Steven Ada 2?

Steven -

Kami hanya singgah, niatku untuk menghabiskan beberapa hari bersamanya di pantai dengan menginap di hotel. Akan tetapi penolakan Karina membuat mood ku menjadi buruk.

Rasanya aku ingin membunuh dengan tanganku sendiri akan tetapi tidak bisa. Hatiku menahan marah dan kesal, tetapi bagaimanapun wajar bagi Karina menolak ku atas segala yang aku lakukan.

Dalam perjalanan semuanya terasa hening dan tak nyaman. Aku diam saja menyetir dari pada emosiku akan meluap. Tidak ada satu katapun terdengar dari mulut kami berdua.

Perjalanan terasa sangat lama dan lebih jauh. Rencanaku gagal, padahal aku sudah menyusun segalanya dengan baik. Segala pekerjaan sudah aku limpahkan pada Lucas, ternyata takdir tak berpihak padaku.

Kami sampai di kediaman Lee tapi malam sudah mulai larut. Tanpa ucapan apapun, aku langsung turun dari mobil dan masuk ke kamar.

Aku melepaskan jas ku dan mencampakkannya asal di atas ranjang. Sebungkus rokok ku ambil dari saku celana, aku menghidupkan pemantik dan membakar ujung rokok tersebut.

Rokok dengan menthol bisa membuat tubuh lebih nyaman dari jenis rokok lainnya. Asap rokok ku hembuskan begitu saja. Rasanya betul-betul gila. Pertama kali aku mengajak seorang wanita menikah dan malah ditolak begitu saja.

Drrtttt...

HP iOS ku bergetar, aku melihat siapa yang menelepon.

"Halo" jawabku.

"Besok kita bahas, perasaanku sedang tidak baik" kataku langsung menutup panggilan Lucas.

Rokok yang ku hisap belum sepenuhnya habis, aku mematikan lalu membanting tubuhku ke ranjang.

- Karina -

Rasanya begitu canggung di dalam mobil ini. Hanya ada kami berdua dan dia sedang kesal. Diam adalah pilihan terbaik siapapun bila berada di posisi ku saat ini.

Mobil sudah berhenti tepat di depan kediaman Lee. Steven keluar begitu saja membanting pintu mobil. Jantungku ingin copot karena terkejut.

Aku keluar dari mobil masuk ke rumah. Steven cepat sekali menghilang. Malam ini aku bebas, aku bisa tidur sendiri di kamar ku.

Karena sudah larut dan mengantuk aku tidak mandi lagi langsung berbaring di ranjang. Aku menatap langit-langit.

Ini adalah pilihan yang tepat, aku tidak akan menikahi pria pembunuh dengan tempramen mengerikan itu. Walaupun akhir-akhir ini dia tidak lagi kasar dan ia lebih perhatian.

Akan tetapi itu semua karena bayinya yang ada di perutku bukan karena diriku ini. Setelah aku melahirkannya dan mencari kebenaran tentang masa lalu, aku akan bawa pergi anak ini meninggalkan pria itu sangat jauh dan takkan pernah kembali. Sudahlah, ini adalah pilihan yang tepat.

✨✨✨

/Keesokan paginya/

Aku terbangun memperhatikan sekitaran. Hari sudah cerah jadi sebaiknya aku mandi dan sarapan.

Selepas mandi aku turun untuk sarapan, di sana Steven sedang makan sendirian. Aku hendak duduk di dekatnya tetapi dia langsung pergi begitu saja.

"Kau belum menghabiskan sarapanmu" kataku tapi dia tidak berhenti.

Steven dengan wajah dinginnya terus pergi. Sudahlah lebih tenang tanpa ada keberadaannya.

Aku mengunyah makanan ini rasanya lezat dan sehat untuk tubuh. Akan tetapi tidak begitu yang aku rasakan.

Sarapan telah usai jadi aku membantu bibi Kim membereskan bekas alat makan dan sisa makanan di meja. Awalnya bibi Kim tidak mengijinkanku membantu terlebih karena kondisi ku saat ini. Tapi aku tetap memaksa.

Selepas selesai membereskan meja makan, aku keluar untuk berjalan-jalan di taman. Hari ini berbeda, rasanya sangat bosan.

Aku memilih kembali ke kamar untuk menonton TV hingga siang hari tiba. Sepertinya karena sedang hamil aku merasa mudah lapar dan bosan. Aku turun untuk makan siang.

Hari ini rasanya segalanya membosankan. Aku sudah terbiasa sendirian tetapi kali ini aku merasa sungguh-sungguh kesepian.

"Bibi" panggilku lembut.

Bibi Kim menyaut panggilan ku.

"Bisakah bibi menemaniku makan? Aku merasa sepi" kataku memelas.

"Tapi non saya cuma pembantu disini, mana boleh saya makan dengan nyonya" tolak bibi lembut.

Aku menarik tangan wanita paruh baya ini untuk duduk di depanku "Tenang saja hanya ada kita disini" kataku.

