Serangan Balik Yang Memuaskan.

KAISAR tidak mengatakan apa-apa dan sudah memikirkan banyak kemungkinan. Bahkan jika putra mahkota dihitung seseorang, semua bukti di tangan itu asli. Ia sudah membiarkan para penjaga kekaisaran mencari tahu tentang kebenaran ini.

Gu Yihao diracun sejak malam kemarin. Lalu hari ini ibu selir putra mahkota mengalami hal serupa. Dan racun memang ditemukan di istana selir itu sendiri.

Dengan melemparkan pelayan sebagai kambing hitam, kaisar tahu urusan istana. Dia telah banyak melihat hal seperti itu ketika masih muda.

Mendiang ibunya juga pernah membuat pelayan terdekatnya sebagai kambing hitam. Jadi dia tak akan menjadi heran jika beberapa selirnya kadang menyalahkan pelayan sebagai ketidakpatuhan.

Kaisar terlalu lelah untuk mengurus hal ini. Lagi pula, hari sudah malam dan para menteri sebagian lagi sedang menghadiri acara pertungan putranya yang satu ini. Ia hanya duduk dan melambaikan tangan padanya. Memintanya pergi.

“Kembalilah ke acara pertunanganmu itu. Ayah Kaisar ini akan memeriksa semua yang terkait denganmu. Tapi jangan berpikir akan lolos dari penyitaan!” katanya tegas.

“Ayah Kaisar ....”

“Bawa Putra Mahkota keluar!” Kaisar menukas.

Dua pengawal istana segera menghampiri dan meminta Gu Wenlian untuk ikut permintaan Kaisar. Pria itu hanya menggertakkan giginya dan segera pergi setelah pamit. Dan aula utama menjadi hening kembali.

Beberapa pejabat Kaisar saling melirik dan merasa dingin di hati. Mereka semua hampir sepenuhnya mendukung putra mahkota untuk takhta masa depan. Tapi sekarang ....

Kaisar terlalu marah. Dia baru saja memberi putra mahkota penghargaan kemarin. Dan insiden ini tidak terduga. Walaupun dia tahu ada seseorang di belakang yang mengetahui semua perbuatan jelek Gu Wenlian, tapi dia tidak mau mencari tahu sosok hitam itu.

Sebagai Kaisar, ia harus menegakkan keadilan dan membuat rakyatnya tetap percaya. Bahkan jika anaknya sendiri membuat kesalahan, hukumannya juga harus setimpal.

Kemudian, semua menteri dibubarkan. Kaisar kembali dengan kasimnya untuk merenungkan semua ini. Dan mungkin putra-putranya yang lain juga memiliki hantu di belakang ....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat ini acara pertunangan di keluarga perdana menteri keuangan Nu, para tamu yang diundang mulai minum anggur dan bercengkerama dengan para bangsawan lain.

Nu Qingge sudah tidak ada di tempat. Bahkan Gu Huiling sendiri sedang berbicara tenang dengan saudara-saudaranya yang lain.

Ketika melihat Gu Wenlian datang dengan ekspresi jelek, dia tersenyum memuaskan. Pengawal pribadinya sudah mendapatkan informasi dari penjaga gelap jika Kaisar marah besar ketika mengetahui semua itu.

Bahkan seseorang membantunya memperkuat banyal dugaan. Sepertinya tuan dari dua penjaga gelap yang datang padanya hari itu sudah memikirkan banyak tindakan. Dia juga tidak akan dicurigai.

Dia tidak berniat untuk menghampirinya dan memilih memperhatikan dari jauh. Nu Qingge sudah pergi ke halaman belakang dan Gu Wenlian ini pasti akan mencarinya.

Pelayan mengantar putra mahkota ke halaman belakang. Nonanya mabuk hari ini, minum terlalu banyak. Kemudian memilih untuk beristirahat di kamar tamu.

Gu Wenlian mengusir pelayan itu dan segera menghampiri pintu. Tapi tangannya yang hendak menggeser pintu terhenti di udara.

“Ah ....” Suara lembut itu terdengar samar dari dalam.

Gu Wenlian mengerutkan keningnya dan merasa ada yang salah.

Apakah Nu Qingge ada di kamar tamu?

Tapi ketika mendengar suara yang lebih akrab lagi, dia memiliki api dan kejutan di hatinya. Itu memang suara Nu Qingge. Dan tampaknya ada pria lain di dalam. Menekan amarah, dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Dibukanya pintu itu perlahan. Suasana kamar tamu yang gelap hanya menyisakan cahaya remang-remang dari lentera di luar.

Di ranjang dengan tirai putih tipis, terlihat tiga siluet yang ambigu. Gu Wenlian bisa melihatnya dengan pandangan yang mengerikan. Karena tirai tidak sepenuhnya tertutup, sosok gadis tanpa pakaian tampak begitu menikmati permain seseorang di belakang tubuhnya.

Rambut gadis itu berantakan. Tapi desahannya yang memukau membuat pria yang menyetubuhinya dari belakang semakin gencar. Buah persik yang lembut itu diremas dengan semangat. Dia sangat menikmati ini, tentu saja tubuh rampingnya yang mulai dipenuhi beberapa ciuman panjang mulai mengikuti irama.

“Nona Qingge, ayo, ambil punyaku.”

Seorang pria yang juga tak berpakaian ada di depannya.

