Masih rindu.

Luci mengantar kepergian majikannya dengan tatapan gembira. Bagaimana tidak? dari tadi majikannya itu memuji masakannya sangat enak.

Aldrich berdiri di antara dua mobil yang terparkir di halaman rumahnya, dia sepertinya bingung mau memakai mobil yang mana, sedan BMW warna hitam atau mobil yang lebih besar yaitu Fortuner putih.

Akhirnya Aldrich mendekati mobil sedannya.

Lucia pun berlari kecil untuk membuka pintu pagar agar terbuka lebar, sehingga majikannya itu bisa leluasa untuk keluar.

Saat mobil Aldrich hendak melewati gerbang, dia berhenti dan menurunkan kaca mobilnya.

"Jangan macam-macam di rumah! kunci semua pintu jangan sampai ada yang terlewat!"

Lalu kaca mobilnya di naikkan dan kembali melajukan mobilnya, melesat meninggalkan Luci.

Lucia menarik napas lega. Lalu dengan segera menutup pintu pagar.

Saat berbalik dan melihat Mobil besar yang terparkir di halaman rumah, dia tersenyum sebentar karena teringat masa lalu.

Dulu, saat dirinya masih kecil, dia sering berkeliling kota dengan mobil yang sebesar ini. Papa dan Mama nya dulu sangat menyayanginya, setiap weekend, mereka selalu jalan-jalan keliling kota. Tapi semua itu tak berlangsung lama, Lucia mendesah.

"Sampai kapan aku harus mengenang masa lalu!" Luci memukul kedua pipinya dengan pelan, mencoba membuyarkan khayalan yang sempat mampir dan membuatnya terlena.

Luci berjalan menuju ruang makan dan mendesah saat melihat makanan yang masih tersisa banyak.

"Seandainya ada Vin-vin, dia pasti senang bisa makan sup ini," desahnya.

Air mata kembali menggenang di pelupuk, Luci merindukan putri kecilnya, dia rindu tawanya, rindu suaranya dan jari mungilnya saat bergandengan tangan.

"Maafkan Mama, sayang..." lirihnya lagi sambil mengambil sapu dan mulai bersih-bersih rumah besar milik majikannya ini.

"Baru dua hari tak bertemu, rasanya lama sekali." Keluh Lucia sambil terus menyapu.

"Semoga kamu sehat-sehat ya sayang, Mama akan menjenguk Vin-vin Minggu depan setelah dapat ijin dari Tuan Aldrich, tunggu Mama ya nak."

Setelah selesai menyapu dan mengepel seluruh lantai, Lucia mengambil lap dan mulai membersihkan debu-debu yang menempel di perabotan mewah milik Aldrich. Kegiatannya ini membuatnya sedikit terhibur, dan melupakan sebentar rasa rindu pada putrinya.

Saat sampai di sebuah TV yang sangat besar, dia terhenti sejenak. Dia teringat ucapan Aldrich tentang Chef Kevin.

"Mungkinkah chef Kevin yang di maksud itu adalah..." Lucia menelan ludahnya lalu mencari remote TV dan menyalakannya.

Mencari saluran TV yang menayangkan acara memasak.

Matanya terbelalak, remote TV yang di pegangnya bahkan sampai terjatuh saat Luci melihat orang yang bernama 'chef Kevin' yang di katakan Aldrich.

Luci melihat wajah Kevin, kekasihnya, ayah dari Vinvin, di layar TV lengkap mengenakan baju chef berwarna putih.

Seakan tak percaya, Luci berlari dan menatap layar TV lebih dekat.

"Kev... Kevin...?" bisiknya, air mata kembali lolos membanjiri pipinya.

Cukup lama Luci menatap layar Televisi, dia seakan terpaku tak bergeming. Jantungnya berdebar begitu hebat karena melihat kembali kekasihnya yang menghilang tanpa kabar selama lebih dari tiga tahun.

"Ternyata, kamu sudah jadi orang terkenal. Apakah karena ini, kamu meninggalkan aku dan Vin-vin?" bisik Luci bermonolog.

Luci menampar pelan pipinya dan buru-buru meraih remote TV dan mematikan TV layar lebar tersebut. Hatinya begitu kecewa melihat kekasihnya menjadi orang terkenal dan meninggalkannya dan putri mereka begitu saja.

"Kenapa aku baru melihatnya di TV?" Luci tersenyum kecut, memang selama ini dia tak sempat menonton TV, dia terlalu sibuk bekerja mencari uang untuk hidupnya dan anak kesayangannya, makanya dia tak pernah tahu kalau Kevin telah menjadi orang terkenal.

Tapi dia tahu pun, mau apa? kalaupun dia menemui Kevin, apa mungkin Kevin mengakui dirinya dan anak perempuannya?

"Yang berlalu, biarlah berlalu," desah Luci sambil melanjutkan kegiatannya membersihkan perabot di rumah besar itu.

