Steven -
Aku duduk di depan meja kerjaku, ku buka laci meja ini. Jari-jemariku mengeluarkan sebuah liontin dari dalam laci itu.
Ku pandangi liontin itu, sudah 14 tahun lebih liontin ini bersamaku. Yang pasti ini bukan milikku karena ini ada adalah punya seorang wanita.
Ku ambil sebuah kotak kecil untuk menyimpan liontin itu. Aku akan menyimpannya sejauh mungkin. Entah bagaimana kakak bisa memiliki ini.
Aku teringat pada tatapan gadis itu. Tatapan seseorang yang ingin diselamatkan. Penderitaan dan bahaya seakan membalut tubuhnya dan mencuri kebahagiaannya.
"Saat ini aku akan menikmati tidur dengan Karina" ujarku pada keheningan kamar.
- Karina -
Sudah dua hari sejak kejadian itu aku tidak pernah lagi bertemu dengan wanita jahat itu. Para pelayan menjadi sangat memperhatikan diriku. Mereka memberiku saleb penghilang lebam dan makanan enak teratur.
Aku juga sudah diperbolehkan keluar dari kamar, berkeliling taman dan seisi rumah. Walaupun tidak diizinkan keluar dari gerbang setidaknya aku bisa menikmati sedikit hidupku.
Aku baru saja selesai menyantap hidangan makan siang yang diberikan oleh para pelayan. Hidangan pun jauh berbeda menjadi lebih enak dari sebelumnya.
/Hari keenam setelah kejadian/
Ini sudah hari keenam, aku menikmati hidup ku yang sekarang. Aku sudah bebas mengenakan pakaian apapun yang aku mau.
Tok. tok. tok.
Pelayan masuk dan membawakan segelas susu.
"Terima kasih"
Aku mengambil susu itu lalu segera menghabiskannya. Pelayanan mereka betul-betul berubah, mereka juga menjadi lebih ramah.
Keesokan harinya aku terbangun dari tidurku. Para pelayan sudah sibuk mempersiapkan keperluanku untuk datang ke rumah utama Jessica.
Disana akan diadakan acara berbincang-bincang dengan para pemimpin-pemimpin partai dan kepala bidang, bahkan beberapa mentri juga akan datang kemari.
Aku segera mandi dan mempersiapkan diri. Aku tidak mau Wanita itu berubah menjadi monster seperti dulu lagi.
Aku mengambil pakaian yang ada di dalam lemari. Ketika aku mengenakannya, aku merasa baju ini menjadi sangat ketat."Apa ini? kemarin masih muat, sekarang sudah kekecilan" pikir ku.
Aku sampai di rumah utama milik Jessica. Rumah itu sangat mewah dan megah. Rumah ini lebih besar dari rumah tua mama.
Jessica tak mengijinkanku keluar dari kamar tamu. Aku dikurung lagi di kamar. Ia mengatakan setelah acaranya selesai, ada seseorang yang ingin bertemu denganku.
"Nona ini minum dulu" kata Si penata rias memberikan segelas air kepadaku. Aku meminumnya hingga habis, aku sangat haus.
Sambil menunggu acaranya berakhir, beberapa penata rias mempersiapkan aku supaya terlihat pantas.
Aku membuka kotak berisi gaun yang akan aku gunakan. Aku sangat terkejut melihat dress panjang berwarna cream ini. Bagaimana tidak bagian punggungnya semuanya terbuka, serta belahan hingga ke paha.
Sekarang aku tahu, dia berbuat baik denganku karena ingin menjual tubuhku lagi. Hari ini dia ingin menjual ku menjadi pelacur di bar mana lagi?
Aku meneteskan air mataku, sepertinya malam ini aku tidak bisa kabur lagi dari wanita sialan itu. Dengan hati tak rela, aku memakai dress tersebut. Ukurannya sangat ngepas.
Para penata rias mulai mengoleskan make up ke wajahku. Mereka mulai menatapku bagaikan seorang wanita jalang yang tak tahu malu.
Cukup lama akhirnya mereka selesai menata ku.
Di ruang acara Jessica berbincang-bincang dengan para orang-orang penting yang ia undang.
"Halo tuan Kim, Aku harap anda menikmati acara kecil ini" ujarnya pada seorang pria tua berdasi.
"Ohh halo tuan Choi, senang bertemu dengan anda" sapa wanita itu pada si mentri keuangan negara.
Mereka semua berbincang-bincang cukup lama. Acara juga dimulai,
hidangan dan hiburan telah disediakan.
- Steven -
Sesuai janji, aku menemui wanita itu ke kediaman utamanya. Aku masuk ke dalam, ternyata acara telah selesai.
Di sana kutemui Jessica sedang duduk di sofa sambil meminum wine nya. "Akhirnya kau sampai juga" ujar Wanita itu menyambut.
Aku tak menjawab sambutan tersebut, langsung saja duduk di sofa sambil meminum wine yang telah disediakan.
"Kalian, bawa gadis itu kesini" perintahnya.
Tak lama kemudian para penjaga dan pelayan datang membawa Karina keluar. Wahhh gadis ini masih muda namun sangat cantik dan sexy. Aku akan puas menikmatinya malam ini.
"Apa yang ingin kau lakukan disini?" ujar Karina padaku.
"Mulai detik ini kau adalah miliknya. Dia berhak melakukan apapun terhadapmu" jawab Jessica atas pertanyaan yang seharusnya untukku.
Aku memperhatikan ekspresi menyedihkan gadis ini. Sejujurnya ia terlalu naif untuk diajak bermain.
Karina duduk di sebelahku dan menunduk meneteskan air matanya. Aku tak sampai hati melihat air mata tulus seperti itu.
"Aku tidak mau pergi" ujar Karina tegas pada Jessica.
Jessica memberikan kode pada anak buahnya, "Jika kau tak mau pergi, maka kau akan bernasib sepertinya" ujar Jessica menunjuk anjing mati di lantai.
"Bibbyyy" teriak gadis di sebelahku. Aku menahannya untuk tidak menghampiri anjing itu.
"Kau lepaskan aku! Kalian semua jahat. Jessica kau iblis, dan kau pria brengsek" ujar Karina menyumpahi kami dengan tangisan yang terisak.
Tiba-tiba Karina pingsan dalam pelukanku, sepertinya obat yang aku berikan pada Jessica manjur.
"Aku hanya memintamu mempersiapkan gadis ini, bukan membunuh peliharaan kesayangannya" kataku geram pada Jessica. Anjing itu tak bersalah, ia tak seharusnya dibunuh.
"Maaf.. maafkan aku" ujar Jessica.
"Yah sudahlah lagi pula aku hanya membutuhkan gadis ini. Kerjamu bagus, aku menyukai tubuhnya" kataku sambil memperhatikan Karina yang tertidur.
Aku langsung membawa Wanitaku ke rumah utamaku. "Lucas malam ini aku tak mau diganggu" ujarku pada si Brengsek ini.
Lucas mengerti,"Dasar pria mesum" ujar Lucas meninggalkan kami berdua di kamar.
Sebelum menikmati malam indah kami, aku akan mandi terlebih dahulu. Malam ini akan menjadi malam yang panjang, pertama kalianya aku bermain dengan wanita yang jauh dibawah Umurku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments