Pertemuan II

Terlihat mobil Samuel memasuki gerbang sekolah diikuti oleh mobil Satya di belakangnya, Samuel langsung mengambil tempatnya. Namun Satya, sama seperti kemarin. Lagi-lagi tempatnya sudah ada yang menempati dan itu mobil yang sama yaitu mobil mewah milik Rindi

Samuel memperhatikan mobil Satya dari kaca spion, dan kali ini Satya memarkirkan mobilnya tepat dibelakang mobil Rindi membuat Samuel tersenyum kecil. Samuel mematikan mesin mobilnya dan segera turun dari sana, menghampiri Satya yang tengah mendumel. Dan Samuel sudah tahu apa penyebabnya, tentu saja karena mobil wanita cantik itu yang menempati tempatnya

"Sudah jangan marah-marah masih pagi ini, wajah lo tambah jelek kalau lo marah."ucap Samuel sambil memasukkan kunci mobilnya ke dalam tas

Plak!

"Aishh.. Satya bodoh! What wrong?" tanya Samuel memegang kepala belakangnya yang terasa panas oleh geplakan Satya

"Diem sialan! Daripada lo gue hajar disini mending tutup rapat-rapat itu mulut." Satya berbicara dengan begitu dingin, setelah itu ia melangkah pergi dari sana dengan satu tangan yang berada didalam saku celananya.

Samuel yang melihat kepergian Satya itu memperagakan dirinya yang bersiap untuk memukul Satya dari belakang, itu malah membuat murid-murid yang berlalu lalang disana terkekeh pelan melihat kelakuan Satya dan Samuel yang sudah seperti tikus dan kucing.

"Ekhmm.. Sabar Samuel, ingat apa yang selalu Bunda katakan kepada kamu, oke." Samuel mengelus dadanya untuk sabar, ia pun segera menyusul Satya yang sudah tidak terlihat

****

"Morning babe!.." sapa salah satu murid wanita teman sekelas Satya saat dirinya masuk

"Morning." jawab Satya tanpa melihat wajah orang yang menyapanya tadi, ia langsung melangkah menuju mejanya. Satya terdiam didepan mejanya saat melihat ada sebuah tas berwarna hitam tersampir dipunggung kursi

"Kenapa lo tidak duduk Sat? Apa ada sesuatu yang membuat lo terdiam seperti itu?" tanya Samuel yang baru saya masuk, ia pun segera meletakkan tas nya diatas meja dan menghela nafas panjang

"Siapa pemilik tas ini?!.." teriak Satya membuat semua murid yang berada didalam kelas itu terperanjat

"Ada apa crown prince Angkasa?" tanya Redo selaku ketua kelas, namun saat Satya menoleh kearah nya ia malah menyengir kuda

"Lo.. Siapa orang yang berani duduk disini?" tunjuk Satya tepat didepan wajah Redo

"Emm... Itu Sat, apa..." Redo menoleh melihat Samuel untuk meminta bantuan, sedangkan murid yang lain hanya bisa tercengang menyaksikan kemarahan Satya yang tidak pernah ingin mereka lihat

"Jawab yang bener sialan!"

Brakk..

Redo memejamkan matanya terkejut ketika Satya menggebrak mejanya dengan kuat. Sekali lagi Redo melirik Samuel untuk meminta bantuan, tapi Samuel sama sekali tidak ingin tahu apa yang terjadi.

"Kemarin dan hari ini tempat mobil gue, dan sekarang bangku gue. Cari mati brengsek sialan ini!"

Brakk..

"Aaaa.." teriak murid wanita kala Satya menjungkir balikkan mejanya dan membuat suara nyaring didalam kelas itu

Rindi yang ternyata sudah berdiri diambang pintu sejak Satya bertanya siapa pemilik dari tas itu begitu terkejut melihat apa yang telah dilakukan oleh Satya.

"Dimana aku pernah mendengar suara ini?" batin Rindi yang mencoba mengingat-ngingat dimana ia mendengar suara yang familiar ditelinga nya

"Rin, kamu tidak apa-apa?" tanya Eli yang sedari tadi berdiri disamping Rindi menyaksikan murid lelaki yang ia kenal sebagai teman ataupun sanak saudara Samuel

Redo memutar bola matanya malas melihat masa bodo yang Samuel tunjukan, padahal Redo yakin kalau Samuel bisa mengatasi Satya yang sudah naik darah itu. Redo yang ingin melihat seluruh keadaan kelas itu tersenyum kala melihat pemilik tas yang membuat Satya mengamuk saat ini

