Pria Dengan Topeng

PRIA itu segera pergi dari sana dengan malus. Namun tetap saja Qing Mao masih bisa merasakan adanya kehadiran seseorang. Tapi kemudian ia menepis pikiran itu. Mungkin ia terlalu banyak berpikir ...

Di tempat lain, seorang pria memakai jubah berbulu pada kerahnya sedang menyarung pedang. Sebuah topeng hitam setengah wajah menjadi daya tariknya tersendiri.

Sepasang mata yang dingin hanya bisa terlihat berkedip ringan dari balik topengnya. Lalu ia melirik ke samping di mana pria lain yang memegang kipas lipat turun dari dahan pohon.

Senyum pria yang datang itu terlihat seperti seorang pencuri bunga (pemerkosa).

“Hao Hao, pantas saja kau tidak akan bisa mendekati kediamannya. Gadis itu memiliki penjaga yang sangat kuat. Bahkan aku saja hampir ketahuan olehnya," katanya dengan nada manja yang baik. Ingin sekali menggoda pria bertopeng yang ada di depannya.

Siapa lagi pria bertopeng itu jika bukan Gu Yihao. Setelah satu bulan, racun bunga es sudah sepenuhnya dibersihkan. Begitu pula dengan cedera kakinya yang membuat dia lumpuh. Kini telah mampu untuk berjalan dengan baik. Mungkin karena memiliki ilmu tenaga dalam, tubuhnya lebih mudah untuk dipulihkan.

Awalnya Gu Yihao sangat enggan untuk meminta bantuan dari pria bangsawan yang selalu berwajah menggoda ini. Selain urusannya merepotkan, permintaan timbal baliknya juga tidak masuk akal. Tapi mau bagaimana, hanya sahabatnya yang konyol ini mampu membantunya.

An Daiyu memiliki sebuah rumah lelang terbesar di Negara Quentian ini. Setiap bulan, lelang akan dibuka untuk seluruh masyarakat yang memiliki kartu akses.

Tak jarang juga bagi sebagian orang dari negara lain datang untuk melelang atau membeli sesuatu dengan harga tinggi. Selain itu juga, dengan memanfaatkan wajahnya yang terlihat mesum, banyak para gadis muda ingin mendekatinya. Sekadar menghibur diri.

Hari ini, Gu Yihao tahu bahwa gadis itu akan pergi berburu. Jadi segera berangkat lebih awal. Ia mengajak An Daiyu untuk bisa memantau Qing Mao sebentar. Tidak menyangka akan memiliki bakat memanah yang sangat baik. Belum lagi, dua orang yang mengikuti Qing Mao juga memiliki identitas tak biasa di masa lalu.

“Hao Hao, gadis itu memburu banyak rusa dan sekarang sedang memasak satu di dekat sungai. Bagaimana jika kita hampiri mereka dan pura-pura berpapasan?” An Daiyu ini sebenarnya menyukai wajah Qing Mao yang cantik. Dia tak bisa berhenti memikirkannya untuk waktu yang lama.

Namun hantu mana yang akan mempercayai ucapannya kali ini. Gu Yihao saja sudah tahu bahwa pria yang selalu tak melepaskan kipas lipatnya itu menyukai banyak keindahan.

Meski sampai sekarang belum memiliki istri atau selir, tapi kebiasaannya merayu banyak gadis cantik telah terkenal di ibukota. Gu Yihao secara alami menolaknya.

“Yakinlah, dia tidak akan mengenalimu di tempat pertama. Hanya perlu menunjukkan sifat yang berlawanan dengan dirimu di masa lalu maka semuanya akan baik-baik saja," bujuknya.

Namun, hal ini telah didengar oleh dua bawahan setia Gu Yihao. Xu Ren dan Xu Ran tidak setuju jika rajanya mengubah sifat.

"Jika Yang Mulia mengubah sifat, maka urusannya beda lagi di masa depan. Tidak mungkin." Xu Ren menggelengkan kepala.

Jika di masa depan Qing Mao menyukai sifatnya yang sekarang, maka Gu Yihao di masa lalu hanyalah usang. Jadi keduanya segera membuat pria itu untuk tetap pada pendirian. Ciri khasnya sudah sangat baik.

"Kalian ini bawahan yang merepotkan." An Daiyu mungkin tidak setuju dengan saran balik dua saudara kembar itu.

