Semakin Jauh

Cuaca semakin panas, sama halnya dengan hati Rindi yang begitu panas dengan kelakuan Satya yang semena-mena. Lihatlah lelaki itu seperti tidak memiliki dosa, Rindi terus mengutuk Satya dalam hatinya

"Berhenti menatap aku seperti itu, perhatikan saja guru didepan." ucap Rindi sangat pelan, bukannya mendengarkan apa yang Rindi katakan, Satya malah tersenyum dengan tangan kiri menyangga kepalanya

"Lebih baik aku memperhatikan bidadari yang berada didepan ku saat ini daripada memperhatikan guru itu mengoceh tidak jelas."

"Mengoceh tidak jelas? Dasar orang gila, untuk apa dia sekolah jika tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya." Rindi menggeleng tidak percaya

"Dan sejak kapan juga ia berubah menjadi sok manis seperti itu? Aku-kamu? Terdengar sangat menggelikan," Rindi terus saja bergumam sendiri

Rindi memiringkan kepalanya melihat wajah Satya sudah berada di hadapannya, ia menatap takut-takut pada Satya, dan berjaga siapa tahu lelaki ini akan melakukan sesuatu yang kurang ajar lagi padanya didalam kelas ini

"Apa kamu tidak senang dengan panggilan aku-kamu? Bukankah itu terdengar sangat manis untuk sepasang kekasih?" Satya mengangkat kedua alisnya dan menatap wajah Rindi dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampan nya itu

"Satya!" seru guru didepan, semua murid menoleh saat pandangan guru tersebut mengarah ke bangku meja Satya. Mereka semua membulatkan mata melihat Satya seperti ingin mencium Rindi. Rindi pun menjadi gugup saat semua pandangan tertuju padanya

"Satya! Apa kamu tidak mendengarkan ibu disini?"

"Hei, kamu dipanggil ibu itu. Jangan membawa aku ke dalam masalah kamu." Rindi menggigit bibir bawahnya berharap Satya menyudahi kegilaannya. Rindi sudah sangat malu dikantin dan kelas sebelah, ia tidak ingin bertambah malu lagi karena perbuatan Satya didalam kelas ini

"Oh ya tuhan, apa yang kamu inginkan? Mengapa engkau membuat aku harus berurusan dengan makhluk ini?" batin Rindi

"Kamu ingin Ibuk hukum sekarang Satya?" tanya guru itu yang sudah kesal dengan keras kepala Satya. Rindi menoleh ke samping untuk melihat apa yang sedang lelaki disamping nya itu lakukan sampai panggilan dari guru tidak ia hiraukan

"Aku mohon jangan seperti ini, kamu membuat aku malu hanya dalam sehari bertemu denganmu." gumam Rindi mencengkram kuat tangannya, ingin sekali ia memberi pukulan pada wajah sok tampan di hadapannya saat ini

Satya tersenyum sinis, lalu ia menegakkan duduknya dan melihat ke depan kearah guru yang tengah menatap kesal padanya. Ia tersenyum manis kepada guru itu, salah satu yang sangat langka dalam hidup Satya karena memberikan senyum kepada guru yang mengajar

"Maaf Buk, pacar saya terlalu cantik membuat saya terlena dan tidak kuasa untuk tidak memandangnya." ucap Satya menoleh sekilas kepada Rindi yang sedang menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangan

"Huuuu..." sorok Samuel diikuti oleh teman-temannya. Satya mengangkat kedua bahunya acuh, ia melihat guru itu lagi. Terlihat guru itu menghela nafasnya dan menggeleng pelan

"Huh, begini Satya. Jika pelajaran yang Ibuk sampaikan membosankan untuk kamu, dan wajah kekasih kamu lebih menarik. Tolong kamu diam dan tidak bersuara, agar Ibuk bisa mengajar teman-teman kamu dengan fokus tanpa ada gangguan. Kamu mengerti?" tanya guru itu, Satya mengangguk-angguk saja

"Bagus kalau kamu sudah mengerti, Ibuk harap tidak ada suara lagi nanti ketika Ibuk sudah memulai."

****

Rindi memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tas dengan kasar, jam sekolah sudah berakhir dan waktunya untuk para murid pulang. Tentu saja itu membuat semuanya senang, namun berbeda dengan Rindi. Ini merupakan hari kedua ia bersekolah disekolah elit ini, tetapi ia sudah banyak masalah. Setelah selesai memasukkan semua alat tulis ke dalam tas dan mengancingkan tas nya, Rindi bangkit dari kursinya

"Minggir, aku ingin keluar!" seru Rindi kepada Satya yang duduk menghalanginya untuk keluar

"Pulang bareng gue aja."

