Arini masih berdiri mematung di depan idolanya Dilan Magika. Rasanya ia ingin pingsan berhadapan langsung dengan pemuda yang semakin tampan dari yang di lihatnya di tv. Sungguh ia tidak percaya, bisa bertemu dengan pemuda tampan yang menjadi idola semua kalangan.
“Hei!” Pemuda tampan ini menatap lekat gadis yang terpukau di hadapannya dan ia telah terbiasa bertemu dengan orang seperti Arini. Ia melambaikan tangannya di hadapan Arini membuat gadis ini tersentak kaget lalu tersadar dan berteriak.
“Nenek!” teriak Arini membuat pemuda yang ada dihadapanya meringis memegang telinganya.
Arini berlari kecil masuk ke dalam kamar akan menyampaikan kabar bahagia jika idola mereka datang ke rumah ini.
Arini telah berdiri di hadapan nenek Nani. “Nenek idola kita, idola kita ada di depan, ada di depan kamar nenek,” tunjuk Arini mengarahkan jari telunjuknya dengan antusias.
“Idola kita.”
“Ia nek, Dilan Magika yang tadi mengetuk pintu kamar ini,” ucap Arini.
Manik mata nenek Nani mengarah pada pemuda tampan yang masih berdiri di depan pintu.
“Tirta,” ucap nenek Nani dengan mata yang telah berkaca-kaca. “Masuklah Nak,” pinta perempuan tua itu menatap cucunya.
Alis Arini mengernyit dalam ia tahu nama Tirta adalah nama anak kedua dari keluarga Abraham yang kabur lima tahun lalu. Tirta dan Dilan, sejenak Arini terdiam mencerna semua hingga ia tercengang membekap mulutnya.
“Ternyata Dilan Magika itu adalah Tirta Abraham. Adik dari mas Andra ternyata selama ini ia kabur dari rumah dan sukses menjadi artis top, pantas saja nenek selalu menontonnya diam-diam ternyata cucunya,” batin Arini telah mengerti mengapa ia dan nenek Nani harus menonton Dilan diam-diam karena tidak ingin ketahuan oleh mertuanya.
Tirta melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar lalu duduk di samping neneknya.
“Tirta, nenek sangat merindukanmu.” Perempuan tua ini mendekap cucu yang telah bertahun-tahun tidak diketemuinya dengan derai air mata.
“Tirta juga kangen sama nenek, nenek apa kabar?” Akhirnya setelah berperang batin ia kembali menginjakan kaki di rumah ini.
“Mentang-mentang kamu sudah menjadi artis besar jadi sekarang kamu melupakan nenek kamu.”
“Itu tidak mungkin, Tirta selalu ingat nenek.” Pelukan itu terlepas.
Nenek menatap wajah tampan cucu yang sekarang menjadi idola banyak orang, ia usap wajah itu dengan lembut. Tirta yang memilik mata elang yang tajam, alis yang tebal, hidung mancung, serta rahang yang kokoh dengan bibir tebal menghiasi dan memiliki kulit putih bersih. Bentuk badan yang tinggi tegap, semakin melengkapi kesempurnaannya, sangat tampan membuatnya banyak di kagumi oleh banyak orang terutama kaum hawa. Dan kini Tirta telah membuktikan jika ia bisa sukses menjadi artis besar, walau tidak sama seperti kakaknya yang sukses dalam bisnis.
“Kamu akan tinggal di rumah ini lagikan?" tanya nenek Nani.
Tirta hanya tersenyum miring. “Maaf nek. Aku ngak bisa,” tolaknya.
“Nenek ingin kamu tinggal seperti dulu.”
Tirta hanya mengusap air mata di wajah neneknya tanpa memberi jawaban.
Nenek kemudian mengarahkan pandangannya pada Arini yang masih saja berdiri menatap kagum pertemuan nenek dan cucu ini sangat yang mengharukan.
"Arini ayo kesini,” panggil nenek Nani melambaikan tangannya agar Arini mendekat pada mereka.
“Tirta ini Arini, istri Andra,” jelas nenek Nani memperkenalkan Arini pada idolanya membuat gadis lugu ini menjadi salah tingkah dan tertunduk malu.
“Arini idola kita ini, Dilan Magika adalah cucu nenek, Tirta Abraham.” Nenek Nani tersenyum lucu melihat tingkah Arini.
Arini kemudian mendekat kearah mereka lalu menundukkan kepala berbisik ke telinga neneknya. “Nenek aku boleh minta tanda tangan dan foto barengkan? Arini mau pamer sama Rara,” jelas Arini tidak akan membuang kesempatan emas ini memamerkan pada sahabatnya yang juga teman sekampusnya jika ia memiliki tanda tangan seorang idola Dilan Magika.
