Tok! Tok! Tok!
"Dari mana kamu Satya?" tanya guru yang mengajar didalam kelas itu
"Dari UKS Buk." Ibu guru itu menggeleng pelan, murid bandal sekolah ini memang tidak akan pernah bisa berubah
"Masuk!" Satya pun tanpa berkata apa-apa lagi, ia langsung melangkah masuk seperti orang tidak punya dosa begitu lah Satya
Satya mengerutkan dahinya kala tidak melihat sosok wanita yang telah duduk dibangkunya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas, namun tidak ada sosok yang ia cari
"Mencari apa?" tanya Samuel yang melihat Satya seperti sedang mencari sesuatu
"Mana anak yang duduk disini?" tanya Satya, Samuel manggut-manggut, setelah itu ia mengangkat kedua bahunya acuh dan kembali memperhatikan guru didepan
"El," panggil Satya geram karena Samuel tidak menjawab pertanyaan nya
"Tidak tahu, cari sendiri." ucap Samuel datar, Satya berdecak melihat itu
Eli yang sejak tadi mendengarkan percakapan antara Satya dan Samuel itu menoleh, ia melihat wajah Satya kembali datar sama seperti kemarin ia melihat Satya untuk pertama kali
"Kenapa tidak kamu katakan saja kalau Rindi pindah kelas," bisik Eli ditelinga Samuel, sehingga sang empu yang masih sangat serius memperhatikan penjelasan didepan merasa terkejut saat ada hembusan nafas menerpa telinganya
"Tidak perlu ikut campur urusan orang, yang perlu kamu lakuin hanya perhatikan apa yang guru jelaskan didepan." Eli pun terdiam, setelah itu ia mengangguk mengerti
Samuel menoleh kearah bangku Satya, dilihat nya Satya tengah memperhatikan guru didepan, namun Samuel tahu kalau didalam kepala Satya sedang bercabang berbagai pertanyaan
"Tadi saja marah-marah, sekarang nyariin." batin Samuel tersenyum kecil
****
Suara bel istirahat berbunyi, dan para guru pun menyudahi pelajaran mereka membiarkan anak para anak murid untuk menikmati waktu mereka untuk melakukan banyak hal.
"Sampai ketemu minggu depan ya anak-anak," ucap guru yang mengajar didalam kelas itu
"Baik Pak," jawab mereka serempak, guru itu tersenyum setelah itu ia melangkah keluar dari sana
"Mau ke kantin bersama Rin?" tanya Chindy teman baru yang sebangku dengan Rindi. Awalnya Chindy duduk bersama dengan kekasih nya yang tak lain adalah Brian, tapi karena melihat Rindi sendiri ia jadi ingin menemani Rindi
"Boleh." jawab Rindi antusias, entah mengapa Rindi sangat menyukai sekolah ini. Karena murid-murid nya pada humble, tapi hanya satu yang membuat Rindi tidak suka dari sekolah ini, yaitu Satya
"Rin, ayo!" seru Chindy
"Ah iya." Rindi pun segera bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah Chindy, ini hari kedua Rindi bersekolah di sekolahan elit ini, namun ini baru pertama kali untuk Rindi mengunjungi kanti sekolahan ini.