Tapi tampaknya Gu Yihao tidak akan mengubah sifat meski bertemu dengan Qing Mao dengan penampilan saat ini. Dia memakai topeng setengah wajah. Sudah cukup bagi gadis itu untuk tidak mengenalinya sejenak.

Setelah memutuskan untuk pergi, mereka menuju ke tempat di mana Qing Mao berada. Terlihat api unggun dari kejauhan, serta tiga orang yang sedang sibuk dengan daging rusa panggang.

An Daiyu begitu bersemangat untuk menghampiri mereka dan telah menyiapkan beberapa dialog kecil dalam kepalanya. Namun, baru saja memikirkan hal ini, dua sosok hitam turun dari pohon dan menghadangnya.

Terlalu terkejut karena tidak fokus pada apa yang ada di sekitar, membuat An Daiyu berteriak kaget dan memeluk Gu Yihao yang tepat di belakangnya.

Pelukan tak tahu malu ini, Gu Yihao langsung membuangnya seperti suami yang kejam.

“Hao Hao, kamu sangat kejam!”

An Daiyu mengeluh setelah jatuh tersungkur di rumput. Untuk saja rumput itu tidak terlalu kotor, sehingga hanya perlu membersihkannya dengan sapu tangan. Namun Gu Yihao hanya mendengus dan tidak peduli.

Pria itu tahu bahwa sosok berpakaian serba hitam yang tiba-tiba muncul ini sebenarnya penjaga gelap yang ada di sekitar Qing Mao.

Kemampuan seni bela diri mereka sangat tinggi. Kehadiran mereka saat ini sungguh tidak terduga.

Dua penjaga gelap saling melirik dan menanyakan tujuan mereka. Lagi pula, Qing Mao sedang bersantai tak jauh dari sini lalu orang-orang asing ini muncul secara sengaja, sungguh mencurigakan.

An Daiyu, seperti biasanya dia selalu mengatakan jika perburuan ini membosankan. Mereka mencium aroma daging panggang yang harum. Setidaknya, meminta ijin bergabung dalam makan hasil buruan. Mereka akan membayar untuk ini nanti.

Dua penjaga gelap itu memikirkan segalanya. Lalu salah satu dari mereka pergi untuk melapor pada Qing Mao.

"Nona, mereka mencurigakan," kata Dong Mei sedikit berbisik.

"Mencurigakan kenapa?" Gadis itu justru tidak peduli.

"Seorang pria tampan berwajah mesum dan pria yang memakai topeng, terlihat tidak terlalu baik?" Dong Mei tidak suka dengan kehadiran orang-orang itu.

Gadis itu justru mengerutkan kening dan menatap pada beberapa orang di sana. Dua orang yang lebih menonjol tentu saja An Daiyu dan pria yang memakai topeng hitam. Pria itu memberinya suasana yang akrab.

Tapi dia tidak tahu apakah pernah melihatnya atau tidak.

Sedangkan untuk Gu Yihao sendiri, tangannya sedikit berkeringat dingin. Khawatir jika Qing Mao akan mengenalinya dan pergi begitu saja untuk menghindari dia. Tapi tampaknya apa yang dikatakan An Daiyu benar. Sekilas, dirinya tidak akan dikenali

Pada akhirnya mereka bergabung dengan tiga orang. Lagi pula hewan buruan ini terlalu banyak dan biasanya pria memiliki selera makan yang besar untuk menambah tenaga dan memperkuat otot.

An Daiyu adalah orang pertama yang menghampiri Qing Mao dan menjabat tangannya, sedikit mengelus. Wajah dengan senyum mesum itu membuat Dong Mei dan Fan Chen memiliki tiga garis hitam di kepala.

Tolong lepaskan tanganmu dari nona kami! Pikir keduanya dengan cemburu.

“Nona, halo ... Namaku An Daiyu. Kamu bisa memanggilku Yuyu atau Dai Dai. Boleh tahu siapakah nona yang cantik ini?” tanya pria itu dengan nada yang menggoda.

"...." Qing Mao mengedutkan sudut bibirnya dan melepaskan diri dari tangan mesum orang itu.

Walaupun enggan, ia masih tetap menjawab, “Namaku Qing Mao,” jawabnya dengan nada datar, lalu sibuk dengan bakpao dagingnya.

