Aaron menatap jijik, ia langsung cepat -cepat mengambil antik virus di sakunya sebelum alergi menjalar. Lelaki itu kembali duduk di shopa.
Rektor berlutut mendekat, "maafkan saya tuan, tapi sungguh say tidak mengerti apa maksud perkataan tuan Aaron."
Aaron acuh, wajahnya kembali datar. Ia menelepon El.
"Kamu di mana? dan ini... kenapa ada tikus gang mengaku- ngaku sebagai kamu? "ucap Aaron pada El.
" Oh udah ketemu ya? Gimana, cantik kan siapa? Eliana yang ono apa Eliana yang ini? "ujar El menggoda.
"Ya jelas cantik calon istri aku lah, siapa yang dapat menandingi kecantikan calon istri aku?" jawab Aaron lembut.
Wajah Eliana merah, ia tersenyum malu saat ini, "apaan sih, siapa juga yang calon istri kamu... udah ya aku mau masuk kedalam kelas dulu!"
"Udah, gitu doang? jadi kamu nyuruh aku datang kesini cuma buat ngeliat dia doang gitu? "cemberut Aaron.
" Menurut mu?"
Aaron mendesah mengalah, ia sudah menunda rapat nya di kantor hanya karena permintaan El menyuruh nya datang ke kampus. Ia pikir ada masalah apa? taunya cuma hal sepele seperti ini, untung sayang. Pikir Aaron.
"Terus mau kamu apakan orang ini? apa kamu memintaku untuk mengurus nya? "
" Jangan, biarin aja dia. Aku pengen liat, mau sampai kapan ia bertahan menyamar sebagai diriku di kampus ini. Aku ingin dia mengaku sendiri kesalahan dirinya! "ujar El.
" Jangan terlalu baik sama orang, lihatlah dia bahkan memanfaatkan kesempatan ini."nasehat Aaron, matanya melirik tajam Eliana palsu yang sedang menunduk ketakutan itu.
"Aku tau, biarlah ini jadi urusan ku. Kamu jangan ikut campur selagi aku tidak meminta, oke! "
" Emmm, baiklah. Tapi sebagai gantinya kamu harus memberikan aku imbalan. "
" Apa itu? "tanya El, Aaron tersenyum licik.
" Nanti juga kamu kamu,"
"Ck, main rahasia -rahasian segala, sebel! "
Aaron terkekeh, pasti begitu imut wajah El saat ini yang sedang cemberut itu. Aaron jadi tak sabar ingin segera cepat-cepat bertemu dengannya.
" Nanti aku jemput, jangan nakal apa lagi berteman dengan laki-laki, awas kamu! "
" Gak ada yang mau sama aku sekarang om, penampilan begitu orang -orang malah jijik melihat aku, "jawab El. Aaron lega, setidaknya ada untungnya juga. membiarkan El berdandan jelek seperti itu. Jadi tak ada laki-laki lain yang suka padanya.
" Baiklah, jadilah gadis baik. Aku pulang dulu!"
"Oke, bye-bye..."
Aaron kembali mengubah ekspresinya dingin, "masih untung calon istri saya masih berbaik hati sama kamu. Akui kesalahan kamu, atau kau akan menyesal!" ucap Aaron pada Eliana, gadis itu bersujud.
"Maafkan saya tuan, tolong ampuni saya. "ujarnya memohon.
" Ck... "Aaron bangkit.
" Tuan.. "panggil Rektor itu gemetar.
" Urus dia, tapi jangan sampai kau keluarkan dia dari kampus ini sebelum dapat perintah dari calon istri saya! "
" B-baik, tuan, "Rekor itu membungkukkan setengah badannya, dan Aaron keluar dari ruangan itu.
Setelah kepergian Aaron, Rektor itu menggebrak mejanya menatap tajam pada Eliana.
" Dasar wanita sialan, barani-beraninya kau menipu ku! apa maksud dari semua ini? "bentak Rektor berkumis itu galak, benar-benar marah merasa di tipu oleh gadis kecil.
Eliana tertunduk sambil terisak, awal mulanya ia berasal dari kampung yang di titipan oleh ibunya dan bapaknya yang bekerja di kita Jakarta. Selama di kampung ia selalu di bully dan di hina gara-gara pekerjaan kedua orangtuanya yang berkerja sebagai pembantu di tempat orang kaya, dan itu di rumah Bram.
Setelah lulus sekolah, Eliana atau nama aslinya Elinda. Ia meminta kepada kedua orangtuanya untuk kuliah di kota. Karena sudah tahu detail keluarga majikan ibunya itu, Elinda berniat memanfaatkan anak Bram yang tak pernah di Explorer ke media. Sebab itulah tak ada yang mengenali wajah Eliana yang sebenarnya.
