Calon istri

Aaron berjalan kemudian menunggu El di bawah tangga sambil mengeluarkan tangannya.

El melihat kearah Aaron, ada raut bingung di sana dengan apa yang di lakukan lelaki baru saja ia kenal dalam semalam ini. Kemudian matanya beralih pada meja, meja makan di mana begitu banyak makanan terhidang di sana.

"Waah, makanan!"serunya girang dengan mata berbinar, air liurnya seakan mau menentes. Indra pemciumnya mencium aroma masakan sedap.

"Apa itu makanan? apa aku boleh makan? "ujar Sera bertanya pada Aaron.

" Tentu saja, ayo kita makan, "ajak Aaron dengan tangan masih ia ulurkan berharap El dapat meraih tangannya dan berjalan bersama di meja makan. Akan tetapi...

" Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita makan."

El berlari kecil melewati Aaron begitu saja tanpa mempedulikan tangan terulur sedari tadi itu dan langsung menarik kursi lalu duduk dengan tidak sabaran sambil mata terus menatap kearah makan dengan mata berbinar.

Aaron menarik tangannya kembali..

"Gawat.... "batin para pelayan dan koki serta Baron,"habis lah sudah, pasti tuan akan mengamuk?" kaki mulai lemas badan mulai gemetar.

Namun kenyataannya tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Aaron memandangi Eliana lembut, dan untuk kedua kali nya lelaki itu menyunggingkan senyum tipisnya. Tentu saja. membuat seisi rumah itu terheran -heran. Apa betul ini tuan?

Aaron melangkah menuju meja makan lalu duduk di samping Eliana.

"Kamu lapar? "Aaron bertanya saat melihat porsi makan El yang begitu banyak layaknya seorang kuli.

" Tentu saja, semalam kamu tidak memberi ku makan, "jawab El dengan mulut penuh oleh makanan.

Eliana begitu kelaparan, sebelum kabur dari rumah ia tidak makan terlebih dulu akibat malas untuk bertemu dengan kedua orangtuanya.

Aaron hanya manggut-manggut lalu ia mengambil makanan untuk nya sendiri.

" Oooooh, jadi tuan tidak menyentuh makanannya tadi karena lagi nunggu nona ini, pantes aja! tapi syukurlah,"batin para koki merasa lega, tadinya sudah takut setengah mati hingga tubuh gemetar.

Aaron melihat makanan di piring El sisa sedikit, lalu ia mengambilkan lagi makanan serta lauk pauk nya hingga piring El kembali penuh.

"Om, aku makan tidak sebanyak itu tahu,"protes El.

"Ayo di habiskan, tidak baik banyak protes di depan rezeki! "nasihat Aaron cuek. El memiringkan bibirnya, entah apa yang ia gerutu kan karena tak dapat di denger.

Aaron menahan senyumnya, ia begitu suka melihat raut wajah kesal Eliana. Ingin terus menggoda dan ingin selalu berada di sisi nya.

" Kenyang banget, tapi makannya masih banyak sisa? kalau di buang Mommy tidak akan suka, tapi kalau di habiskan perutmu sudah tidak muat lagi,"batin El memdesah, merasa sayang pada nasi sisa di piringnya. Alisya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk selalu menghabiskan makanan sebab itulah El merasa sayang karena sudah terbiasa.

"Ini semua karena om, ini? om siapa sih namanya? "El melirik arah Aaron, ia masih belum mengetahui naman lelaki di sampingnya ini.

" Om, coba deh makan punya aku. Ini enak banget loh, "Eliana memiliki ide, lalu ia berinisiatif menyuapi Aaron dari sisa makanan miliknya.

" Oh tidak, kau melalukan kesalahan nona? tuan tidak akan mau memakannya... "batin Baron.

Namun siapa sangka, mata Baron langsung terbelalak. Sudah hampir 20 tahun lama nya ia berkerja bersama Aaron dan begitu mengenal sifat anak asuhnya itu. Dan hari ini ia benar-benar terkejut, Aaron menerima suapan dari El dan memakannya dengan santai. Apa ini benar-benar mimpi? apa tuanku sedang kerasukan malaikat hari ini? begitu pikiran Baron tak percaya.

"Enak, 'kan? "ujar El.

" Biasanya aja, "jawan Aaron.

" Tapi suka, "ejek Eliana terus menyuapi Aaron.

" Lumayan, "sautnya." apa lagi kamu yang menyuapi. "lanjutnya ngebatin.

" Habiskan, tinggal sedikit lagi, "ucap El kembali menyuapi Aaron.

" Kamu gak makan? "bingung Aaron karena sedari tadi mulutnya terus yang mengunyah.

" Aku sudah terlalu kenyang, makanya aku suapi om makan, "jawab El santai.

" Oh, jadi kamu suapi aku makan karena sayang kalau gak habis? "Aaron baru sadar.

" Iiih, pinter banget sih? "El mencubit pipi Aaron gemes.

