Di lain tempat, di kediaman Davidson. Seorang gadis sedang berada di dapur, ia tengah mengerjakan tugas pertanyaannya ya itu memasak untuk makan malam dirinya dan juga Aaron. Dengan teliti ia memotong sayur, dengan gerakan cepat ia mengaduk-ngaduk masakan di dalam wajan dengan spatula di tangannya. Sedikit ia cicipi...
"Emmmm, yummi... "
Gadis itu kembali memasak menu yang lain, dan tentu saja semua dengan setulus hati mengingat dirinya hobi memasak dan bercita-cita menjadi seorang shef terkenal. Sayangnya sang ayah tidak menyetujui, karena menginginkan anak-anaknya di dunia perusahaan sama seperti dirinya. El merasa kesal akan hal itu, sebab itulah ia selalu membantah.
Pada lagi serius -seriusnya sedang memasak, tiba tiba seseorang berteriak -teriak memanggil nama Aaron hingga suaranya terdengar di sepenjuru rumah dan begitu memekikkan telinga.
"Siapa sih? suara mending kalau bagus, cempreng gitu teriak -teriak! "kesel El, dan bertanya pada salah satu pelayan membantu dirinya.
" I-itu nyonya utama, non. Dia ibunya tuan muda! "bisik sang pelayan dengan nada gemetar terbata-bata takut.
" Ibu? oh jadi mak lampir itu ibu tirinya Aaron... ck, jauh banget kalau di bandingkan dengan tante Anisya. Tanteku gak ada duanya, dia lembut dan penyayang bahkan sama anak tiri seperti abang Alex. "gumam El ngebatin membandingkan perilaku ibu tiri Aaron dan tantenya yang merupakan ibu tiri juga.
" Aaron... "lagi-lagi suara cempreng itu begitu memekak, apa lagi orang itu bukan hanya satu orang, melainkan dua.
" Woy, disini bukan hutan. Gak usah teriak-teriak, lo pikir om Aaron tuli apa? "saut El sedikit membentak.
" Non, jangan... "cegah sang pelayan dengan suara pelan.
Kedua orang itu menoleh pada El yang sedang berada di dapur. Jarak antara mereka tidak terlalu jauh.
" Siapa kamu? berani -beraninya kamu membantak saya! "ujarnya marah menatap tajam El.
" Tante, dia wanita yang sudah merayu Aaron. Dan juga mengusir ku? "ucap Gisella dengan nada lemah dan raut wajah sedih.
" Ck, dasar uler... "cemoh El.
" Oh, jadi wanita miskin yang datang kerumah ini. Merayu anakku? "kata ibu tiri Aaron lalu menghampiri El berada di dapur.
" Keluar kamu dari rumah anak saya, jangan harap kamu bisa menggodanya... pengawal, pegawal... cepat usir perempuan murahan ini! "
El tersenyum miring, ia melipatkan kedua tangannya di dada seolah menantang.
" Emang siapa yang berani mengusir ku dari rumah ini? mereka! "ucap El dengan nada remeh.
" Apa! bagaimana mungkin? "batin wanita tua itu tak percaya jika para pengawal hanya diam tak mendengarkan perintahnya.
" Dasar jal*ng tidak tau malu, bahkan kau sudah berani menguasai rumah ini! "bentak Gisella dengan mata besarnya menatap El.
" Kalian berdua ini bodoh, atau gak punya otak? sudah pasti mereka tidak akan menuruti perintah dari kalian, emang kalian ini siapa? nyonya di rumah ini, bukan, 'kan? "saut El benar-benar berani tanpa takut sama sekali, bahkan kalau Aaron marah sekalipun.
" Dasar kurang ajar, beraninya kau... "wanita tua itu hendak menampar El, namun seseorang datang langsung menangkap tangannya.
" Berani kau menyentuh wanitaku! "terdengar suara begitu dingin dan aura begitu menakutkan. Ia mencengkram kuat tangan wanita tua itu.
" A--Aaron... "gemetar dan ketakutan, kedua wanita itu menciut seketika.
" Aaron, dia sudah kurang ajar sama ibu kamu? apa kamu masih membelanya! "ucap Gisella memberanikan diri membuka suara.
" Oh, benarkah... "Aaron berjalan mendekati Gisella.
" Iya... "Gisella tersenyum senang.
" Dia memang pantas mendapatkannya! "lanjut Aaron lalu ia beranjak menghampiri El.
" Apa! "wanita itu tercengang.
" Kamu gak apa-apa? "tanya Aaron dengan suara lembut menyentuh pipi El.
" Apa? ini tidak mungkin? "ibu tiri Aaron terkejut melihat Aaron dapat menyentuh El, apa lagi tak ada apa-apa yang terjadi setelahnya.
" A-apa kamu sudah sembuh, Aaron? "lannya bertanya pada Aaron dengan suara terbata-bata.
" Benar, aku sembuh. Tapi hanya padanya, wanita yang paling aku cintai! "jawab Aaron tanpa menoleh, ia hanya menatap lembut wajah El yang kini tengah memerah.
" O-omong kosong apa yang dia ucapkan? benar-benar menyebalkan, "batin El dengan wajah merona.
" Tidak mungkin! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
KomaLia
pantasan aroon dari el kecil sika ngambil ciuman di pipi rupa nya dia lagi nyoba ber pengaruh apa engga
2021-02-16
0
Tri Hartatik
lanjut Thor tetep semangat💪💪👍👍👍
2021-02-09
0
DiyanShafira
lanjooootttttt ....ohhh aigooo aigoo noonaaaa....wkwk....iklan yg lg trending
2021-02-09
0