Keluarga Wijaya

Suara burung berkicawaan, menandakan pagi telah tiba. Semua makhluk hidup yang ada di bumi mulai membuka mata mereka dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

Sama seperti seorang gadis cantik yang begitu riang dan semangat menyambut pagi hari. Rindi sudah dari pagi tadi terjaga, ini merupakan hari pertamanya bersekolah di Negara ini. Dimana di Negara ini ia mungkin akan menetap untuk selamanya

"Selamat pagi Daddy!"

"Selamat pagi Putri Daddy yang paling cantik." sapa balik Daddy Rindi, yang tidak lain adalah Rayyan Wijaya

Cup.

Rayyan tersenyum ketika Putrinya memberikan kecupan manis pada pipi kanannya. Ia melihat rona bahagia di wajah sang Putri

"You look very happy, are you happy to go to school in public?" tanya Rayyan dengan menyuapkan sarapan ke dalam mulutnya

Keluarga kecil itu sudah terbiasa menggunakan dua bahasa. Mengingat Rayyan adalah pria keturunan Inggris dimana didalam darahnya masih mengalir darah kerajaan, dan sang Mommy yang berasal dari Indonesia.

Rayyan memutuskan untuk pindah ke Negara sang istri karena sudah tidak tahan harus bertengkar dengan saudara-saudaranya yang tamak. Bahkan sebelum mereka meninggalkan Negara itu, Rayyan lebih dulu membangun perusahaannya di Negara sang istri. Rayyan sudah tidak perduli lagi orang akan berkata apa, yang terpenting ia hidup tenang dengan keluarga kecilnya tanpa ada gangguan siapapun

"Dad knows the answer," jawab Rindi yang membuat Rayyan tersenyum kecil

"Yaa.. Daddy tidak melupakan itu, karena ini memang sudah keinginanmu sejak lama." ujar Rayyan. Rindi tersenyum manis, ia meletakkan roti yang sudah ia olesi selai sebelumnya, sedangkan Rayyan hanya diam saja ketika Putrinya membawa salah satu tangannya untuk ia genggam

"Tetap kuat Dad, aku mohon. Untuk aku dan Mommy, Daddy harus tetap kuat dan semangat. Kita mulai hidup baru di Negara ini." ucap Rindi menatap penuh harap Daddy nya, ia tahu banyak luka yang Daddy nya sembunyikan.

Rayyan meletakkan alat makannya dan membalas menggenggam tangan Putri semata wayangnya

"Sesuai permintaan gadis kecil Daddy, kamu adalah salah satu alasan Daddy untuk hidup dan semangat." Rindi tersenyum mendengar jawaban yang ia terima, ia memejamkan matanya saat Daddy nya memberikan kecupan manis pada dahinya.

"Ekhemm.. Mommy enggak diajak nih?!.." Rayyan dan Rindi menoleh, keduanya tersenyum kala melihat wanita yang mereka cintai

"Mommy sudah rapi begini mau ke mana ?" tanya Rindi yang melihat Mommy nya dengan setelan jas wanita dan begitu sangat cantik

"Mommy? Mommy mau ikut Daddy sayang, hari ini merupakan pembukaan perusahaan Wijaya setelah perusahaan yang di Inggris dinyatakan tutup dan pindah ke sini." jawab Raya dengan sedikit panjang agar Putrinya tidak bertanya terus

"Oh begitu, kalau begitu semangat untuk kalian berdua!"

"Semangat juga untukmu Putriku yang paling cantik." Raya menoel pipi kanan Rindi

"Aishh.. Aku sudah terlambat Mom, Dad. Kalau begitu aku pergi duluan, dahh.."

"Dahh! Hati-hati Indi!" teriak Raya kepada Putrinya, namun sepertinya tidak didengar oleh Putrinya

"Aishh, anak itu.. Astaga, naik apa anakku ke sekolahnya?" tanya Raya yang baru mengingat kalau sopir pribadi Putrinya sedang sakit

"Dia membawa mobil sendiri sayang, jangan berlebihan seperti itu?"

