Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu

MUNGKIN sudah empat tahun sejak kejadian di masa lalu, Gu Yihao tidak pernah mendengar kabar gadis itu lagi. Setidaknya, semenjak dia mempermalukannya di Acara Bunga.

Bahkan Putri Lailan selalu memusuhi Nu Qingge dan membuatnya tampak jelek di khalayak umum. Ia juga mendapatkan banyak kabar angin jika gadis itu malu untuk tampil di depan semua orang karena ejekan yang tidak menyenangkan.

Pernah juga dia tak sengaja mendengar salah satu pengunjung restoran, mengatakan jika Qing Mao hanyalah xiaosan (pihak ketiga dalam hubungan). Dan dia tidak pernah memedulikan gadis itu sejak awal.

Dulu, Gu Yihao merasa bahwa Nu Qingge baik dalam segala aspek. Pendidikan keluarga perdana menteri keuangan Nu juga baik. Sedangkan Qing Mao ia anggap sebagai gadis kecil yang polos dan tidak tahu aturan.

Sekarang, setelah tidak bertemu selama kurang lebih empat tahun, tampaknya Qing Mao memiliki banyak perubahan. Setidaknya memiliki kemampuan seni bela diri dan menjadi lebih masuk akal.

Hanya saja dia juga merasa bahwa wajah itu selalu dingin dan kejam. Tidak ada kelembutan dan ekspresi malu di masa lalu. Mungkin karena tak ada orang lain yang menemaninya dan hidup sebatang kara, membuat kepribadiannya berubah.

“Raja ...”

Xu Ren lebih tua dari Xu Ran.

Tapi keduanya masih saudara kembar identik. Karena memakai masker yang menutupi sebagian wajah, hanya terlihat matanya saja. Sehingga kemiripan itu tidak terlalu mencolok,

“Tidakkah Raja menghampirinya dan mengembalikan anting itu?” Kali ini Xu Ran bicara pelan. Entah sejak kapan sudah ada di dahan pohon dekat keduanya.

“Tidak. Tidak sekarang ...”

Gu Yihao memiliki ekspresi rumit saat ini. Dia hanya tidak menyangka jika orang yang membantunya adalah Qing Mao. Mungkin kejadian putra mahkota dan Nu Qingge juga berhubungan dengannya.

Sekarang, ia ingin merencanakan banyak hal. Anting giok berbentuk kepala kucing itu disimpan kembali. Dia memperhatikan Qing Mao yang sibuk mencari anting. Dan tidak tahu dari mana, dua pria berpakaian serba hitam muncul di dekat gadis itu. Lalu memberi bungkuk hormat.

“Nona, sepertinya anting itu terjatuh di halaman istana atau di kamar Raja Yi.” Ucap salah satu dari keduanya.

“Perlukah bawahan untuk memeriksa? Kami memiliki kemampuan yang tidak akan dideteksi oleh penjaga gelap di sini.” Rekan pria itu juga berkata, saling bekerja sama.

Kehadiran keduanya memang tidak dirasakan oleh Xu Ren dan Xu Ran. Jadi saat melihat dua pria berpakaian serba hitam itu muncul, mereka terkejut.

Belum lagi pedang yang tersarung di punggung itu sedikit lebih besar dan berat dari miliknya. Pasti bukan penjaga gelap biasa.

Saat ini Qing Mao berpikir sejenak, pada akhirnya menggeleng ringan. “Tidak perlu. Lagi pula, tak akan ada yang mengenali anting itu. Dan juga tak ada satu pun perhiasan di Negara Quentian ini memilikinya.” Ia mencibir dengan percaya diri.

Kedua penjaga gelap itu saling melirik dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

“Lalu bagaimana ekspresi Gu Wenlian pagi ini? Apakah menyenangkan?” tanya Qing Mao.

“Ya. Dia sangat marah dan meminta seseorang untuk menarik semua penjaga gelap yang ada di sekitar Istana Raja Yi.”

Di mana Gu Wenlian memiliki waktu untuk mengurus Gu Yihao sedangkan dirinya sendiri sedang berada di tepian jurang. Belum lagi Nu Qingge yang menjadi bahan tertawaan dan ejekan di ibukota, sangat memalukan.

“Lalu bagaimana dengan Gu Huiling?” Dia bertanya lagi.

“Dia sudah mulai menyerang diam-diam. Dengan informasi yang diberikan orang lain padanya, pasti tidak akan gagal. Kita hanya perlu mengurus hal-hal di belakang.”

“Pergi dan suruh beberapa dari kita untuk melindunginya. Jangan sampai putra mahkota menemukan celah. Dan alihkan tuduhan pada pangeran tertua.”

Kedua penjaga gelap itu terkejut. Mereka jelas tahu pangeran tertua yang kini telah memiliki anak. Biasanya tidak akan ikut campur dalam pertempuran takhta. Tapi jika mengetahui bahwa putra mahkota bermain kotor di belakang, pasti marah besar.

Lagi pula, pangeran tertua ini tidak menyukai seseorang yang melakukan kecurangan besar di belakang punggung kaisar. Karenanya, sangat wajar bagi kaisar selalu membela pangeran tertua ini.

Setelah itu, kedua penjaga gelap segera pergi dengan cepat. Qing Mao juga menyerah untuk mencari antingnya dan pulang. Sesekali, dia akan memperhatikan tanah bersalju di sekitarnya. Siapa tahu saja anting itu terlewat.

Sementara itu, Gu Yihao masih berada di tempatnya. Mendengar semua percakapan ketiga orang, hatinya terkejut.

