Disekolah Jihan sedang menyalin tugas yang diberikan oleh guru di papan tulis. Sebenarnya malas sekali Jihan menyalin semua yang ada di papan itu, itu merupakan tugas serta catatan kimia dan itu merupakan sebuah hal yang tidak disukai Jihan.
Mata pelajaran yang membingungkan menurutnya. Padahal dia sudah kelas tiga tetapi kenapa sampai sekarang pelajaran kimia masih ada. Kebanyakan sekolah lain tidak ada kimia tapi sekolahnya ada.
Rasanya sangat iri dengan sekolah lain. Jihan hanya sendirian dikelas sekarang karena semua temannya sudah pulang. Tapi di luar sekolah juga masih ramai karena anak-anak yang sedang ekskul.
"Woy, ngapain lo masih dikelas" terdengar suara seorang laki-laki yang membuat Jihan melihat kearah pintu.
"Lo gak lihat apa gue lagi nyalin tugas" sungut Jihan kesal. Melihat wajah tengil yang sekarang mendekat kearahnya.
"Sewot bener sih neng, mau pulang nggak gue anterin yuk" ajak Pria itu sambil duduk di meja Jihan saat ini.
"Mau lah, bentar Dan" Jihan langsung buru-buru menulis beberapa kata lagi.
"Cepetan dasar lemot" Ardan tidak sabaran menunggu Jihan yang lama sekali menyalinnya.
"Udah ini loh, " dengus Jihan langsung menutup bukunya kasar sambil melihat kearah Ardan yang tersenyum puas telah membuat Jihan kesal.
"Ayok buruan gak usah lemot deh" ganti Jihan yang membalikkan omongan Ardan barusan saat dia sudah melangkah keluar dari bangkunya.
Ardan segera meloncat dari meja dan langsung berdiri lalu mulai melangkahkan kakinya pergi mengikuti Jihan yang sudah berjalan duluan.
Ardan Bagaskara merupakan teman Jihan sedari SMP mereka sangat dekat dan kadang usil satu sama lain terkadang juga mereka saling berdebat. Ardan selalu ada untuk Jihan disaat perempuan itu membutuhkannya entah pria itu memiliki rasa pada Jihan atau tidak yang tahu hanya dia sendiri.
………………
Bara sedang berada dirumahnya saat ini, ia sedang membereskan sisa-sisa barangnya yang ia bawa dari bogor kemarin. Separuhnya memang ia taruh di rumah, dan separuhnya lagi ia taruh di kodim tempatnya dinas.
Karena jaraknya yang lumayan dekat dengan tempat dinasnya sekarang Bara lebih memilih untuk pulang pergi saja saat bekerja. Sehingga ia tidak mengambil rumah dinas. Biarkan orang-orang yang rumahnya jauh saja yang mengambil rumah dinas itu.
Kemarin saat pemindahan, Bara harus ke kodim dulu untuk melakukan laporan yang menyatakan bahwa ia bersedia bertugas ditempat yang barunya itu. Selain itu juga kemarin juga dilakukan penyambutan serta Sertijab dirinya dengan Danunit yang lama.
Untuk hari ini Bara diijinkan cuti setengah hari dan sore ia harus berangkat dinas lagi. Tapi sebelum itu ia akan ke rumah Banu dulu memberikan oleh-oleh titipan dari Banu untuk keluarganya. Karena kemungkinan Banu belum bisa pulang dalam waktu dekat.
Selesai membereskan barang-barangnya Bara segera membaringkan tubuhnya di kasur besar miliknya saat ini.
Sungguh ia rindu dengan kamarnya saat ini, kamar masa kecilnya serta kamar masa remajanya sebelum ia melakukan pendidikan Akmil. Rasanya bernostalgia mengingat-ingat dirinya dulu dikamar ini.
Perlahan tapi pasti Mata Bara mulai terpejam. Dan ia sudah lelap masuk ke alam mimpinya kali ini.
°°°°°
Jihan masih di Mall sekarang bersama Ardan ia menonton film, mereka memang sering sekali menonton film kadang-kadang berlima berempat bahkan berenam bersama temannya yang lain tapi kali ini mereka hanya berdua saja menonton film teman-teman merek diajak alasannya sibuk lah banyak tugas lah capek lah dan masih banyak alasan lainnya yang diberikan oleh mereka.
Sehingga Jihan serta Arda malas lagi untuk mendengar alasan mereka semua. Mau tidak mau sekarang mereka hanya berdua.
