Arini telah berada di dalam ruang kelas mengikuti pelajaran yang di berikan oleh dosen, setelah beberapa hari ia tidak masuk karena harus mengurus pernikahan serta nenek Nani yang sakit.
Setelah beberapa jam kelas pun berakhir dosen mulai keluar ruangan, sesosok perempuan berkacamata mendekat pada Arini yang telah berdiri hendak keluar ruangan.
“Arini kamu dari mana saja sih? Beberapa hari ngak masuk? Ditelepon ngak di jawab,” oceh Rara sahabat terbaik Arini dengan suara menggelegar menusuk telinga.
Arini meringis menutup telinganya. “Nenek lagi sakit dan sekarang dia sedang berada di luar negeri untuk mendapatkan pengobatan,” jelas perempuan cantik ini menarik sudut bibirnya ia hanya mengatakan tentang separuh fakta, dia tidak menceritakan tentang pernikahannya dengan saudara suaminya yang juga idola mereka Dilan Magika.
“Benarkah. Kasihan sekali nenek,” ucap Rara yang wajahnya berubah sedih.
“Ia, kita berdoa saja semoga nenek cepat sembuh.”
Arini dan Rara berjalan beriringan hingga suara berat dari seorang lelaki menghentikan langkah mereka.
“Hai Arini,” sapa pemuda tampan berwajah blasteran itu.
“Hai Gio,” jawab Rara lebih dulu melambaikan tangannya terpukau dengan pemuda yang telah berdiri di hadapan mereka.
“Gio,” balas Arini pada pemuda yang bernama Gio teman sekelas yang terlihat selalu mencari perhatian Arini.
“Kamu kenapa ngak ke kampus beberapa hari?” tanya Gio dengan penasaran.
“Saya ada urusan penting,” jawabnya singkat.
“Kita ke kantin yuk, aku yang teraktir deh,” pinta pemuda ini memasang wajah memelas.
Arini memaksakan senyumannya menatap Rara, sorot matanya menjelaskan jika meminta bantuan terlepas dari pemuda ini namun Rara hanya terdiam seolah setuju. “Maaf saya ngak bisa, saya harus buru-buru pulang,” tolak Arini dengan senyuman.
“Ya, padahal ada sesuatu penting yang akan aku katakan padamu,” jelas Gio wajahnya terpampang nyata kekecewaan.
“Maaf Gio lain kali saja,” ucap Arini bergegas melangkah pergi menarik tangan sahabatnya yang masih termenung.
Arini dan Rara telah berada jauh dari bayangan Gio, gadis ini sangat menghindari pemuda yang menjadi idola kampusnya itu, ia tidak ingin mendapatkan cibiran dari mahasiswa yang melihat mereka dekat. Walau Giolah yang selalu mencoba dekat dan memberi perhatian padanya.
“Aduh Arini kenapa kau menolak ajakan Gio tadi,” protes Rara saat mereka telah berada di parkiran.
“Kamu tahukah kalau saya dekat dengannya saya bisa mendapatkan lebih banyak cibiran lagi dari perempuan yang menyukainya,” ucap Arini menghindari masalah.
“Tapi dia sangat menyukaimu Rini, dia itu sangat tampan, ia berwajah bule, apalagi dia adik seorang artis ternama idola kita Richard Sebastian, idola kita setelah Dilan Magika itu,” ucap Rara dengan berapi-api. “Siapa tahu kamu bisa bantu aku untuk dapat tanda tangan Richard, dan foto bareng dengannya,” jelasnya dengan wajah berbinar.
“Rara kamu lupa, saya ini siapa? Apa status saya,” tanya Arini mengingatkan tentang statusnya di kampus ini.
“Arini move on dong, suamimu sepertinya tidak akan kembali lagi, ini sudah dua tahun.” Rara seketika menutup mulutnya tak sadar dengan apa yang telah ia katakan telah melukai hati sahabatnya.
Arini menarik napas panjang ia sudah mengerti maksud Rara perempuan ini memang tidak bisa menekan ucapannya semua isi hatinya akan keluar dengan sendirinya. Rara sangat tahu tentang perjalanan pernikahannya Arini karena ia sering mendengar cerita dari gadis itu, apalagi dia selalu melindungi Arini dari cibiran orang tentang statusnya yang janda.
“Maaf Ra.” Rara memasang wajah penuh penyesalan.
“Ngak apa-apa Ra.”
Obolan mereka terhenti saat tiba-tiba tubuh Arini terdorong oleh seseorang.
“Hei janda! Beberapa hari ini kamu ngak masuk, kirain suami kamu sudah kembali jadi ngak perlu goda Gio lagi,” hina perempuan tinggi yang memiliki tubuh bak model ini menatap tajam pada Arini.
“Selly jaga ucapanmu!” bentak Rara tak terima, membela sahabatnya.
“Memang dia janda, janda gantung lagi, suaminya ngak pulang-pulang.” Cibir Selly bersedekap tangan di dada dengan tatapan remeh.
“Jaga ucapanmu jangan sampai aku merobek mulutmu!” hardik Rara sedangkan Arini hanya diam seperti biasa menerima semua hinaan yang ia terima yang menurutnya memang benar.
