Apa Kata Dunia

Rindi dan seorang pria yang seumuran dengannya tengah berjalan-jalan disekitar rumah baru atau bisa disebut mansion yang hampir dua minggu ini ia dan keluarganya tempati. Rindi sedikit canggung dengan pria yang saat ini berada disamping nya

"Sepertinya kamu bahagia tinggal disini," ucap Steven, pria bule yang sudah mahir berbahasa Indonesia walaupun dengan sedikit logat luarnya itu adalah mantan kekasih dari Rindi yang amat Rindi hindari baik di Inggris maupun di Indonesia. Hanya karena kedua orang tua Rindi tidak mengetahui apa yang terjadi diantara keduanya, Rindi menyetujui ajakan Steven yang mengajaknya untuk berkeliling dirumah baru ini.

"Tentu saja aku bahagia. Aku dan kedua orang tuaku jauh dari orang-orang gila harta itu, dan..." Steven menghentikan langkahnya kala Rindi berhenti melangkah, ia menatap Rindi dengan bertanya karena wanita itu tak melanjutkan kalimatnya

"Dan apa?" tanya Steven yang penasaran apa yang akan Rindi katakan selanjutnya

"Aku juga bisa jauh dari orang seperti kamu." Steven terdiam saat kalimat itu terucap dari mulutnya dan begitu mengenai hatinya

"Aku pikir kamu sudah melupakan itu semua, tapi sepertinya sangat membekas dihati kamu,"

"Sangat, itu adalah luka yang cukup dalam bagiku, dan tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menyembuhkan nya." keduanya saling diam dengan menatap satu sama lain, Steven menatap lurus ke depan. Ia merindukan wanita ini, wanita yang selalu memberikannya perhatian, namun dengan tega ia malah mengkhianati wanita secantik dan sebaik Rindi

"Emm.. Ayo lanjutkan perjalannya!" seru Rindi yang tidak tahan berlama-lama dengan suasana seperti ini. Steven hanya mengangguk kecil lalu mulai melangkah kembali mengelilingi taman rumah itu

****

"Sat, gue mau pulang dulu ya! Lo jangan kemana-mana, awas aja gue kesini lagi lo udah enggak ada."

"Kenapa memang nya?" tanya Satya yang tengah menikmati alam lain setelah menidurkan dirinya dipunggung sofa yang ia duduki

"Sampai lo enggak ada didalam apartemen ini, gue bakal marah banget sama lo." ancam Samuel, tetapi itu malah membuat Satya geli sendiri mendengarnya

"Lo laki atau perempuan? Gue geli denger lo bicara seperti itu, sudah sana kalau lo mau pergi tinggal pergi!" Satya mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Samuel untuk pergi dari sana

"Nggak perlu lo usir gue juga bakal pulang, inget apa yang gue katakan. Jangan kemana-mana, sampai lo enggak ada disini lihat saja."

"Ya ya, lo cerewet banget sih, sudah melebihi perempuan saja. Sudah sana kalau mau pergi tinggal pergi, gue pusing denger suara lo." Samuel memutar bola matanya malas, ia pun segera pergi dari sana untuk pulang. Bukan tanpa alasan Samuel pulang, ia memiliki banyak baju didalam apartemen Satya, tapi jika ia tidak pulang maka Satya tidak akan makan. Itulah mengapa orang tua Satya menitipkan Satya kepadanya, karena Satya begitu lalai dalam hal yang dimana seharusnya ia lakukan

Satya menghela nafasnya kasar, ia masih begitu kesal dengan pemilik mobil itu, baru kali ini ada orang yang begitu berani kepadanya, sungguh Satya begitu penasaran ingin cepat-cepat melihat bentuk wajah pemilik mobil mahal itu.

"Baiklah, gue anggap lo rival gue mulai sekarang." Satya menyeringai setelah menandai pemilik mobil tersebut sebagai rival nya, Satya tidak tahu kalau itu akan menjadi bencana bagi dia karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya ke depan.

