El terus memperhatikan tingkah seorang gadis di duduk di depan meja belajar nya ini. Semua siswa siswi patuh padanya dan ada juga yang yang takut dengannya. El menaikkan sebelah alisnya.
"Heh, mana tugas gue! lo kerjain yang benar 'kan? "ujar gadis itu menggebrak meja salah satu siswa lainnya dengan wajah galak dan menatap tajam.
" S-sudah, Eliana! "jawabnya takut -takut.
Gadis yang bernama Eliana itu merampas buku di tangan gadis yang sudah ketakutan tersebut, lalu membukanya," bagus... gadis pintar! "ujarnya memuji sembari tersenyum licik.
" Ck..."El berdecih melihatnya,"ternyata bodoh! "gumamnya mengejek, dan ternyata gumamnya itu terdengar.
Braaaak....
" Heh cupu, lo ngatain gue bodoh? "ujarnya marah melotot tajam pada El.
" Apa iya? "jawab El santai.
Gadis itu tambah murka, lalu mencengkram kuat dagu El dan menatap kedua matanya.
" Lo berani sama gue? lo gak tau siapa gue, hah? "bentaknya.
" Emang lo siapa? anak presiden? "lagi?lagi El menjawab dengan santai walaupun dagu masih di cekal oleh gadis itu.
" Lebih dari anak presiden... dan lo harus tau dan harus ingat, gue Eliana Wijaya Kusuma, anak dan cucu orang kaya se Asia. Dan lo.. berani ngatain gue bodoh, lo mau mati, hah? "
El hanya menyeringai, lalu ia melepaskan tangan Eliana palsu itu dari wajahnya kemudian mendekatkan tubuhnya dan berbisik," sejak kapan Eliana menjadi bodoh! "
Mata Eliana palsu itu melotot lebar," apa! "
El mengembangkan senyumnya, ada seringai di sana. Sedangkan Eliana palsu melangkah mundur sambil terus melihat senyum El yang sulit di artikan itu.
" Siapa sebenarnya gadis cupu ini? bagaimana dia tau kalau Eliana yang asli pintar. "batinnya kembali duduk di meja belajar nya lalu menoleh ke belakang melirik El.
Tak lama kemudian dosen masuk kedalam kelas, dan memberikan pelajaran kepada siswa -siswi nya. Tentu saja El begitu mudah mengerjakannya, pelajaran di kampus ini tidak begitu sulit seperti kampusnya dulu. Dan dengan cepat ia dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen tersebut. Dan tentu membuat siswa -siswi yang lain tercengang padanya.
"Keren banget, kamu pintar, "puji siswi di sebelahnya mengacungkan kedua jempol.
" Makasih, "jawab El tersenyum tulus, ia melihat gadis di sebelahnya ini juga tulus memujinya mungkin bisa berteman dengannya.
" Nama kamu siapa? "tanya El berbisik.
" Tania! "jawabnya singkat sembari tersenyum, dan El mengangguk.
Setelah jam istirahat, Tania mengajak El ke kantin. Keduanya berteman akrab dalam sekejap.
" Eliana itu memang begitu ya? sok berkuasa gitu di kampus? "tanya El saat melihat Eliana palsu duduk di kantin bersama teman temannya.
" Ya begitulah, dia kan anak orang kaya. Siapa yang berani dengannya! "jawab Tania malas.
El menghela, nama baiknya menjadi jelek di kampus ini. Padahal saat ia di kampusnya dirinya terkenal baik dan ramah orang -orang juga tulus berteman dengannya tanpa. memandang setatus.
El memandang kearah Eliana palsu itu, lagi-lagi bersikap seenaknya, menindas siswi yang lain bahkan menyiram wajah siswi itu dengan minuman hanya karena masalah sepele. El geram melihatnya, sudah pasti namanya baiknya benar-benar buruk di kampus ini.
El merogoh kantongnya lalu ia menelepon seseorang.
" Hallo! "jawab seseorang di seberang sana.
" Halo, om. Kamu lagi di mana? "tanya Eliana menelpon Aaron.
" Di kantor, kenapa? "tanya balik Aaron, ia melihat jam di tangannya.
" Datang ke kampus aku bisa? temui aku di ruangan Rektor. Ada hal yang ingin aku kasih tau. Nanti om suruh Rektor panggil aja nama aku nanti aku datang ke sana! bisa?"pinta El memohon.
"Baiklah. "tanpa pikir panjang Aaron langsung menyetujuinya.
" Oke, sekarang ya om mumpung masih jam istirahat! "
" Oke! "Aaron mematikan sambung telpon nya, lalu ia menatap para bawahnya yang menunduk gemetar ketakutan.
