“DIA TIDAK istimewa. Tapi bakatnya hampir menyamaiku. Sayangnya waktu itu aku mengalami kecelakaan. Jika tidak, posisi berburu tahun lalu akan menjadi milikku. Anehnya lagi, beberapa wanita yang mengikuti perburuan ini juga mengalami hal sial. Bahkan ada yang tidak mendapatkan hewan buruan,” jelasnya kesal. Ini memang mencurigakan.
“Ini sudah dirancang orang.” Qing Mao tersenyum, tapi tidak mencapai matanya.
Putri Lailan juga mengangguk setuju. Perburuan musim semi kekaisaran tahun lalu sungguh buah pahit baginya. Tapi bukan berarti dia takut untuk tidak mengikutinya lagi.
Tahun ini, dia begitu antusias, apalagi berpasangan. Risiko kecelakaan akan lebih kecil. Putri Yu Yang adalah yang paling dicurigai di sini. Lebih tepatnya, Selir Kehormatan Yi selaku ibu Putri Yu Yang pasti berperan penting dalam kecelakaan Putri Lailan.
Dan bahkan permasuri dan selir kehormatan ini sering bertentangan dalam segala hal pendapat. Di permukaan, keduanya tampak harmonis dan bicara halus, saling menyapa. Namun sebenarnya saling melemparkan bom waktu. Bodoh jika kaisar tidak mengetahui permusuhan dua orang itu.
“Dalam perburuan ini, aku harap bisa berpasangan dengan tuan muda Yu.” Putri Lailan begitu bersemangat.
“Kenapa memangnya?”
“Karena dia sangat ramah dan baik. Kemampuannya juga hampir sama dengan kakak kesebelas. Dengan dia, aku tidak akan mengkhawatirkan apapun.”
“Dia sebaik itu?” Qing Mao mencibir. Ia pernah bertemu orang ini di hutan perburuan kemarin. Menurutnya, sifat orang itu tidak ada baiknya sama sekali.
Selain banyak bicara dan terlihat genit, An Daiyu juga memiliki mulut yang suka sekali menjelek-jelekkan orang.
Pada pandangan pertama, dia tidak memiliki kesan apapun padanya. Tapi mungkin Putri Lailan tahu banyak tentang orang ini. Sebagai pemilik Rumah Lelang Persik di ibu kota, An Daiyu cukup bertingkah seperti banci.
“Dia sangat baik. Kamu akan tahu jika mengenalnya lebih lama. Lain waktu, aku akan memperkenalkanmu padanya.”
“Tidak perlu!” Qing Mao mencibir. Sama sekali tidak ingin mengenal pria seperti dia. Sungguh buang-buang waktunya.
Putri Lailan heran dengan sikap yang ditunjukan Qing Mao ketika membahas An Daiyu. “Mungkinkah kamu sudah mengenalnya?”
“Tidak sengaja bertemu. Bukan hal luar biasa.”
“Kapan?”
“Kemarin. Aku tidak ingin membahasnya. Dia sama sekali tidak baik.”
“....” Kalau begitu, dia tidak perlu memperkenalkannya lagi.
Tidak tahu bagaimana Qing Mao mengatakan jika An Daiyu tidak baik. Tapi menurutnya, pria itu hanya sedikit perayu. Wajahnya yang halus dan memiliki sepasang mata cantik memang akan disalahartikan jika dia pasti bukan pria atau wanita.
Putri Lailan menyesap tehnya lagi dan memikirkan siapa yang akan menjadi pasangan berburu Qing Mao. Dia curiga jika Gu Yihao akan berperan dalam ide perburuan musim semi berpasangan ini.
Setelah menghabiskan waktu di kediaman Qing Mao, dia berpamitan pulang. Para pengawal yang mengantar Putri Lailan pun juga sopan, mengucapkan selamat tinggal padanya.
Di kereta, Putri Lailan duduk dengan dua pelayan terdekatnya.mereka mengatakan jika Qing Mao sudah berubah, tidak terlihat terlalu sederhana seperti dulu. Namun Putri Lailan selalu khawatir jika perubahan ini tidak terlalu baik untuknya. Bagaimanapun juga dia sangat mengenal gadis itu di masa lalu.
“Apakah Sang Putri khawatir bahwa nona Qing akan jatuh cinta lagi pada pangeran kesebelas?” tanya salah satu pelayannya.
“Tidak apa-apa jika itu jatuh cinta. Tapi bagaimana jika kakak kesebelas mempermalukannya lagi seperti empat tahun lalu?”
