Beberapa bulan yang lalu. . .
“Direktur, hari ini kita akan segera meresmikan gedung baru yang telah kita bangun di kota Sky. Semua telah dipersiapkan. Kita akan berangkat sekitar 1 jam lagi,” ucap seorang wanita dengan hormat.
Tiba-tiba, terdengar handphone berdering. Membuat Tuan Wang berubah sikap, dan langsung berlari cepat. Ia menuju ke arah parkiran, dengan wajah khawatir.
Ia tidak lagi memperdulikan, perkataan wanita yang menjadi sekretarisnya itu. Dengan sigap, seluruh pengawal mengikuti langkah Tuan Wang dari belakang.
“Rumah Sakit California,” ucap Tuan Wang dengan nada yang lemah.
“Baik, Tuan,” jawab sang supir dengan penuh hormat.
Supir itu mulai mengemudikan mobilnya, dengan kecepatan sedang.
Beberapa menit kemudian, Tuan Wang dan rombongan telah tiba di sebuah rumah sakit.
Di sana, sudah ada seorang dokter dan pria bertubuh tegap. Pria itu menyambut kedatangan tuan Wang, dengan membungkuk hormat.
Pria berbadan tegap itu, berjalan cepat mendekatinya.
“Nona muda selamat, Tuan,” ucap sang dokter dengan wajah yang tidak terlalu bahagia.
“Benarkah? dimana ia ditemukan?” tanya Tuan Wang, kepada pria itu. Ia yang telah ditugaskan mencari Serena. Yang telah menghilang, beberapa hari yang lalu.
“Nona ditemukan, tidak jauh dari tempat ia kecelakaan, Tuan. Tubuhnya terjebak di sebuah lubang, hingga menyulitkan para polisi untuk mencarinya,” jawabnya dengan penuh penjelasan.
“Apa ada luka serius yang ia alami Dokter?” tanya Tuan Wang, yang mengalihkan pertanyaan kepada sang dokter.
“Tidak ada luka yang perlu dikhawatirkan, Tuan. Semua sudah dipulihkan saat operasi. Namun, Nona harus kehilangan semua ingatannya. Akibat benturan keras yang mengenai bagian kepala Nona, Tuan,” jelas sang dokter
“Kenapa dia belum sadar?” tanya Tuan Wang sedih.
“Belum, Tuan. Nona akan sadar setelah beberapa hari. Pasca operasi besar yang telah dijalani, membuat ia beristirahat beberapa hari. Sampai nanti, ia kembali membuka matanya.”
“Saya akan membawanya pulang!” tegas Tuan Wang
“Baik, Tuan. Saya akan mempersiapkan semua alat yang akan digunakan Nona muda,” jawab sang dokter dan melangkah pergi.
“Apa semua tahu, kalau dia selamat?” tanya Tuan Wang cemas. Ia terus menatap wajah sang putri, dari balik kaca.
“Tidak, Tuan. Hanya beberapa orang kepercayaan kita yang mengetahui. Kalau Nona muda selamat.”
“Buat seolah-olah dia tidak selamat. Aku ingin putriku menghilang dari dunianya. Aku akan membawanya pergi jauh. Ke tempat yang tidak ada seorangpun, yang akan mengenalinya,” tegas Tuan Wang.
“Baik, Tuan." Dokter itu pergi menjauh dan meninggalkan Tuan Wang, yang masih memandang keadaan sang putri.
Tanpa butuh waktu lama, Kota itu dikejutkan dengan penemuan Nona muda Serena yang telah hilang karena kecelakaan yang ia alami. Bukan memberi kabar bahagia mereka justru memperoleh kabar duka bahwa sang putri telah meninggal dunia.
Upacara pemakaman Serena dihadiri banyak orang orang penting yang telah bekerja sama dengan Tuan Wang. Tuan Edritz Chen dan sang istri juga menghadiri proses pemakaman itu.
Semua orang yang mengenal dan menyayangi Serena turut sedih mengantarkan kepergian Serena. Bahkan tanpa bisa melihat wajahnya untuk yang terakhir kalinya.
Tuan Wang terlihat terpukul atas kepergian sang putri, semua orang turut menangis melihat kesedihan yang terpancar dari wajah tuan Wang.
Semua orang sangat tauh kalau Serena adalah putri tunggal dari Tuan Wang. Sang istri telah lebih dulu meninggalkannya. Kehadiran Serena tidak pernah membuat tuan Wang berkeinginan untuk membagi kasih sayangnya kepada wanita lain. Hanya untuk Serena ia berikan semua cinta dan sayang yang paling besar yang ia miliki.
1 Minggu sebelum pernikahan
Di sebuah rumah sederhana yang dikelilingi pepohonan yang rindang. Sebuah ayunan berwarna putih yang sederhana namun terasa sangat nyaman. Dengan menggenggam sebuah gelas yang berisi jus jeruk ditemani dengan roti cokelat membuat suasana menjadi menyenangkan pada pagi hari itu.