Rindi tidak hanya berdua dengan Chindy, tetapi juga ada Brian disana. Rindi tersenyum kecil saat mata murid-murid sekolah itu tertuju padanya, tetapi Rindi sedikit risih dengan tatapan murid laki disana, namun Rindi berusaha menutupinya dengan senyum singkat
Sesampainya dikantin semua orang juga menoleh kearah pintu masuk, dimana Rindi yang notabane anak baru dan juga memiliki desas-desus merupakan anak pengusaha kaya keturunan kerajaan Inggris
Rindi mendengar bisik-bisik yang mengatakan dirinya cantik, sempurna, dan sebagainya. Ia sedikit merasa canggung dengan tatapan orang-orang kepadanya, tidak nyaman itulah yang Rindi rasakan saat ini
Sedangkan disalah satu bangku yang berada dipojok, satu meja murid wanita menatap tidak suka kearah Rindi. Mereka berdecih mendengar pujian anak-anak yang berada dikantin
"Cantikan juga gue," ucap salah satu dari mereka yang sepertinya merupakan ketua dari ketiga orang yang lain di meja itu
"Jelas lah cantikan lo Put, dia cuman menang kaya doang." ujar salah satu dari mereka mengiyakan apa yang dikatakan oleh ketuanya
"Crown prince Angkasa datang Put!" ketiga orang lain yang ada di meja itu menoleh kearah pintu masuk. Salah satu dari mereka yang diketahui ketua itupun tersenyum manis melihat lelaki tampan sekolahan ini ada disana
"Satya tambah tampan aja, gue jadi kangen lihat dia main basket lagi." murid yang bernama Fita itu memegang kedua pipinya sambil membayangkan betapa tampan nya Satya jika sudah bermain basket
"Lo berani muji cowok yang gue suka didepan gue?" tanya si ketua
"Ehh enggak-enggak kok Put, gue cuman bercanda, ya bercanda doang kok." jawab si Fita dengan menempelkan kedua jari dipelepis
****
Satya, Samuel, dan Eli memasuki kantin bersama, Eli mengikuti Samuel kemana pun lelaki itu pergi. Entah mengapa kedua orang itu terlihat seperti orang pacaran, padahal keduanya baru saja saling mengenal nama.
Eli juga merasa nyaman dengan Samuel ketimbang dengan anak-anak kelas yang lain. Ia tidak bermusuhan dengan teman-teman kelas barunya, tapi ia hanya merasa nyaman dengan Samuel
"Gue pesenin makan, lo harus makan." ucap Samuel kepada Satya, Satya yang sudah duduk ditempat biasanya dan tengah memainkan ponsel itu hanya mengangguk saja
"Mau ikut atau disini saja?" tanya Samuel kepada Eli
"Ikut aja deh." jawab Eli, lalu keduanya pun berjalan menuju para penjual meninggalkan Satya sendiri disana
Tidak menunggu lama kini Samuel dan Eli sudah kembali lagi ke meja dimana Satya duduk, Samuel meletakkan makanan dan minum yang ia pesankan untuk Satya. Satya melihat makanan yang Samuel pesankan
"Nasi?"
"Tentu saja, memangnya lo mau makan apa?" tanya Samuel dan duduk dihadapan Satya diikuti oleh Eli
"Gue enggak mau makan ini." Satya menggeserkan piring yang ada di hadapannya
"Bunda nyuruh lo untuk makan nasi Satya. Dengerin orang tua ngomong kenapa?"
"Aishh.. Lo udah tua ya? Gue baru tahu, ya sudahlah karena ini Bunda gue makan, kalau bukan karna Bunda gue enggak mau makan." Samuel tersenyum, ia menoleh dan mengisyaratkan kepada Eli untuk makan. Eli mengangguk, saat akan menyendokkan makan siangnya mata Eli tidak sengaja melihat Rindi yang tengah tertawa dengan seorang murid wanita
"Huh... Dia sudah punya teman baru ternyata," gumam Eli pelan, namun masih bisa didengar oleh Samuel
"Siapa?" tanya Samuel ingin tahu
"Hah?" Eli mengangkat kedua alisnya
"Yang kamu maksud barusan." jawab Samuel sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya
"Itu si Rindi, rasanya aku belum rela dia pindah kel.."
Tring.
Eli menghentikan kalimatnya saat Satya meletakkan alat makannya dengan kasar diatas piring. Eli menatap bertanya saat Satya seperti orang sedang berlomba lari menegak minumnya sampai habis
"Mau ke mana lo?" tanya Samuel saat Satya bangkit dari kursinya
"Gue ada urusan, lo lanjutin saja makan lo enggak usah ikutin gue." jawab Satya lalu pergi dari sana dan melangkah menuju meja dimana Rindi duduk.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Hsyahrul Marosa
ya ya ya huuu
2021-05-07
1
ardiana_juan
lhoh kok belum up thor
2021-01-18
0
Rika Astuti
ya thoor panjang kan lg klimat pd crt novel ini, up lg thoor keren..
2021-01-17
0