Terlihat mobil Samuel memasuki gerbang sekolah diikuti oleh mobil Satya di belakangnya, Samuel langsung mengambil tempatnya. Namun Satya, sama seperti kemarin. Lagi-lagi tempatnya sudah ada yang menempati dan itu mobil yang sama yaitu mobil mewah milik Rindi
Samuel memperhatikan mobil Satya dari kaca spion, dan kali ini Satya memarkirkan mobilnya tepat dibelakang mobil Rindi membuat Samuel tersenyum kecil. Samuel mematikan mesin mobilnya dan segera turun dari sana, menghampiri Satya yang tengah mendumel. Dan Samuel sudah tahu apa penyebabnya, tentu saja karena mobil wanita cantik itu yang menempati tempatnya
"Sudah jangan marah-marah masih pagi ini, wajah lo tambah jelek kalau lo marah."ucap Samuel sambil memasukkan kunci mobilnya ke dalam tas
Plak!
"Aishh.. Satya bodoh! What wrong?" tanya Samuel memegang kepala belakangnya yang terasa panas oleh geplakan Satya
"Diem sialan! Daripada lo gue hajar disini mending tutup rapat-rapat itu mulut." Satya berbicara dengan begitu dingin, setelah itu ia melangkah pergi dari sana dengan satu tangan yang berada didalam saku celananya.
Samuel yang melihat kepergian Satya itu memperagakan dirinya yang bersiap untuk memukul Satya dari belakang, itu malah membuat murid-murid yang berlalu lalang disana terkekeh pelan melihat kelakuan Satya dan Samuel yang sudah seperti tikus dan kucing.
"Ekhmm.. Sabar Samuel, ingat apa yang selalu Bunda katakan kepada kamu, oke." Samuel mengelus dadanya untuk sabar, ia pun segera menyusul Satya yang sudah tidak terlihat
****
"Morning babe!.." sapa salah satu murid wanita teman sekelas Satya saat dirinya masuk
"Morning." jawab Satya tanpa melihat wajah orang yang menyapanya tadi, ia langsung melangkah menuju mejanya. Satya terdiam didepan mejanya saat melihat ada sebuah tas berwarna hitam tersampir dipunggung kursi
"Kenapa lo tidak duduk Sat? Apa ada sesuatu yang membuat lo terdiam seperti itu?" tanya Samuel yang baru saya masuk, ia pun segera meletakkan tas nya diatas meja dan menghela nafas panjang
"Siapa pemilik tas ini?!.." teriak Satya membuat semua murid yang berada didalam kelas itu terperanjat
"Ada apa crown prince Angkasa?" tanya Redo selaku ketua kelas, namun saat Satya menoleh kearah nya ia malah menyengir kuda
"Lo.. Siapa orang yang berani duduk disini?" tunjuk Satya tepat didepan wajah Redo
"Emm... Itu Sat, apa..." Redo menoleh melihat Samuel untuk meminta bantuan, sedangkan murid yang lain hanya bisa tercengang menyaksikan kemarahan Satya yang tidak pernah ingin mereka lihat
"Jawab yang bener sialan!"
Brakk..
Redo memejamkan matanya terkejut ketika Satya menggebrak mejanya dengan kuat. Sekali lagi Redo melirik Samuel untuk meminta bantuan, tapi Samuel sama sekali tidak ingin tahu apa yang terjadi.
"Kemarin dan hari ini tempat mobil gue, dan sekarang bangku gue. Cari mati brengsek sialan ini!"
Brakk..
"Aaaa.." teriak murid wanita kala Satya menjungkir balikkan mejanya dan membuat suara nyaring didalam kelas itu
Rindi yang ternyata sudah berdiri diambang pintu sejak Satya bertanya siapa pemilik dari tas itu begitu terkejut melihat apa yang telah dilakukan oleh Satya.