“Serena, lihatlah. Apa yang Papa bawa," teriak seorang pria paru baya kepada putri yang ia cintai, sambil berjalan mendekati sang putri, membawa sebuah kantong plastik berisikan sebuah makanan.
“Papa ... apa itu Cake yang aku inginkan?” tanya Serena sambil melangkah mendekati sang Ayah.
“Iya Sayang... ini Papa belikan hanya untukmu." Sambil memberikan kantong plastik yang dibawanya kepada Serena.
Cake Cokelat yang merupakan makanan favorit Serena, telah ia dapatkan. Tanpa meminta dengan paksaan sang ayah telah membelikannya.
“Aku sangat menyukai Cake ini, Pa. Dari mana Papa tahu jika aku sedang menginginkannya?” ucap Serena sambil mengambil satu sendok Cake cokelat yang telah ia letakkan di atas sebuah meja.
“Segalanya untukmu Sayang.” Tuan Wang mencubit pipi tirus yang dimiliki Serena.
Di kehidupan yang sederhana ini, Serena selalu memperoleh apapun yang ia inginkan. Semua permintaan Serena tidak pernah terlalu berlebihan. Serena sangat mengerti bagaimana keuangan sang ayah dan keadaan yang saat ini mereka jalani.
Tuan Wang mengatakan memiliki uang pengsiun dari perusahaan tempat ia bekerja.
Dan membaginya menjadi dua, sebagian untuk membayar pengobatan Serena saat kecelakaan lalu sebagian lagi untuk kehidupan mereka selama ini. Tanpa memberi tauh jumlah uang pengsiun yang ia miliki. Tuan Wang selalu saja terlihat tidak pernah khawatir kalau uang yang ia miliki akan habis.
“Pa ....” ucap Serena memecah keheningan, “Apa aku tidak memiliki teman sebelumnya? Maksudku, sebelum kecelakaan.”
Serena memberanikan diri dan menguatkan hatinya. Ia ingin semua pertanyaannya, segera terjawab.
Serena sangat paham, wajah ayahnya akan berubah sepersekian detik cepatnya, tiap kali Serena menanyakan tentang masa lalu yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Mudah mudahan suasana hatinya sedang membaik.
Serena tertunduk takut, menahan napas.
“Tidak!” jawab Tuan Wang dingin.
Tuan Wang beranjak pergi, meninggalkan Serena yang masih mematung di sana.
Hatinya sangat kacau dan bingung tiap kali Serena ingin mengetahui tentang masa lalunya. Semua yang terjadi setelah kecelakaan adalah sebuah kebohongan yang diciptakan oleh Tuan Wang. Ia selalu merasa takut kalau ia salah dalam mencari kebohongan berikutnya.
Namun Serena selalu saja berusahan untuk ingin mengetahui banyak hal yang terjadi di masa lalunya. Rahasia besar yang sudah ia siapkan sejak lama. Tidak ingin digagalkan secepat ini. Setidaknya sebelum ia meninggalkan Serena. Tuan Wang sangat khawatir kalau Serena akan kembali meninggalkan dirinya dan menemui kebahagiaan yang sudah ia bentuk di kehidupan luar sana.
Pa... maafkan Serena.
Serena kembali meneteskan air mata, hingga membasahi pipinya.
Serena mengerti, perkataannya barusan adalah sebuah kesalahan. Serena sangat menyayangi sang ayah. Dia merasa kalau perkataan yang baru ia ucapkan adalah sebuah kesalahan yang sangat besar dan membuat ayahnya kecewa.
Setelah sadar dari tidur panjang pasca kecelakaan, ayahnya adalah orang pertama yang ia lihat. Ayahnya hanya menceritakan kalau Ibu Serena telah lama meninggal sewaktu melahirkan Serena. Dan karena sibuk dengan pekerjaan, sang ayah tidak pernah memiliki waktu untuk Serena.
Bahkan Serena tidak memiliki teman seorangpun. Karena merasa kecewa dengan takdir. Serena mencoba bunuh diri dan melompat dari gedung. Serena selamat, namun ia harus kehilangan semua ingatannya.
Karena perasaan bersalahnya, tuan Wang akhirnya mengundurkan diri dari sebuah perusahaan, tempat ia bekerja. Setelah itu, menggunakan uang pensiunnya untuk membeli rumah yang sekarang mereka tempati.
Apa aku memang tidak memiliki teman? Tapi kenapa sampai detik ini, tidak pernah ada yang mengenaliku ataupun mencariku. Kemanapun aku berjalan, tidak ada seorangpun yang menyapaku.
Serena kembali meyakinkan dirinya. Bahwa apa yang dikatakan ayahnya adalah sebuah kebenaran.
Apa aku gadis yang mudah putus asa, hingga mengakhiri hidupku hanya karena perhatian?
Serena terus saja melamun, memikirkan masa lalunya yang hilang.
Hal yang diceritakan Tuan Wang belum meyakinkan dirinya 100%. Serena masih merasa ada yang disembunyikan, namun ia tidak mempunyai keberanian untuk mencari kebenaran yang terjadi. Serena takut hal itu akan membuat sang ayah semakin kecewa dengan dirinya.
