Aaron dan El sudah masuk kedalam mobil menuju kantor milik Aaron. Awalnya menolak karena ingin pergi untuk mencari kampus baru agar ia bisa kuliah berbeda dengan saudara-saudaranya. Tetapi bukan Aaron namanya jika tidak bisa memaksa hingga gadis itu tak dapat berkutik karena Aaron menggendong layaknya karung beras dan memasukkan paksa kedalam mobil hingga El hanya duduk kesal merajuk pada lelaki arogan itu.
"Apa liat-liat? naksir lo sama gue! kalau naksir ngomong dong, "kesel El ketus karena Aaron terus memandang kearahnya.
" Kalau iya emangnya kenapa! "jawab Aaron santai.
" Dih, dasar sinting... canda aje lo om? "El beranggapan jika ucapan Aaron hanyalah candaan.
Aaron tak menjawab lagi, biarlah gadis itu tau dengan sendirinya karena waktu masih panjang jadi tidak perlu terbaru -buru.
Di dalam mobil kembali hening, El menatap luar jendela. Sedangkan Aaron sibuk dengan layar ponselnya di sana.
"Em, om!"panggil El tanpa menoleh.
"Hem..."Aaron menoleh pada El.
"Apa tante yang tadi itu tunangan yang di jodohkan oleh orang tua nya om? "tanya El penasaran teringat dengan Gisella.
" Bukan, dia bukan tunjangan ku. Hanya saja orang tua itu mengatur semuanya dengan sangat lancang tanpa persetujuan dariku."jawab Aaron penuh kebencian pada saat mengingat mereka.
"Emm, orang tua itu maksudnya kedua orang tuanya om? "tanya El.
" Menurutmu? "
" Oh... "
Kembali hening sesaat..." om, tapi kenapa om kayaknya gak suka gitu sama orang tua itu, eh maksudnya kedua orangtua om sendiri? kan mereka ibu, bapak kandungan om, kan? "El kembali bertanya, entah mengapa rasa tertarik dengan kisah Aaron lebih.
Aaron menatap El, lalu ia menghela." dia bukan ibu kandungku, dan lelaki tua itu hanyalah lelaki bodoh sedunia. Dia todak pantas di sebut sebagai ayah! "
El menatap dalam Aaron, apa segitu tidak akurnya hubungan keluarga mereka sampai -sampai Aaron mengeluarkan ekspresi kebencian begitu dalam seperti itu? batin El.
" Emang ibunya om kemana? "kembali bertanya dengan suara pelan.
" Sudah tiada. "
El langsung terdiam, ternyata ibu tiri. Mungkin seperti cerita di dongeng bawah ibu tiri Aaron begitu kejam sebab itulah lelaki itu tidak menyukai nya.
" Maaf... "cicit El merasa kasihan pada Aaron.
" Tidak perlu minta maaf, inilah kenyataan. Ibuku meninggal saat usiaku 13 tahun. Dan wanita itu langsung merebut posisi ibuku."cerita Aaron sembari mengusap kepala El.
"Tapi aku penasaran deh om? sudah pasti kedua orang tua om itu tau kan penyakit alergi om yang aneh itu? " Aaron mengangguk.
" Nah, yang jadi pertanyaan. Kenapa meraka masih nekat untuk ngejodohin om sama tuh tante -tante girang! apa gak merasa aneh?"lanjut semakin ingin banyak tahu.
"Pintar... tentu saja mereka punya tujuan lain. Mereka pikir dengan berpura-pura kasihan padaku, mereka berpikir bahwa aku begitu kashian karena tidak ada wanita satupun yang mau dengan lelaki penyakit seperti ku. Sebab itu mereka memutuskan Gisella mendekati agar aku dapat di kendalikan oleh mereka? ck, benar-benar membuatku muak! "
" Jahat banget sih mereka? udah om biarin aja mereka. Jangan mau di kadalin, mending di buayain aja! "ujar El berusaha menghibur.
" Apa kamu kasihan sama aku? "tanya Aaron menatap El.
" Nggak! "jawabnya spontan.
" Kenapa? "
" Aku tau om gak mau di kasihani, terus untuk apa aku mengasihani."jawab El tegas.
Aaron tersenyum lembut menatap El. Sang supir tiba-tiba langsung mengerem mendadak gara-gara melihat senyum majikannya dari kaca spion mobil. Lelaki paruh baya itu begitu terkejut melihatnya. hingga Eliana terhempas dan tubuhnya jatuh kedalam pelukan Aaron.
Entah apa yang di rasakan Aaron, marah atau berterima kasih pada sang supir. Karena akibat kecerobohannya dirinya dapat memeluk gadis yang ia rindukan selama bertahun-tahun ini.
"Wangi... "batinya menghirup aroma tubuh El dari jarak begitu dekat .
El mendongakkan kepalanya menatap Aaron.
Kedua mata mereka saling bertemu dan mengunci satu sama lain. Kemudian tersadar saat sang supir bertanya," apa semuanya baik-baik saja? "
"Em, maaf -maaf gak sengaja! "ujar El sontak ia langsung kembali ke posisi duduknya semula, dan menjadi gugup serta merasa canggung. Wajahnya sedikit merah, ia tidak berani menatap Aaron saat ini. Ada perasaan aneh pada dirinya terlebih lagi pada bagian jantung.
" Ehem-ehem... apa kamu ingin di pecat! "ucap Aaron pada si supir.
" M... maaf tuan, saya tidak sengaja. Di depan ada kucing lewat! "ucapnya gagap ketakutan dan terpaksa berbohong demi keselamatan.
" Udah deh, gak usah marah. Lagian pak supir gak sengaja kok! "bela El pada sang supir.
" Ehem-ehem... lain kali jangan di ulang. "ucap Aaron tegas," ulang lagi aja Jim, gak apa-apa kok saya tidak akan marah."batinnya berkata.
"I... iya tuan, maaf. "
" Hem. "
" Terima kasih, nona. Kamu memang malaikat penolong, teruslah di sisi tua biar setan iblis di dalamnya itu lenyap. "ucap sang supir dalam ingin menangis syukur merasa senang atas kehadiran El di hidup Aaron.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
𝓢𝓐𝓓🌷NieR@
banyak typo nya Thor tapi seru😄☺️... lanjut
2021-03-09
0
Tri Hartatik
dasar Aron batin sama lahirnya bertolak belakang😁😁
2021-02-09
0
KomaLia
di balik musibah ada berkah hahha
2021-02-06
0