Mengenal Lebih Jauh

Satya membawa Rindi menuju atap sekolah, dimana tempat biasa ia menghilangkan rasa penat ketika malas dengan pelajaran dan orang-orang ramai. Semua murid yang sedang bertaburan pada waktu jam istirahat itu hanya bisa melihat Satya yang tengah menyeret tangan murid baru untuk mengikutinya, tidak ada yang bisa menghentikan Satya karena jika tidak mereka akan mendapatkan ganjaran nya karena sudah berani mengganggu preman sekolah itu

"Kamu mau membawa aku ke mana?" tanya Rindi saat Satya membuka sebuah pintu dimana itu merupakan tangga

"Gue tidak menyuruh lo bersuara, ikuti saja gue!" Satya menarik tangan Rindi agar menaiki anak tangga dan mengikutinya, Rindi yang sudah merasa sakit pada pergelangan tangannya hanya bisa diam dan menaiki anak tangga agar tangannya tidak semakin sakit

Rindi memperhatikan sekitar tempatnya berdiri sekarang, angin kencang menerpa wajah dan rambut panjangnya. Rindi menoleh ke belakang dan melihat Satya yang sedang memperhatikannya dengan kedua tangan yang berada didalam saku celana

Satya melangkah maju agar bisa semakin dekat dengan dengan Rindi, saat sampai dihadapan Rindi, Satya mengulurkan tangannya ke hadapan Rindi. Membuat Rindi sedikit terkejut melihat itu.

Rindi memperhatikan tangan dan wajah Satya bergantian, namun detik berikutnya Rini bukannya menerima malah memundurkan kakinya agar sedikit memiliki jarak dengan Satya. Satya yang melihat itu tersenyum menyeringai

"Kenapa malah mundur? Apa gue semenyeramkan itu sampai lo begitu takut melihat tangan gue," ucap Satya, ia menurunkan tangannya dan melangkah maju lagi, seiring Satya melangkah maju, Rindi juga berjalan mundur. Mata keduanya saling mengunci satu sama lain, Satya tersenyum namun Rindi takut. Senyum Satya malah membuat Rindi takut

Brukk.

Tubuh Rindi terpantuk, Rindi menoleh ke belakang dan ternyata ia sudah berada di paling akhir. Rindi melirik ke samping kirinya untuk mencari celah agar tidak berada di situasi saat ini, namun sepertinya itu sia-sia saja karena Satya lebih dulu mengunci tubuhnya dengan menempelkan kedua tangannya pada dinding tempat Rindi bersandar saat ini.

"Apa tampang gue terlihat seperti orang jahat?" tanya Satya, Rindi menundukkan kepalanya saat Satya melontarkan pertanyaan seperti itu kepadanya

"Hei!" Satya mengangkat dagu Rindi agar melihat wajahnya

"Lo tahu? Tidak sopan saat ada seseorang yang bertanya, tapi lo malah menundukkan pandangan lo." ucap Satya menatap wajah Rindi dengan begitu dekat. Jantung Satya berdegup kencang melihat setiap inci wajah Rindi

"Kamu, tujuan kamu membawa aku ke sini apa?" tanya Rindi lirih, bola matanya menatap lurus pada mata Satya yang kesana kemari seakan tengah mencari sesuatu

"Tujuan gue?" Rindi menganggukkan kepalanya dua kali

"Simple aja, pertama gue mau kenalan sama lo, kedua gue mau lo balik lagi ke kelas dan duduk disamping gue, dan ketiga..." Satya sengaja menggantung kalimatnya dan mendekati wajahnya ke wajah Rindi, membuat Rindi seketika membulatkan matanya, dengan cepat ia memalingkan wajahnya kearah lain agar tidak terjadi hal yang tidak ia inginkan

Satya dengan jahil meniup lubang telinga Rindi, sehingga sang empu yang diperlakukan seperti itu menggelinjang dibuat nya. Satya memejamkan matanya dan menghirup dalam-dalam aroma lavender yang berasal dari tubuh Rindi, sedangkan Rindi hanya bisa memejamkan matanya erat-erat dengan kedua tangan yang terkepal

"Gue pengen mengenal lo lebih jauh." bisik Satya sensual, sehingga suaranya terdengar seperti orang yang sedang mendesah

Cup

"Apa yang kamu lakukan?" Rindi menolehkan kembali wajahnya, sampai pada akhirnya hidung keduanya menempel satu sama lain

****

"Terima kasih banyak Tuan muda," ucap salah satu penjual makanan dikantin yang Samuel beli tadi, Samuel mengangguk dan mengajak Eli untuk pergi dari sana. Saat keduanya melangkah menuju pintu keluar, keduanya berpapasan dengan Brian dan kekasih nya Chindy

"Samuel!"

"Hei?" Samuel menghentikan langkahnya, begitu pula dengan Eli

"Ke mana kira-kira si Satya membawa Rindi pergi?" tanya Brian pada Samuel, barang kali Samuel tahu kemana Satya membawa murid baru itu pergi.

