Makan Siang

Rindi menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya diatas meja, setelah guru yang mengajar keluar dari sana. Rindi tetap diam saat merasakan usapan dipucuk kepalanya, Rindi tetap diam

"Tidak ingin makan siang?" tanya Satya berbisik

"Aishh.. Kenapa kamu mengganggu ku terus?!.." teriak Rindi menggema didalam kelas itu. Membuat anak-anak yang ada disana menoleh, melihat Satya disana membuat mereka tidak ingin tahu lebih banyak apa yang sebenarnya terjadi

"Jangan berteriak sayang, semua orang akan mengira kalau aku menyiksa kamu." ucap Satya seperti orang berbisik

"Kamu memang menyiksaku, bahkan kamu mengambil first kiss aku." jawab Rindi dengan mata berkaca-kaca, ia masih kesal jika mengingat kelakuan Satya padanya

"Itu bagus, jika first kiss lo sudah gue ambil, maka seluruh hidup lo juga hanya untuk gue."

"Aku tidak akan pernah sudi menjadi milik orang seperti kamu, dasar pria mesum!" teriak Rindi didepan wajah Satya

"Lo akan tahu semesum apa gue, tapi itu tidak sekarang nanti lo akan tahu kehebatan orang mesum ini, itu pasti suatu hari nanti." seringai Satya, Rindi yang melihat itu menjadi takut sendiri

"Dasar orang gila. Kenapa hidup aku harus berurusan dengan orang seperti ini?" batin Rindi

"Jika kamu malas untuk jalan tidak apa sayang, aku yang akan memesankannya melalui Samuel." ujar Satya lalu meluarkan ponselnya, mencari nomor Samuel dan mengirimkan pesan kepada Samuel untuk membelikannya makan siang dua porsi

"Sat, gue tadi denger lo sayang-sayangan, memang nya lo udah punya gebetan disekolah ini?" Satya mengangkat kedua bahunya, lalu pandangannga tertuju kepada Rindi yang memilih menyembunyikan wajahnya lagi ketimbang berdebat dengan nya.

"Tentu saja gue punya gebetan, emangnya lo doang? Gue juga dong! Bahkan gebetan gue sama gebetan lo, masih cantikan gebetan gue."

"Ah masak sih?" tungkas Redo yang tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar

"Dengar baik-baik ya Red, gue ini tampan, putih, cool, uang tebel. Mana mungkin gue enggak punya gebetan? Dan juga mana mungkin gebetan gue tidak cantik, secara gue saja sudah tampan begini." Redo mengernyitkan dahinya dan memilih untuk pergi dari sana

****

Plung...

Bunyi nada dering pesan masuk, Samuel mengambil ponselnya yang diatas meja, ia membuka pesan masuk dari Satya dan meletakkan ponselnya kembali setelah tahu apa isi dari pesan tersebut

"Dari siapa?" tanya Eli yang memang berada dihadapan Samuel

"Satya minta bawain makan siang dua porsi. Tumben-tumbenan anak itu meminta makan siang, biasanya juga gue yang menyeret dia untuk masuk ke dalam kantin ini agar mau makan siang." ujar Samuel, mulut yang penuh makanan ia tetap melanjutkan bicaranya

"Sudah seperti seorang ayah saja kamu yang melihat anaknya agar mau makan siang," Samuel tersenyum kecil, ia menganggukkan kepalanya kecil.

"Bisa dibilang seperti itu, karena setiap mau makan baik itu pagi, siang, dan sore. Maka aku lah yang akan mengingatkan dia untuk makan, atau Bunda sudah menyiapkan makanan dan aku hanya tinggal membawakannya kepada Satya."

Samuel tersenyum mengingat itu semua, dimana Bunda nya begitu sangat sayang dengan Satya, melebihi ia anak kandungnya sendiri. Tidak ada kecemburuan sama sekali dihati Samuel melihat Bunda nya yang begitu sangat perhatian dengan Satya, karena dirinya tahu bagaimana Satya. Samuel sangat yakin kalau tingkah yang Satya miliki saat ini karena rasa kecewanya yang begitu besar dengan kedua orang tuanya, sehingga membuat pikiran Satya berlari kesana. Samuel kadang tidak tega harus melihat Satya terus terpuruk dan melampiaskannya dengan Clubing, minuman alkohol, dan tidur dengan banyak wanita

