Steven -
Aku begitu menyesal karena memaki gadis ini dan bertindak kasar padanya. Harusnya aku bisa menahan emosiku. Namun sebenarnya aku kesal karena merasa dibohongi.
Aku meretas HP yang kuberikan itu memang untuk bersiap dengan yang terjadi saat ini. Tapi Karina begitu membenci diriku walaupun aku sudah lebih lembut dan baik.
Aku tancap gas menuju rumah sakit terbaik di Seoul, rumah sakit A tempat Leo bekerja. Dia adalah teman yang paling aku percayai sebagai dokter terbaik di Seoul.
Tidak butuh lama kami sudah sampai, aku berlari dengan menggendong erat tubuh langsing Karina. Para perawat segera membawa Karina ke ICU.
Leo segera memeriksa keadaan Karina yang masih belum sadarkan diri. Sambil melihat dan menunggu pemeriksaan, aku berdiri di sisinya dengan menggarut-garut kepala.
"Gimana keadaan nya?" tanyaku yang semakin cemas.
Leo menatapku menyelidik dengan senyuman tipisnya. Ia lalu mendekat dan membisikkan sesuatu, "Bentar lagi kau akan jadi ayah dan aku akan menjadi paman" katanya.
What? Ayah?
Aku melotot mendengar kabar itu. Kabar gembira bagiku tapi sepertinya akan menjadi kabar buruk bagi wanita yang mengandung anakku ini.
"Ternyata kau serius juga dengannya. Dari sekian banyak wanita yang sudah tidur denganmu, ternyata gadis inilah yang mengandung penerus keluarga Lee" katanya. Dia menepuk bahuku lalu pergi meninggalkan kami.
Aku teringat, malam saat aku membawa Karina ke Villa aku lupa memakai pengaman.
Bagaimanapun juga aku akan menjaga dan menyayangi anakku dan wanita yang melahirkannya. Aku tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi seperti dulu.
/ Di tempat lain di apartemen /
Seorang pria keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah. Ia termenung di hadapan bayangannya dalam cermin.
'Kenapa Steven mengejar gadis itu. Biasanya wanita yang bersamanya adalah wanita-wanita yang suka menggoda. Sekarang dia bahkan mempermainkan gadis polos. Karina malangnya nasibmu. Semakin lama, Steven semakin berjalan di jalan yang salah' batin Edward.
Drrtttt...
HP pria tersebut bergetar, notifikasi chat yang masuk. Ia melihat siapa pengirim dan isinya.
Selena
Kak aku akan kembali bulan depan. Aku tidak sabar bertemu denganmu. Aku mohon kak, katakan alasannya.
Isi chat dari gadis yang tidak asing dalam hidup Edward. Pria tampan dengan tubuh atletis itu tidak membalasnya, sudah begitu banyak chat dari Selena yang tidak pernah ia balas sekalipun. Akan lebih baik bila baginya untuk mengabaikannya hingga dia lelah terhadap sikap Edward.
Ia segera bersiap untuk pergi ke lokasi photoshoot. Sebagai atlet profesional yang juga tampan, Edward sering mendapat tawaran photoshoot untuk brand-brand mahal.
Setelah cukup lama berkendara, ia sampai di lokasi. Dia turun dari mobil seseorang sudah menunggu kedatangannya seperti biasanya.
"Edward" panggilnya dari tempat yang tak jauh dari mobil sport milik Edward terparkir.
Ia berjalan mengabaikan wanita itu. 'Wanita ini sangat menyebalkan, kenapa dia selalu mengikutiku. Bukankah sebagai model dia harusnya menjaga imege dan berita-berita tentangnya? Karena dia namaku harus terseret dalam skandal kencan dengannya. Aku harus dikejar-kejar media dan netizen' batin Edward.
"Kenapa kau selalu mengabaikan dan dingin padaku. Hmm sudahlah, ini aku bawakan makanan untukmu" katanya lalu mengambil tas dari tangan bodyguardnya.
"Makanlah sendiri, kau tahu aku disini untuk pemotretan. Jika aku makan semua ini wajahku akan membengkak nanti" kata Edward menolak bekal yang dia bawa.
Dia masih saja mengejar-ngejar Edward. Pria itu sangat malas menghadapi wanita sepertinya. Dia memilih fokus saja pada photoshoot ini agar hasilnya bagus. Edward memberikan penampilan yang terbaik.
Sekitar 1 jam akhirnya selesai dipotret. Ia mengganti pakaiannya di ruang ganti karena masih harus melihat pengeditan lagi.
Ketika Edward masuk wanita yang kerab dipanggil Lily ternyata ada di dalam. "Apa yang kau lakukan di ruang gantiku. Ini milik pria" kata Edward terkejut melihatnya.
Lily tak menjawab tapi malah tersenyum jahil. Edward menarik nya keluar namun wanita itu malah mendorongnya ke dinding.
"Edward aku mencintaimu. Kenapa kau selalu saja menghindariku" katanya sambil meletakkan kedua tangannya di dada pria itu.
Edward ingin melepaskan dirinya dengan tidak kasar, tapi wanita itu malah mengecup bibir pria yang bersamanya.
"Apa kau gila? Bagaimana bila ada yang melihat dan menyebarkan ini" kata Edward kesal. Ia mendorong tubuh Lily menjauh lalu meninggalkan ruangan itu.
Tanpa pikir panjang ia hanya meminta manajernya untuk mengurus segala hal yang masih belum selesai. Ia muak dengan wanita seperti Lily yang tidak punya harga diri.
Untungnya itu terjadi di ruangan tertutup dan tidak ada satupun orang disana. Jadi ini tidak akan menjadi berita tak berdasar yang akan mengganggunya.
Ia kembali ke apartemen dari pada harus lama-lamaan bertemu dengan wanita itu. Hanya karena Edward pernah bersikap baik padanya bukan berarti ia menyukainya juga. Harusnya dia tidak menolong wanita itu dulu.
✨✨✨
hai hai readers
Terima kasih Udah mampir di cerita aku, semoga kalian suka ya ❤
Mohon maaf jika ada kesalahan atau menyinggung.
Jangan lupa like dan komen guys xixixi 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Salsabila Muqlasari
aku sangat suka dengan ceritamu ini
2023-06-05
0
Nurul Lukmana
❤️
2021-05-16
1