Sementara itu, Eliana menangis tengkurep di kasur sambil membenamkan wajahnya di bantal. Rasa tak terima atas keputusan ayahnya untuk menjodohkan dirinya dengan lelaki tak di kenal hanya karena demi perusahaan, hingga setega itu memberikan dirinya sebagai jaminan.
"Nggak, aku gak mau di jadikan tumbal sama Dady, aku gak mau nikah sama om-om tua gendut botak itu, aku harus cari cara agar perjodohan ini batal."El berpikir, ia memutar otaknya mencari ide.
"Huuuh, gak ada pilihan lain. Lebih baik kabur, cari kerjaan dan tempat tinggal dan pindah kampus, bertahan selama satu tahun, mungkin keadaan perusahaan sudah membaik dan baru lah aku kembali, "tekat Eliana untuk kabur dari rumah agar terhindar dari perjodohan.
Dengan cepat ia memasukkan beberapa pakaiannya kedalam tas ransel.
" Kalau aku bawa semua kartu kredit ini, Dady atau Al dan Er dapat dengan mudah menemukan keberadaan ku saat aku melakukan transaksi, lebih baik aku tinggal aja deh dan membawa duit cas aja dan berhemat selagi belum mendapatkan kerjaan."
Eliana bermaksud untuk meninggalkan semuanya kartu debit atau kredit miliknya agar keluarga tidak menemukan di mana dirinya berada, karena jika hal itu sampai terjadi bisa saja ia di paksa pulang dan kembali di paksa untuk menikah, Eliana tidak mau itu sampai terjadi.
"Ah, sial. Duit gue cuma satu juta, mana cukup ini mah buat bertahan selama sebulan? belum cari kos-kosan nya, "desah Eliana melihat duitnya yang hanya sedikit, semuanya ada di dalam kartu atm miliknya.
"Aha... minta aja kali ya sama Qira, setidaknya dia punya lah walaupun gak banyak -banyak amat! "
Eliana tersenyum licik, lalu keluar dari kamar secara mengendap-endap. Lalu masuk kedalam kamar adiknya.
" Ra, bangun dong. Gue minta duit, lo punya gak? "El membangunkan adiknya.
" Ada tuh di dompet, lo mau berape ambil aja tapi jangan semuanya, itu duit jajan gue,"gumamanya dengan mata terpejam malas membuka mata lagi pula hari sudah sangat larut rasa kantuk tak dapat menahan matanya.
Eliana bersorak, ia mencari tas adiknya dan merogoh di dalamnya lalu mengambil dompet berwarna putih tersebut.
"Widih, banyak juga duit lo. Tapi sorry Ra, gue ambil semuanya ya, hehehhee buat bertahan hidup nie, entar gue ganti kalau gue udah dapet kerjaan dan situasi sudah membaik,"ucapnya, lalu menyimpan duit milik Saqira kedalam kantong dan mengembalikan dompet kedalam tas.
"Ra, gue pamit dulu ye. Lo harus rajin belajar walaupun gak gue yabg ngajarin lo ngerjain PR. Lo jangan nangis gak ada gue, gue sayang sama lo, tetapi ini keadaan darurat, jadi gue terpaksa kabur dari rumah, lo harus janji ngejagain mommy buat gue. Selamat tinggal adikku sayang. "Eliana mengecup kening Saqira lalu kembali keluar dari kamar adiknya.
" Iye, lo tenang aje. "jawab Saqira setengah sadar mendengar semua ucapan Eliana, namun ia berasa mimpi,antara nyata dan tidak nyata.
Persediaan sudah siap, Eliana pun sudah mengganti bajunya dan celana jins serta jaket yang ia kenakan , rambut terikat lurus hitam panjang. Sudah siap untuk bereaksi kabur dari rumah dan keluar dengan cara mengendap-endap perlahan sambil celingak-celinguk kesana-kemari.
Eliana termasuk gadis yang bandel, puas hati Alisya menasihati dirinya agar segera menutupi auratnya, tetapi gadis itu tak mau mendengar dengan beribu alasan yang ia jawab sehingga sampai sekarang belum siap memakai hijab seperti adik fan ibunya.
