Murid Bari II

Samuel merasa sangat risih sejak tadi terus dipandangi seperti ia adalah penjahat oleh seseorang yang berada disamping nya. Namun dengan santai Samuel tetap fokus pada layar ponselnya dan kedua ibu jari yang tidak bisa diam

Eli menyangga kepalanya dan menatap wajah tampan Samuel dari samping. Tidak percaya masih menyelimuti dirinya, ia tidak menyangka kalau orang yang berada disamping nya ini adalah pemilik dari sekolahan yang terkenal ini.

"Haishh.. Kenapa harus mati sih?" Samuel meletakkan ponselnya dengan kasar diatas meja. Ia menoleh ke samping, dan mendekatkan wajahnya kehadapan wajah Eli

"Hmm.. Kenapa kamu mendekatkan wajahmu kepadaku?" Eli menjauhkan wajahnya kebelakang, dan memegang kedua pipinya yang mungkin sudah memerah karena ulah Samuel

"Seharusnya yang bertanya seperti itu aku, bukan kamu. Kamu kenapa menatap aku dengan segitunya?" Samuel menaik-naikan alisnya meminta jawaban dari Eli

"Ti... Tidak, aku hanya masih tidak percaya kalau kamu adalah anak dari pemilik sekolahan ini." jawab Eli, merasa tidak akan sanggup ditatap seperti itu oleh Samuel, Eli menolehkan kepalanya kearah lain, melihat teman-teman barunya sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing

"Aku pikir kamu sedang berbohong." gumam Samuel dan menyambar ponselnya kembali untuk mengulang lagi permainan yang tadi

"Aku berbohong? Heh, seumur hidupku aku tidak pernah berbohong. Sama sekali tidak pernah."

"Tidak pernah ya?" tanya Samuel tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Eli mengangguk mengiyakan pertanyaan Samuel

"Tapi baru saja kamu berbohong padaku. Aku tahu kamu memuji wajahku yang tampan ini kan?" kali ini Samuel menolehkan kepalanya ke samping dan tersenyum kecil melihat wajah memerah Eli

"Dasar betina, bilangnya tidak pernah berbohong disaat sudah jelas-jelas dia berbohong." Eli menganga tak percaya, apakah ia tidak salah dengar

"Yaaa.. Aku memang tidak pernah berbohong, lagi pula aku berbohong apa padamu?" lirih Eli dan menyembunyikan wajahnya, ia malu karena sudah ketahuan berbohong. Entah bagaimana juga Samuel tahu kalau dirinya berbohong

Samuel tersenyum melihat reaksi Eli yang berlebihan seperti itu, walaupun Eli tidak mengatakan, Samuel tahu kalau Eli berbohong padanya

"Duduk semuanya! Buk Fika datang!" teriak Redo selaku ketua kelas, semua murid kelas itu terkesiap dan diam seketika saat mendengar nama salah guru killer

Samuel yang mendengar itupun menyimpan ponselnya ke dalam tas dan duduk dengan sangat manis. Membuat Eli yang melihat itu tak percaya

"Selamat pagi semua!" teriak Ibu guru itu setelah sampai didepan papan tulis

"Pagi Buk!" balas mereka semua.

"Sini masuk! Kenapa diam disitu?" murid yang ada dikelas itu mengikuti arah pandang guru tersebut

"Waww.. Princess kah ini?" Redo, ketua kelas yang terkenal pecicilan itu sangat tidak percaya melihat kesempurnaan yang di miliki oleh murid perempuan yang sedang melangkah menuju guru killer yang tak lain adalah Buk Fika

"Amazing! Ini bidadari yang turun dari langit ke tujuh." ungkap salah satu murid laki-laki kelas itu

Samuel terdiam menatap lurus ke depan, matanya tidak lepas memandang murid yang kini berada disamping Buk Fika. Samuel rasa murid itu bukanlah asli orang Indonesia, karena wajah murid itu sedikit terlihat seperti orang luar. Eli mengikuti arah pandang Samuel yang begitu serius menatap murid didepan sana, Eli merasa murid itu sama seperti dia, yaitu murid baru

"Terpesona kah?" tanya Eli berbisik ditelinga Samuel

"Ekhemm.. Tidak, siapa bilang?" balas Samuel setengah berbisik

"Buktinya kamu menatap dia seperti itu," ujar Eli. Samuel menoleh ke samping dan menatap Eli dalam diam sebelum detik berikutnya ia membuat wajah cantik itu kembali memerah

"Aku lebih terpesona melihat kamu ketimbang dia, ya walaupun dia lebih cantik dari kamu."

