memikirkan sesuatu.

“Akan ada perburuan musim semi seminggu lagi. Seharusnya itu ada di sana.”

Perkataan Fan Chen membuat Dong Mei hampir saja melupakan hal ini. Mereka mendapat info jika perburuan musim ini akan dihadiri oleh beberapa kalangan dan jenderal.

“Perburuan itu seminggu lagi. Kita bisa pergi ke sana sebelum itu terjadi.”

Dong Mei mengerucutkan bibirnya. Setelah satu bulan berinteraksi dengan pria ini, dia mengetahui sisi dinginnya yang kadang dilepaskan.

Bekas luka pada wajah Fan Chen sudah mulai menghilang. Berkat salep dan perawatan Qing Mao, pria itu bisa memperlihatan wajah tampannya yang tergolong cuek.

Namun semua penjaga rahasia yang Qing Mao pilih harus menutup sebagian dari wajah mereka agar memastikan bahwa identitas asli itu tetap terjamin rahasianya.

Di luar, mereka mungkin terlihat seperti warga biasa. Tapi jika misi diberikan, mereka tak ragu untuk menjadi serius.

Perburuan musim semi ini sangat penting bagi semua orang. Ini seperti ajang memperlihatkan bakat pada semua orang bahwa mereka mampu. Apa lagi para pria yang telah lama mengungguli seni bela diri. Berburu adalah waktu yang tepat untuk menentukan siapa yang menjadi pahlawan.

Qing Mao mendengarkan kedua pimpinan itu bertengkar masalah perburuan. Dan hatinya kadang menjadi asam.

Dulu saat masih di jaman modern, dia selalu cuek terhadap semua ini dan mengusir teman-teman satu pekerjaannya untuk bertengkar di tempat lain. Namun sekarang, ketika melihat hal ini terulang, ternyata tidaklah buruk untuk menjadi lebih dekat.

“Baiklah, kita berangkat hari ini juga. Dong Mei, siapkan semua peralatannya. Fan Chen, kamu pilihkan kuda yang baik untukku. Kita akan pergi ke sana melewati jalur hutan.” Ia telah membuat keputusan dan tak ada tempat bagi mereka untuk berdebat lagi.

“Ya!” Keduanya segera pergi untuk melaksanakan perintah.

Hyou datang sambil membawa nampan berisi bakpao daging. Qing Mao meminta dia untuk membuskusnya saja karena tidak ada waktu baginya untuk makan saat ini.

Setelah bakpao dibungkus, Qing Mao memasukkannya ke dalam ruang cincin batu giok hijau dan berangkat dengan dua pimpinan penjaga rahasia. Belum lagi, dua penjaga gelapnya selalu mengikuti dari bayang-bayang.

Satu jam kemudian mereka tiba di perbatasan hutan yang akan digunakan sebagai ajang perburuan musim semi mendatang.

Mereka masuk lebih dalam ke hutan dan mencari hewan buruan yang tepat. Qing Mao memimpin di depan. Busur ada di tangannya dan siap kapan saja untuk mengambil anak panah. Ketika sebuah rusa dewasa berlari di kejauhan, ia langsung mengambil anak panah dan membidik dengan cepat.

Dong Mei dan Fan Chen terkejut untuk waktu yang lama karena melihat bahwa nona mereka sebenarnya hanya menarik tali busur dengan cepat dan melepaskannya ke arah yang bukan target. Tapi ternyata itu mengenai leher rusa. Kemampuan ini sungguh tidak terduga. Dan belum tentu ada orang yang memiliki kemampuan sama seperti itu.

Seberapa banyak mereka terkejut, Qing Mao tidak peduli dan membidik beberapa hewan lagi. Setelah cukup banyak, mereka beristirahat dan memandang hewan buruan. Ada enam rusa yang gadis itu panah dan sepuluh kelinci gemuk. Ternyata tanpa sadar mereka memburu terlalu banyak daging hari ini.

Ketiganya saling melirik dan berpikir keras. Apa yang harus dilakukan dengan semua hewan buruan ini?

Tidak mungkin bagi mereka untuk memasak semuanya di alam liar. Tiba-tiba saja Qing Mao merasa ada kehadiran seseorang di ats pohon, tak jauh dari tempatnya berdiri. Hanya saja ketika dia menoleh, tidak ada-ada apa-apa selain pohon yang tenang.

“Nona, apa yang harus kita lakukan dengan semua hewan ini?” tanya Dong Mei tiba-tiba membuatnya melupakan apa yang baru saja dirasakan Qing Mao.

“Kita panggang satu. Sisanya mari kita pikirkan," jawabnya.

Ketiganya menjadi sibuk. Dong Mei dan Fan Chen tidak membiarkan Qing Mao untuk menyentuh semua ini. Mereka akan segera menanganinya. Dong Mei bisa memsak. Hanya memanggang daging rusa seperti ini tidak sulit baginya.

Mereka mencari lokasi yang dekat dengan sungai agar mudah untuk membersihkan hewan buruan. Lalu Qing Mao hanya duduk di salah satu batu sambil mengeluarkan bungkusan bakpao. Ia hanya makan sambil menunggu mereka selesai mengurus daging.

Di pohon yang sempat Qing Mao perhatikan tadi, seorang pria dengan pakaian bangsawan memang bersembunyi. Bibirnya menyunggingkan senyum puas. Dengan kipas lipat di tangan, ia bisa memuji keterampilan gadis itu.

Bahkan para penjaga yang dimilikinya. Pantas saja sahabatnya itu akan begitu berhati-hati untuk memperhatikan Qing Mao, kemampuan bela diri mereka memang tidak biasa. Mungkin tidak ada di negara ini.

Lalu pria itu terkekeh sambil membuka kipas lipatnya yang bermotif bunga persik, menghalangi sebagian wajahnya.

“Aihhh ... Sepertinya aku akan segera memiliki kakak ipar yang asli. Hao Hao pasti sangat menyesali perbuatan masa lalunya sekarang. Pria yang malang," ujarnya sangat pelan.

Terpopuler

Comments

Hman Pedang

Hman Pedang

hemm..pangeran ke 10 lg ngikutin calon ipar

2023-06-07

2

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

siapa tuh ???🤨🤨🤨

2022-09-23

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

ceria selalu

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!