Dugaan?

Steven -

Tokk.. tokk.. tokk..

"Masuk" jawabku pada orang yang mengetuk pintu yang tak lain tak bukan adalah Lucas Wang.

Lucas memasuki ruangan lalu memberikan IPad nya "bos ini data para politisi yang akan ikut rapat nanti malam" katanya.

Bagi Lee's Group mencari informasi bukanlah hal yang sulit, karena ini adalah bagian dari pekerjaan kami. Kami bisa dengan mudah mendapatkan info apapun. Lee's Group punya semua informasi penting.

Bahkan polisi dan angkatan tentara tidak berani berurusan dengan ku, karena jika mereka mengambil langkah gegabah maka semua informasi pribadi atau rahasia seperti penyelewengan dan korup akan terungkap.

Aku mengambil IPadnya lalu melihat semuanya. Tunggu dulu, mengapa anggota kongres Han ikut dalam rapat ini?

"Cas, apakah ini sudah valid?" tanyaku ingin memastikan.

"Benar bos, disitu tertera nama anggota kongres Han. Namun yang kita tahu bahwa dia bukan orang sembarangan yang akan datang ke acara rapat biasa. Dia hanya akan turut ambil bagian dalam hal yang akan menguntungkannya" jelas Lucas pada ku.

Aku menatap setiap detail data orang yang ada di layar IPad ini sambil memikirkan banyak hal. "Baiklah aku akan mengurus ini, kau persiapkanlah untuk keamanan rapat malam ini. Wanita itu memang mengerikan, tapi dia sudah memberi kita sebuah berlian yang cantik" kataku padanya.

Lucas masih berjalan beberapa langkah namun aku langsung melanjutkan perkataan, "Lucas, cari tahu tentang Jessica lebih dalam lagi. Entah itu properti, koneksi, pria, atau rahasia apapun" kataku.

"Tapi untuk apa? Anda tidak pernah mengurusi urusan pribadi client kita sebelumnya" tanyanya dengan sangat penasaran mungkin.

Aku melihatnya dengan sinis, "mckkk.. sekarang kau sudah berani tidak sopan dengan bosmu di kantor. Hmm sebenarnya aku ingin tahu tentang Karina. Dia bukan putri kandung Jessica" ujarku yang menyandarkan bahu menenangkan diri di kursi kekuasaanku.

Lucas melotot tak percaya, "Apa? kau serius? lalu dia anak siapa?" katanya mendekatiku.

Aku memberi respon tak terduga karena merasa risih, "kau..awas, kau fikir aku wanita mu, enak saja megang-megang. Sana menjauhlah" ujarku menghusirnya yang sangat dekat dengan ku duduk.

Lucas menjauh sedikit, "Iya iya maaf bos, hamba bersalah. Hamba pantas mati. Hmm dasar pemarah" katanya lalu pergi begitu saja.

Jika bukan karena dia adalah sahabat dan asisten yang berguna, sudah ku mutilasi pria ini.

Aku memperhatikan kota dari dinding kaca ruanganku yang bisa melihat pemandangan luar dengan leluasa. Anggota kongres Han? Jessica?

Anggota kongres Han memiliki jabatan yang jauh di atas dari Jessica dan punya koneksi tinggi. Dia tidak akan berhubungan dengan orang biasa.

Jika dugaanku benar, maka ini akan menjadi masalah besar bagi Seoul. Dia pasti memberikan Karina begitu saja padahal selama ini ia sudah menyembunyikan gadis itu karena dia tidak ingin ada pengganggu bagi tujuannya.

- Karina -

Aku terbangun karena cahaya matahari yang menyilaukan masuk dari balik gorden balkon. Aku hendak bangun tapi aku merasa pergelangan kaki kananku sedikit membaik.

Aku melihatnya, ada sebuah saleb tergeletak di dekat kaki ku. "Apa ini? Aku tidak memakainya. Apa itu Steven? Ahh tidak mungkin si iblis itu yang memakaikannya" kataku.

Lalu aku masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Malam ini aku bisa tidur nyenyak tanpa ada si pengganggu itu.

Selepas mandi aku turun untuk sarapan. Selama jalan ke ruang makan, aku tidak melihat dia.

Aku menghabiskan makanan sendirian, tidak ada Steven yang akan mengawasi makan. Wow aku bebas darinya.

Selepas sarapan aku mencari Steven di kamarnya tapi dia tidak ada. Dimana si brengsek? Baguslah bila dia tidak ada di rumah, aku bisa bebas.

Aku tidak tahu harus apa, jadi lebih baik jika aku membantu Bibi Kim. Lagipula dia sudah baik padaku.

"Bi biar aku bantu" kataku pada Bibi Kim yang sedang menyiapkan persediaan bumbu dapur.

Bibi Kim menunduk,"tidak perlu non, ini tugas saya" katanya menolak tawaran dengan halus.

Aku tetap memaksa membantu, selama ini aku hanya terkurung di kamar. Sekarang karena sudah sedikit bebas, aku bisa belajar beberapa hal seperti merapikan barang atau memasak.

"Tidak Bi, aku hanya ingin membantu saja. Aku sangat bosan" atasanku padanya.