Tak bisa di pungkiri kalau hatinya terasa sakit, bagaimana tidak? tiga tahun dia berjuang keras, sendirian sejak di tinggal Kevin. Dan ternyata Kevin baik-baik saja bahkan menjadi orang terkenal.

Dulu, beberapa tahun yang lalu saat Kevin menghilang begitu saja, Luci selalu menangis. Dia takut jika sesuatu terjadi pada kekasihnya sehingga dia menghilang dan tak ada kabar beritanya. Ternyata kekhawatirannya sia-sia saja, karena Kevin baik-baik saja, bahkan sukses dan menjadi orang terkenal.

Ada perasaan kesal di hati Luci, tapi dia juga tak bisa pungkiri, ada perasaan lega terselip. Dia tetap merasa bersyukur karena Kevin baik-baik saja. Walaupun dulu Kevin meninggalkan dia dan putrinya begitu saja, tapi sebelum dia pergi, Kevin sangat baik dan menyayangi Luci dan Vin-vin.

Kevin adalah cinta pertama Luci, lelaki pertama yang membuatnya jatuh cinta.

Kevin sangat perhatian dan menyayangi Lucia, dia begitu memuja Luci dan menempatkan Luci sebagai prioritasnya. Kevin bahkan meninggalkan kedua orang tuanya demi bisa hidup berdua dengan Lucia.

Tapi itu dulu, semuanya kini hanya kenangan yang sudah tak berarti.

Lucia menarik napas dan mengeluarkannya dengan keras lalu menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan kepingan-kepingan kenangan tentang Kevin yang masih tertinggal di sana.

Ada sedikit keinginan Luci untuk pergi menemui Kevin, tapi dia takut jika Kevin akan menolak atau bahkan berpura-pura tak mengenalinya lagi.

"Aku harus melupakannya, dia sudah bahagia. Dia sudah sukses dan sudah tak membutuhkan aku lagi. Aku hanya akan menjadi penghalang kesuksesannya jika aku mencarinya." Gumam Luci.

"Nama baiknya pasti akan tercoreng kalau infotainment tahu tentang aku dan Vin-vin. Aku tak boleh mencarinya."

Lucia mengepalkan tangan dan membulatkan tekad tidak mau bertemu dengan Kevin, walau hatinya masih merasa rindu.

Lucia mengambil remote TV dan kembali memandang wajah Kevin yang terpampang di layar lebar itu. "Bisa memandang mu seperti ini saja, sudah cukup bagiku," gumam Luci sambil tersenyum memandangi wajah tampan kekasihnya yang sangat dia rindukan.

Lucia melanjutkan kegiatannya sambil terus menyalakan TV, dia tersenyum senang saat mendengar suara Kevin yang sedang bicara, dia bahkan ikut terkekeh saat mendengar tawa Kevin yang menggema.

Lagi-lagi Lucia menarik napas, "aku rindu Kev, rindu kamu... Vin-vin sudah besar dan berulang kali menanyakanmu, aku harus jawab apa Kev?" lirih Luci sambil terus menggosok-gosokkan lap basah di sebuah guci besar yang ada di pojok ruangan.

Dia kembali teringat Vin-vin dan merasa makin sedih, hatinya terasa ngilu karena perpisahan yang terpaksa dia lakukan agar bisa bekerja dan mengumpulkan uang.

"Vin-vin, kesayangan Mama, maafkan Mama ya sayang. Maaf karena kamu di lahirkan oleh Mama yang sangat bodoh! maafkan Mama yang membuat kamu menderita sejak lahir sampai sebesar ini. Mama janji akan bekerja keras dan menjemput kamu nak, tunggu Mama ya sayang..."

.

#Bersambung..

Hai gaes, sudah terjawab ya rasa penasaran kalian tentang ayah Vinvin.. 🤭

stay tune terus ya...

kasih komen, like dan vote nya dungs biar akoh terus semangat bikin kelanjutan cerita ini ya...

luv u gaes... 💖💖

Terpopuler

Comments

Miyagi Mitsui

Miyagi Mitsui

menyesakkan

2025-04-06

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

betulkan.....jadi Kevin tau dia udah punya anak

2021-12-07

0

Byla

Byla

Eh Lucia Sadar dong! Ih! Itu Kevin ninggalin lo dan sukses! Ish masih aja cinta! #Kesyeeeell