Rektor dan para dosen lainnya percaya, sebab ada campur tangan juga dari Bram yang memasukkan Elinda ke kampus itu. Karena sudah menganggap ibu Inem bagian dari keluarganya yang sudah bekerja puluhan tahun lamanya Bram pun menganggap Elinda juga anak angkatnya. Namun siapa sangka ternyata Elinda malah mengaku dirinya adalah Eliana agar tidak di bully lagi dengan statusnya saat ini. Sebab itulah ia dapat leluasa melalukan sesuka hatinya di kampus bahkan Rektor tak dapat mencegahnya malah membelanya jika melakukan hal kesalahan.
Elinda meminta maaf, namun Rektor itu tidak memaafkan dan mengusir Elinda keluar dari ruangannya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? tapi bagaimana Eliana tau, apa dia ada di kampus ini? tapi rasanya gak mungkin. Aku harus telpon ibu dan mencari tau! "ujar Elinda, lalu ia berlari menuju kelas untuk mengambil handphone miliknya di dalam tas.
" Eliana, apa kamu di panggil Rektor karena ada cowok ganteng tadi? apa dia benaran mencari kamu? siapa cowok itu. "tanya tak sabaran temannya.
Elinda bungkam, ia terus merogoh dalam tasnya. lalu mengambil handphone dan keluar sebentar untuk menelpon.
" Wow, kayaknya semakin seru! "gumam El tersenyum miring.
" Eh, kamu ngomong apa? "tanya Tania pada El.
El hanya menjawab dengan senyuman, dan senyuman itu membuat Tania bergidik ngeri melihatnya.
________
Sementara itu, di aula rumah sakit.
" Nazwa, apa kamu mau pergi ke luar kota untuk menjadi dokter relawan di sana. Banyak korban jiwa akibat banjir, dan rumah sakit tidak dapat menampung mereka karena kebanjiran dan tenda darurat sementara untuk menampung orang -orang yang sakit. Namun dokter di sana kekurangan akibat banyaknya pasien yang terus berdatangan! "ujar Reyhan kepada putrinya.
" Ya Allah kasihan banget, baiklah Dad Nazwa mah ke sana. "jawan Nazwa.
" Apa kamu yakin? "Reyhan sedikit khawatir, apa lagi tak pernah ia berpisah dengan putrinya itu.
" Sangat yakin Dad, kasih mereka. Nazwa akan memalukan semampu Nazwa di sana! "jawab nya yakin dan tegas. Reyhan menghela, demi korban banjir ia merelakan putrinya itu jauh darinya.
" Baiklah, tapi kamu harus ada yang menemani kamu di sana. Dan juga 2 suster serta 3 dokter lainnya juga akan ikut menemani kamu. "
" Oke, kapan aku berangkat? "
" Besok, helikopter akan mengantarkan kalian ke sana supaya lebih cepat. "
" Emmmmm, baiklah kalau begitu. "
Ke esok kan harinya, Nazwa dan kelima rekannya itu sudah bersiap-siap menunggu kedatangan helikopter yang menjemput mereka. Tak lama kemudian 2 helikopter turun dengan baling -baling membuat tiupan angin kencang saat mendarat. Nazwa dan kelima rekannya tersenyum saat seseorang turun dari dalam helikopter itu dan berjalan menjemput mereka.
"Hans... "Nazwa tersentak ternyata Hans ada di dalam helikopter itu.
" Ayo kita berangkat! "ajak Hans, matanya melirik kearah Nazwa lembut.
" Kamu... "
" Iya, aku yang akan menemani kalian di sana untuk berjaga-jaga, tapi bukan aku aja kok, ada teman-teman yang lain juga yang ikut! "ucap Hans. Nazwa melihat ke dalam helikopter dan para anggota polisi lainnya melambaikan tangan kerahnya.
" Oh, oke! "Nazwa masuk kedalam dan di Hans duduk di sampingnya dan 2 suster ikut bersama sedangkan ketiga dokter lainnya naik yang satunya.
Hans tersenyum senang, dalam waktu cukup lama ia dapat bersama dengan Nazwa. Berharap bisa lebih dekat lagi dengan perlahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
KomaLia
asiik poko nya bikin baper
2021-03-01
0
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
Wah keynan saingan mu berat kaya nya 🤭
Jangan jangan keynan berjodoh sama adik nya hans ni
2021-02-22
0
lina 88
lanjut rhor
2021-02-21
0