Wajah lelaki itu merah, jantung nya berdegup kencang. Darahnya berdesir begitu mengalir deras. Ia mengelus pipinya dengan hati berbunga-bunga.

" Gawat, gadis itu menyentuh tuan? "bukan lagi terkejut, mereka langsung syok El yang mereka anggap robot cantik itu menyentuh kulit majikan mereka.

" Tuan,"Baron berlari lalu mengambil kotak obat dan membuka isinya dan hendak mengelap wajah Aaron, namun langsung di cegah oleh Aaron.

"Singkirkan benda itu. "perintah Aaron.

" T... tapi tua. "

" Apa kau melihat aku terluka? "bentak Aaron.

Baron menunduk, lalu perlahan melangkah mundur. Dan Aaron kembali menatap El yang sedang memperhatikan dirinya dengan kebingungan." orang yang aneh? "batin El.

" Suapi aku lagi, "pinta Aaron.

El mengambil air putih lalu memberikannya kepada Aaron."minumlah dulu."

Aaron menghela nafasnya mencoba menenangkan diri, ini semua salah Baron sebab itulah ia emosi.

Selang beberapa lama kemudian, datanglah seseorang berteriak memanggil nama Aaron dan masuk kedalam rumah dengan lancang.

"Aaron, i'm coming. "

El menoleh pada sumber suara, Aaron mendesah kesal dan langsung mengubah ekspresi dingin.

" Aaron, i miss you so much, "seru nya girang hendak menghampiri Aaron namun langsung di halangi oleh Baron.

" Minggir, pak tua, "kesel gadis itu.

" Maaf nona, ini sudah kewajiban saya, "jawab Baron. Gadis itu menghentakkan kakinya kesel.

" Aaron, lihat pak tua ini, "adu nya kepada Aaron dengan suara manja. Namun Aaron acuh bahkan tak melirik sama sekali, ia lebih baik memandangi wajah El yang sedang memperhatikan gadis itu.

" Aaron! apa kau mendengarkan aku? "keselnya berteriak, dan saat menoleh pada gadis duduk di sebelah Aaron matanya langsung melotot nyaris lepas dari kelopaknya.

" Aaron, siapa gadis itu? kenapa kamu mengijinkan dia duduk di sebelah kamu?"hatinya panas, rasa kesal semakin manjadi di tambah lagi Aaron benar-benar cuek padanya namun begitu lembut menatap gadis di sampingnya.

"Aaron..."suara gadis itu begitu nyaring hingga merusak gendang telinga.

"Woy tante girang. Orang gak budak ya, jadi gak usah teriak -teriak! "saut El menutup kedua kupingnya.

" Apa! lo manggil tante girang? "

Para pelayan menahan tawa mereka, mereka begitu mendukung El saat ini...

" Masih untung gue panggil tante, dari pada nenek sihir, "celetuk El cuek, lalu kembali menyuapi Aaron.

" A... Aaron, k-kamu... "syok begitu berat hingga ngeluarkan suara saja tidak bisa lagi.

Aaron acuh tak acuh. Gadis itu mendidih lalu ia menatap tajam pada El.

" Hey gadis murahan, berani kamu menggoda Aaron! "

PRAAAANG....

Aaron sudah habis kesabarannya, ia menghempaskan piring di depannya hingga lebur di lantai menjadi berkeping-keping.

" Masih mau membuat keributan di sini?"ucapnya tajam, gadis itu gemetar.

"A... Aaron, aku... "

" Sudah cukup, saya peringatkan sekali lagi sama kamu. Jangan pernah ganggu saya karena saya tidak sudi denganmu... dan satu hal lagi, kasih tahu sama nenek tua itu! "

Aaron berdiri lalu ia mendekati kursi El dan berdiri di belakangnya kemudian memeluknya. Spontan Eliana terkejut, hendak berontak namun di bekap kuat oleh Aaron hingga tak dapat bergerak lagi.

" Dia Eliana, calon istriku! "

" Apa! "

Terpopuler

Comments

𝓢𝓐𝓓🌷NieR@

𝓢𝓐𝓓🌷NieR@

kasihan banget tante girang kalah sama anak kecil yang cantik🤭😂😂😂

2021-03-09

0

Tri Hartatik

Tri Hartatik

panggil aja uler keket El 😁😁

2021-02-09

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kira2 siapa y yg datang? apa itu gadis yg di jodohkan dgn Aaron oleh keluarganya?