Bibi Kim dan aku mengupas bawang sambil bercerita. Wanita paruh baya ini sangat ramah dan lembut. "Sebenarnya tuan sangatlah baik dan perhatian. Dia memiliki hati yang lembut" kata Bibi Kim.

Aku tertawa terbahak-bahak, mana mungkin orang sepertinya berhati lembut.

"Dia memang pria yang suka berkelahi, tapi dia tidak pernah jahat pada orang baik yang tak bersalah. Ia akan membantu Siapapun yang membutuhkan pertolongan tanpa memikirkan resiko pada diri sendiri. Tuan berubah sejak kejadian 14 tahun lalu. Setelah itu ia tidak perduli lagi dengan hal itu. Dia mengabaikan semua orang yang meminta tolong. Bibi sudah bekerja disini sejak tuan belum masuk ke kediaman Lee. Bibi sangat kenal dengan tuan, Bibi sudah menganggapnya seperti putra Bibi" katanya bercerita.

Kejadian 14 tahun lalu? Hal mengerikan apa yang membuatnya berubah? Aku hendak bertanya, tapi sepertinya aku tidak sepantasnya menanyakan masalah pribadi seseorang. Aku bukan siapa-siapa selain sekapan Steven.

Seorang pelayan membawa sewadah bawang putih ke dekatku. Ia mengupas bawang putih tersebut, dan seorang pelayan lain sedang memasak sesuatu.

Aroma sangat menyengat, rasanya begitu mual tetap berada disini. Aku segera berlari langsung ke kamar mandi.

Aku tidak memuntahkan apapun, hanya sangat mual. Sepertinya aku terlalu banyak makan tadi, dan juga karena bau masakan itu membuatku mual.

Aku pergi menuju taman untuk menenangkan diri dan menghilangkan mual. Disana terdapat banyak bunga bermekaran dan pohon rindang nan sejuk. Juga terdapat kolam renang yang luas dan tempat untuk bersantai.

Rumah ini sudah bisa dibilang sebuah istana, sangat luas dan megah. Aku bisa menghirup udara segar dan bersantai disini.

Rasanya sangat lelah, padahal hanya berkeliling rumah dan taman. Ini pasti karena sangat luas. Aku akan bersantai sebentar di sini.

Aku berbaring diatas kasur lipat di dekat kolam. Pemandangan yang bagus dan nyaman.

Bibi Kim ternyata menyadari keberadaan ku. "Nona ini jus dan makanan ringan untuk anda" katanya sambil meletakkan nampan jus dan buah-buahan serta ice cream di meja.

"Apa boleh bi?" tanyaku. Apakah aku boleh menikmatinya? Tapi aku kan awalnya hanya diam-diam bersantai disini.

Bibi Kim tersenyum ramah, "tentu boleh nona Karina. Sebelumnya tuan tidak pernah membawa seorang wanita ke kediaman utama. Ini juga adalah pelayanan yang diminta tuan" katanya lembut.

Aku hanya tersenyum heran, "terima kasih Bibi" jawabku.

Hanya aku? Tapi dia kan pria hidung belang yang suka bermain wanita. Mungkin dia sudah tobat, karena aku perlakukan kasar. Ini pasti adalah bagian dari penebusan dosa-dosanya padaku.

Dengan santainya aku mulai menikmati pemberian Bibi Kim. Bersantai di taman sambil menyantap jus, buah dan ice cream sangatlah segar.

"Heii ini hanya buah dan ice cream tapi kenapa ini sangat enak" kataku pada jus mangga yang aku tatap.

Aku bersantai dan tak sadar tertidur di kasur lipat tersebut.

- Steven -

Segala Pekerjaan dan urusan penting di kantor telah aku selesaikan. Sekarang masih pukul empat sore. Rapat akan diadakan pada pukul delapan malam, aku masih punya waktu untuk tegar sejenak.

Keputusanku untuk kembali ke rumah sangat tepat. Aku membenarkan mobil sport merah kesayanganku di garasi.

Sesampainya di rumah, aku langsung ke taman. Aku melihat Karina sedang santai di taman melalui rekaman CCTV di IPadku.

Langkahku terhenti di samping sebuah kasur lipat di sisi kolam. Diatasnya ada seorang gadis cantik sedang tidur dengan santainya.

"Mengapa gadis ini sangat cantik" tanyaku pada kedamaian taman. Melihat Karina tidur seperti ini rasanya aku ingin memeluknya dan ikut tidur disisi nya

Sebentar lagi akan gelap, sebaiknya aku membawa Karina masuk. Aku menggendong tubuhnya masuk kembali ke kamar ku.

Lucas bisa mengurus segalanya untuk rapat malam ini, aku bisa memantau dari rumah saja. Disini aku bisa santai ditemani gadis cantik ini

Rasanya sangat lelah bekerja, aku membaringkan tubuhku bersama Karina. Dengannya aku bisa tidur nyenyak.

Karina bagaikan wiski bagi ku, memabukkan, nikmat, dan bisa membuatku tertidur. Dia adalah obat bagi rasa lelah ku.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***