" Rapat di tunda, saya mau keluar ada urusan! "ucap Aaron dingin lalu langsung berdiri dan beranjak keluar.
" Huuuuf, selamat.... Malaikat mana yang sudah menolong kita? "ucap salah satu pegawai di kantor Aaron lega, pasalnya saat jam rapat di ruangan begitu menegangkan apa lagi saat Aaron mengeluarkan aura negatifnya.
" Iya, bersyukur banget ada yang nelpon... kalau tidak, habislah kita! "jawab yang lain.
Aaron memasuki mobil lalu sang supir menjalankan cukup cepat mengejar waktu agar segera sampai di kampus Eliana. Pada saat telah sampai Aaron turun dari mobil dan langsung memasuki kampus berjalan di koridor dengan tegak ekspresi datar.
Para siswi menjerit saat di kejutan Aaron di . kampus mereka, mereka teriak histeris memuja betapa tampannya lelaki itu. Namun Aaron acuh tak peduli, ia terus jalan menuju ruangan Rektor.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan? "tanya Rektor tersebut, dengan gagap terkejut kedatangan Aaron di kampus ini.
" Panggil siswi yang bernama Eliana datang ke sini! "perintah Aaron tegas kepada Rektor tersebut.
" B-baik, tuan. "sang Rektor memerintahkan salah satu Dosen untuk memanggil Eliana datang kurungannya.
Beberapa setelahnya...
Salah satu siswa memanggil Eliana.
" Eliana, lo di panggil datang ke ruangan Rektor! "ujarnya kepada Eliana palsu, tentu saja siswa itu tidak tahu bahwa ia salah memanggil orang.
" Gue! kenapa? "tanya Eliana palsu itu kebingungan.
" Tauk, gue cuma di perintah doang sama dosen, dan dosen di perintah sama Rektor! "ujarnya cuek.
Eliana menghela, lalu bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju ruangan Rektor.
El tersenyum licik memperhatikan nya dari kejauhan." Bentar lagi ada pertunjukan yang menarik nie? "gumamnya senang.
El berencana memberi pelajaran sedikit kepada Eliana yang menyamar sebagai dirinya itu. El ingin gadis itu segera sadar dan kebingungan dengan sendirinya.
Eliana palsu itu mengetuk pintu, lalu dengan cepat sang Rektor itu membukanya.
" Bapak mencari saya? ada apa ya? "tanya Eliana sopan.
" Iya... ada yang mencari kamu, ayo masuk! "
Eliana masuk, ia berdiri tegak dan melihat sosok lelaki dewasa yang tampan sedang duduk di shopa sambil memainkan handphonenya. Eliana mengerutkan keningnya bingung.
" Maaf tuan, Eliana nya sudah di sini. "ujar Rektor itu takut -takut.
Aaron mendongakkan kepalanya, lalu ia menatap gadis berdiri tak jauh dari hadapannya tersebut.
" Apa kau bercanda? "ucap Aaron dingin menatap tajam Rektor itu."saya meminta anda memanggil Eliana datang ke sini!" Lanjutnya menekan aura arogannya.
"T-tapi dia memang Eliana, tuan!"jawabnya dengan tubuh gemetar.
Eliana melangkah mundur pelan, ia juga merasakan ketakutan di sana. "siapa sebenarnya laki-laki ini? menakutkan!" batinnya menelan ludahnya.
"Saya memanggil, Eliana Queenza Wijaya Kusuma. Bukan dia! "ujar Aaron dengan membentak menunjuk gadis itu.
Tubuh Rektor langsung menciut, dan Eliana terduduk di lantai kakinya berasa lemas.
" T-tidak mungkin, dia mencari Eliana yang asli. Tapi kenapa mencari di sini? apa Eliana yang asli ada di kampus ini? gak... pasti gak mungkin. "batinnya berkata tidak mungkin jika Eliana ada di kampus ini, mana mungkin anak orang kaya kuliah di kampus seperti ini, sedangkan ia tahu jika Eliana tersebut kuliah di kampus terbagus dan termahal di kota tersebut.
" M-maaf tuan, tapi dia memang Eliana yang anda cari. Anak dari tuan Bram Kusuma! "jelas Rektor tersebut dengan terbata-bata.
Aaron menatap tajam Eliana palsu yang sedang tertunduk itu. Ia berjalan mendekati lalu berjongkok kemudian mengangkat dagu gadis itu.
" Heh, sejak kapan Eliana mengoperasi wajahnya menjadi jelek! "ucap Aaron menghina sinis.
Deg....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
𝓢𝓐𝓓🌷NieR@
bagus Thor ceritanya gak bikin bosan🌹💞💞
2021-03-09
0
KomaLia
mampus
2021-03-01
0
Eka Sulistiyowati
lnjuy
2021-02-20
0