"Hah?!.." teriak Raya dan menatap suaminya seperti orang bodoh

"Apa yang membuatmu begitu semangat Raya? Anak telinga ku hampir pecah mendengar teriakanmu." Rayyan mengusap telinga kanannya yang terngiang oleh suara keras sang istri

"Hehe.. Maaf sayang, aku hanya cukup terkejut mendengar ucapanmu barusan. Aku tidak salah dengar bukan, kamu membolehkan Putri kita untuk mengemudi sendiri?" Rayyan hanya mengangguk

"Woahh!.. Aku tidak percaya ini, bagaimana bisa seorang Rayyan Wijaya mengizinkan Putrinya begitu saja. Padahal dulu sudah jelas-jelas kamu yang melarang dia untuk tidak pernah berani mengemudi sendiri." ucap Raya tidak percaya itu, suaminya adalah orang paling anti menarik kembali ucapannya, tapi ini begitu sangat berbeda

"Itu dulu sayang, sekarang dia sudah besar. Aku tidak ingin dia merasa selalu terkekang, aku tidak mau dia merasa berbeda dengan teman-temannya nanti. Ini Indonesia, bukan lagi Inggris, jadi aku ingin Putriku hidup sesuai keinginannya bukan karena tekanan." Raya menggeleng tidak percaya, jika biasanya ia kan melarang semuanya yang berhubungan dengan Putri mereka, tapi tidak untuk kali ini

"Daddy, aku semakin jatuh cinta padamu!" teriak Raya seperti orang yang sakit jiwa, Rayyan yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Berhenti bertingkah, cepat habiskan sarapan mu. Aku tidak mau terlambat, kamu tahu bukan jalanan Jakarta akan sangat padat jika kita kesiangan sedikit saja." Raya mengangguk ia pun langsung memakan sarapannya tanpa banyak bicara lagi

****

Rindi tersenyum sambil mata yang fokus pada jalanan, setelah sekian lama tidak diperbolehkan menyetir sendiri kini Rindi kembali merasakan mobilnya lagi

"Pindah ke Negara ini aku mendapatkan banyak kejutan, dari Daddy yang memperbolehkan aku untuk sekolah umum, dan juga mengemudi sendiri." ucap Rindi pada dirinya sendiri

"Aku berharap aku bisa menyesuaikan diri dengan cepat ditempat baru nanti." ucap Rindi penuh harap. Ia pun sedikit lebih menginjakkan gas mobilnya agar bisa cepat sampai di JS internasional

Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya mobil Rindi sudah memasuki gerbang sekolahan yang ternyata masih terbuka lebar itu. Rindi cukup menganggumi sekolahan swasta yang Daddy nya pilih kan

"Hampir sama dengan asrama, tapi bedanya ini adalah sekolahan umum." batin Rindi, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari tempat parkir

Mata Rindi tertuju pada tempat kosong yang diapit oleh mobil lainnya, itu cukup membuat Rindi heran mengapa tidak ada yang mengisi tempat itu sedangkan disamping tempat itu terdapat mobil kiri dan kanannya

"Aneh banget, apakah disini ada hantu nya maka mereka tidak ingin memarkirkan mobil mereka disini." gumam Rindi, ia pun mematikan mesin mobilnya setelah memastikan mobilnya terparkir dengan rapi disana

"Masih bisa untuk satu mobil lagi disana," ucap Rindi melihat tempat kosong disebelah mobilnya. Rindi melirik tangannya, seketika ia menghela nafasnya kasar

"Aku datang terlalu cepat kah? Daddy bilang anak baru bisa datang setelah upacara selesai, tapi ini semua murid belum seluruhnya datang aku sudah berada disini." Rindi mengusap wajahnya kasar. Jika sekolah grammar ia selalu disiplin maka saat ini pun juga sama, karena terbiasa dengan berangkat pagi Rindi jadi lupa kalau dirinya bisa datang lebih telat dari murid lama

"Tapi tidak apa, aku bisa menunggu disini sampai upacaranya selesai, lagi pula jika aku tidak berangkat sekarang aku akan sangat kesepian dirumah tidak ada Daddy dan Mommy, mungkin hanya para asisten. Sungguh membosankan, kapan aku punya teman?" Rindi mengerucutkan bibirnya

_

_

_

_

Bersambung...

Tidak suka bab 1, mohon di maklumi.

Terpopuler

Comments

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

itu khusus preman pasar parkiran nya

2022-04-27

1

Cindy putri Alexandria

Cindy putri Alexandria

nice

2022-04-26

1

Asyzah .A.

Asyzah .A.

aduh kayaknya bakalan ribut ni satya sama rindi

2022-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!