Bad Boy

Bad Boy

Inilah Kehidupan

Dentuman musik yang begitu kencang membuat siapa saja yang tidak biasa dengan dunia malam yang remaja tampan itu jalani akan mengangkat kedua tangannya dan menyerah berada ditempat seperti itu. Tapi tidak untuk Samuel Jackson, yang sudah terbiasa menemani sahabatnya setiap malam

"Hei, lo itu sudah mabuk tapi tetap saja meminum minum sialan ini." umpat Samuel dan merebut botol vodka dengan kadar tinggi dari tangan Satya

"Sialan lo El, jangan ganggu gue. Sana lo cari para bidadari yang sedang menanti sentuhan para lelaki." Satya tersenyum tengil, membuat Samuel gemas ingin menghajar Satya yang seperti tidak ada dosa dengan nya.

Sesungguhnya Samuel sangat bosan harus datang ke tempat ini setiap malam nya, namun ia tidak mau mengambil resiko Satya akan kenapa-kenapa lagi seperti bulan lau

"Lo sudah teler begini, ayo kita pulang. Gue akan mengantarkan lo ke rumah biar Om dan Tante melihat kelakuan lo yang sudah seperti preman ini." Samuel menarik lengan Satya untuk berdiri dari duduknya

"Hei Samuel, berhenti mengajak gue untuk pulang ke rumah. Mereka tidak akan perduli dengan gue," Satya tersenyum pedih, mengingat kedua orang tuanya yang selalu sibuk dan tidak pernah memiliki waktu membuat Satya malas untuk pulang ke rumah itu. Mungkin sesekali ia akan pulang kesana

Plak!

"Sialan!" teriak Satya dan menolehkan kepalanya ke belakang

"Wehh.. Santai bro!" pria tampan yang seumuran dengan Satya dan Samuel mengangkat kedua tangannya keatas

"Oh musuh, apa kabar lo?!" tanya Satya dan menerima jabatan tangan Brian Pahlevi yang tidak lain adalah musuh Satya, namun itu dulu sebelum Brian pernah masuk rumah sakit oleh keganasan Satya

"Hmm biasa lah, cewek gue nggak suka gue keluar dan dateng ke tempat kayak beginian." jawab Brian dan ikut duduk di meja bar menghadap bartender

"Whiskey satu botol, please!" seru Brian pada Bartender.

"Hanya orang bodoh yang begitu sangat patuh seperti sapi karena takut sama wanita," Satya tersenyum mengejek kearah Brian. Sedangkan Samuel menghela nafasnya berat melihat Satya yang tidak henti-hentinya menegak minuman beralkohol itu

"Yeahh, orang-orang mengatakan gue seperti itu. Tapi mereka akan tahu jika mereka menemukan wanita yang mereka cintai nanti." ujar Brian santai dan menuangkan minuman nya ke dalam botol

"Selama 19 tahun gue hidup belum ada satupun perempuan yang mampu membuat jantung gue berdebar. Semua perempuan gue anggep sama.." Brian mengangkat alisnya sambil melihat kearah Satya

"Apa?" tanya Brian. Satya menoleh dan tersenyum kecut

"Bit*h."

"Satya!"

"What come on El? Jangan berteriak disamping gue, lo membuat gendang telinga gue pecah." kesal Satya karena sedari tadi Samuel selalu berteriak padanya, mungkin juga karena pengaruh dentuman musik yang begitu keras

"Gue bosen disini terus, gue butuh wanita-wanita itu sekarang." Satya turun dari kursi itu dan sedikit sempoyongan karena pengaruh minuman yang cukup banyak masuk ke dalam tubuhnya

"Sampai ketemu lagi Bro, gue mau mencari para wanita malam itu." bisik Satya ditelinga Brian

"Satya lo mau ke mana? Lo harus pulang Sat!" Satya menepis dengan kasar tangan Samuel

"Lebih baik lo pulang El, ini bukan dunia lo. Jangan khawatirkan gue, gue baik-baik saja kok." ucap Satya dan berlalu dari sana dengan langkah yang tidak beraturan.

