An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy

SETELAH meminta maaf, An Daiyu tidak lagi bicara sembarangan. Di bawah pengawasan Gu Yihao yang memakai topeng, ia juga dengan baik meminta orang-orang yang dibawanya untuk membantu Dong Mei dan Fan Chen untuk membersihkan daging.

Diam-diam juga memperhatikan gadis itu. Sungguh berbeda dengan masa lalu yang sering mendatangi Gu Yihao dengan sukarela. Bahkan wajahnya yang imut membuat orang lain gemas.

Tapi sekarang, wajah itu memiliki ekspresi dingin dan tidak memiliki kegembiraan seperti di masa lalu.

Jika Qing Mao tahu apa yang dipikirkannya, dia akan berteriak ke langit dan berkata kenapa dewa memberinya hidup yang aneh di jaman kuno ini?

Dia adalah gadis modern dengan kehidupan sebagai tentara khusus resimen bayaran kuno. Bukan gadis kecil yang ingin jatuh cinta.

Jadi ekspresinya saat ini, tolong jangan disamakan dengan Qing Mao yang ditanam oleh cincin batu giok hijau.

“Oh, aku hampir lupa.” An Daiyu menghampiri pria bertopeng itu dan merangkulnya. “Ini temanku, Hao Hao. Kamu bisa memanggilnya begitu.”

Qing Mao hanya menatapnya sekilas dan fokus dengan bakpaonya lagi. “Ya," katanya merespon.

“....” Hei, gadis .... bisakah kau terpesona olehnya?

Gu Yihao tidak mengatakan apapun juga. Ia hanya melirik Qing Mao diam-diam. Tatapannya terpaku pada jari manis di tangan kiri gadis itu.

Sebuah cincin batu giok hijau yang begitu familiar ... Lalu hatinya memili perasaan yang kacau.

Itu ... itu adalah pasangan dari cincin batu giok merah yang dia pakai saat ini.

Berarti gadis ini ... tunangannya yang asli.

Tapi bagaimana bisa?

Kenapa dia tidak pernah melihat cincin itu di masa lalu?

Bahkan ketika ia bertanya pada Nu Qingge sekalipun, tidak tahu tentang cincin itu sama sekali.

Padahal mendiang ibunya pernah berkata jika cincin batu giok merah memiliki pasangannya. Jika suatu hari bertemu, maka dialah tunangannya.

Tapi kenapa Qing Mao ... dan munculnya sekarang?

An Daiyu yang berada di sampingnya segera merasakan ada sesuatu yang salah dengan Gu Yihao dan bertanya.

“Hao Hao, apa ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?”

“Aku hanya lapar.”

“....” Dia tidak mempercayainya sama sekali.

Saat ini, rusa panggang yang telah matang dikumpulkan.

Dong Mei telah memberikan satu untuk Qing Mao, memintanya untuk mencicipi. Rasanya sangat enak dan gurih. Ditambah saus asam manis yang lezat, sedikit pedas dengan perasaan jerus nipis sebagai penghilang bau amis. Tekstur dagingnya juga empuk.

Setelah menunggu cukup banyak waktu, mereka semua bisa makan daging rusa dan kelinci yang telah matang.

Kecuali Dong Mei dan Fan Chen. Sebagai penjaga rahasia, wajah mereka tiak boleh terekspos sepenuhnya. Jadi hanya menyimpan untuk dimakannya nanti.

Satu-satunya orang yang makan dengan perasaan bahagia adalah An Daiyu. Setiap gigitan yang diambil, selalu saja keluar kata-kata pujian pada Qing Mao. Untung saja gadis itu tidak menganggapnya serius dan masa bodoh dengan hidup orang lain.

“Nona Qing, lain kali berkunjunglah ke rumah lelangku. Ada banyak harta yang dilelang di tempatku. Aku yakin kamu akan sangat menyukainya,” kata An Daiyu seraya memegang paha kelinci yang lezat.

“Kamu pemilik rumah lelang terbesar di ibu kota?” tanyanya.

“Apa itu terbesar di ibu kota? Aku ini pemilik Rumah Lelang Persik terbesar di Negara Quentian.”

Dia pamer dengan nada yang penuh kesombongan. Hanya saja jika Gu Yihao mau menutup rumah lelang itu, masih mungkin terjadi. Dia tidak berdaya.

Qing Mao jelas tahu ini. Menurut informasi yang diberikan oleh Hyou kepadanya, ada satu rumah lelang terbesar yang berpengaruh di Negara Quentian. Dan pemiliknya masih muda.

Hanya saja dia tidak menyangka jika pemilik rumah lelang itu akan memiliki sifat yang manja dan penggoda. Sungguh tidak yakin apakah An Daiyu itu pria atau wanita.

“Aku bisa mencium bau obat-obatan dari tubuhmu. Nona Qing, jika kamu memiliki obat atau herbal yang bisa dijual, rumah lelang kami akan selalu terbuka untukmu.”

Qing Mao jelas merasa ada sesuatu yang terbongkar dan masih berpura-pura tenang. “Obat apa yang kamu jual di rumah lelang?”

“Tentu saja jika efek dari obat itu di atas lima puluh persen dari obat biasanya, kami akan sangat senang hati menawarnya dengan harga jual tinggi. Dapat yakin jika identitas penjual akan aman tanpa kebocoran apapun.”

“Aku akan memikirkannya.”

“Yah ... Itu bagus. Aku akan menunggumu datang. Dan kamu bisa menunjukkan token ini pada pelayan di sana jika datang. Dan kamu akan segera diantar ke ruanganku.”

