Penyakit Alergi

"Dia Eliana, calon istriku. Dan katakan pada nenek tua itu untuk tidak usah repot -repot lagi memilihkan calon istri, karena aku sudah menemukan wanita yang tepat untuk masa depanku."

El tercengang menatap Aaron, apa-apaan laki-laki itu? bisa-bisa dia menjadikannya kambing congek di antara mereka. El kesal, namun ia mencoba mengikuti alur permainan Aaron.

Wanita itu menggeleng tidak percaya, "bohong, kamu pasti bohong kan, Aaron. Ibu kamu sudah ngejodohin kita, Aaron!"

Aaron berdecih tidak suka, "heh, ibu... siap yang kau sebut ibuku?" tanyanya dingin.

"T-tapi dia tetep ibu kamu, 'kan? "jawab wanita itu sedikit takut.

" Aaron... "wanita itu meraih tangan Aaron dan menggenggamnya,"aku mencintaimu, tidak bisakah kamu melihatku?" ucapnya memohon dengan deraian air mata.

Aaron mengerutkan keningnya, ia merasa perih di bagian tangannya.

"Sial.... jauhkan tanganmu dari tanganku! "

Aaron menepis kuat tangan wanita itu hingga tergelunsur di lantai.

" Baron... "teriak Aaron.

" Baik tuan. "dengan cepat Baron membuka kotak obat, lalu ia mengoleskan obat pada kulit Aaron yang terluka seperti luka bakar.

El kaget, ia tidak mengerti apa yang terjadi? bukanya tadi lelaki itu baik-baik saja tetapi sesat wanita itu menyentuh tangannya tiba-tiba langsung memar kemerahan dan mengeluarkan bintik-bintik kecil bernanah. Aneh, pikir El terus mengamati.

"Aaron, a-aku... "

" Seharusnya nonna Gisella sudah tau mengenai penyakit tuan. Tapi kenapa nonna masih saja tidak mengerti? "kata Baron sinis pada wanita bernama Gisella itu.

" T-tapi, Aaron baik-baik saja saat dia menyentuh wanita jal*ng itu! "teriaknya tidak terima.

" Karena aku mencintainya, itulah sebabnya dia tidak berpengaruh dengan penyakitku. Pergilah, jangan sampai kau ku seret keluar dari rumah ini! "ucap Aaron dingin.

" Nggak, ini gak mungkin. Aku mencintaimu Aaron. Kenapa kamu malah memilih gadis ingusan yang gak tau jelas asal usulnya? apa bagusnya dia dari aku! "teriak Gisella menolak.

" Cinta? ck... kau seharusnya tau aku memiliki penyakit alergi terhadap sentuhan oleh wanita. Lalu untuk apa kau menikah denganku, sedangkan aku seumur hidup tidak akan pernah bisa menyentuhmu? lalu apa yang kau harapkan? harta. "saut Aaron dingin.

" A-aku... "Gisella tak dapat menjawab.

" Pergilah, jangan pernah datang lagi kerumah ini atau kau tau apa akibatnya, "usir Aaron dengan ancaman.

" Aaron... "

" Woy, tante budek ya? jelas-jelas sudah di usir masih ngotot lagi nggak mau! ck, dasar muka tebal. "imbuh El mengejek.

" Kau, dasar jal*ng murahan."teriaknya marah pada El.

"Jal*ng teriak jal*ng, tidak tau diri. "saut El acuh, lalu ia mendekati Aaron." lo liat sendiri kan kalau gue itu calon istrinya Aaron, mending lo nyerah aja deh dari pada tuh muka malu sama tembok. "

Gisella mengepalkan tangannya benar-benar kesal," awas kau... "

" Apa? "jawab El menantang.

Aaron tersenyum, ia senang El bukan lah gadis yang mudah di tindas. Gadis pemberani begitu cocok dengan kriterianya.

" Pak Baron, tolong masih unjuk dimana pintu keluar, saya takut tante tua ini pikun di mana letak pintu keluarnya! "perintah El pada Baron.

" Baik, Nyonya... mari Non saya tunjukan jalannya. "

" Brengs*k, gue belum pikun pak tua. "bentak Gisella kesal.

El hanya tertawa garing melihat wajah kesal Gisella saat ini, sedangkan Aaron memperhatikan tingkah El dengan senyuman nya.

Gisella keluar dari rumah Aaron dengan raut wajah begitu kesal, bukan kesal karena di usir, ia sudah kebal dengan hal itu. Melainkan kesal dengan Aaron mengatakan sudah memiliki calon istri, rencana dirinya dan ibunya Aaron bisa gagal jika begini. Gisella pun masuk kedalam mobil lalu memberi tahu apa yang terjadi pada ibunya Aaron.

Setelah kepergian Gisella, El langsung menatap Aaron intens. "Om memiliki penyakit alergi?"

Aaron tersenyum lembut lalu mengangguk.