“Oh ...!” An Daiyu segera terkejut dan terlihat berpikir sejenak. Lalu berkata lagi dengan nada yang pasti. “Bukankah itu Qing Mao yang empat tahun lalu memiliki rumor di ibu kota. Kudengar kamu ditolak oleh Raja Yi dan dipermalukan di depan umum. Belum lagi, orang-orang berkata jika kamu menjadi pihak ketiga dalam hubungan Raja Yi dengan Nu Qingge?”

Setelah hal ini keluar, suasana menjadi sangat sunyi.

Dong Mei dan Fan Chen yang sedang membersihkan daging rusa, tangannya tergelincir. Wajah mereka di balik masker itu pucat. Pria ini sangat berani mengatakan hal itu di depan Qing Mao. Ini adalah hal tabu bagi nona mereka.

Qing Mao sendiri kaku untuk waktu yang lama dan tidak tahu bahwa pria ini akan memiliki banyak hal tentang dirinya. Belum lagi, citranya sebagai pihak ketiga dalam hubungan orang masih belum hilang.

Situasi ini tidak benar dan An Daiyu merasa bahwa hidup kecilnya akan segera hilang.

Di belakang, Gu Yihao menjadi lebih dingin dan menatap pria itu dengan penuh peringatan. An Daiyu tahu ini salah dan tak seharusnya mengatakan banyak hal tentang masa lalu.

Bukankah dia akan kehilangan kakak iparnya yang cantik di masa depan?

Tentu saja Qing Mao tidak mengatakan apapun dan hanya memakan bakpaonya dengan pikiran yang rumit.

Rasa daging dalam bakpao ini sudah merasa lebih hambar. Ya, mungkin An Daiyu benar. Dia menjadi gadis yang sangat memalukan di ibukota. Bahkan tidak berani untuk muncul dengan terang-terangan.

Kadang, ia harus memakai jubah dan menutupi wajahnya agar orang lain tidak mengenalinya. Sekilas, ia masih bisa mendengar orang-orang membicarakannya.

Setelah empat tahun berlalu pun, citranya yang jelek tidak hilang. Cincin batu giok hijau itu sungguh membuat nasibnya begitu buruk. Dosa apa yang dia perbuat di masa lalu hingga harus kehilangan semua kepercayaan orang.

Sebuah panah bulu kecil melintas hampir mengenai wajah An Daiyu. Tapi itu sudah cukup membuat goresan di pipi dan telinganya, hingga mengeluarkan darah.

Pria itu tertegun dan tidak menyadari adanya serangan tersembunyi. Kemudian ia melihat tatapan seorang wanita dengan rambut diikat ekor kuda. Dengan pakaian yang khas seperti penjaga gelap lainnya, ia bisa menyimpulkan jika kemampuan wanita ini sangat baik.

“Lain kali jika kau berkata tentang itu lagi, yakinlah ... Aku akan menghancurkan wajahmu!” ancam Dong Mei merasa tidak suka melihat pria itu dalam satu kali pandangan.

An Daiyu belum bersuara lagi dan mengusap sedikit darah yang keluar dari lukanya. Dia menatap Qing Mao dengan permintaan maaf dan tidak bermaksud untuk mengejeknya. Melihat bahwa gadis ini memiliki penjaga yang andal, dia tersenyum.

“Penjagamu sangat kuat.”

“Hanya kekuatan yang mampu untuk seseorang tetap bertahan.”

“....” Kenapa An Daiyu berpikir jika nada bicara itu memiliki makna yang dalam?