Samuel menghela nafasnya kasar, ia menatap punggung Satya yang kini sudah bergabung dengan wanita-wanita penggoda itu

"Maaf Om, Tante. El gagal jagain Satya, dia tidak akan pernah berubah karena rasa kecewa yang begitu besar hinggap di dalam hatinya." batin Samuel yang masih setia melihat Satya. Brian mengikuti arah pandang Samuel yang terlihat penuh kekhawatiran mendalam itu

"Kenapa dia jadi seperti itu?" tanya Brian, Samuel yang tadinya sedang fokus melihat Satya menoleh kearah Brian

"Rasa kecewa membuat ia kehilangan arah."

"Kecewa?" gumam Brian mengulangi kata-kata Samuel

"Hmm. Kecewa kepada kedua orang tuanya, membuat dirinya menjadi seperti itu. Satya mengira kalau kedua orang tuanya tidak sayang kepadanya, karena sedari kecil ia selalu ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya untuk melakukan perjalanan bisnis. Itu membuatnya berasumsi kalau kedua orang tuanya tidak pernah menyayangi dan mengharapkan kehadirannya." ujar Samuel, Brian mengangguk mengerti apa yang membuat Satya terlihat seperti orang perustasi

"Bukan kah kedua perusahaan kalian diberitakan bersaing? Tapi kenapa kalian terlihat begitu sangat dekat?" tanya Brian yang baru saja mengingat kalau perusahaan Angkasa group dan Jackson group bersaing ketat. Samuel terkekeh mendengar pertanyaan yang entah sudah ke berapa kalinya ia dengar

"Kalian tidak akan pernah tahu, orang tua ku dan Satya adalah sahabat dekat sedari kecil. Mereka membangun perusahaan itu dari bawah, dan mereka berdua sepakat untuk usaha di bidang yang sama, yaitu property. Jika ada berita yang menggosipkan kedua perusahaan itu bersaing maka itu hanya akal-akalan saja," ujar Samuel dan menegak air putih didalam botol

"Akal-akalan?" Brian sungguh tidak faham dengan pernyataan Samuel barusan, Samuel terlalu banyak teka-teki sehingga Brian tidak bisa bermain logika

"Kamu akan mengerti saat waktunya tiba."

****

Berbeda dengan Samuel dan Brian yang sedang berbicara banyak hal, kini Satya sudah mulai melakukan ritual yang setiap malam atau bisa disebut setiap saat dia lakukan. Tidak ada kata bosan bagi Satya untuk melakukan kegiatan itu, mau disekolah, apartemen, ataupun ditempat seperti ini Satya akan melakukannya terus sampai ia puas.

Bahkan tidak jarang semua wanita yang ia yiduri mengatakan kalau dirinya adalah player, dan Satya tidak menyangkal itu karena itu memang dirinya.

"Ahhh.. Ahhh.. Lo sungguh nikmat sialan! Plakk.. Plakk.." suara ******* pria muda dan wanita yang terlihat sedikit lebih tua darinya memenuhi ruangan kedap suara itu

"Emm... Pelan-pelan Satya, kau menyakiti aku!" teriak wanita dengan mengarahkan kepalanya keatas karena rambutnya yang ditarik dari belakang oleh Satya

"Tidak bisa, lo terus menerus menarik punya gue. Jadi gue nggak bisa bermain pelan, gue mau lo nggak bisa jalan setelah ini."

"Sungguh kamu pantas mendapatkan julukan pria hyper Satya!" seru wanita itu dengan nafas tersengal

"Gue nggak perduli itu, yang terpenting gue puas."

"Akhh.." erang wanita itu ketika Satya begitu saja melepas miliknya dan mengangkat wanita itu untuk berada diatas nya

Begitulah kehidupan yang Satya jalani selama ini, wanita-wanita dan minuman beralkohol mengelilingi hidupnya. Bahkan Satya sama sekali tidak menghargai hidupnya, ia tidak peduli ia akan tetap hidup ataupun mati, karena bagi Satya itu sama saja. Orang tuanya saja tidak akan perduli pada dirinya.

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Javar Soniq

Javar Soniq

thor sya izin komplen ☝soal percakapan nya krn ini novel fiksi dan nonformal jadi klo bisa percakapan antr tokoh bhs nya biasa aja cntoh dari "akan >bakal" itu lebih baik biar enak dibaca nya terimakasih

2024-03-26

0

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

mampir Thor
wah ternyata si Satya penjahat kelamin

2024-02-16

0

Sap Saprudin

Sap Saprudin

msh nyimak

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!