Ternyata orang yang menjebak putra mahkota, memberi racun bunga es pada ibu selir pria itu dan mengacaukan acara pertunangan ... masih Qing Mao.

Gadis itu menjadi lebih kuat setelah empat tahun berlalu. Sangat berani untuk melawan putra mahkota.

Dia tahu Qing Mao membenci istana kekaisaran akibat kematian seluruh keluarga Qing. Dan kaisar juga tidak berdaya, menanggung kebencian itu. Kaisar tak pernah juga memerintahkan seseorang untuk mengambil token bebas kematian.

Sepertinya, kaisar masih menganggap jika Qing Mao layak untuk hidup tanpa hukuman dan ancaman seseorang. Jika kaisar sendiri tahu kalau gadis itu adalah tangan hitam yang membongkar kejahatan Gu Wenlian, pasti akan memberinya penghargaan.

Gu Yihao masih merenung. Gadis itu mungkin membencinya. Tapi kenapa membantu dia membalas dendam?

Bisakah waktu diputar kembali ke masa itu?

Mungkin dia akan memilih Qing Mao sebagai tunangannya, bukan Nu Qingge.

“Kembali ke istana," katanya lirih.

“Ya!” Dua bawahannya segera membawa Gu Yihao kembali ke istana.

Di aula utama, Dokter Piao sudah menunggu dengan gelisah. Ketika orang yang ditunggunya datang, batu besar di hatinya bisa terangkat.

Pagi ini Gu Yihao harus melakukan perawatan dan mandi obat. Dan eliksir itu harus diminum setelah makan. Tapi dia menghilang di pagi hari dan pelayan hanya berkata jika Gu Yihao hanya ingin jalan-jalan. Bagaimana dia percaya hantu itu?

Cuaca yang begitu dingin membuat Dokter Piao memakai pakaian yang lebih tebal. Bahkan Gu Yihao sendiri meneggunakan syal berbulu yang lembut sehingga tetap hangat.

Mereka kembali ke kamar saat mandi obat akan dimulai. Dua bawahan segera membantu Gu Yihao melepaskan pakaian. Seperti biasa, pria itu harus berendam tak lebih dari satu jam.

Saat dia mandi obat, Dokter Piao menjelaskan kandungan eliksir yang semalam diberikan oleh sosok misterius itu. Ada banyak bunga-bunga langka yang dijadikan eliksir, teruatama air yang digunakan untuk penyulingan.

Belum lagi ada zat khusus yang membuat eliksir itu bekerja lebih cepat. Hanya saja Dokter Piao tidak tahu semua bahan yang digunakan.

Ia juga tidak bisa membuatnya. Dan sangat ingin menemukan si pembuat obat. Setelah mandi obat, Gu Yihao sarapan terlebih dahulu sebelum akhirnya meminum eliksir.

Laporan dari Dokter Piao sudah cukup membuatnya berpikir jauh tentang Qing Mao. Dia pergi ke ruang belajar dan merenungkan semuanya.

Ada sebuah ruang rahasia di balik rak buku yang terpasang di dinding. Saat ia membukanya, apa yang ada di dalam sudah berdebu dan sedikit usang.

Namun dia sama sekali tidak terlalu risih dengan banyaknya debu. Ruangan ini tidak sering dia datangi dan hanya digunakan untuk menyimpan barang yang tidak penting. Tapi meski tidak penting, barang-barang itu masih memiliki nilai untuk hatinya.

Ada sebuah kota kayu yang tergeletak di sisi lain ruangan. Ukurannya tidak besar, tapi juga tidaklah kecil. Dia mengambil kota itu dan meniup debu yang ada di atasnya.

Sangat kotor. Ia sampai terbatuk ringan setelah tak sengaja menghirup debu. Kotak ini tidak memiliki kunci sehingga ia dengan mudah bisa membukanya dengan mudah.

Sebuah sapu tangan dan beberapa surat cinta tersimpan di sana. Ada juga gantungan giok pinggang, kertas dan tinta giling. Semuanya tersimpan dan belum pernah dia sentuh lagi.

Dulu, Qing Mao selalu datang dan memberinya banyak hal sebagai rasa suka. Mulai dari sapu tangan hingga tinta giling yang siap digunakan. Sekarang, tinta itu sudah kering dan mungkin tidak layak untuk digunakan kembali. Namun dia tetap mengambilnya.

Seperti halnya gadis lain, Qing Mao juga selalu mengatakan jika dia menyukainya. Dan keluarga Qing juga mendukungnya.

Bukan hanya itu, kaisar sendiri tidak menjadikan itu masalah. Belum lagi ada permaisuri yang mendukung. Hanya saja waktu itu Qing Mao masih kecil. Dan mungkin rasa sukanya hanya sebatas mengagumi Gu Yihao.

Namun ketika usianya sebelas tahun, dia mendapatkan Gu Yihao akan bertunangan dengan Nu Qingge.

Saat itu Qing Mao marah dan cemburu.

Kenapa Gu Yihao tidak memilihnya?

Hanya setelah insiden pemusnahan keluarga Qing kecuali Qing Mao, pria itu mengambil pertunangan dengan anak perdana menteri keuangan Nu. Serta memiliki alasan dirinya tidak memiliki dukungan untuk istana.

Karena dipermalukan dan direndahkan, gadis itu kecewa. Lalu berlari pergi hingga tidak pernah melihat ke belakang lagi.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

aku agak kesal dan sedih setelah mendengar ceritanya 🤨🤨🤨 dasar menyebalkan 😤😤😤

2022-09-23

5

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-09-13

0

Sulati Cus

Sulati Cus

menyedihkan

2022-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!