pernikahan kedua Arini

Hari ini adalah waktu baik yang telah di pilih oleh dua keluarga ini, setelah Hasan berhasil membujuk orang tua Arini dan Arini juga ikut meyakinkan orang tuanya tentang pilihannya, mereka pun bersedia putrinya kembali menjadi menantu keluarga Abraham. Mereka akan menikahkan pasangan yang tidak saling mencintai ini. Semua telah sedia kondisi nenek Nani pun mulai membaik dan di rawat di rumah.

Sesuai keinginan Tirta, mereka hanya menikah dengan sangat sederhana tidak ada tamu undangan, hanya penghulu yang di datangkan.

Tirta telah duduk bersiap untuk melangsung akan nikah di dalam lubuk hatinya masih tak rela ia menikah dengan gadis yang tidak dicintainya apalagi mantan kakaknya. Ia tidak pernah menyangka, jika akan menjalani pernikahan diam-diam seperti ini. Dia adalah Artis top seharusnya pernikahannya di rayakan secara megah.

“Ahhh ... ini bukan pernikahan yang sebenarnya. Ini hanya sementara kelak aku akan menceraikannya,” batin Tirta.

Sedangkan Arini berada di dalam kamar telah memakai kebaya pengantin dan make up yang membuat kecantikannya semakin terpancar. Gadis ini termenung ingin rasanya ia menangis lagi, tidak pernah sedikit pun terniang di pikirannya jika dia akan menikah untuk ke dua kalinya, apalagi dengan adik suaminya.

“Mas Andra, maafkan saya, saya tidak punya pilihan lain, cinta saya hanya untuk mas,” batin Arini dengan rasa bersalah.

Pintu terbuka Arini menatap dua perempuan yang masuk ke dalam kamar yaitu ibu dan mertuanya.

“Ibu.” Arini memeluk ibu kandungnya matanya telah berkaca-kaca.

“Arini ibu berdoa semoga pernikahan kalian langgeng dan dia bisa membahagiakan kamu.” Doa Ibu Arini dengan tulus akan pernikahan ke dua putrinya.

“Kamu cantik sekali sayang,” puji Ana menatap kagum menantunya.

“Kamu sudah siap sayang? Tirta dan semua telah menunggu,” ujarnya lagi.

Arini mengangguk perlahan mereka pun menggiring Arini untuk turun menjalani proses pernikahan.

Tubuh Arini bergetar langkahnya terasa berat, saat melihat tempat di mana pernikahan akan berlangsung bersama Tirta, ingin rasanya ia berlari menjauh menghindarinya. Arini menatap semua orang telah menunggunya.

“Arini kamu cantik sekali sayang,” puji nenek Nani yang duduk di samping Tirta membuat perhatian tertuju pada Arini, Tirta yang juga menatap Arini sejenak terpukau akan kecantikan gadis itu.

“Cantik, pantas saja kak Andra memilihnya menjadi istri,” batin Tirta dengan tatapan menilai.

Arini pun duduk di samping Tirta, pernikahan pun di mulai. Tirta menjabat tangan penghulu dan mulai menikahkan mereka tak beberapa lama giliran Tirta yang mengucapkan ijab dengan satu tarikan napas dan tanpa kendala ia berhasil mengucapkan kalimat yang membuat mereka telah sah menjadi suami istri.

Sah...

Mata Arini kembali berkaca-kaca kini ia telah menjalankan pernikahan keduanya dan menjadi istri seorang artis yang di idolakan banyak orang Dilan Magika.

Sama halnya Tirta raut wajahnya juga terpancar kesedihan ia kembali telah resmi menikahi bekas kakaknya.

“Tirta pasangkan cincin di tangan Arini,” ujar Ana menatap wajah putranya yang datar saja.

Dengan ragu-ragu Tirta mengulurkan tangannya meraih cincin yang ada di meja lalu mengarahkannya pada Arini.

“Arini tangan kamu,” ujar ibu Arini.

Arini dengan pelan mengulurkan tangannya Tirta pun menyambutnya dan memasangkan cincin bertahtakan berlian di jari Arini dan sekarang bergantian Arini yang memasangkan cincin di tangan Tirta.

“Arini cium tangan suami kamu,” titah ibu Arini membuat gadis ini tersentak.

Arini menatap wajah Tirta yang juga sama terkejutnya, dengan ragu dan canggung Arini mencium tangan suami keduanya.

“Tirta dicium dong Arini, diakan sudah menjadi istri kamu,” tambah Ana saat telah melihat putranya hanya terdiam.

“Ia Tirta cium Arini,” tambah nenek Nani tersenyum penuh kebahagiaan.

Tirta menelan salivanya dengan kasar, dia harus mencium perempuan yang ada di sampingnya seketika wajahnya berubah menjadi tegang begitu pula dengan Arini, mereka sama sekali tidak pernah saling bicara, bahkan di pernikahan ini mereka baru duduk berdekatan sekarang.

“Menciumnya, ini gila! Aku tidak mengenalnya,” batin Tirta.

“Ayo Tirta, dia istrimu,” paksa Ana dengan nada penekanan.

Tirta menatap sekeliling hingga memaksakan senyumannya pada keluarga yang telah menantikannya, dengan ragu dia mengarahkan tubuhnya menghadap Arini kemudian dengan perlahan ia kecup sekilas kening istrinya.

Tepuk tangan dan tawa mengakhiri proses pernikahan itu kini mereka telah sah sebagai suami istri. Sedangkan mereka hanya bisa terdiam dengan apa yang telah terjadi sungguh mereka masih tidak mengerti dengan takdir mereka.

Orang tua Arini mendekat pada pasangan ini. “Selamat sayang, jadilah menantu yang baik, ini pernikahan ke dua kamu,” ucap Ibu Arini meneteskan air mata untuk putrinya.

“Ia bu.” Arini memeluk ibunya.

“Ayah.” Arini beralih memeluk ayahnya.

“Jadilah istri yang baik, kali ini kamu harus bahagia dengan pernikahanmu,” nasehat Ayah Arini.

“Tolong jaga putriku, bahagiakan dia,” ucap Ayah Arini pada Tirta dan hanya diangguki oleh pemuda ini, ia tidak bisa menyanggupi untuk membahagiakan putrinya.

“Nenek.” Arini menghampiri nenek Nani setelah bercengkerama dengan orang tuanya.

“Selamat sayang atas pernikahan kalian,” Nenek Nani terlihat sangat bahagia akhirnya Arini kembali menjadi cucu menantunya.

“Mereka telah menikah bu. Kita harus siap-siap untuk operasi di luar negeri,” ujar Hasan mengingatkan ibunya.

“Ia nenek sudah janji,” sambung Tirta.

“Iya baiklah.”

“Besok kita akan pergi.” Hasan telah mengambil keputusan.

“Lebih cepat lebih baik,” sahut Ana lalu beralih mendekap Arini menantu kesayangannya.

“Selamat sayang atas pernikahan kalian.”

Suasana bahagia itu menyelimuti dua keluarga namun tidak dengan Arini yang menikah untuk ke dua kalinya dan Tirta yang menikah mantan istri kakaknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***