Tidak tahan dengan semua ini, Gu Wenlian berteriak marah. Suaranya bahkan di dengar oleh para tamu yang ada di depan. Karena memang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat acara berlangsung.

Sebagian tamu wanita segera pergi ke sana setelah seseorang mengajaknya. Beberapa tamu pria juga tidak luput untuk menjadi penasaran.

Diam-diam, Gu Huiling tersenyum dan segera membuka kipas lipat kesayangannya.

Melihat begitu banyak orang datang, Gu Wenlian hampir memuntahkan darah.

Di ranjang, Nu Qingge terkesiap. Dua pria yang bersenang-senang itu panik dan melepaskan diri dari tubuh Nu Qingge. Mereka mabuk tapi masih memiliki kewarasan.

“Pa-pangeran ....”

Nu Qingge terlihat linglung sejenak dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Tapi Gu Wenlian segera menamparnya begitu keras, membuat dia terhuyung ke samping.

Melihat putrinya begitu teraniaya, nyonya perdana menteri keuangan segera menghampirinya dan memohon pada putra mahkota untuk meminta keadilan. Putrinya pasti dijebak seseorang untuk melakukan hal kotor seperti ini. Putrinya tidak pernah bertingkah seperti pelacur.

Tapi dua pria yang menyentuh putrinya itu masih kerabat Kaisar. Bagaimana bisa ada di sini dan memainkan putrinya?

Jelas bahwa Gu Wenlian marah besar hari ini. Dia telah begitu sial di istana dan kini tunangannya sendiri ketahuan berselingkuh.

Tidak ada jejak-jejak paksaan sejak awal hingga dia memergokinya. Nu Qingge dengan senang hati melayani mereka, bahkan berkata jika putra mahkota tidak sehebat itu di ranjang?

Yang lebih membuat pria itu marah, Nu Qingge mengakui pada mereka bahwa beberapa kekasih rahasianya juga hebat dalam bermain.

Ketika putra mahkota menghabiskan waktu dengan para selir, ia cemburu. Jadi mencari pria untuk kesenangan.

Nyonya perdana menteri keuangan tidak mempercayai apa-apa selain penjelasan dari putrinya sendiri. Tapi gadis itu terlihat linglung. Seseorang pasti memberinya obat untuk membingungkan.

Perdana menteri keuangan kehilangan wajahnya malam ini. Semua tamu membicarakan Nu Qingge yang sempat ketahuan berselingkuh dengan putra mahkota waktu itu. Kemudian Gu Yihao memutuskan pertunangan.

Kali ini gadis itu kembali ketahuan seranjang dengan dua pria yang menjadi kerabat kaisar. Dan ekspresi putra mahkota jelek. Sekarang rumor mulai beredar jika Nu Qingge adalah pel*cur tak tahu malu yang kekurangan pria.

Tidak tahan dengan semua hinaan itu, perdana menteri keuangan segera memanggil dokter untuk memastikan jika Nu Qingge dipengaruhi obat. Lalu meminta para pengawal untuk mencari bukti dan seseorang yang mencurigakan. Ketika dokter istana dipanggil, denyut nadi Nu Qingge diperiksa.

Dengan berat hati, dokter itu menghela napas dan menggelengkan kepala. “Maaf, Tuan. Tapi Nona Qingge tidak memiliki racun di tubuh. Semuanya normal. Adapun kenapa dia linglung, sepertinya terlalu terkejut.”

“Tidak mungkin!” Nyonya perdana menteri keuangan segera berteriak tak terima. Putrinya pasti dijebak!

Putra mahkota mendengus dan segera pergi dari sana dengan kemarahan. Nu Qingge masih akan menjadi tunangannya, tapi jangan berharap memiliki mimpi untuk terbang ke finiks (menjadi permaisuri). Dua pria itu segera ditangkap dan dibawa ke tempat Kaisar untuk diadili. Sedangkan pesta segera berakhir lebih cepat.

Para pangeran lainnya hanya memberi Gu Wenlian beberapa kata dan tak bisa ikut campur dalam masalah internal mereka. Terutama Gu Huiling. Dia tersenyum setelah menurunkan kipas lipatnya.

“Saudara Kesembilan itu sibuk, dan saudaranya akan kembali lebih dulu,” katanya.

Gu Wenlian menggertakkan giginya dan merasa jika pangeran kesepuluh ini mengetahui sesuatu. “Huiling, apakah ini pekerjaanmu?”

“Saudara Kesembilan itu terlalu banyak berpikir. Aku tidak memiliki kemampuan untuk melakukan semua itu. Dan tidak ingin bercampur dalam garis bawah ayah kaisar,” jawabnya begitu tenang lalu segera meningalkannya begitu saja.

Di tempat, putra mahkota itu tertegun. Jika bukan dia, lalu siapa? Gu Yihao? Itu tidak mungkin. Orang-orangnya ada di sekitar istana pria itu. Tidak mungkin bertindak terlalu dalam.

Tak berapa lama, dia menemukan bahwa para penjaga gelap itu pingsan cukup lama. Dan ini memang mencurigakan. Seseorang telah berani bermain di belakangnya.

Terpopuler

Comments

Hman Pedang

Hman Pedang

hahaha. utara mahkota kena apes
ternyata tunangannya seorang players

2023-06-07

1

Rose_Ni

Rose_Ni

udah dri zaman kuno ternyata kenal 3some

2022-12-08

0

bawi dayak

bawi dayak

pembalasan setimpal dgn perbuatan putra mahkota...

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!