"Alergi macam apa itu? aneh banget! terus, semua cewek atau cuma tante -tante itu aja?"El kembali bertanya ingin tahu lebih lanjut, ia bahkan menyentuh luka bakar itu.

"Semuanya..."jawab Aaron singkat.

"Tapi, tadi om sentuh aku. Kok gak kenapa -napa? "semkin bingung, sejenis penyakit semacam apa itu?

" Kamu terkecuali. "

" Aneh banget? tapi kok bisa ya? tidak mungkin kan, kalau aku adalah penawarnya. "ucap El asal. Baron dan Aaron saling pandang, mereka tidak berpikir hingga kesana. Mungkin saja ini adalah jawaban yang selama ini mereka cari untuk menyembuhkan penyakit langka tersebut.

" El... "panggil Aaron. El menoleh arahnya.

" Kamu mau aku bertanggung jawab bukan? dan kamu juga menginginkan tempat tinggal serta pekerjaan, bukan? "

El mengangguk benar, namun satu hal yang membuatnya bertanya -tanya. Dari mana Aaron tahu namanya Eliana? El pun kembali menatap Aaron penuh selidik.

" Kenapa? "tanya Aaron.

" Dari mana om tau sama aku? jangan bilang om sudah tau siapa aku sebenarnya? "

" Tentu saja aku tau, siapa yang tidak kenal Bramaskara Kusuma, dan kau anak ketiganya dari tiga saudara kembar. Al, Er dan kamu! Eliana Queenze Wijaya Kusuma. "

Mata El melotot kaget, ia terlalu meremehkan lelaki di hadapannya ini. Bahkan sampai tau bahwa dirinya juga cucu keluarga Wijaya yang sudah lama ia simpan. Siapa sebenarnya lelaki ini? El menatap penuh tanya.

" Ini, ini adalah kontrak kerja kamu. Baca dan tanda tangan di sini. "Aaron menyerahkan selembar kertas putih pada El.

" Apa ini? "El menerimanya lalu membaca selembar kertas tersebut.

" Hey, apa-apaan ini? kau mau mempekerjakan aku sebagai pembantu!"kaget El, tak pernah terpikir olehnya dari ratu menjadi babu.

"Kalau berpura-pura menjadi calon istri aku mah masih gak masalah? "lanjutnya kembali membaca kontrak itu.

" Bukan pembantu, tapi lebih tepatnya belajar menjadi istri yang baik, "jawab Aaron santai.

" Apa! apa kau gila? siapa yang mau. "tolak El dengan kesal.

" Oke, tidak masalah. "jawab Aaron.

" Benar kah? "El kembali ceria.

" Ya, tapi aku akan menelepon Daddy kamu dan kasih tau ke mereka kalau kamu berada di rumahku. Aku yakin, dalam hitungan detik Bram bakalan langsung kesini dan membawa kamu pulang lalu menikahkan kamu sama om-om tua yang gendut dan botak itu. "ucap Aaron mengeluarkan handphone nya.

Om-om tua, gendut dan botak sebenarnya sedikit tersinggung karena yang di maksud adalah dirinya. Apa segitu jeleknya sampai -sampai El tidak mau menikah dengannya? Aaron harus berusaha keras lagi mengejar El dengan cara memperkejakan nya untuk melayani dirinya lakayaknya seorang suami. Menyiapkan makan, menyiapkan baju kerja dan baju santai. Menyambut pulang atau pergi kerja dan ikut kemana pun ia pergi.

El menganga, ia menjadi kesel pada Aaron. Lelaki itu mengancam dirinya. Tapi demi tidak mau di paksa menikah ia pun dengan terpaksa menandatangani surat kontrak itu. Aaron tersenyum puas, ia menahan tawanya melihat raut wajah yang sudah begitu sewot itu.

" Benar-benar nyebelin. "gerutu El ngedumel.

" Ayo..."ajak Aaron.

"Mau kemana? "tanya sewot El.

" Ikut aku ke kantor. "

Terpopuler

Comments

Tri Hartatik

Tri Hartatik

Isa Aron modus😁😁

2021-02-09

0

KomaLia

KomaLia

kalau el tau mau fi jodoin sama aronungkin pasti engga bakal kabur
aron punya penyakit alergi di pegang cewe,jadi inget sama pilm drakor