"Aku tidak mau."

"Tapi aku tidak meminta pendapatmu dan tidak menerima penolakan." ucap Satya dengan wajah serius

"Aku tidak perduli itu, siapa kamu berani melarang ku dan berani mengendalikan ku. Bahkan kedua orang tuaku saja tidak seperti kamu ini yang sudah seperti pemilik diri ini." Satya menarik Rindi dengan sekali tarikan dan membuat Rindi terduduk diatas pahanya. Rindi membulatkan matanya, namun Satya malah tersenyum puas. Ia memejamkan matanya menahan diri akibat aroma tubuh Rindi dan bokong empuk yang menduduki adiknya

"Sial-sial! Ingin sekali gue menerkam dia saat ini juga." batin Satya mengerang, gejolak dalam tubuhnya semakin membara

"Apa-apaan sih kamu ini?!.." Rindi mencoba turun dari sana, namun dengan cepat Satya malah memeluk pinggangnya

"Emm... Jangan turun dari sini jika lo tidak mau gue terkam saat ini juga disini." ucap Satya serak, suara serak Satya begitu sangat berat dan terdengar begitu berhasrat. Satya menjatuhkan kepalanya ditengkuk Rindi, membuat Rindi harus menahan nafasnya dalam-dalam. Satya tersenyum saat tidak merasakan hembusan nafas Rindi

"Bernafas lah, lo akan mati jika seperti itu." ucap Satya masih dipunggung Rindi

"Angkat kepala kamu dan turunkan aku, aku harus segera pulang." ujar Rindi kepada Satya agar menurunkannya dari pangkuan Satya. Didalam kelas ini hanya ada mereka saja, semua murid sudah pulang termasuk Samuel dan Eli yang seperti tidak biasanya langsung pergi begitu saja

Bukannya menurunkan Rindi, Satya malah mengumpulkan rambut Rindi menjadi satu dan menggenggamnya ke atas. Rindi yang tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Satya pun menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi, tanpa Rindi ketahui kalau Satya sudah melepaskan satu kancing paling atas seragamnya

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Rindi merasakan seragamnya ditarik ke belakang, sehingga menampilkan bahunya yang melus.

"Diam saja sayang, jika kamu terus berteriak maka kita akan dikeluarkan dari sini." ancam Satya, dan ya Rindi langsung terdiam. Satya tersenyum puas, ia memulai aksinya.

Lagi-lagi Rindi menahan nafas merasakan hembusan pada bahunya, bulu-bulu halus di bahunya pasti sudah berdiri semua. Rindi memejamkan matanya ketika hembusan nafas itu menerpa kulit bahunya kembali

Cup.

Satya mengecup bahu mulus itu dan berpindah mengecup tengkuk Rindi. Tidak tahan, Satya mulai menjilat bahu sampai tengkuk Rindi seperti menjilat ice cream. Sesekali Satya menyesap pada bagian tertentu sehingga menimbulkan bercak merah pada kulit belakang Rindi. Tidak hanya satu, tapi dimana tempat yang Satya temukan dan belum ia tandanya akan ia membuat tanda. Rindi menggenggam erat rok yang ia kenakan, gejolak lain di tubuhnya merespon dengan sangat baik. Rindi membenci kenyataan itu

"Sial!" umpat Satya dan menyudahi kegiatannya. Ia menurunkan Rindi dari pangkuannya dan meminta Rindi untuk menunggu nya disana

"Tunggu disini. Pulang bareng gue, gue harus menyelesaikan urusan lain yang tidak bisa ditunda-tunda." setelah mengatakan itu Satya berlari keluar dari dalam sana

_

_

_

_

Bersambung...

Maaf ya up nya malem, soalnya ada kegiatan UKM dikampus

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Ooops GK kuat Nahan..🤭

2024-03-30

0

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

astaga

2021-05-07

1

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

Hadehhh untung Satya gk nuntasin hasratnya ke Rindy, malah dituntasin sendiri dalam kamar mandi, mungkin Satya punya keteguhan gk akan ngerusak cewek yg dicintai sebelum dihalalin😁😁😁

2021-04-25

4

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!