****

"Bun, El pulang Bun!" teriak Samuel sambil memasuki rumahnya

"Ucapkan salam Samuel, ingat apa yang selalu Bunda ajarkan sama kamu? Jangan jadi anak nakal." bunda Samuel muncul dari dapur dengan membawa ssegelas air minum ditangan nya, sudah dipastikan itu untuk anaknya

"Assalamualaikum Bunda cantik!" Bunda El menatap jengah Putra nya, tapi walaupun begitu ia tetap menjawab salam Samuel

"Walaikumsalam anak Bunda yang paling tampan!" Samuel tersenyum, ia menerima gelas yang berisi air mineral yang diberikan bundanya dan menegaknya sampai habis

"Satya mana sayang?" tanya bunda Samuel yang tidak melihat keberadaan satu lagi anaknya, ya Satya sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Shintia dan Stefan

"Biasa Bun, aku pulang cuman mau ganti pakaian dan membawakan dia makan siang."

"Tumben tidak kesini, apa ada masalah?" tanya bunda Samuel yang merasa sedikit heran. Hari senin begini Satya pasti akan datang ke rumah ini, tapi kali ini tidak dan itu membuat beberapa pertanyaan dikepala cantik bunda Samuel

"Entahlah Bun, dari pagi tadi dia sedang kesal karena ada anak baru yang menempati tempat parkirnya di sekolah. Dan juga mobil dia sedang rusak." jawab Samuel

"Rusak?" tanya Shintia

"Mobil mahal dan sebagus itu bisa rusak? Bukankah dia selalu ke bengkel bareng dengan kamu sayang?" tanya Shintia pada Putranya

"Ban mobilnya bocor Bun,"

"Ohh.. Ya sudah sana kamu cepat ganti pakaian, setelah itu kamu makan baru bawakan Satya makan siang."

"Aku makan dengan Satya saja disana Bun, kalau aku tidak makan disana pasti dia tidak akan makan." Shintia terdiam sejenak, setelah itu ia mengangguk menyetujui apa yang putranya katakan. Ada benarnya juga apa yang Samuel katakan karena Satya adalah orang yang harus dipaksa baru mau makan

"Hmm baiklah, kalau begitu kamu salin dulu Bunda akan menyiapkannya." Samuel mengangguk, ia pun menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya

****

Satya keluar dari kamar mandi dengan wajah yang begitu fresh, ia mengusek handuk kecil putih di kepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah

"Sat, keluar yuk! Gue bosen banget nih cuman main game online terus!" seru Samuel dengan menatap Satya yang menggunakan boxer dan bertelanjang dada. Satya tersenyum menyeringai seketika ia jadi memikirkan itu saat Samuel mengajaknya keluar

"Gue enggak mau ke tempat itu ya, kalau lo masih ke tempat itu gue aduin lo sama Papah lo."

"Ck. Dasar tukang adu, mau keluar kemana?" tanya Satya sambil melangkah ke dalam walk in closet

"Gimana kalau kita jalan-jalan ke mall?" tanya Samuel yang entah mengapa ia kepikiran kesana padahal ada tempat lain yang bisa di kunjungi untuk menghilangkan kegundahan yang mereka alami

"Lo bilang apa? Mall? Enggak salah denger gue?" tanya Satya yang keluar dari dalam sana sudah menggunakan kaos berwarna pink dan celana jeans berwarna cream sebatas lutut. Samuel mengangguk berkali-kali membuatnya terlihat imut

"Geli gue lihat lo akhir-akhir ini yang sudah menyerupai perempuan, kesurupan lo ya?" tanya Satya was-was takut akan diterkam oleh Samuel

"Lo yang gila, gue waras begini dibilang kesurupan, sudah cepetan temenin gue ke mall!" Samuel beranjak dari atas kasur dan memakai jaket yang ia letakkan diujung kasur

"Fisik dia yang laki, tapi tingkah seperti anak perempuan." gumam Satya, dengan malas ia membawa pomade serta sisir karena Samuel sudah buru-buru ingin sampai di mall

"Apa kata dunia kalau tahu gue jalan-jalan ke mall seperti anak gadis?" batin Satya dan menggeleng dengan wajah yang dibuat-buat sedih

"Satya buruan!" Satya mendengus kesal, ia pun segera melangkah cepat agar bisa menyusul Samuel.

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

lucu

2021-05-07

1

Bunda hayfa

Bunda hayfa

lanjut baca....

2021-02-12

0

ardiana_juan

ardiana_juan

kereeennnn

2021-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!