Pertemuan

Satya melangkahkan kakinya dengan malas mengikuti kemana Samuel akan mengajaknya berkeliling ditengah keramaian orang-orang ini. Ia paling tidak suka ditengah keramaian dipusat perbelanjaan seperti ini, ia lebih menyukai keramaian didalam kehidupan malam seperti dugem, mabuk-mabukkan, ataupun melampiaskan nafsu syahwat nya.

Samuel yang tidak perduli Satya menyumpah serapahinya itu pun melanjutkan perjalanannya melihat-lihat sesuatu yang menarik di matanya, biarkan Satya merasakan apa yang ia rasakan selama ini. Menunggu ia berjam-jam didalam club bahkan menunggu Satya yang tengah bersenang-senang dengan para wanita malam itu

"Lo cari apa sih El, muter sana muter sini enggak jelas hidup lo. Capek gue tahu enggak lo?" Satya sedikit membuka maskernya saat merasakan sulit bernafas

"Ngapain lo disitu Satya? Cepetan sini!" teriak Samuel saat menoleh ke belakang melihat Satya tengah duduk dibangku istirahat yang berada disana. Satya memutar bola matanya malas dan beranjak dari sana

"Perlu banget ya ngelilingi mall ini? Sumpah, lebih cocok kalau lo mengajak pacar lo ketimbang gue."

"Lebay kan! Belum ada satu jam padahal sudah seperti ini,"

"Sialan lo! Kalaur aja enggak keliling gue enggak akan ngeluh seperti ini."

"Ya sudah kita masuk toko ini dulu, setelah itu kita langsung pulang." Satya melihat toko apa yang akan Samuel masuki

"Mau beli apa lo?" tanya Satya kala melihat toko itu menjual berbagai alat musik

"Mau beli gitar," jawab Samuel santai dan ikut menoleh ke belakang

"Gitar lo bilang?" Samuel mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Satya

"Bodoh. Ngapain lo ngajak gue berkeliling kalau lo cuman mau beli gitar." Samuel tersenyum kikuk sambil menggaruk kepala belakangnya, sedangkan Satya menatapnya dengan tajam

"Udah sana lo masuk! Gue mau ke toilet, daripada gue hajar disini mending gue tenangin pikiran gue dulu di toilet." Satya pun melangkah pergi meninggalkan Samuel disana, sementara ia akan menjenguk toilet yang ada didalam mall ini. Mall ini adalah salah satu kekayaan milik Papah nya, namun karena Satya yang tidak menyukai hal yang berbau lebay ia jadi jarang datang kesini kalau tidak dalam keadaan mendesak saja

****

"Emm... Stev," Steven yang sedang melihat-lihat itupun menoleh

"Kenapa? Apakah kamu menginginkan sesuatu?" tanya Steven kepada Rindi yang tengah menggigit bibir bawahnya

"Tidak tahu mengapa tiba-tiba saja aku merasa ingin membuang air kecil, bolehkah aku ke toilet sebentar?" tanya Rindi

"Tentu saja, apakah mau aku antar?"

"Ah tidak-tidak!" Rindi menjawab dengan cepat, itu sangat memalukan untuk Rindi jika Steven benar-benar mengantarnya ke toilet

"Baiklah, aku akan menunggu kamu disini." Rindi mengangguk, setelah itu ia berbalik dan berjalan sedikit cepat membuat Steven yang melihat itu tersenyum kecil

"Dia masih saja seperti dulu, aku pikir dia sudah berubah." ujung bibir Steven terangkat

****

"Capek gue diajak keliling-keliling, eh enggak tahunya cuman mau beli gitar. Samuel emang kurang ajar, lihat saja bakal gue bales lo." racau Satya sembari melihat dirinya dari cermin, Satya menatap sangar pantulan dirinya didalam cermin itu. Ia benci ketika ia tersenyum itu akan terlihat menyedihkan, dan Satya sangat tidak suka melihat wajah itu. Wajah yang selalu ia tunjukan kepada pengasuhnya kala kedua orang tuanya pergi meninggalkan nya dengan alasan bisnis

"Kenapa harus mengenang masalalu disaat semuanya sudah hilang." ucap Satya lalu membasuh tangannya tak lupa juga membasuh wajahnya

Setelah mengeringkan tangannya dan wajahnya menggunakan tisu yang tersedia disana, Satya memutuskan untuk kembali ke tempat tadi, dimana disana Samuel sudah menunggunya

Keluar dari toilet lelaki Satya memainkan ponselnya tanpa melihat jalan, ia terus saja melihat wanita-wanita itu dan menyimpan untuknya satu atau bahkan tiga untuk ia pakai jika sudah datang kesana lagi

Bugh.

