Steven telah selesai membersihkan tubuh putih dan kekarnya. Ia mengeringkan rambutnya lalu mencampakkan handuk ke sembarang tempat.
Ia menuangkan wiski ke gelas lalu menikmatinya di sofa depan ranjang. Ia memperhatikan Karina yang masih tertidur di ranjangnya. Gadis itu tidur dengan sangat sexy.
Karina pun tersadar. Ia membuka perlahan kelopak mata dan duduk. Tubuhnya sangat panas dan jantungnya berdebar.
"Malam ini adalah malam yang akan panjang. Kau tak boleh melupakannya" ujar Steven lalu mengangkat Karina masuk ke kamar mandi. Ia meletakkan karina dibawah air mengalir. Akhirnya Karina tersadar.
"Apa ini? kenapa kita disini?" tanya gadis lugu itu.
"Akhirnya kau sadar, Ini adalah rumahku" jawab Steven lalu mengangkat Karina dan melemparnya ke ranjang.
Karina segera bangkit dan berlari menuju pintu keluar. Namun naasnya kali ini ia tak bisa melarikan diri lagi. Steven dengan gelas wiskinya menarik gadis itu.
"Tolong ampuni aku, tolong jangan" ujar Karina memohon.
Steven tertawa nakal, "Apa melepaskanmu? Setelah kau melukai kepalaku? Malam itu aku hanya berniat mencumbu mu saja, namun kau malah ingin membunuhku. Jadi malam ini aku akan menghukummu" ujar Steven.
Steven mengelus rambut Karina, "Rambut pendek ini lebih cocok untukmu" puji Steven. Memang benar Karina telah memotong rambutnya.
"Aku mohon, lepaskanlah aku. Aku bisa menjadi budak mu" pinta Karina.
"Budak? Dengan segala harta ku, aku tak memerlukan budak" jawabnya dengan nada sombong.
Steven mendorong Karina lagi ke atas ranjangnya, "jika kau tak melawan, maka ini tidak akan sakit" ujar Steven. Ia langsung menimpa Karina dan mencium bibir Karina. Ia ******* dengan ganasnya bibir itu hingga Karina kesulitan bernafas. Karina meronta-ronta, ia ingin melepaskan diri.
Steven ******* terus, bahkan memasukkan lidahnya ke dalam mulut Karina. Lidah mereka bersatu. Karina mulai jatuh dalam permainan itu.
"Jika kau tidak melawan aku tidak akan terlalu menyiksa mu"
Karina tidak bisa berbuat apapun, karina pasrah.
Karina akhirnya pasrah dengan situasi, Ia akhirnya turut bermain dalam permainan itu. Steven sangat berpengalaman soal menaklukkan wanita.
Malam itu Steven memuaskan hasratnya pada gadis muda cantik berusia 20 tahun. Karina hanya bisa pasrah dan menyuruk Steven dan dirinya sendiri.
- Karina -
Keesokan paginya aku terbangun karena cahaya matahari telah masuk ke dalam kamar. Ku merasakan perutku ditimpa oleh sesuatu yang berat. Aku melihat dan menyadari seorang pria dewasa tertidur memelukku.
Betapa terkejutnya saat melihat pria itu dan tubuhku tanpa busana. Kami hanya ditutupi oleh selimut.
Aku langsung menggeser tangannya, awww...
Selangknganku sangat sakit rasanya ingin patah.
"Sayang kau sudah bangun? tadi malam kau sangat aktif ya" tanya Steven dengan suara berat.
Aku menangis sekuatnya, tubuhku dinodai oleh seorang pria dewasa yang tak aku kenal. Nasibku sangat sial. Aku tak sanggup lagi hidup. Aku memukul-mukul dia sekuat tenagaku.
"Dasar pria Brengsek, kau jahat. Kau iblis. Aku membencimu" ujarku yang terus terisak.
Steven bangun lalu memelukku, "Karina jangan menangis, aku mohon tenanglah" ujarnya sambil memelukku.
Aku menangis dalam pelukannya, ia memelukku terus sambil menepuk-nepuk punggung ku.
Akhirnya aku berhenti, "Awas kau, aku harus pergi. Aku membencimu" kataku penuh kemarahan.
Ia menahan pergelangan tanganku, "baiklah kembali lah pada Jessica. Biar dia memukul dan menyiksa terus-terusan. Apa kau pikir setelah ini dia akan membiarkan mu hidup?" kata Steven dengan nada tegas.
Aku terduduk kembali, ucapannya benar. Jika aku kembali aku akan dihabisi. Tapi aku bisa pergi jauh, tapi kemana?
Steven memegang bahuku, "Jika kau tetap denganku, maka aku akan menyelamatkan mu. Aku tahu kau ingin membalas wanita itu. Aku juga tahu siapa kau, aku akan membantumu. Namun sebagai gantinya, kau harus menjadi wanita ku" ujar Steven.
Aku termenung, benar kata pria Brengsek ini. Aku sangat ingin menghukum wanita itu. Aku juga ingin membalas kematian mama dan kakak. Tapi menjadi wanitanya artinya, aku harus melakukan hal itu dengannya lagi dan lagi.
Pria ini hanya menginginkan tubuhku, ternyata rasa suka ku padanya saat pertama bertemu tidak ada artinya. Dia hanya pria tampan yang brengsek. Aku membencinya.
"Baiklah" jawabku singkat lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku dari bekas pria itu.
Di kamar mandi aku meratapi nasib menyedihkan ku. Hidupku memang sudah tak berguna, setidaknya aku bisa membalas Jessica dan membalaskan dendam atas kematian mama dan kakak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kiki94030908
kirain bakal sma ed
2021-05-13
1