Film yang mereka tonton tadi menurutnya kurang seru padahal di poster serta trailer film itu terlihat bagus. Tapi saat mereka menontonnya sungguh di luar ekspetasi.
"Habis ini lo mau kemana lagi?" tanya Arda pada Jihan yang berjalan disebelahnya sambil ngemil popcorn.
"Pulanglah, udah sore" ucap Jihan sambil mengunyah popcorn.
"Biasa aja keles nggak usah ngegas. Gue tinggalin disini baru mampus lu" Ardan merasa kesal sendiri mendengar balasan Jihan.
"Baperan" celetuk Jihan.
Ardan hanya diam lalu berjalan pergi mendahului Jihan yang lari-lari kecil mengejar temannya itu.
………………
Bara saat ini sudah berada di rumah Banu ia tengah berbincang-bincang dengan Pandu di taman depan rumah seniornya tersebut.
Tadi saat ia mengantarkan oleh-oleh yang dititipkan Banu padanya kebetulan ia bertemu dengan Pandu ayah seniornya yang duduk disitu. Sehingga tidak sopan kalau mengabaikan orang yang lebih tua, masa setelah mengantarkan titipan Banu ia langsung pulang kan tidak baik.
Dia juga dinasnya masih lama, masih nanti sehabis magrib. Jadi tidak apalah kalau saat ini ia mengobrol sebentar dengan Pandu, Bara saat ini tidak memakai baju PDL karena ia sudah bertugas sebagai Intel jadi boleh memakai baju bebas.
Baju Dinas dikenakan saat ada acara resmi atau saat di menjalankan tugas resmi.
"Terimakasih ya Bar sudah bawain titipannya Banu" Pandu sangat berterima kasih sekali dengan rekan putranya ini.
"Sama-sama om"
"Kamu kok bisa cuti Bar" heran Pandu karen setahunya Bara kemarin sudah mengambil cuti.
"Saya nggak cuti om, saya sekarang sudah pindah tugas om mulai kemarin saya sudah dipindah tugaskan ke Kodim 0504"
"Wah deket sini berarti, enak dong Bar deket sama keluarga juga" sahut Pandu tampak senang.
"Iya om, Allhamdulilah" malu Bara.
"Nah kalau pulang Dinas sering-sering mampir kesini ya. Kan ngelawatin kamu nya"
"Iya om pasti, saya bakal mampir kesini"
"Kamu berarti sekarang udah mulai dinas di kodim."
"Iya om, nanti saya sudah berangkat dinas."
Saat mereka berdua sedang saling mengobrol Maya datang membawakan cemilan dan juga dua gelas cangkir teh.
"Diminum Bara" pinta Maya sambil menaruh secangkir gelas di depan Bara dan suaminya.
"Iya tan, terima kasih" balas Bara sambil melemparkan senyum.
"Bun, Jihan kemana?apa dia belum pulang?" tanya Pandu pada istrinya yang akan kembali masuk kedalam.
"Belum yah, mungkin sebentar lagi" jawab Maya berbalik melihat Pandu.
"Ini udah sore tapi anak itu belum pulang juga dari sekolah" Pandu melihat keatas serta sekitarnya yang sudah mulai redup khas sore hari.
"Tadi dia bilang mau nonton dulu, katanya mungkin pulang sore" jelas Maya pada Suaminya.
"Nonton?tumben dia nonton biasanya males itu anak kalau diajak nonton" Pandu mengkerut kan Dahinya
"Bunda juga nggak tahu yah. Bunda masuk dulu mau buat makan malam" Setelah mengatakan itu Maya langsung masuk kedalam rumahnya.
"Jihan-Jihan" keluhnya sesekali mengusap wajahnya.
Sementara Bara yang mendengar percakapan kedua orang tadi serta saat ini yang melihat Pandu yang merasa pusing sendiri dengan tingkah putrinya hanya diam saja. Dan sesekali ia tersenyum..
Baru saja mereka membicarakan Jihan, Tiba-tiba saja orang yang menjadi pembicaraan mereka tadi datang dengan dibonceng oleh seorang laki-laki di atas motor.
"Lah itu anaknya," ucap Pandu saat pandangannya teralihkan dengan suara motor yang saat ini sudah berhenti didepannya.
Bara langsung melihat Jihan yang baru saja turun dari motor sambil tersenyum kepada pengendara itu. Bara mengernyit heran melihat itu semua.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 382 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
saatnya kamu bls jihan..jgn ladenin bara lagi
2021-09-18
0
Gia Gigin
Thor buat jihan cuekin Bara aja
2021-06-13
0
Puji Ati
jihan...jihan
2021-05-23
3