Blush.

Samuel memang pandai membuat hati wanita berbunga-bunga, bahkan saat ini Eli merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan didalam perutnya.

"Wajahmu memerah, apakah kamu sakit?" tanya Samuel

"Ti.. Tidak, tidak. Aku tidak apa, hanya saja ruangan ini tiba-tiba terasa sangat panas." jawab Eli sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah

"Samuel!"

"Ya Buk?"

"Coba tolong jangan ribut sendiri ya, lihat kesini, ada teman baru kamu ingin berkenalan." ucap Buk Fika dengan begitu sangat lembut, entah mengapa Buk Fika hanya bisa lembut dengan Samuel dan Satya saja

"Ahh ya."

"Ayo silahkan kamu perkenalkan diri kamu." murid itu mengangguk dan maju selangkah ke depan

"Selamat pagi semua!" sapa nya kepada teman-teman barunya

"Pagi juga Princess!" teriak anak laki-laki membuat ia tersenyum kecil

"Aku Rindi Wijaya, dan aku berasal dari Inggris."

"Bule! Pantesan cantik banget." puji anak laki-laki yang duduk paling depan. Rindi hanya bisa tersenyum melihat kelakuan murid laki-laki itu

"Kalau emang asli bule nggak mungkin bisa bahasa lokal lancar begini!" seru salah satu murid wanita, membuat semua murid menyetujui apa yang dikatakan oleh murid tersebut

"Ibuku orang Indonesia, dan Ayahku asli orang Inggris." murid-murid itu mengangguk mengerti

"Tapi tunggu.." semua menoleh kearah Samuel, termasuk Buk Fika yang tengah sibuk mengotak-atik ponselnya

"Nama belakang mu tadi Wijaya bukan?" tanya Samuel kepada Rindi

"Ya.. Ada yang salah?"

"Tidak. Aku pernah mendengar nama itu, apa Ayahmu berasal dari keluarga kerajaan, dan merupakan pengusaha yang terkenal itu? Rayyan Wijaya, apakah benar itu Ayahmu?" semua orang kembali menatap Rindi, termasuk juga Buk Fika yang kini melangkah menuju salah satu meja murid yang berada dipojok sebelah kanan dan menyandarkan dirinya disana

"Ya, itu Ayahku."

"Wow.. Bagaimana bisa? Oh, astaga! Pantas saja aura nya sudah seperti seorang Putri. Ternyata dia memang benar-benar seorang Putri." ucap Redo tak percaya akan kenyataan yang ia ketahui, dan juga merasa sangat tersanjung bisa sekelas dengan seseorang yang berasal dari keluarga terhormat. Walaupun Redo tahu isi sekolahan itu bukan orang-orang susah, namun dengan adanya Rindi disana itu merupakan sesuatu yang waw menurut Redo

"Ibuk sangat tersanjung dengan itu, ada seorang Putri dari keturunan kerajaan Inggris, yang dimana orang-orang ingin mengenal atau meminta tanda tangannya. Tapi disini dan saat ini kamu berdiri disini tanpa melihat status apapun. Beri tepuk tangannya semua!" seru Buk Fika dan memberikan tepuk tangan yang diikuti oleh semua murid kelas itu

Prok.. Prok.. Prokk..

Rindi hanya tersenyum kecil untuk itu, ia tidak tahu apakah hidupnya aman atau tidak dengan identitas yang diketahui oleh orang-orang, tapi Rindi hanya bisa berdoa agar tuhan selalu melindunginya dimana pun ia berada.

"Kamu bisa duduk sekarang, semoga kamu betah ya sekolah disini." ucap Buk Fika kepada Rindi

"Ya Buk, terima kasih."

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Eli Sugiarti

Eli Sugiarti

ooh ternyata ada 2 murid baru,yg satu namanya mirip aku/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-05-12

0

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

wow amazing

2022-04-27

1

Yanti Hendayanti

Yanti Hendayanti

berarti rindi bakal duduk sama satya dong

2021-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!