An Daiyu serius dengan masalah ini dan menyerahkan sebuah token khusus berukir bunga persik. Jelas warnanya yang seperti emas menandakan kedudukan tinggi yang setara dengan pemimpin di rumah lelang itu sendiri.

Qing mao menyimpan token itu dan memang memikirkan untuk menjual obat yang dibuatnya. Ia mungkin tidak membutuhkan banyak uang, tapi memiliki perak dan emas itu menyenangkan.

Setelah makan, ia dan kedua penjaganya segera pergi. Memberikan sisa buruan pada mereka. Tak ada alasan lagi bagi An Daiyu untuk menahannya.

Kuda yang ditunggangi Qing Mao dan kedua penjaga itu sudah tidak terlihat lagi ketika menembus gelapnya hutan.

An Daiyu mendesah dan mengigit daging terakhir pada kaki kelinci. Sementara Gu Yihao sendiri hanya makan beberapa potong saja. Ia masih memikirkan Qing Mao.

Bagaimana memperbaiki hubungan ini?

“Hao Hao, apa yang kamu pikirkan lagi sekarang?” tanya pria itu.

“Kamu pergilah ke suatu tempat untuk melakukan sesuatu. Aku ingin Nu Qingge merasakan apa yang Qing Mao rasakan di masa lalu.”

Gu Yihao membuat keputusan. Sekarang, dia harus bisa membersihkan nama baik Qing Mao dan mulai mengejarnya. Sama seperti bagaimana gadis itu membuntutinya di masa lalu.

“Wah, kamu sangat cepat sekali untuk berlain hati. Dulu kau bilang jika Nu Qingge adalah gadis yang baik dan berhati lembut. Tapi kenapa kamu mulai mengubah pendirianmu sekarang?” Sebenarnya ini hanyalah ejekan yang nyata, menyindirnya.

“Jika kamu begitu menganggur pergilah ke perbatasan untuk berpartisipasi dalam perdamaian dua negara.” Gu Yihao tidak berbaik hati untuk dan segera melemparkannya.

“Aku hanya bercanda. Tentu saja aku pernah berkata di masa lalu jika gadis yang terlihat lembut belum tentu memiliki hati yang baik. Hanya saja kamu ini buta.” Untuk mencegah Gu Yihao melemparkannya ke perbatasan negara, ia segera melarikan diri dengan cepat.

Melihatnya telah melarikan diri, Gu Yihao ingin menampar udara. Lalu Xu Ran dan Xu Ren muncul dengan cepat, berlutut dengan satu kaki untuk memberi hormat.

“Raja ... Kaisar meminta Anda untuk menghadap," kata salah satu dari keduanya.

“Apa yang diinginkannya?”

Gu Yihao sama sekali tidak merasakan apa-apa dari ayahnya ini. Hanya keformalan seperti biasanya. Sejak kejadian satu bulan lalu, ia menjadi lebih dingin dan berhati-hati dalam perhitungan orang.

“Kami tidak tahu apa yang ingin disampaikan olah kaisar. Tapi secara pribadi mengundang Raja ke ruang belajar.”

“Raja ini mengerti.” Mungkin memang ada sesuatu yang ingin disampaikan kaisar kepadanya. Dia tidak punya alasan untuk menolak lagi.

Melepas topeng, Gu Yihao juga mengganti zhaosan-nya. Ia terlihat seperti kesehariannya di masa lalu. Setelah itu, dia pergi ke istana secara diam-diam dan menemui kaisar di ruang belajar istana.

Pria paruh baya itu menunjukkan ekspresi kelelahan fisik. Menjadi kaisar tentu saja tidak mudah. Tugas negara begitu banyak, masalah rakyat, perdamaian antar negara dan tentu saja kerja sama pernikahan yang saling menguntungkan.

Selama sebulan terakhir ini, istana begitu canggung. Ibu selir putra mahkota telah masuk istana dingin. Dan putra mahkota itu berusaha keras agar masih memiliki kualifikasi menjadi kaisar di masa depan.

Kaisar Gu melihat kembali putra kesebelas datang, hatinya masih memiliki penyesalan yang dalam. Dia masih ingat bagaimana ekspresi putranya ini ketika didakwa sebagai tersangka penyelundupan narkoba.

Belum lagi kepulangannya membawa kegagalan dan kaki yang cacat. Pasti sangat menderita. Dia sendiri sebagai ayah begitu buruk. Kaisar mendesah dan membiarkan putranya duduk.

Selama bertahun-tahun meminpin negara, ia tidak pernah gagal. Segala kontribusi negara paling banyak disumbangkan oleh Gu Yihao. Tapi anak kesebelas ini hanya gagal satu kali. Dia memarahinya begitu banyak karena hasutan para menteri.

Setelah itu dia sadar jika semua ini telah direncanakan oleh putra mahkota, Gu Wenlian, penyesalannya telah terlambat.

Gu Yihao telah mengubah sikapnya menjadi lebih acuh tak acuh. Bahkan menolak beberapa hal. Lupakan saja. Kaisar Gu merasa putranya ini telah menerima banyak air kotor. Jadi di masa depan, dia akan melakukan apa saja untuk menyenangkannya.

Suasana ruang belajar menjadi begitu hening. Kaisar Gu telah menyiapkan dua cangkir teh untuk menghilangkan kecanggungan. Dia sendiri ingin tahu siapa yang telah membantu putranya ini dengan sepenuh hati. Bahkan mampu menggali rahasia gelap Gu Wenlian.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

raja bodoh, jadi ayah juga bodoh 😤😤😤 memang enak di acuhkan sama anak sendiri, 😏😏😏 menyesal heh terlambat

2022-09-24

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sukses selalu

2022-09-13

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!