Brian juga tidak tahu apa masalah yang terjadi antar mereka sampai-sampai Satya menyeret Rindi dengan paksa keluar dadi kantin ini untuk mengikutinya. Samuel mengangkat kedua bahunya

"Kalaupun gue tahu gue tidak bisa memberitahu kalian dimana Satya dan Rindi saat ini berada. Gue enggak mau wajah gue yang tampan ini penuh dengan lupa lebam akibat kegilaannya."

"Ahh lo bener banget El, ya sudahlah gue dan cewek gue tunggu dia didalam kelas saja. Gue ke sana dulu," Brian menepuk bahu Samuel dua kali setelah itu ia membawa kekasih nya untuk membayar makanan yang sudah mereka makan tadi

"Berhenti melamun jika kamu tidak mau kerasukan." kalimat Samuel menyadarkan Eli yang sedang memperhatikan Brian dan Chindy

"Mereka terlihat sangat serasi," ucap Eli dengan langkah lebar agar bisa menyamai langkah besar Samuel

"Jika kamu ingin seperti mereka maka cari pacar juga." Eli melihat wajah Samuel dari samping

"Untuk apa aku mencari kalau disamping aku ada." Samuel menghentikan langkahnya dan menatap tidak percaya pada Eli, ia tidak percaya Eli akan seberani itu berbicara seperti itu langsung di hadapannya

"Kenapa berhenti?" tanya Eli juga ikut berhenti kala melihat Samuel tidak melanjutkan langkahnya

"Apa kamu sedang menggoda aku?" tanya Samuel serius

"Menggoda?" gumam Eli tampak berfikir apa maksud Samuel dengan menggoda

"Aishh... Lama!" Samuel melanjutkan langkah kakinya dengan cepat, meninggalkan Eli yang tengah berfikir karena ulah ya. Eli terkejut melihat Samuel sudah tidak ada di hadapannya, ia pun segera berlari agar bisa berjalan beriringan dengan Samuel ke dalam kelas mereka.

****

"Kenapa kamu melakukan itu? Kita bahkan tidak saling mengenal satu sama lain, tapi kamu sudah selancang itu," ucap Rindi lirih, hidung keduanya masih saling menempel satu sama lain. Membuat Rindi sedikit was-was kalau-kalau Satya melakukan hal kurang ajar lagi kepadanya

"Maka dari itu gue mau kenal lo, apa lo tidak mendengar yang gue katakan tadi?" tanya Satya, dapat Rindi rasakan hembusan nafas Satya yang berbau mint. Bahkan keduanya bisa merasakan nafas satu sama lain yang berhembus dan menerpa wajah keduanya

"Apa tujuan kamu mengenal aku?"

"Simple saja, karena gue tertarik sama lo." jawab Satya santai dan tidak memiliki beban apapun, bahkan ia terlihat tersenyum manis

"Tertarik? Apa kamu sedang mencoba membuat aku terbang dengan mengatakan kalau kamu tertarik sama aku?" tanya Rindi, ia tahu kalau para lelaki ini memang pintar membuat para wanita terbang karena gombolan tak berguna mereka. Dan Rindi ingin tahu jawabannya dari Satya

"Gue malas membuang waktu hanya untuk membuat wanita seperti lo terbang keatas langit. Kalau gue tertarik, itu karena ada perasaan lain yang gue rasain ke lo. Dan lo beruntung karena lo adalah cewek satu-satunya yang gue ajak kenalan dan gue kasih kecupan seperti tadi." Satya menyeringai lebar

"Tapi sory, aku tidak mau."