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

dasar An Daiyu bego 😤😤😤 mulutmu lemes banget bang 😁😁😁 bikin orang sakit hati aza

2022-09-23

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

semangat selalu

2022-09-13

0

💖syakilah💖

💖syakilah💖

next

2022-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2 Transmigrasi Cincin Batu Giok
3 Ibu kota Negara Quentian
4 Membeli Budak
5 Racun Bunga Es
6 Putri Lailan
7 Acara Pertunangan Yang Berantakan
8 Serangan Balik Yang Memuaskan.
9 Siapa Yang Membantu?
10 Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11 Mendetox Racun Bunga Es
12 Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13 Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14 Pria Dengan Topeng
15 An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16 Berbicara Dengan Kaisar
17 Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18 Kunjungan Putri Lailan
19 Hari Perburuan Musim Semi
20 Hari Perburuan Musim Semi (2)
21 Memasuki Hutan Perburuan
22 "Di Mana Qing Mao?"
23 Hyou Datang
24 Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25 Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26 Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27 Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28 Melanjutkan Perburuan
29 Tak Sengaja Berpapasan
30 Berendam Di Sungai
31 Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32 Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33 Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34 Membuat Marah Putra Mahkota
35 Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36 Terlarang Untuk Diucapkan
37 Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38 Hari Festival Topeng
39 Masalah Di Festival Topeng
40 Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41 Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42 Gadisku
43 Apakah Hatimu Batu?
44 Akibat Asap Kegelapan
45 Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46 Hyou Kembali
47 Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48 Selalu Terlihat Familiar
49 Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50 Buku Usang yang Misterius
51 Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52 "Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53 Mimpi Buruk
54 Fragmentasi Ingatan
55 Reruntuhan Bekas Pertarungan
56 Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57 Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58 Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59 Mengunjungi Istana Kekaisaran
60 Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61 Berdiskusi Dengan An Daiyu
62 Ginjal yang Lemah?
63 Gu Yihao Merasa Tertekan
64 Menahan Diri Dari Api Di Perut
65 "Apa Ada yang Salah?"
66 Pengaruh Obat Musim Semi
67 Kebakaran
68 Dianggap Sebagai Kutukan?
69 Mendapatkan Tubuhnya
70 Canggung Di Pagi Hari
71 Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72 Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73 Mengetahui Jati Dirinya
74 Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75 Dari Mana Aku Harus Memulai?
76 Ke mana Dia pergi?
77 Pangeran Besar Negara Baicheng
78 Bicara Empat Mata
79 Han Baimo Tahu Segalanya
80 Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81 Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82 Dekret yang Disiapkan Kaisar
83 Kejujuran
84 Saling Merindukan Satu Sama Lain
85 Berita Kematian yang Tidak Terduga
86 Mendadak
87 Dua Saudari Saling Menampar
88 Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89 Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90 Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91 Bayar Dengan Tubuhmu
92 Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93 Kebakaran
94 Berpura-pura Tidak Tahu
95 Terluka Parah
96 Melarikan Diri
97 Putri Lailan Hamil
98 Istana Penguasa Benua Quentian
99 Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100 Pernikahan Putri Lailan
101 Pulang Dengan Tubuh Terluka
102 Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103 Menembak Mayat Hidup
104 Han Baimo Datang Kembali
105 Keberadaan Gu Wei
106 Latihan Terakhir
107 Krisis Semakin Dekat
108 Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109 Pengepungan Mayat Hidup
110 Sebelum Bencana Datang
111 Gerhana Matahari
112 Mulai Bergerak
113 Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114 Akhir yang Tragis
115 Gejala Keracunan
116 Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117 Pertarungan Dimulai