Sementara itu, di dalam rumah. Telah berdiri sosok pria, di balik jendela. Tuan Wang menatap sedih, ke arah Serena. Seorang gadis yang masih duduk di sebuah kursi halaman depan, dengan wajah yang penuh pertanyaan.
Tangannya menggenggam tirai, yang menghiasi jendela kaca. Hatinya sangat takut, tiap kali Serena bertanya tentang masa lalunya. Masa lalu yang telah hilang dan tidak akan pernah untuk dikembalikkan.
“Maafkan Papa Serena ... maafkan Papa,” ucap tuan Wang lirih.
”Papa takut jika nanti kau kembali mengingatnya, kau akan pergi lagi meninggalkan papa,” Tuan Wang Kembali mengenang kejadian itu.
Sudah sejauh ini Papa memperjuangkan kahidupan kita Serena, Papa tidak akan membiarkanmu mengingat semua yang pernah kau lakukan.
Tanpa sadar, Tuan Wang meneteskan air mata. Hatinya selalu di penuhi kekhawatiran. Ia tidak ingin Serena ingat masa lalunya.
***
Setelah acara pemakaman Serena selesai, Tuan Wang menghilang seperti ditelan bumi. Kabar nya yang simpangsiur membuat semua orang kembali bertanya-tanya. Bahkan, perusahaan besar yang telah ia bangun dari nol ia tinggalkan dan ia percayakan kepada sang sahabat “Edritz Chen” yang kini menjadi Ayah mertua Serena.
Penggabungan 2 perusahaan itu membuat S.G Group semangkin sulit untuk di jatuhkan. S.G Group berkembang dengan begitu pesat dan maju.
Setelah memberikan perusahaan yang ia miliki kepada Tuan Edritz. Tuan Wang mmenghilang dari kota Sky. Ia hanya menyisakan kabar kalau ia telah bunuh diri dan telah meninggal dunia.
Namun semua kebohongan itu diketahui oleh Tuan Edritz. Hingga suatu hari ia menemui Tuan Wang dan kaget melihat Serena Wang yang masih hidup.
Seorang pria berjas hitam dengan kemeja berwarna putih datang mendekati Serena. Dengan wajah penuh pertanyaan pria itu mencoba memberanikan diri untuk berkata.
“Serena ....” ucap Tuan Edritz saat melihat Serena yang sedang duduk di halaman depan.
“Maaf, apa anda mengenal saya?” tanya Serena sambil beranjak dari tempat duduknya.
Tuan Wang yang melihat kejadian itu dari balik jendela, secepat mungkin berlari keluar rumah.
“Tuan Edritz ... apa kabar?” seru Tuan Wang sambil memeluk Tuan Edritz, “Serena, buatkan dua cangkir teh. Hari ini kita kedatangan tamu penting. Tuan Edritz adalah direktur di tempat papa bekerja,” ucap Tuan Wang sambil memberikan kode kebohongan kepada Tuan Edritz.
“Kau harus menjelaskan semuanya Tuan Wang, kau menghilang dari kota dan sekarang aku menemukanmu tinggal di tempat kecil ini bersama Serena. Dan kenapa kau berbohong padanya? Kenapa dia tidak mengenaliku?” ucap Tuan Edritz penuh pertanyaan.
“Aku tidak bisa menjelaskan semuanya disini. Kita akan membicarakan di lain waktu dan jauh dari Serena,” jawab Tuan Wang sambil terus memperhatikan Serena yang berjalan mendekati Tuan Wang dan Tuan Edritz.
Sambil meletakkan teh di atas meja, Serena terus memperhatikan Tuan Edritz.
Apa dia boss Papa, pria ini terlihat sangat kaya.
“Silahkan Tuan.” Serena tersenyum memandang tuan Edritz.
“Terima kasih, Serena,” balas Tuan Edritz dengan wajah kembali memandang tuan Wang.
Aku tidak mengerti apa yang sedang kau rencanakan. Mudah-mudahan, ini akan membuat kehidupanmu jauh lebih baik. Tuan Wang.
Setelah melangkahkan kakinya untuk menjauhi Tuan Wang dan Tuan Edritz. Terdengar suara orang terjatuh. Sungguh bukan pemandangannya yang indah untuk Serena. Disaat ia membalikkan badannya, terlihat Tuan Wang yang terjatuh di atas rerumputan taman.
“Papa ....”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
indah_kajoL
ow ow ow,,, ternyataaaahhhhh
daniellll,,, jangan sombong,,,,itu harta ad milik serena jg lho,,, bucin parah namti kau
2021-10-29
0
EDZARD RAFFASYA
Serena kan mafia...sbb itu tuan Wang gak mau Serena meninggalkan nya lagi...
2021-10-07
0
🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ
hmmm..jd kejayaan Daniel tidak sepenuhnya milik orang tua Daniel...ada separuh milik Serena....
2021-03-13
0