"Dia, dia adalah pemilik tas itu!" mendengar suara Redo yang mengatakan pemilik tas itu, semua orang didalam kelas itu menoleh kearah pintu. Sedangkan Satya berdiri tegap ditempat nya tadi dan sedikit melirik ke belakang

Rindi yang dilihat seperti itu oleh teman sekelasnya menjadi gugup sendiri, merasakan tepukan pada pundaknya Rindi menoleh

"Tidak perlu takut, ada aku disini." bisik Eli ditelinga Rindi. Rindi tersenyum mengangguk

Tidak ingin ditatap seperti itu lama-lama, Rindi pun memberanikan diri melangkahkan kakinya untuk mendekat. Walaupun dengan seluruh tubuh yang sedikit gemetar, Rindi tetap melangkahkan kakinya dengan pelan. Rindi menghentikan langkahnya tepat didepan Redo

"Aku minta maaf sudah membuat keributan dikelas ini." ucap Rindi pelan kepada Redo, Redo mengadahkan kedua tangannya ke kiri dan kanan

"Jangan meminta maaf kepada ku cantik, minta maaf lah kepada dia." bisik Redo dengan memberi kode lewat mata menunjuk Satya yang tetap pada posisinya yaitu membelakangi Rindi. Rindi menggigit bibir bawahnya lalu mengangguk pelan

Setelah Rindi menyetujui untuk meminta maaf langsung kepada Satya, Redo menyuruh semua teman kelasnya untuk keluar agar tidak melihat amukan Satya. Semua orang yang sudah mengerti itupun segera keluar dari dalam sana untuk membiarkan Satya dan Rindi berbicara berdua.

Samuel yang melihat semua temannya itu pergi dari sana itupun segera ikut, tapi sebelum benar-benar melangkah pergi dari sana Samuel sempat melihat Rindi dan mengedipkan matanya singkat tanda semuanya akan baik-baik saja. Rindi mengangguk pelan

"Ayo keluar!" seru Samuel mengajak Eli yang tengah terdiam dengan menatap lurus kearah Rindi

"Tapi..."

"Kamu akan takut jika Satya mengamuk, jadi sekarang ayo ikut aku untuk keluar!" Samuel menarik tangan Eli untuk pergi dari sana, ia menoleh ke belakang dan merasa tidak tega dengan Rindi sekarang

Rindi menelan salivanya kasar. Kini hanya tinggal dirinya dan murid laki yang ternyata adalah pemilik dari bangku yang ia tempati. Rindi sangat yakin kalau Satya adalah murid nakal disekolah ini, terbukti dari semua teman kelasnya yang terlihat begitu takut dengan dia.

"Aku..."

"Lo tahu kesalahan lo apa?" suara Satya yang begitu dingin itu membuat rasa takut didalam diri Rindi malah bertambah. Bukannya menjawab Rindi malah mengangguk, seakan-akan Satya tahu kalau ia sudah menjawab pertanyaannya

"Lo bisu hah? Lo tahu enggak kesalahan lo apa?!..." teriak Satya keras, hingga suaranya menggema didalam kelas itu. Rindi memejamkan kedua matanya dengan seluruh tubuh yang sudah gemetar hebat

"Aku... Aku..." Rindi mengepalkan kedua tangannya saat tidak bisa melanjutkan kalimatnya, ia tidak pernah berada diposisi saat ini. Dia bukan lah anak yang manja, tetapi kedua orang tuanya memanjakan dirinya, dimarah tentu ia sering dimarah oleh kedua orang tuanya jika melakukan kesalahan

"Jawab yang benar sialan!"

Brakk..

Satya menendang meja yang ada didepan nya, ia berbalik badan dan menatap sengit wanita yang tengah menunduk dihadapan nya saat ini. Satya tersenyum sinis, ia melangkah untuk mendekatkan dirinya dengan Rindi. Sedangkan Rindi ditempat nya sudah ketakutan luar biasa, ditambah lagi dengan air mata yang sudah mulai turun

"Dan untungnya lo seorang perempuan, kalau lo laki sudah gue habisi saat ini juga." ucap Satya, ia menjulurkan tangannya dan mengangkat dagu Rindi agar menatap dirinya. Satya membulatkan matanya kala tahu siapa wanita dihadapan nya sekarang ini

"Lo..."

_

_

_

_

Bersambung...

Fllw ig : @rohmatulkarimah_

Terpopuler

Comments

chaaa

chaaa

keturunan kerajaan inggris, bokap pengusaha tajir, punya power, tp terlalu penakut dan gak bernyali si Rindi.

2024-05-01

0

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

ya ya ya

2021-05-07

2

Natasha

Natasha

Duhh mampus deh lo sat

2021-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!