"Aman... "serunya merasa berhasil keluar dari rumah dengan selamat, dan kini tinggal satu langkah lagi yaitu melewati beberapa satpam yang berjaga di depan gerbang.
" Pak, pak bangun. "El mencoba membangunkan, namun tak ada respon dan satpam tersebut.
Perlahan ia meraih kunci gerbang, dengan hati-hati, walaupun sebelumnya ia sidah member seluruh seisi rumah obat tidur sebelumnya. Namun tingkat kewaspadaan nya begitu tekun.
" Hehehe, selamat. "El membuka pintu gerbang, kemudian keluar dan tak lupa menguncinya kembali.
" Selamat tinggal, mommy, selamat tinggal Dady. Bye rumah, kita bertemu lagi tau depan,"El melambaikan tangannya sedih, sebenarnya tak rela melakukan ini. Namun tak ada pilihan lain selain kabur demi menghindari dari perjodohan dengan teman bisnis Dady nya.
Dengan santai El melangkah tanpa arah dan tujuan, ia terus melangkah hingga puluhan kilo meter jauhnya dari rumah. Rasa lelah, letih dan lesu mulai terasa di kaki, tak pernah berjalan sejauh ini.
"Ah, di sana ada halte bus, sebaiknya aku istirahat dulu deh, gila capek banget."
El melihat halte bus, ia pun menuju kearah sana untuk beristirahat sejenak menghilangkan rasa lelah. Sepi dan sunyi, wajar saja mengingat sekarang tengah larut malam seperti ini. Dengan berani El duduk bersandar di sana, sambil selonjor kan kakinya.
"Handphone gak bawa, apa gue bisa hidup tanpa internet? tapi, demi lah. Jadi harus bisa!"menyakinkan diri sendiri, memberi semangat pada diri sendiri agar bisa bertahan tanpa kekayaan, tanpa mobil, dan tanpa internet.
Belum terlalu lama duduk berdiam di sana, tiba-tiba beberapa geng motor lalu lalang di tempat itu, dan melihat seorang gadis duduk sendirian di sana dan membuat geng motor itu menghentikan jalannya.
"Woy, kenapa berhenti? "tanya yang lain, tak melihat Eliana di halte.
" Ada cewek cantik bro. "jawabannya.
" Mana ada malam-malam begini ada cewek cantik, gila kali lo ya. "lelaki itu tak percaya.
" Liat pake mata, jangan pake dengkul. Tuh liat di sebelah sono, cantikan, sendiri lagi!"ujarnya penuh nafsu.
"Ck, nafsu amat lo ama kunti. Gue yakin itu kunci lagi menyamar, udah deh jangan mau di tipu sama penampilan luarnya doang. "temannya itu tak percaya.
" Kunti mana ada cantik bro, kalau lo gak mau bersenang-seneng yaudah sono duluan, kalau gue mah gak mau menyia-nyiakan kesempatan. Kunti-kunti dah, tapi kalau kunti nya cantik begitu siapa yang gak mau!"ucapnya turun dari motor.
" Ui, teman -teman. Ada yang mau ikutan gak? kita senang -senang malam ini, "lanjutnya mengajak teman -temannya untuk menyamperi Eliana yang masih duduk anteng sambil memejamkan mata.
" Ayo, siapa takut. Gue juga ingin tau gimana rasanya begituan sama kunti,"jawab yang lain dengan girang bersemangat.
"Hahahaha, mungkin luar biasa. "
Beberapa orang berbondong-bondong menghampiri Eliana. Dengan tawa jahat mereka begitu lantang hingga membangunkan Eliana dari tidurnya.
" Sial, apa lagi ini? "
******
Jangan lupa like nya ya, ramain dong biar enak di pandang 😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Alena Apriliana
nggak ngerti alur nya
2024-12-26
0
KomaLia
waduuh el kamu bahaya
2021-01-29
0
Eka Sulistiyowati
masih nyimak
2021-01-28
0