Kami makan bersama, rasanya lebih menyenangkan makan dengan seseorang dari pada sendirian terus.

"Bi, Steven itu orangnya bagaimana sih?" tanyaku.

Bibi kim tersenyum bangga, "Tuan adalah orang yang tampan dan baik non. Mungkin dia terlihat sangar tapi sebenarnya dia sangat perhatian dan lembut pada orang disekitarnya" jelas bibi Kim.

Aku tertawa "Ahahhahaha ayolah bi hanya ada kita berdua disini. Tidak perlu mengatakan itu" kataku.

Bibi Kim menggeleng, "Tidak non saya tidak bohong. Orang-orang memang selalu salah menilai tuan. Tapi hanya orang yang betul-betul mengenalnya yang tahu bagaimana dia sebenarnya" jawab bibi Kim sambil menyantap hidangannya.

Orang betul mengenalnya?

"Bi jika boleh tau, gimana sih bibi bisa tahan kerja di rumah ini selama ini? Bibi kok bisa sayang banget ke pria itu?" tanyaku penasaran.

Bibi Kim berfikir sejenak, "sebenarnya.... "

Kami selesai makan siang. Pikiranku masih penuh dengan ucapan bibi Kim. Perkataannya masih samar dan sulit ku mengerti.

Oh iya HP ku tertinggal di kamar. Aku kembali ke kamar untuk mengambilnya.

Ketika aku hendak keluar, aku melihat sesuatu berwarna hitam di meja dekat vas bunga. Ternyata itu adalah jas hitam milik Steven.

Aku membawa kembali jas itu ke kamar pemiliknya. Jas hitam itu aku letakkan dikeranjang kain kotor kamar si brengsek.

Aku sudah sering tidur di kamar ini tapi aku tidak pernah sadari ini begitu luas dan megah. Sepertinya dari sekian banyak kamar, ini adalah yang termewah.

Sebuah ruangan dengan buku tersusun rapi di rak dan meja yang terdapat banyak file serta komputer. Aku masuk ke ruangan itu, baru pertama kali aku melihat ruangan ini.

Disini, sepertinya adalah komputer model terbaru masa kini. Ruangan yang sangat canggih dan mewah.

Mataku tertuju pada sebuah bingkai foto di meja itu. Ehh apa ini? Steven ada dua? Dia anak kembar?

"Apa yang kau lakukan!!! Jangan sentuh itu!!! " teriak seseorang.

Aku terkejut hingga menjatuhkan bingkai tersebut dan pecah.

"KARINA!!!" teriak Steven padaku.

Betapa terkejutnya aku melihat Steven dengan penuh kemarahan. Auranya sangat menakutkan dan membuatku merinding.

"Mmamaamaaf aku tidak sengaja" kataku gugup langsung berusaha membersihkan serpihan kaca yang pecah.

Steven mendorongku begitu saja hingga aku terjatuh ke lantai. Dia mengambil foto itu dan menatapku tajam "kenapa kau masuk ke ruangan ini sesukamu?!" teriaknya.

Air mataku ingin menetes tapi aku menahannya untuk tidak jatuh.

"Aaa.. aku ingin mengembalikann.. " kataku tapi Steven pergi tanpa mendengar penjelasan dariku.

Kini air mata yang aku tahan akhirnya menetes di pipiku. Aku bangkit lalu pergi kembali ke kamarku dengan tangis yang masih terus pecah.

Aku mengunci pintu kamarku kemudian bersandar di pintu tersebut. Aku menangis, sekasar-kasarnya Steven, dia belum pernah meneriaki aku seperti tadi.

Aku tahu aku salah karena masuk tanpa izin dan menjatuhkan foto itu, tapi itu karena dia meneriaki aku.

"Mama kakak aku ingin pulang, aku benci dia" kataku sambil terus terisak.

