Arini berada di balkon kamar, duduk menatap pemandangan dengan tatapan kosong, meluapkan kesedihan dengan air mata yang terus jatuh berderai membasahi pipi putih mulusnya.
Rencana nenek Nani untuk membuatnya kembali menikah membuat bayangan indah pernikahan bersama suaminya dua tahun lalu terkenang.
Flash back di malam pengantin mereka.
Arini duduk di pinggir tempat tidur dengan wajah tertunduk rasa cemas dan gelisah meliputi hatinya, bagaimana tidak ini adalah malam pertamanya setelah menikah dengan seorang seorang pengusaha bernama Andra Abraham yang merupakan teman kecilnya dan ia sangat gugup. Ini pertama kalinya ia sekamar dengan pemuda yang telah berstatus suaminya setelah bertemu di pelaminan.
Sesosok pemuda tampan masuk ke dalam kamar membuat Arini tersentak menatap wajah pemuda yang telah menjadi suaminya, Andra melempar senyuman lebar menatap Arini lalu berjalan mendekat pada Arini dan duduk di samping gadis yang sedang di landa kecemasan ini.
Andra mengarahkan tubuh Arini menghadapnya kemudian meraih ke dua tangan dingin Arini, menatap lembut wajah cantik itu lekatnya, dari raut itu ia bisa membaca jika gadis ini sangat tegang. “Kita akhirnya kembali bertemu, terakhir aku melihatmu masih gadis kecil yang lucu,” ucap Andra menarik sudut bibirnya. Terlihat jelas di wajah tampannya berbinar jika ia sangat bahagia bisa menikahi Arini.
“Kamu tahu saat keluargaku mengatakan akan menikahku denganmu. Aku langsung setuju, karena aku tahu kamu gadis yang baik dan cantik. Aku pasti akan menjadi laki-laki yang beruntung bisa menikah denganmu,” sambung Andra membuat suasana mencair agar Arini tidak tegang.
Arini menarik sudut bibirnya. “Benarkah? Mas langsung setuju menikah denganku? Mas kan tidak ingat wajahku,”
“ Aku ingat gadis kecil cantik yang dulu sering merengek padaku.” Andra terkekeh membuat Arini tersipu malu.
“Aku tahu kita menikah karena di jodohkan. Tapi mulai hari ini, kita akan selalu bersama saling berbagi suka dan duka. Aku akan berusaha membahagiakan kamu menjadi suami terbaik untukmu Arini.” Andra mengecup punggung tangan Arini membuat jantung gadis ini berdetak kencang.
“Arini juga kan mencoba menjadi istri yang baik untukmu mas Andra,” ucap Arini tertunduk malu wajahnya terasa memanas.
Andra mengarahkan sebelah tangannya di dagu Arini, mengangkat wajah yang tertunduk malu itu, terlihat jelas semburat merah di wajah Arini membuatnya semakin mempesona. “Kamu memang sangat cantik Arini,” puji Andra menatap kagum wajah istrinya.
Andra mendekatkan wajahnya, mengikis jarak di antara mereka lalu ia kecup bibir ranum itu dengan lembut lembut, dia lummat perlahan membuat Arini hanya diam menutup matanya. Detak jantungnya semakin menggila saat ciuman itu semakin dalam dan menuntut. Arini bisa merasakan deru napas Andra telah memburu terbakar oleh gairah, suaminya ini pasti ingin melaksanakan malam pertamanya. Desakan dari tangan Andra di bahu Arini membuat tubuh Arini semakin terdorong perlahan untuk berbaring di ranjang. Hingga Arini telah berbaring tautan bibir itu terlepas.
Andra menatap wajah Arini yang telah berada di bawah kungkungannya dengan manik mata yang telah berkabut gairah. “Arini malam ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya,” ucap Andra menatap wajah Arini seraya merapikan anak rambut yang menutupi wajah cantik itu.
“Mas maaf untuk saat ini saya belum bisa,” jelas Arini menolak malam pertamanya.
“Kamu belum siap? Kamu perlu waktu?” tanya Andra mengulas senyuman ia mengerti jika memang istrinya ini tidak siap.
“Bukan begitu mas. Tapi, Arini sedang datang bulan,” jelas Arini merasa bersalah karena belum bisa menjalani tugasnya sebagai istri.
“Tidak apa-apa, Kita bisa melakukannya lain kali.” Andra mengecup kening Arini sekilas kemudian berbaring di samping istrinya.
“Maaf mas,” ucapnya lagi.
“Tidurlah kita masih punya waktu yang panjang,” Andra menarik tubuh Arini ke dalam pelukannya dan mengecup pipi Arini.
Malam pertama Arini dan Andra telah gagal terlaksana bahkan hingga Andra menghilang kesucian itu masih terjaga, ia masih menantikan hari itu di mana ia akan memadu kasih dengan suaminya.
Air mata terus terniang mengingat Andra bagaimana suaminya itu memperlakukannya sangat lembut dan begitu memujanya.
“Non Arini, nenek Nani sakit!” panggilan itu membuat Arini tersentak dari lamunannya.
“Nenek.” Arini seketika bangkit, berlari ke arah kamar nenek yang menjadi temannya selama ini, ia lihat neneknya telah tak sadarkan diri.
****
Keluarga Abraham kembali lagi ke rumah sakit, akibat kondisi nenek Nani, mereka berkumpul di depan pintu ruangan menunggu dokter melakukan tindakan pengobatan pada nenek Nani.
Arini duduk di samping ibu mertuanya yang memeluk erat seraya menenangkan tangisannya. Arini takut terjadi sesuatu pada nenek Nani.
“Sudah jangan menangis, kita doakan nenek baik saja” peluk Ana menenangkan Arini.
Hasan menatap tajam pada Tirta yang telah membuat ibunya seperti ini, kalau saja pemuda keras kepala itu tidak meluapkan emosinya mungkin perempuan tua itu tidak harus berakhir di rumah sakit.
Sementara itu Tirta berdiri menyenderkan badannya di dinding seraya melipat tangan di dada, di wajahnya tersurat kecemasan. Rasa penyesalan serta luapan amarahnya telah membuat neneknya sakit, sungguh ia menyesal dan tidak bermaksud membuat kekacauan ini. Tapi permintaan neneknya sungguh sangat sulit untuk untuk ia kabulkan.
Manik mata Tirta tertuju pada Arini yang menangis dalam dekapan ibunya. Ia bisa merasakan jika gadis itu tulus menyayangi neneknya. Ia menatap lekat wajah itu, gadis imut yang menjadi adik kecilnya dulu bersama kakaknya Andra. Ia bisa menerima siapa pun perempuan yang akan di jodohkan padanya. Tapi tidak dengan istri bekas kakak ia tidak bisa menerima itu.
“Sebenarnya gadis ini lumayan juga, hanya saja ia bekas kak Andra dan aku tidak bisa menerima itu, sejak kecil aku selalu menerima bekas kak Andra hingga saat ini sampai istri pun bekas kak Andra menyedihkan sekali. Tidak akan, sampai kapan pun aku tidak akan menuruti permintaan nenek,” batin Tirta yang akan menolak menikahi Arini apa-pun alasannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JANDA,, TPI PERAWAN NI ARINI... KLO TIRTA NIKAH MA ARINI, TIRTA DPT BEKAS, NMUN BRSEGEL...
2023-06-26
1
Ihay Dava Nur Shadiq
tenang Tirta,Arini janda tapi perawan🤣belum belah duren sama Andra
2023-03-13
0
Yanti Nuryanti
tapi masih ori kok tirta😂
2022-11-01
0