118 Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119 Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120 Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121 Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122 Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123 Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124 Akhirnya Menikah
125 Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126 Bertemu Hyou Lagi (Ending)
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Mencuri Cincin Batu Giok Hijau (Awal Mula)
2
Transmigrasi Cincin Batu Giok
3
Ibu kota Negara Quentian
4
Membeli Budak
5
Racun Bunga Es
6
Putri Lailan
7
Acara Pertunangan Yang Berantakan
8
Serangan Balik Yang Memuaskan.
9
Siapa Yang Membantu?
10
Menyelinap Ke Istana Raja Yi
11
Mendetox Racun Bunga Es
12
Buta Akan Ketulusan Di Masa Lalu
13
Memulai Hari Baru, Satu Bulan Kemudian
14
Pria Dengan Topeng
15
An Daiyu, Pria Cantik Dan Playboy
16
Berbicara Dengan Kaisar
17
Gu Yihao Menyelinap Ke Kediaman Qing Mao
18
Kunjungan Putri Lailan
19
Hari Perburuan Musim Semi
20
Hari Perburuan Musim Semi (2)
21
Memasuki Hutan Perburuan
22
"Di Mana Qing Mao?"
23
Hyou Datang
24
Hyou Membalas Dendam Secara Diam-diam
25
Sesuatu yang Disukai Qing Mao
26
Menghukum Bawahan Gara-gara An Daiyu
27
Gu Yihao Ingin Mengambil Kesempatan
28
Melanjutkan Perburuan
29
Tak Sengaja Berpapasan
30
Berendam Di Sungai
31
Gu Yihao Hilang Kendali Atas Pikirannya
32
Rencana Untuk Di Posisi Ketiga
33
Pengumuman Hasil Acara Perburuan Musim Semi
34
Membuat Marah Putra Mahkota
35
Kebenaran Tentang Rumor Qing Mao Di Masa Lalu
36
Terlarang Untuk Diucapkan
37
Mengalami Mimpi Buruk yang Aneh
38
Hari Festival Topeng
39
Masalah Di Festival Topeng
40
Kerabat Keluarga Perdana Menteri Keuangan Nu
41
Status Qing Mao yang Tidak Bisa Disentuh
42
Gadisku
43
Apakah Hatimu Batu?
44
Akibat Asap Kegelapan
45
Demam Berkepanjangan Tanpa Sebab
46
Hyou Kembali
47
Kunjungan Putri Lailan Dan An Daiyu
48
Selalu Terlihat Familiar
49
Rahasia Masa Lalu yang Terkubur
50
Buku Usang yang Misterius
51
Terpaksa Membiarkan Gu Yihao Menginap
52
"Raja Ini Ingin Mencoba Masakanmu"
53
Mimpi Buruk
54
Fragmentasi Ingatan
55
Reruntuhan Bekas Pertarungan
56
Identitas Asli Gu Yihao, Reinkarnasi?
57
Reinkarnasi Penguasa Benua Quentian
58
Rahasia Hyou yang Sangat Dalam
59
Mengunjungi Istana Kekaisaran
60
Tentang Gu Wei yang Tabu di Negara Quentian
61
Berdiskusi Dengan An Daiyu
62
Ginjal yang Lemah?
63
Gu Yihao Merasa Tertekan
64
Menahan Diri Dari Api Di Perut
65
"Apa Ada yang Salah?"
66
Pengaruh Obat Musim Semi
67
Kebakaran
68
Dianggap Sebagai Kutukan?
69
Mendapatkan Tubuhnya
70
Canggung Di Pagi Hari
71
Mengunjungi Kediaman Wakil Jenderal Pei
72
Tentang Keluarga Qing yang Misterius
73
Mengetahui Jati Dirinya
74
Berpura-pura Tidak Tahu Apapun
75
Dari Mana Aku Harus Memulai?
76
Ke mana Dia pergi?
77
Pangeran Besar Negara Baicheng
78
Bicara Empat Mata
79
Han Baimo Tahu Segalanya
80
Kaisar Memberi Tahu Qing Mao Sebuah Rahasia
81
Buku Usang Tentang Empat Cincin Batu Giok
82
Dekret yang Disiapkan Kaisar
83
Kejujuran
84
Saling Merindukan Satu Sama Lain
85
Berita Kematian yang Tidak Terduga
86
Mendadak
87
Dua Saudari Saling Menampar
88
Pangeran Pertama—Mu Zhaoxin
89
Putri Yu Yang Tidak Bisa Menjelaskan
90
Bertemu Lagi Dengan Han Baimo
91
Bayar Dengan Tubuhmu
92
Kunjungan Tengah Malam Untuk Han Baimo
93
Kebakaran
94
Berpura-pura Tidak Tahu
95
Terluka Parah
96
Melarikan Diri
97
Putri Lailan Hamil
98
Istana Penguasa Benua Quentian
99
Datang Ke Pintu, An Daiyu Panik
100
Pernikahan Putri Lailan
101
Pulang Dengan Tubuh Terluka
102
Menelusuri Ruang Bawah Tanah
103
Menembak Mayat Hidup
104
Han Baimo Datang Kembali
105
Keberadaan Gu Wei
106
Latihan Terakhir
107
Krisis Semakin Dekat
108
Dalam Perjalanan Ke Ibu Kota
109
Pengepungan Mayat Hidup
110
Sebelum Bencana Datang
111
Gerhana Matahari
112
Mulai Bergerak
113
Meninggalkan Istana Kekaisaran Tanpa Izin
114
Akhir yang Tragis
115
Gejala Keracunan
116
Mengeluarkan Racun Dari Tubuh
117
Pertarungan Dimulai
118
Belum Bisa Menandingi Kekuatannya
119
Gu Wei Masuk Dalam Perangkap
120
Gempa Bumi Mengguncang Negara Quentian
121
Mengorbankan Diri Demi Perdamaian
122
Menghancurkan Gu Wei Untuk Selamanya
123
Terbangun Dengan Jalan Hidup yang Telah Berubah
124
Akhirnya Menikah
125
Kembalinya Artefak Cincin Batu Giok
126
Bertemu Hyou Lagi (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!