Halooo readers 💖💖

Terima kasih karena sudah mampir ke cerita aku 💖💖

Mohon maaf kalo ada kesalahan dari aku,

semoga kalian suka ceritanya😽

Jangan lupa like dan comment ya 💖

Episodes
1 Duniaku duniamu berbeda
2 Pria asing
3 Kak Edward
4 Lagi lagi
5 Kesepakatan
6 Nyamam namun mengesalkan
7 Phsycological
8 Sendirian di tengah keramaian
9 Dugaan?
10 Alvin?
11 Jangan menangis, kau jelek saat menangis
12 Tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi
13 Oppa vs Ahjussi
14 To be a murder
15 Melepaskan tangan yang bahkan tak pernah digenggam
16 Menikahlah denganku!!!
17 Steven Ada 2?
18 Sebuah harapan untuk kembali berjuang
19 Izinkan aku berusaha memiliki hatimu
20 Kembaranku
21 Masa lalu yang pahit dan membekas
22 Perasaan seseorang adalah hal yang paling sulit untuk dimengerti
23 Elena dan Edward Lim
24 Spertinya Aku mulai menyukaimu
25 Setiap manusia punya sisi kelam dalam diri mereka
26 Jangan sentuh milikku atau kau akan menyesalinya
27 Apapun untukmu
28 A massage of my loveholic
29 Sepertinya ada yang salah dengan otak dan telingaku
30 Karena pada akhirnya semua hanya akan memilih pihak yang kuat saja
31 Smart mirror wall
32 Sifat seorang istri yang baik
33 Penyesalan adalah neraka terjahanam
34 Bayaranmu sudah aku beri, tunggu saja
35 Kepercayaan yang ditanam seketika gugur
36 Kita hanya tak sengaja bertemu
37 Kesalahpahaman
38 Now we are a family
39 STEVEN LEE AND ELENA LIM
40 Kembalinya sang permaisuri ke castil Lee
41 Kenyataan dan pertemuan dengan mama
42 Alam menjadi saksi dan Tuhan akan merestui
43 Berharap hari baru akan dimulai
44 Inside of me
45 Pengumuman
46 Be a nice guy
47 With my favorite clothes
48 Ich bete, dass deine Sünden mit dem heiligen Blut Christi weggespült werden
49 Beautiful Wedding Day
50 Beautiful Wedding Day 2
51 Honey Moon
52 Andreas Grey Lee
53 Assignment of World War Y
54 Fight For My Way
55 Miracle of Reality
56 Precious
57 Dark Days
58 La La Land
59 STEVEN JUNIOR!! YOU NAMED IT!!!
60 Fight on Fight
61 Nightmare
62 The Davil Is Waiting for You in Hell !!!
63 Baby Boy Shoes
64 KILL HER PLEASE!
65 Never bae, I promise hm...
66 Christian Yu
67 You Cry?
68 Kept The Stuff for Years
69 Will Not
70 Who Is That Bos?
71 Urgent!
72 Selena's ex
73 Don't move!
74 Aku hanya mau Steven!
75 Big deal
76 Prince Is Born
77 Be Deep
78 Guns
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Duniaku duniamu berbeda
2
Pria asing
3
Kak Edward
4
Lagi lagi
5
Kesepakatan
6
Nyamam namun mengesalkan
7
Phsycological
8
Sendirian di tengah keramaian
9
Dugaan?
10
Alvin?
11
Jangan menangis, kau jelek saat menangis
12
Tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi
13
Oppa vs Ahjussi
14
To be a murder
15
Melepaskan tangan yang bahkan tak pernah digenggam
16
Menikahlah denganku!!!
17
Steven Ada 2?
18
Sebuah harapan untuk kembali berjuang
19
Izinkan aku berusaha memiliki hatimu
20
Kembaranku
21
Masa lalu yang pahit dan membekas
22
Perasaan seseorang adalah hal yang paling sulit untuk dimengerti
23
Elena dan Edward Lim
24
Spertinya Aku mulai menyukaimu
25
Setiap manusia punya sisi kelam dalam diri mereka
26
Jangan sentuh milikku atau kau akan menyesalinya
27
Apapun untukmu
28
A massage of my loveholic
29
Sepertinya ada yang salah dengan otak dan telingaku
30
Karena pada akhirnya semua hanya akan memilih pihak yang kuat saja
31
Smart mirror wall
32
Sifat seorang istri yang baik
33
Penyesalan adalah neraka terjahanam
34
Bayaranmu sudah aku beri, tunggu saja
35
Kepercayaan yang ditanam seketika gugur
36
Kita hanya tak sengaja bertemu
37
Kesalahpahaman
38
Now we are a family
39
STEVEN LEE AND ELENA LIM
40
Kembalinya sang permaisuri ke castil Lee
41
Kenyataan dan pertemuan dengan mama
42
Alam menjadi saksi dan Tuhan akan merestui
43
Berharap hari baru akan dimulai
44
Inside of me
45
Pengumuman
46
Be a nice guy
47
With my favorite clothes
48
Ich bete, dass deine Sünden mit dem heiligen Blut Christi weggespült werden
49
Beautiful Wedding Day
50
Beautiful Wedding Day 2
51
Honey Moon
52
Andreas Grey Lee
53
Assignment of World War Y
54
Fight For My Way
55
Miracle of Reality
56
Precious
57
Dark Days
58
La La Land
59
STEVEN JUNIOR!! YOU NAMED IT!!!
60
Fight on Fight
61
Nightmare
62
The Davil Is Waiting for You in Hell !!!
63
Baby Boy Shoes
64
KILL HER PLEASE!
65
Never bae, I promise hm...
66
Christian Yu
67
You Cry?
68
Kept The Stuff for Years
69
Will Not
70
Who Is That Bos?
71
Urgent!
72
Selena's ex
73
Don't move!
74
Aku hanya mau Steven!
75
Big deal
76
Prince Is Born
77
Be Deep
78
Guns

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!