“Arini kamu ada-ada saja, dia itu ipar kamu, kamu bisa meminta sebanyak apa-pun.” Nenek Nani tertawa.
“Arini malu Nek.” Gadis ini masih tidak menyangka jika ia memiliki adik ipar seorang artis top.
“Cepat ambil buku nanti nenek yang minta pada Tirta,” ujar Nenek Rani.
“Baiklah nenek memang yang terbaik, Arini mau ambil buku dan barang-barang dulu, baju, gelas, buat di tanda tangani.” bisik Arini kembali menatap wajah idolanya sekali lagi. Ia seakan ingin terbang saat menatap seorang Dilan Magika yang tersenyum padanya membuatnya tertunduk malu.
Arini pun berlari keluar kamar bergegas mengambil kerta, serta apa-pun yang bisa di tandangi oleh idolanya. Saat gadis itu keluar mereka melanjutkan obrolannya.
“Nek dia Istri Kak Andra!” ulang Tirta menatap bingung, sejak kapan kakaknya menikah.
“Ia Tirta, gadis malang itu adalah istri kakakmu, dua tahun yang lalu mereka menikah di desa tempat Arini dan kami belum mengadakan resepsi di sini, kamu ingatkan dia tetangga kita dulu.” Nenek Nani menggingatkan masa ketika ekonomi mereka masih sulit dan hidup bertetangga dengan keluarga Arini.
Tirta hanya mengangguk mengingat tentang kenangan gadis kecil, lucu yang selalu kompak ia dan kakaknya jaga seperti adik sendiri.
Nenek Nani mengusap punggung tangan cucunya. “Kamu dengarkan kabar tentang kakakmu Andra?" tanya nenek Nani.
Tirta mengangguk pelan. “Dia menghilang sudah dua tahun,” ungkap Tirta tentang apa yang dia tahu, nama Hasan Abraham cukup terkenal dan dengan mudah ia mendapatkan berita namun mendengar kakaknya telah menikah ia tidak pernah tahu.
“Kakakmu kecelakaan hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya. Apa dia masih hidup atau telah meninggal. Tapi selama kami belum melihat jasadnya kami tidak akan percaya, bagi kami Andra masih hidup.” Nenek Nani tetap pada keyakinannya ia tidak tahu jika cucu yang ia nantikan telah terkubur selama ini.
“Gadis malang itu di nikahi kakakmu seminggu sebelum kecelakaannya, sampai saat ini, ia masih menunggu kedatangan kakakmu. Telah dua tahun ia menjadi menantu kami. Kasian dia Tirta kami tidak bisa memberinya kebahagiaan padahal ia gadis yang sangat baik,” ujar nenek Nani dengan perasaan bersalah.
Suasana hening ada rasa iba menguasai hati Tirta mendengar nasib kakak dan rumah tangganya.
“Tirta nenek punya permohonan untuk kamu. Tapi kamu harus mengabulkan permintaan nenek, anggap saja ini permintaan terakhir nenek sebelum pergi dari dunia ini,” pintanya menggenggam tangan cucunya erat.
“Nenek jangan bicara seperti itu. Aku selalu berdoa agar nenek panjang umur.”
“Kalau kamu mau nenek sehat selalu, Kabulkan permintaan nenek.”
“Memangnya nenek mau apa?” tanya Tirta. “Nenek mau aku pulang dan tinggal di rumah ini lagi,” tebak pemuda tampan ini.
Nenek Nani hanya diam itu adalah salah satu keinginan dan harapannya.
“Maaf nek. Tirta ngak bisa tinggal di rumah ini, karena aku hanya akan bertengkar terus sama ayah. Tapi Aku janji akan sering-sering jenguk nenek,” janji Tirta.
Nenek Nani menatap lekat wajah cucunya semakin mengeratkan genggaman tangannya, ia akan mengungkapkan keinginannya.
“Tirta nenek ingin kamu menikahi Arini, menggantikan kakakmu untuk membahagiakan dia,” ujar nenek Nani membuat keheningan seketika.
Jeduar
Tirta terpaku begitu juga dengan Arini yang baru saja masuk ke dalam kamar membawa banyak barang untuk di tanda tangani oleh idolanya. Tanpa terasa barang-barang itu terlepas dari tangan Arini. Saat ia juga mendengar permintaan nenek Nani yang akan menikahkannya dengan adik suaminya yang merupakan artis idolanya Dilan Magika.
Jeng-jeng apa yang akan terjadi? hebat Arini dapat artis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@shiha putri inayyah 3107
wah Arini bakal dinikahin sm Tirta( dilan)
artis idolanya ...
2021-11-27
1
Tara
Wah.. Langsung Yes Yes Yes... 🥰😱😅🤗
2021-08-23
2
🍭ͪ ͩR.AISYAH👙
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-08-19
0