"Shittt." umpat Satya dan melihat ponselnya yang sudah terpental sedikit jauh darinya sekarang

"Kalau jalan tuh pakai mata jangan pakai dengkul!" kesal Satya dan meraih ponselnya, ia melihat setiap sisi ponselnya barang kali ada yang lecet atau apapun itu

"Aishh.. Lecet ponsel baru gue." Satya melihat kepada wanita yang tengah menunduk sambil mengambil benda yang ia ketahui itu adalah, pembalut.

"Menjijikkan." gumam Satya, saat ia akan pergi dari sana suara wanita itu menghentikan langkahnya

"Tunggu!"

"Apalagi?" tanya Satya tak melanjutkan langkahnya, ia menunggu wanita tersebut

"Ngapain gue berhenti ya, tumbenan." batin Satya, tapi saat ia akan melangkah lagi, sebuah tangan terulur di hadapannya

"Maaf ya, aku tidak sengaja." Satya yang menatap lurus ke depan itu menunduk melihat tangan itu, dan bergantian menatap wajah pemilik dari tangan tersebut

"What the..." Satya terdiam menatap tidak percaya pada wanita di hadapannya saat ini, ia berpikir dengan begitu keras bagaimana seorang bidadari bisa berada di tempat seperti ini. Di tempat yang tidak ia sukai

Deg! Deg! Deg!

Satya memegang dadanya takut akan jantungnya melompat dari tempat, dan ia berusaha untuk terlihat dingin agar menambah kesan keren. Walaupun wajah tertutup oleh masker dan kacamata tapi setidaknya ia masih terlihat tampan bukan

Rindi, itulah wanita yang bertabrakan dengan Satya. Karena terburu-buru ia jadi tidak melihat jalan dan berakhir harus meminta maaf dulu kepada orang yang ia tabrak barusan.

Rindi menggigit bibir bawahnya kala melihat keterdiaman pria di hadapannya saat ini, entah mengapa aura pria didepan nya ini mampu membuat ia takut dan mampu membuat jantungnya berdegup tak menentu. Penampilan Satya yang sederhana mampu membuat seorang Rindi penasaran seperti apa bentuk wajahnya jika masker dan kacamata itu dilepas.

Saat Rindi akan menurunkan tangannya, Dengan cepat Satya menangkap tangan itu dan menggenggam nya. Membuat Rindi tersentak karena Satya begitu saja membalas uluran tangannya. Rindi memperhatikan tangannya yang digenggam begitu erat oleh Satya, saat Satya bersuara ia mendongak dan memperhatikan bibir merah itu berucap

"Gue maafkan, lain kali hati-hati jangan ceroboh." jawab Satya datar. Rindi hanya bisa mengangguk-angguk pelan, dipegang seperti ini membuat jantungnya malah berdetak tidak menentu

"Sial-sial, mana tahan gue melihat wajah polos ini, mana bibir merah alami itu menantang banget. Pengen rasanya gue cecap dan basahin." batin Satya menelan salivanya kasar, ia menggelengkan kepalanya untuk mengontrol pikiran nakal yang bercabang di kepala tampannya.

Tidak ingin hilang kendali dan membuat wanita cantik didepan nya ini takut, Satya segera melepaskan tangannya dari sana dan pergi tanpa mengucapkan apapun. Biarlah wanita itu mengatakan kalau dirinya sombong, Satya tidak ingin dibilang mesum jika tiba-tiba saja menyerang wanita itu tanpa kenal satu sama lain

"Aneh."

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

yeaaaaa

2021-05-07

0

Bunda hayfa

Bunda hayfa

next....

2021-02-12

0

ardiana_juan

ardiana_juan

dipanjangin lagi donk thor 😆

2021-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!