"Kalau boleh tahu memang nya ke mana kedua orang tua Satya sampai-sampai Bunda kamu yang harus memasakkan makan untuknya?" seketika Samuel menghentikan kunyahan didalam mulutnya dan meletakkan alat makannya diatas piring

"Aku sudah kenyang, dan aku akan memesankan makanan untuk Satya." ucap Samuel lalu berlalu dari sana untuk menuju ke pedagang dan memesankan dua makan siang seperti apa yang dikatakan oleh Satya tadi

"Apa aku salah bicara?" gumam Eli berada ditempat duduknya dengan tangan yang memegang sendok namun tidak menyuapkan makan siang itu ke dalam mulutnya

"Hei, kenapa makanannya malah digituin? Apakah sudah kenyang?" tanya Samuel yang entah kapan sudah berada disana kembali

"Sudah selesai memesannya?" tanya Eli sedikit gugup karena ketahuan sedang melamun

"Sudah kenyang atau bagaimana?" tanya Samuel sekali lagi. Eli melihat kearah piring, iapun langsung meletakka. sendok serta garpu dan meraih gelas air minum

"Kalau tidak ada lagi ayo kita kembali ke kelas saja!" seru Eli beranjak dari tempat duduknya

"Ayo!" balas Samuel mengikuti Eli beranjak dari sana

****

.

Semua murid tengah asyik membicarakan Satya dan Rindi. Bagaimana tidak, Satya tengah mengusap kepala Rindi yang sedang tertidur diatas meja. Semua murid yang satu kelas dengan Satya dibuat tidak percaya kalau lelaki seperti Satya bisa melakukan hal manis itu kepada seorang wanita

Satya tersenyum manis dengan tingkah lakunya sendiri, tidak tahu mengapa ia malah ingin berada didalam kelas terus seharian. Padahal dirinya adalah orang yang paling anti dengan yang namanya kelas, pelajaran, dan guru.

"Anak ini masih saja mengganggu anak baru itu," batin Samuel saat memasuki kelasnya dan mendapati orang-orang-orang tengah sibuk memperhatikan kearah Satya dan Rindi.

"Apa-apaan mereka ini? Apakah mereka sedang mengumumkan kalau mereka sudah jadian?" tanya Eli tidak percaya. Ia menutupi tangannya dengan kedua telapak tangan. Ia tidak percaya kalau Satya dan Rindi sudah sejauh ini

"Nih makanan yang lo minta!" Samuel meletakkan makanan itu diatas meja belajar Satya. Satya yang dikejutkan oleh kehadiran Samuel itupun menghentikan tangannya yang asyik mengusap lembut kepala Rindi

"Berhenti mengganggunya, gue sudah bilang kalau banyak anak yang lain yang bisa lo ganggu, kenapa harus dia?" tanya Samuel mengangkat kepalanya. Satya menggaruk-garuk keningnya yang tidak gatal, ia melihat isi kantung kresek yang diberikan oleh Samuel

"Lo denger gue ngomong enggak Satya?" tanya Samuel kepada Satya

"Lo berisik banget ya El, sudah lo duduk sana pacaran aja sama pacar pertama lo itu!" seru Satya lalu melirik Eli. Samuel yang melihat itu menarik Eli untuk bersembunyi dibelakang dirinya

"Woahh.. Lo sedang menunjukkan sama gue kalau lo sangat posesif?" Satya menggelengkan kepalanya pelan, kenapa dirinya dan Samuel harus berbarengan di setiap apapun keadaannya

"Sudah duduklah kalian berdua, gue males lihat wajah lo berdua yang so diserem-seremin itu," ucap Satya mengusir Samuel dan Eli secara halus

"Jangan selalu berpikiran buruk tentang gue," ucap Satya menatap dalam Samuel

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nur Atikah

Nur Atikah

Plung...Kirain suara e*k nyemplung kloset...hhhaa
Gak taunya notif pesan masuk..🙏🙏

2021-06-02

1

Dazty Wulandira

Dazty Wulandira

ke si putri n genk'y berani ngelawan tuh si rindi eh ke si Satya yg berani ngelecehin Dy diem aja hiiii,,,,greget aq, bkin rindi'y galak donk Thor kan Dy bsa tuh bela diri🙄🤨

2021-04-06

5

ardiana_juan

ardiana_juan

bau bau si satya mulai bucin nih 😆😆😆

2021-01-23

5

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!