_

_

_

_

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Putri

Putri

definisi sakit tpi tak berdarah

2021-07-31

1

Sunshine

Sunshine

pesonaa satya ditolak mentah2 ma rindi. hahayy. lanjutt kuys

2021-07-08

1

Hsyahrul Marosa

Hsyahrul Marosa

kepedean

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Inilah Kehidupan
2 Keluarga Wijaya
3 Punya Nyali
4 Murid Baru
5 Murid Bari II
6 Siapa Dia
7 Dia
8 Apa Kata Dunia
9 Pertemuan
10 Pertemuan II
11 Maaf
12 Mencari
13 Mengenal Lebih Jauh
14 Tidak Terima Bantahan
15 Semakin Jauh
16 Tidak Percaya
17 Makan Siang
18 Terlalu Sakit
19 Pemaksa
20 She Is Mine
21 Gue Berhak
22 Membuntuti
23 Turun Harga Diri
24 Apartemen
25 Singa Jantan
26 Setres atau Bodoh
27 Kissmark
28 Aku Bukan Wanita Malam
29 Nasib
30 Kecewa Satya
31 Lo Bukan Gue
32 Jangan Sampai
33 Gila
34 Tampan
35 Tidur Bersama
36 Perjanjian
37 Dia Berbohong
38 Flashback
39 Untuk Dekat Denganmu
40 Berkepribadian Ganda
41 Membela Mu
42 Menunggu
43 Harapan
44 Mendahului Satya
45 Jangan Bilang
46 Mengawasi Mu
47 Sangat Puas
48 Larangan
49 Berikan Kesan Baik
50 Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51 Belum Memaafkan
52 Sayang
53 Kencan Pertama
54 Pemaksa
55 Rekan Kerja
56 Mamah
57 Janji Basi
58 Gairah
59 Cara Lama
60 Parasit
61 Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62 Egois
63 Proses
64 Sayang
65 Aku Juga Ikut
66 Mandi Bersama
67 Di dekatmu Adalah Ujian
68 Mupeng
69 Rasa Penasaran
70 Sifat Manis
71 Eli Galau
72 Dinner
73 Keadaan Canggung
74 Enggak Sayang Aku
75 Satya Sadar
76 Satya Sadar
77 Perasaan Seorang Ayah
78 Suka Sedot Leher
79 Cie Calon Istri
80 Bagaimana Ini
81 Jauhi
82 Rencana
83 Rencana Satya
84 Mengambil Resiko
85 Ketakutan Rindi
86 Sejarah Akan Terulang
87 Vitamin
88 Tanpa di Sadari
89 Kerja Sama Rahasia
90 Wanita Bersuami
91 Kami Sudah Menikah
92 Emosional
93 Emosional 2
94 Tidak Terima Kenyataan
95 Merayu Mertua Egois
96 Undangan
97 Akan Selalu
98 Bahagia Berawal Dari Paksa
99 Kehidupan Rumah Tangga
100 Ngidam Karena Nonton Drama
101 Posesif
102 Kesiangan
103 Perjalanan Bisnis
104 Rumah Mertua
105 Bodoh
106 Dendam
107 Kedatangan Tamu
108 Sisi Psikopat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Inilah Kehidupan
2
Keluarga Wijaya
3
Punya Nyali
4
Murid Baru
5
Murid Bari II
6
Siapa Dia
7
Dia
8
Apa Kata Dunia
9
Pertemuan
10
Pertemuan II
11
Maaf
12
Mencari
13
Mengenal Lebih Jauh
14
Tidak Terima Bantahan
15
Semakin Jauh
16
Tidak Percaya
17
Makan Siang
18
Terlalu Sakit
19
Pemaksa
20
She Is Mine
21
Gue Berhak
22
Membuntuti
23
Turun Harga Diri
24
Apartemen
25
Singa Jantan
26
Setres atau Bodoh
27
Kissmark
28
Aku Bukan Wanita Malam
29
Nasib
30
Kecewa Satya
31
Lo Bukan Gue
32
Jangan Sampai
33
Gila
34
Tampan
35
Tidur Bersama
36
Perjanjian
37
Dia Berbohong
38
Flashback
39
Untuk Dekat Denganmu
40
Berkepribadian Ganda
41
Membela Mu
42
Menunggu
43
Harapan
44
Mendahului Satya
45
Jangan Bilang
46
Mengawasi Mu
47
Sangat Puas
48
Larangan
49
Berikan Kesan Baik
50
Satu Kata Mampu Membuat Jantung Berdebar
51
Belum Memaafkan
52
Sayang
53
Kencan Pertama
54
Pemaksa
55
Rekan Kerja
56
Mamah
57
Janji Basi
58
Gairah
59
Cara Lama
60
Parasit
61
Aku Ingin Anakmu Mengenal Putriku
62
Egois
63
Proses
64
Sayang
65
Aku Juga Ikut
66
Mandi Bersama
67
Di dekatmu Adalah Ujian
68
Mupeng
69
Rasa Penasaran
70
Sifat Manis
71
Eli Galau
72
Dinner
73
Keadaan Canggung
74
Enggak Sayang Aku
75
Satya Sadar
76
Satya Sadar
77
Perasaan Seorang Ayah
78
Suka Sedot Leher
79
Cie Calon Istri
80
Bagaimana Ini
81
Jauhi
82
Rencana
83
Rencana Satya
84
Mengambil Resiko
85
Ketakutan Rindi
86
Sejarah Akan Terulang
87
Vitamin
88
Tanpa di Sadari
89
Kerja Sama Rahasia
90
Wanita Bersuami
91
Kami Sudah Menikah
92
Emosional
93
Emosional 2
94
Tidak Terima Kenyataan
95
Merayu Mertua Egois
96
Undangan
97
Akan Selalu
98
Bahagia Berawal Dari Paksa
99
Kehidupan Rumah Tangga
100
Ngidam Karena Nonton Drama
101
Posesif
102
Kesiangan
103
Perjalanan Bisnis
104
Rumah Mertua
105
Bodoh
106
Dendam
107
Kedatangan Tamu
108
Sisi Psikopat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!