Kedua pelayannya terdiam. Yang dikatakan Putri Lailan benar. Mereka juga tahu rumor itu sejak lama. Dan masih mengakar hingga kini. Namun mereka yakin jika gadis itu pasti akan diberkati oleh para dewa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tujuh hari telah berlalu. Ini adalah puncak di mana perburuan musim semi akan berlangsung. Perburuan ini dilaksanakan pagi menjelang siang. Dan semua oreang yang akan berpartisi dalam perburuan ini mulai berdatangan.
Ada juga beberapa penonton yang menghadirinya untuk mengetahui siapa yang akan memenangkan perburuan tahun ini.
Kaisar Gu dan Permaisuri Xue datang. Kasim tertentu telah mengumumkan kedatangan keduanya dengan lantang. Semua orang yang hadir segera berlutut, termasuk para pangeran dan putri kekaisaran.
Putri Lailan ada di samping Putri Yu Yang. Keduanya tampak sebaya. Meski begitu, kecantikan alami Putri Lailan lebih dominan dibandingkan Putri Yu Yang yang penuh dengan bedak.
“Panjang umur Kaisar ... Panjang umur Permaisuri ....” Suara semua orang serempak. Membuat dua tokoh tertinggi di peron khusus menjadi begitu bermartabat.
Permaisuri tersenyum hangat pada semua orang. Sementara Kaisar Gu mengangguk puas.
Di sisi lain kaisar, ada juga Selir Kehormatan Yi, ibu dari Putri Yu Yang. Ekspresi wanita itu tidak dapat dijelaskan, tapi masih menunjukkan senyum cemerlang. Dia bukan permasuri yang dipuja dan dihormati rakyat begitu banyak, tapi masih menjadi kebanggaan kaisar.
Inilah yang membuatnya cemburu. Meski dia adalah kesayangan Kaisar Gu, tapi tidak terlalu dihormati seperti Permaisuri Xue. Ia telah berulang kali membiarkan putrinya untuk menekan keberadaan Putri Lailan selama ini. Tapi entah apa yang terjadi, keadaan Putri Lailan begitu baik. Bahkan bisa mengikuti perburuan.
Seharusnya, Putri Lailan berada di rumah, bercermin setiap saat untuk mengetahui bahwa keriput mulai muncul. Sehingga enggan untuk keluar istana dan memilih mengurung diri.
Lalu tidak akan ada satu pun pria yang berani menikahinya. Namun apa kondisinya sekarang?
Putrinya berkata jika Putri Lailan bukan hanya menjadi baik-baik saja, tapi juga terhubung dengan Qing Mao. Tapi sangat tidak memungkinan bagi gadis yatim piatu itu untuk mengetahui obat.
Belum lagi, sifatnya begitu lemah dan terbuka. Sempat tergila-gila dengan Gu Yihao. Tapi sekarang dia belum melihat sosok Qing Mao. Sudah empat tahun berlalu, seperti apa kira-kiranya penampilan gadis itu?
Sebelum kaisar mengumumkan semua orang untuk berdiri, suara kuda berlari kencang terlihat di kejauhan, memasuki gerbang aula perburuan setelah menunjukkan token.
Menurut aturan, seharusnya peserta yang terlambat tidak memiliki kualifikasi untuk mengikuti perburuan lagi. Setidaknya tanpa undangan yang ditunjuk.
Namun, gadis itu, Qing Mao, telah mengembalikan undangan dengan sedikit jawaban keikutsertaan. Sehingga tidak memiliki kartu undangan lagi. Satu-satunya yang bisa membuatnya lewat tentu saja token bebas kematian.
Tiga ekor kuda jantan yang terlihat sehat memasuki aula perburuan. Semua orang menoleh ke arah tiga sosok yang menunggang kuda. Yang terdepan, Qing Mao menunggangi kuda putihnya.
Rambutnya diikat ekor kuda dan poninya membuat wajah menggemaskan itu sedikit lebih kekanak-kanakan. Dan dua sosok di belakangnya adalah Fan Chen dan Dong Mei. Keduanya memakai pakaian serba hitam dengan masker, warna senada.
Kuda berhenti tak jauh dari mereka. Qing Mao dan keduanya turun, mengikuti barisan. Tapi dia tidak berlutut atau memberi penghormatan kepada kaisar maupun permaisuri.
Seperti yang semua orang ketahui, dia membenci orang-orang kekaisaran. Selir Kehormatan Yi tidak senang dengan sikap ketiganya dan mulai menegur.
“Tahukah kamu ketika melihat kaisar harus berlutut?” tanyanya sedikit kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
ada yang pengen mati nih 😏😏😏
2022-09-24
0
fifid dwi ariani
lancar kerjaanya
2022-09-13
0
Zulvianti
aku suka, di sini putri Lailan baik dan tulus, jadi pemeran utamanya (lupa namanya) masih ada teman
2022-03-03
1