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kabur
3 Awal. pertemuan
4 Membawa pulang
5 Membangunkan
6 Kesedihan Alisya dan Bram..
7 Robot cantik
8 Calon istri
9 Penyakit Alergi
10 gara gara supir
11 Ke kantor
12 Gadis itu?
13 Dokter Nazwa
14 Dua wanita ular.
15 Akhirnya dua uler itu pergi
16 Keynan dan seorang gadis
17 Ke rumah sakit barengan
18 Menyamar
19 Eliana palsu
20 Kedekatan
21 Di tempat pengungsian
22 Pergi bersama
23 Hujan turun
24 Tanpa sengaja
25 Ungkapan
26 Di mana Aaron
27 Siapa itu Velari
28 Kedatangan Aaron
29 Adik
30 Kembali ke rumah
31 Ibu mertua
32 Dapat dukungan
33 Lamaran di tolak
34 Aaron galau
35 Jalan jalan
36 Mau menculik
37 Menjadi pengasuh
38 Penasaran
39 Di rumah Arkan
40 Kekesalan Keyra
41 Ayam goreng ku
42 Bertemu orang tua Aaron
43 Mencuri
44 Sikap cemburu Aaron
45 Mengetahui kesalahan
46 Acara lamaran.
47 Mengantar makanan.
48 Masa lalu
49 Eliana di culik
50 Prustasinya Aaron.
51 Terpana
52 Ancaman Lucas pada Bella
53 Ancaman Bram
54 Murka Lucas.
55 Bukan salahnya
56 Penghianatan.
57 Kepergian Lucas
58 Begal
59 Ketakutan
60 Terkejut
61 Kesedihan
62 Khawatirnya Alisya
63 Kepedihan kedua orang tua
64 Berusaha menjadi penyemangat
65 Menghampiri Aaron
66 Mulai membaik
67 Kostum
68 Jawaban Hans
69 Badut Hans.
70 Senyum tak pudar
71 Menjelang pernikahan
72 Sah pada akhirnya
73 Menemani
74 Hanya berdua
75 Dugaan Keynan
76 Menyerah
77 Malam yang panjang
78 Tak bisa di hentikan
79 Hari penuh berkah
80 Tuduhan Hans
81 Menjadi akrab
82 Rabi yang kebingungan
83 Kembali ketakutan
84 Rasa bahagia
85 Kedatangan tamu
86 Tindakan Eliana
87 Lamaran
88 Di kasih hati malah minta jantung
89 Rindu berat
90 Dendam Gebi
91 Kecewa
92 Meminta maaf
93 Saling memaafkan
94 Ijab kabul
95 Selamat untuk pengantin baru
96 Rani
97 Menahan diri
98 Bercerita tentang masa lalu Megan
99 Positif hamil
100 Sangat siap
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Awal
2
Kabur
3
Awal. pertemuan
4
Membawa pulang
5
Membangunkan
6
Kesedihan Alisya dan Bram..
7
Robot cantik
8
Calon istri
9
Penyakit Alergi
10
gara gara supir
11
Ke kantor
12
Gadis itu?
13
Dokter Nazwa
14
Dua wanita ular.
15
Akhirnya dua uler itu pergi
16
Keynan dan seorang gadis
17
Ke rumah sakit barengan
18
Menyamar
19
Eliana palsu
20
Kedekatan
21
Di tempat pengungsian
22
Pergi bersama
23
Hujan turun
24
Tanpa sengaja
25
Ungkapan
26
Di mana Aaron
27
Siapa itu Velari
28
Kedatangan Aaron
29
Adik
30
Kembali ke rumah
31
Ibu mertua
32
Dapat dukungan
33
Lamaran di tolak
34
Aaron galau
35
Jalan jalan
36
Mau menculik
37
Menjadi pengasuh
38
Penasaran
39
Di rumah Arkan
40
Kekesalan Keyra
41
Ayam goreng ku
42
Bertemu orang tua Aaron
43
Mencuri
44
Sikap cemburu Aaron
45
Mengetahui kesalahan
46
Acara lamaran.
47
Mengantar makanan.
48
Masa lalu
49
Eliana di culik
50
Prustasinya Aaron.
51
Terpana
52
Ancaman Lucas pada Bella
53
Ancaman Bram
54
Murka Lucas.
55
Bukan salahnya
56
Penghianatan.
57
Kepergian Lucas
58
Begal
59
Ketakutan
60
Terkejut
61
Kesedihan
62
Khawatirnya Alisya
63
Kepedihan kedua orang tua
64
Berusaha menjadi penyemangat
65
Menghampiri Aaron
66
Mulai membaik
67
Kostum
68
Jawaban Hans
69
Badut Hans.
70
Senyum tak pudar
71
Menjelang pernikahan
72
Sah pada akhirnya
73
Menemani
74
Hanya berdua
75
Dugaan Keynan
76
Menyerah
77
Malam yang panjang
78
Tak bisa di hentikan
79
Hari penuh berkah
80
Tuduhan Hans
81
Menjadi akrab
82
Rabi yang kebingungan
83
Kembali ketakutan
84
Rasa bahagia
85
Kedatangan tamu
86
Tindakan Eliana
87
Lamaran
88
Di kasih hati malah minta jantung
89
Rindu berat
90
Dendam Gebi
91
Kecewa
92
Meminta maaf
93
Saling memaafkan
94
Ijab kabul
95
Selamat untuk pengantin baru
96
Rani
97
Menahan diri
98
Bercerita tentang masa lalu Megan
99
Positif hamil
100
Sangat siap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!