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Lucia Jayanti
2 Vinvin sakit.
3 Aldrich Mahendra.
4 cari pacar koki...
5 jadi ART?
6 Berpisah.
7 Pembantu baru.
8 Hari pertama bekerja.
9 Masih rindu.
10 Ada maling?
11 Salah tingkah.
12 Mang sayur.
13 Belanja.
14 gandengan tangan bikin deg-degan.
15 Saya keluar saja.
16 Rencana Luci.
17 Linglung.
18 Pertemuan.
19 Permintaan Luci.
20 Menjemput Vin-vin.
21 Kekesalan Aldrich.
22 Cerita Kevin.
23 Jatuh cinta
24 Rindu.
25 Gue sakit.
26 Jadian.
27 si raja omes
28 Panggil aku Al!
29 Perhatian yang meluluhkan hati.
30 Mulai menerima.
31 Percayalah padaku.
32 Terpesona.
33 Playboy insaf.
34 Kau harus bertanggungjawab!
35 Perjalanan panjang mencari kebenaran.
36 Bertemu Arina.
37 Chicken cordon bleu
38 Boleh ya?
39 Kembali pulang.
40 Membuka hati.
41 Demi cinta.
42 keputusan.
43 Bertemu kembali.
44 Kenyataan pahit.
45 Masa lalu Luci.
46 Kevin.
47 Kevin part 2
48 Aku Bahagia.
49 Ternyata Kevin...
50 Hujan malam itu.
51 Hilang tanpa jejak.
52 Dilema Aldrich.
53 Kevin yang tak menyerah.
54 Memang tak berjodoh.
55 Terlalu menyilaukan.
56 Terkuak.
57 pilihan sulit.
58 Kemarahan Kevin
59 Memutar waktu?
60 Rindu Papi.
61 Boby my man!
62 ikhlas...
63 Misi di lancarkan.
64 Mulai membuka hati.
65 first Time.
66 Raja dan Ratu sehari.
67 Kesayangan Papi dan Papa.
68 Luci cemburu.
69 kebahagiaan.
70 Aldrich gendut?"
71 Aldrich yang gundah.
72 Mulai Bekerja.
73 Aldrich yang cemburu.
74 Inilah yang terjadi.
75 Boby cemburu?
76 Cemburu bilang bos.
77 Akhirnya Boby...
78 jadi bintang tamu.
79 Kemunculan Tania.
80 Bertemu Tania.
81 Maksud terselubung Tania.
82 suami yang terlalu tampan.
83 Syarat dari Aldrich.
84 Tania mulai kesal.
85 Rencana busuk.
86 Kemarahan Luci.
87 Curahan hati author.
88 Menjemput Mama.
89 Kebahagiaan yang sempurna (end)
90 Bonchap 1
91 Bonchap 2
92 bonchap 3
93 karya baru
94 tahun baru karya baru.
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Lucia Jayanti
2
Vinvin sakit.
3
Aldrich Mahendra.
4
cari pacar koki...
5
jadi ART?
6
Berpisah.
7
Pembantu baru.
8
Hari pertama bekerja.
9
Masih rindu.
10
Ada maling?
11
Salah tingkah.
12
Mang sayur.
13
Belanja.
14
gandengan tangan bikin deg-degan.
15
Saya keluar saja.
16
Rencana Luci.
17
Linglung.
18
Pertemuan.
19
Permintaan Luci.
20
Menjemput Vin-vin.
21
Kekesalan Aldrich.
22
Cerita Kevin.
23
Jatuh cinta
24
Rindu.
25
Gue sakit.
26
Jadian.
27
si raja omes
28
Panggil aku Al!
29
Perhatian yang meluluhkan hati.
30
Mulai menerima.
31
Percayalah padaku.
32
Terpesona.
33
Playboy insaf.
34
Kau harus bertanggungjawab!
35
Perjalanan panjang mencari kebenaran.
36
Bertemu Arina.
37
Chicken cordon bleu
38
Boleh ya?
39
Kembali pulang.
40
Membuka hati.
41
Demi cinta.
42
keputusan.
43
Bertemu kembali.
44
Kenyataan pahit.
45
Masa lalu Luci.
46
Kevin.
47
Kevin part 2
48
Aku Bahagia.
49
Ternyata Kevin...
50
Hujan malam itu.
51
Hilang tanpa jejak.
52
Dilema Aldrich.
53
Kevin yang tak menyerah.
54
Memang tak berjodoh.
55
Terlalu menyilaukan.
56
Terkuak.
57
pilihan sulit.
58
Kemarahan Kevin
59
Memutar waktu?
60
Rindu Papi.
61
Boby my man!
62
ikhlas...
63
Misi di lancarkan.
64
Mulai membuka hati.
65
first Time.
66
Raja dan Ratu sehari.
67
Kesayangan Papi dan Papa.
68
Luci cemburu.
69
kebahagiaan.
70
Aldrich gendut?"
71
Aldrich yang gundah.
72
Mulai Bekerja.
73
Aldrich yang cemburu.
74
Inilah yang terjadi.
75
Boby cemburu?
76
Cemburu bilang bos.
77
Akhirnya Boby...
78
jadi bintang tamu.
79
Kemunculan Tania.
80
Bertemu Tania.
81
Maksud terselubung Tania.
82
suami yang terlalu tampan.
83
Syarat dari Aldrich.
84
Tania mulai kesal.
85
Rencana busuk.
86
Kemarahan Luci.
87
Curahan hati author.
88
Menjemput Mama.
89
Kebahagiaan yang sempurna (end)
90
Bonchap 1
91
Bonchap 2
92
bonchap 3
93
karya baru
94
tahun baru karya baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!