2021-02-06

1

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

next

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kabur
3 Awal. pertemuan
4 Membawa pulang
5 Membangunkan
6 Kesedihan Alisya dan Bram..
7 Robot cantik
8 Calon istri
9 Penyakit Alergi
10 gara gara supir
11 Ke kantor
12 Gadis itu?
13 Dokter Nazwa
14 Dua wanita ular.
15 Akhirnya dua uler itu pergi
16 Keynan dan seorang gadis
17 Ke rumah sakit barengan
18 Menyamar
19 Eliana palsu
20 Kedekatan
21 Di tempat pengungsian
22 Pergi bersama
23 Hujan turun
24 Tanpa sengaja
25 Ungkapan
26 Di mana Aaron
27 Siapa itu Velari
28 Kedatangan Aaron
29 Adik
30 Kembali ke rumah
31 Ibu mertua
32 Dapat dukungan
33 Lamaran di tolak
34 Aaron galau
35 Jalan jalan
36 Mau menculik
37 Menjadi pengasuh
38 Penasaran
39 Di rumah Arkan
40 Kekesalan Keyra
41 Ayam goreng ku
42 Bertemu orang tua Aaron
43 Mencuri
44 Sikap cemburu Aaron
45 Mengetahui kesalahan
46 Acara lamaran.
47 Mengantar makanan.
48 Masa lalu
49 Eliana di culik
50 Prustasinya Aaron.
51 Terpana
52 Ancaman Lucas pada Bella
53 Ancaman Bram
54 Murka Lucas.
55 Bukan salahnya
56 Penghianatan.
57 Kepergian Lucas
58 Begal
59 Ketakutan
60 Terkejut
61 Kesedihan
62 Khawatirnya Alisya
63 Kepedihan kedua orang tua
64 Berusaha menjadi penyemangat
65 Menghampiri Aaron
66 Mulai membaik
67 Kostum
68 Jawaban Hans
69 Badut Hans.
70 Senyum tak pudar
71 Menjelang pernikahan
72 Sah pada akhirnya
73 Menemani
74 Hanya berdua
75 Dugaan Keynan
76 Menyerah
77 Malam yang panjang
78 Tak bisa di hentikan
79 Hari penuh berkah
80 Tuduhan Hans
81 Menjadi akrab
82 Rabi yang kebingungan
83 Kembali ketakutan
84 Rasa bahagia
85 Kedatangan tamu
86 Tindakan Eliana
87 Lamaran
88 Di kasih hati malah minta jantung
89 Rindu berat
90 Dendam Gebi
91 Kecewa
92 Meminta maaf
93 Saling memaafkan
94 Ijab kabul
95 Selamat untuk pengantin baru
96 Rani
97 Menahan diri
98 Bercerita tentang masa lalu Megan
99 Positif hamil
100 Sangat siap
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Awal
2
Kabur
3
Awal. pertemuan
4
Membawa pulang
5
Membangunkan
6
Kesedihan Alisya dan Bram..
7
Robot cantik
8
Calon istri
9
Penyakit Alergi
10
gara gara supir
11
Ke kantor
12
Gadis itu?
13
Dokter Nazwa
14
Dua wanita ular.
15
Akhirnya dua uler itu pergi
16
Keynan dan seorang gadis
17
Ke rumah sakit barengan
18
Menyamar
19
Eliana palsu
20
Kedekatan
21
Di tempat pengungsian
22
Pergi bersama
23
Hujan turun
24
Tanpa sengaja
25
Ungkapan
26
Di mana Aaron
27
Siapa itu Velari
28
Kedatangan Aaron
29
Adik
30
Kembali ke rumah
31
Ibu mertua
32
Dapat dukungan
33
Lamaran di tolak
34
Aaron galau
35
Jalan jalan
36
Mau menculik
37
Menjadi pengasuh
38
Penasaran
39
Di rumah Arkan
40
Kekesalan Keyra
41
Ayam goreng ku
42
Bertemu orang tua Aaron
43
Mencuri
44
Sikap cemburu Aaron
45
Mengetahui kesalahan
46
Acara lamaran.
47
Mengantar makanan.
48
Masa lalu
49
Eliana di culik
50
Prustasinya Aaron.
51
Terpana
52
Ancaman Lucas pada Bella
53
Ancaman Bram
54
Murka Lucas.
55
Bukan salahnya
56
Penghianatan.
57
Kepergian Lucas
58
Begal
59
Ketakutan
60
Terkejut
61
Kesedihan
62
Khawatirnya Alisya
63
Kepedihan kedua orang tua
64
Berusaha menjadi penyemangat
65
Menghampiri Aaron
66
Mulai membaik
67
Kostum
68
Jawaban Hans
69
Badut Hans.
70
Senyum tak pudar
71
Menjelang pernikahan
72
Sah pada akhirnya
73
Menemani
74
Hanya berdua
75
Dugaan Keynan
76
Menyerah
77
Malam yang panjang
78
Tak bisa di hentikan
79
Hari penuh berkah
80
Tuduhan Hans
81
Menjadi akrab
82
Rabi yang kebingungan
83
Kembali ketakutan
84
Rasa bahagia
85
Kedatangan tamu
86
Tindakan Eliana
87
Lamaran
88
Di kasih hati malah minta jantung
89
Rindu berat
90
Dendam Gebi
91
Kecewa
92
Meminta maaf
93
Saling memaafkan
94
Ijab kabul
95
Selamat untuk pengantin baru
96
Rani
97
Menahan diri
98
Bercerita tentang masa lalu Megan
99
Positif hamil
100
Sangat siap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!