“Apa hebatnya sih perempuan janda sok suci ini! hingga kau membela mati-matian! Dia itu tidak lebih dari perempuan penggoda!” berang Selly.
“Tutup mulutmu! Arini jauh lebih baik darimu! Karena itu Gio lebih suka padanya dari pada kamu,” Rara hendak maju menyerang Selly namun Arini menahan tubuh sahabatnya itu.
“Sudah Ra, ayo kita pergi,” tahan Arini wajahnya terlihat gusar.
“Dasar janda! kamu ngak pantas untuk Gio! kamu sudah dijamah oleh lelaki lain,” bentak Selly yang membuat seketika Rara menjadi murka.
“Memangnya kamu pantas untuk dia! emangnya kamu perawan! kamu kan perempuan gampangan. Mending Arini sudah jelas janda, dari pada kamu ngaku gadis tapi ngak perawan bekas orang juga!” hina Rara dengan berapi-api rasanya dia ingin menerkam perempuan yang berada di hadapannya.
“Kau!” Geram Selly mengepalkan tangannya tidak bisa berucap apu-pun ia kalah telak berdebat dengan sahabat galak Arini.
“Ra sudah.” Arini menarik tangan Rara untuk menjauh pergi.
Rara membalikkan kepalanya kemudian berteriak, “Huuu ... dasar kalah saing sama janda!” ejek Rara lalu tertawa puas saat menatap wajah Selly yang memerah penuh amarah.
“Ra!” protes Arini menghentikan langkahnya setelah merasa aman.
“Aku sebel banget sama dia Ra. Gara-gara dia kamu terus di hina dan di rendahkan. Lihat orang menatapmu aneh.” Rara menatap sekelilingnya dan memang selama ini mahasiswa menatap hina Arini.
“Sudah Ra saya ngak apa.”
“Kenapa sih, kamu itu punya tetangga menyebalkan seperti dia, dia tahu jelas status kamu, makanya pembantu di rumah kamu jangan di suruh kelayapan mulu cari gosip beginikah jadinya,” oceh Rara rahasia pernikahan Arini terbongkar karena pembantu di rumah Abraham yang suka bergosip sesama pembantu terutama pembantu di rumah Selly yang menjadi tetangganya.
“Sudah jangan marah nanti cantiknya hilang,” bujuk Arini membuat gadis ini berhenti menggerutu.
“Ayo kita jalan-jalan! Aku sedang kesal aku harus belanja,” ucap Rara menarik tangan Arini ikut bersamanya.
“Maaf Ra aku ngak bisa, aku harus segera pulang,” tolak gadis cantik berambut panjang sepinggang ini dan selalu mengikat tinggi rambutnya.
“Kok Pulang, ya ngak asyik dong,” sungutnya dengan nada kecewa.
“Aku lagi banyak kerjaan di rumah,” jelas Arini yang akan membersihkan rumah Tirta, di rumah itu sudah tidak ada pembantu maka dia yang harus menggantikan tugas mengurus rumah.
“Baiklah aku ikut pulang bersamamu, aku akan menemanimu di rumah. Karena nenek dan mertua kamu ngak ada. Kamu pasti kesepian,” tawar Rara seperti biasa.
“Jangan!” teriak Arini memasang wajah panik, membuat Rara tersentak kaget menatap tajam Arini. Dia sedang mencoba menutupi keberadaannya pada Rara, jika ia tidak ada di rumah Abraham, dan tinggal di tempat lain bersama idola yang telah menjadi suaminya Dilan Magika.
“Kenapa Ra tumben kamu larang aku main ke rumah kamu.”
“Hemmm. Saya lagi ... lagi ....” Arini sedang berpikir mencari alasan untuk menolak sahabatnya. “Saya lagi sibuk ingin mengerjakan tugas yang tertinggal! Saya juga ingin istirahat,” ucap Arini seketika berjalan cepat meninggalkan sahabatnya yang masih berdiri mematung mendengar penjelasan Arini.
“Saya pulang duluan, sampai jumpa besok.”
“Arini tunggu,” panggil Rara. “Arini ... Dia kenapa? Ada yang aneh dengannya. Tumben aku tidak boleh ke rumahnya, memangnya apa dengan rumahnya?” batin Rara menatap Arini yang telah pergi.
Beginilah Arini menjalani kehidupan kampusnya yang penuh dengan cibiran akan statusnya. Namun ia berusaha sabar hanya Rara yang selalu melindunginya dan membalas perlakuan mereka, Arini sangat bersyukur bisa memiliki sahabat sebaik Rara. Namun untuk membuka rahasia pernikahan keduanya ia tidak ingin Rara tahu karena Arini yakin pernikahan ini hanya sementara dan tidak akan berjalan lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Yuyun Haryanto
mertua yg egois. dan si anak yg tdk memperhatikan org tua. ngapain mikir kluarga mertua . kluarga mertua hanya memanfaatkan saja
2021-06-20
4
🌹phîâ♏ķhûñýíĺ🕊🕊
mending arini donk janda rasa perawan....drpda km selly perawan rasa janda...😂😂😂😂
2021-06-01
0
Kas Tini
biar janda tapi tidak bolong...🤗😊
perawan tapi sudah bolong... hadeeeh 😌😌ambyaaar 🤣🤣🤣🤣
2021-05-29
0