"Dimana aku pernah mendengar suara ini?" batin Rindi yang mencoba mengingat-ngingat dimana ia mendengar suara yang familiar ditelinga nya
"Rin, kamu tidak apa-apa?" tanya Eli yang sedari tadi berdiri disamping Rindi menyaksikan murid lelaki yang ia kenal sebagai teman ataupun sanak saudara Samuel
Redo memutar bola matanya malas melihat masa bodo yang Samuel tunjukan, padahal Redo yakin kalau Samuel bisa mengatasi Satya yang sudah naik darah itu. Redo yang ingin melihat seluruh keadaan kelas itu tersenyum kala melihat pemilik tas yang membuat Satya mengamuk saat ini
"Dia, dia adalah pemilik tas itu!" mendengar suara Redo yang mengatakan pemilik tas itu, semua orang didalam kelas itu menoleh kearah pintu. Sedangkan Satya berdiri tegap ditempat nya tadi dan sedikit melirik ke belakang
Rindi yang dilihat seperti itu oleh teman sekelasnya menjadi gugup sendiri, merasakan tepukan pada pundaknya Rindi menoleh
"Tidak perlu takut, ada aku disini." bisik Eli ditelinga Rindi. Rindi tersenyum mengangguk
Tidak ingin ditatap seperti itu lama-lama, Rindi pun memberanikan diri melangkahkan kakinya untuk mendekat. Walaupun dengan seluruh tubuh yang sedikit gemetar, Rindi tetap melangkahkan kakinya dengan pelan. Rindi menghentikan langkahnya tepat didepan Redo
"Aku minta maaf sudah membuat keributan dikelas ini." ucap Rindi pelan kepada Redo, Redo mengadahkan kedua tangannya ke kiri dan kanan
"Jangan meminta maaf kepada ku cantik, minta maaf lah kepada dia." bisik Redo dengan memberi kode lewat mata menunjuk Satya yang tetap pada posisinya yaitu membelakangi Rindi. Rindi menggigit bibir bawahnya lalu mengangguk pelan
Setelah Rindi menyetujui untuk meminta maaf langsung kepada Satya, Redo menyuruh semua teman kelasnya untuk keluar agar tidak melihat amukan Satya. Semua orang yang sudah mengerti itupun segera keluar dari dalam sana untuk membiarkan Satya dan Rindi berbicara berdua.
Samuel yang melihat semua temannya itu pergi dari sana itupun segera ikut, tapi sebelum benar-benar melangkah pergi dari sana Samuel sempat melihat Rindi dan mengedipkan matanya singkat tanda semuanya akan baik-baik saja. Rindi mengangguk pelan
"Ayo keluar!" seru Samuel mengajak Eli yang tengah terdiam dengan menatap lurus kearah Rindi
"Tapi..."
"Kamu akan takut jika Satya mengamuk, jadi sekarang ayo ikut aku untuk keluar!" Samuel menarik tangan Eli untuk pergi dari sana, ia menoleh ke belakang dan merasa tidak tega dengan Rindi sekarang
Rindi menelan salivanya kasar. Kini hanya tinggal dirinya dan murid laki yang ternyata adalah pemilik dari bangku yang ia tempati. Rindi sangat yakin kalau Satya adalah murid nakal disekolah ini, terbukti dari semua teman kelasnya yang terlihat begitu takut dengan dia.
"Aku..."
"Lo tahu kesalahan lo apa?" suara Satya yang begitu dingin itu membuat rasa takut didalam diri Rindi malah bertambah. Bukannya menjawab Rindi malah mengangguk, seakan-akan Satya tahu kalau ia sudah menjawab pertanyaannya
"Lo bisu hah? Lo tahu enggak kesalahan lo apa?!..." teriak Satya keras, hingga suaranya menggema didalam kelas itu. Rindi memejamkan kedua matanya dengan seluruh tubuh yang sudah gemetar hebat
"Aku... Aku..." Rindi mengepalkan kedua tangannya saat tidak bisa melanjutkan kalimatnya, ia tidak pernah berada diposisi saat ini. Dia bukan lah anak yang manja, tetapi kedua orang tuanya memanjakan dirinya, dimarah tentu ia sering dimarah oleh kedua orang tuanya jika melakukan kesalahan
"Jawab yang benar sialan!"
Brakk..
Satya menendang meja yang ada didepan nya, ia berbalik badan dan menatap sengit wanita yang tengah menunduk dihadapan nya saat ini. Satya tersenyum sinis, ia melangkah untuk mendekatkan dirinya dengan Rindi. Sedangkan Rindi ditempat nya sudah ketakutan luar biasa, ditambah lagi dengan air mata yang sudah mulai turun
"Dan untungnya lo seorang perempuan, kalau lo laki sudah gue habisi saat ini juga." ucap Satya, ia menjulurkan tangannya dan mengangkat dagu Rindi agar menatap dirinya. Satya membulatkan matanya kala tahu siapa wanita dihadapan nya sekarang ini
"Lo..."
_
_
_
_
Bersambung...
Fllw ig : @rohmatulkarimah_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
chaaa
keturunan kerajaan inggris, bokap pengusaha tajir, punya power, tp terlalu penakut dan gak bernyali si Rindi.
2024-05-01
0
Hsyahrul Marosa
ya ya ya
2021-05-07
2
Natasha
Duhh mampus deh lo sat
2021-04-27
1