Hanya ada malam penuh bintang, dengan perasaan masing-masing pemilik raga.
Meskipun bibir tidak bisa berkata jujur, namun tatapan mata tidak bisa berbohong.
Genggaman tangan palsu, hanya untuk membuat semua percaya.
Menutupi satu kebohongan, yang sudah tercipta.
Meskipun air mata ingin menetes, namun genggaman tangan mencegahnya.
Senyum yang terasa berat, kembali terasa ringan.
Saat wajah yang tercinta, muncul untuk menemuinya.
Cinta tak terbalas, sungguh menyakitkan!
Ungkapan isi hati, yang pantas menggambarkan diri Sonia saat ini. Meskipun raganya berhasil ikut dengan Aldi saat ini, namun hatinya masih tertinggal di lokasi pesta. Matanya masih memerah, dan hatinya semakin dipenuhi rasa kecewa. Saat jarak dirinya dengan Daniel, sudah terbilang jauh dan tidak bisa untuk dekat lagi.
Aldi masih memandang Sonia. Aldi hanya bisa terdiam sedih, tanpa bisa menghibur lagi. Apapun yang akan ia katakan saat ini, akan menjadi satu kesalahan, yang akan menimbulkan keributan. Aldi sudah bertahun-tahun mengenal Sonia. Saat ini Aldi memutuskan, untuk membawa Sonia kembali ke tempat tinggalnya.
Meskipun hatinya juga terasa sakit, namun Aldi mampu membuang pancaran wajah sedih. Meskipun wajah sedih itu, masih terukir jelas di wajahnya. Ia tidak ingin terlihat lemah, seperti keadaan Sonia detik ini. Dengan penuh usaha keras, Aldi menenangkan pikirannya. Mengukir senyum indah di bibirnya.
Di mobil Sonia hanya diam, tanpa kata. Wajahnya terus saja melihat ke arah jendela. Rasa sakit yang dirasakan hatinya memang begitu sangat menyakitkan. Berkali-kali ingatannya kembali, ke sebuah pesta yang ia hadiri beberapa menit yang lalu. Bagi-nya ini semua hanya mimpi buruk, yang akan segera hilang saat ia terbangun esok hari.
Berulang kali ia coba untuk memejamkan mata, dan melupakan semua ingatannya tentang Daniel. Namun, semua usaha yang ia lakukan sama sekali tidak berhasil. Karena setiap kali ia memejamkan mata, justru wajah Daniel muncul di dalam pikirannya.
Perasaan Sonia memang sudah terlihat jelas di wajahnya saat ini. Sama seperti hati Aldi, saat melihat wanita yang ia cintai hanya memikirkan orang lain. Tanpa sedikitpun memikirkan tentang dirinya. Aldi memang sudah lama menyukai Sonia. Selain teman SMA, Sonia juga merupakan orang yang selalu ada disampingnya selama ini.
Semua itu tidak bertahan lama, sejak Aldi memperkenalkan Sonia kepada Daniel. Saat itu Daniel adalah rekan bisnis, sekaligus sahabat. Persahabatan keduanya terjalin, saat Daniel membantu masalah diperusahaannya. Sonia jatuh cinta kepada Daniel, sejak pertama kali mereka bertemu.
Meskipun Sonia tahu, Daniel sama sekali tidak memiliki perasaan yang sama dengan dirinya. Tapi ia terus berusaha mendekati Daniel, agar bisa mendapatkan cinta dari Daniel. Sonia membenarkan semua cara, untuk mendapatkan hati Daniel.
Sonia sering meminta bantuan Aldi, untuk bertemu dengan Daniel. Tanpa pernah memikirkan, perasaan sakit yang dirasakan oleh Aldi. Namun Aldi selalu bersikap tegar, seolah ia sangat mendukung hubungan antara keduanya.
Aldi sangat pintar dalam menyembunyikan perasaan kecewa, yang melanda hatinya. Aldi seorang playboy. Tidak sedikit wanita yang mendekatinya. Aldi sering kali gonta-ganti pasangan wanita.
Tetapi di hati yang paling dalam, hanya ada satu nama, yaitu Sonia. Sonia merupakan cinta pertama baginya. Semua wanita yang pernah dekat, dan berhubungan dengannya hanya untuk pelampiasan. Pelampiasan sakit hatinya, karena ia tidak pernah bisa memenangkan hati Sonia.
Mobil Aldi terus melaju, menembus keramaian kota. Suasana terlihat indah, saat lampu warna-warni menyoroti jalanan raya. Lampu itu berbaris, di sepanjang jalan. Membuat siapa saja yang melewati, menjadi takjub melihatnya.
Kenapa kau begitu tega padaku, Daniel.
Sonia kembali melamun, dengan air mata yang sudah kering.
“Apa kau sudah makan Sonia?” tanya Aldi memecah keheningan. Aldi terus fokus menyetir mobilnya, pada kecepatan sedang.
“Belum,” balas Sonia singkat. Sonia kembali memalingkan wajahnya dari Aldi.
“Kita makan ya?” tanya Aldi lagi, mencoba untuk meredahkan emosi Sonia.
“Tidak, Aku tidak lapar Aldi. Aku hanya ingin pulang.” ucap Sonia penuh rasa kesal.
“Sonia, jaga kesehatanmu. Mungkin dia memang bukan jodoh mu. Mungkin ....”
“Cukup Aldi! aku sedang tidak ingin membahasnya, untuk saat ini!” potong Sonia dengan tatapan marah memandang wajah Aldi.
“Baiklah, aku akan mengantarmu pulang ke Apartemen," ucap Aldi pelan.
Aldi menambah gas mobil, ia kembali diam untuk sesaat. Wajahnya terlihat kesal, memandang Sonia. Sejak cinta buta Sonia kepada Daniel, Sonia jarang bersikap lembut seperti dulu lagi.
Maafkan aku Aldi, tapi saat ini aku ingin sendiri!
Sonia kembali merasa bersalah, saat membentak Aldi.
30 Menit kemudian. Mobil Aldi telah tiba di parkiran apartemen mewah. Sonia langsung membuka pintu mobil dan berlari keluar. Tanpa mengucapkan satu katapun kepada Aldi. Ia hanya bisa memandang Sonia dari kejauhan.
“Kenapa kau tidak pernah memandangku, Sonia!” ucap Aldi dengan wajah marah dan kembali melajukan mobilnya. Aldi pergi meninggalkan Apartemen Sonia.
Selama perjalanan pulang, Aldi masih memikirkan sikap Sonia.
“Betapa beruntungnya, jika aku bisa menjadi pria yang sangat kau cintai Sonia. Kau terlihat begitu terpukul, menyaksikan pernikahan Daniel. Apa sebesar itu cintamu untuk Daniel? Aku akan merebut hatimu, Sonia. Kau akan mencintaiku!”
Aldi kembali menginjak gas mobilnya, dengan kecepatan penuh. Aldi ingin segera tiba di rumah, untuk menenangkan pikirannya saat ini.
***
Di kamar, Sonia menangis senggugukan. Hatinya terasa sangat sakit. Dia kembali mengingat, semua usaha yang selama ini telah ia lakukan. Kerja kerasnya, untuk mendapatkan hati Daniel. Sonia mengambil foto Daniel yang terpajang di kamar.
“Kenapa! kenapa bukan aku Daniel! kenapa bukan aku yang berada disampingmu! kenapa!” teriak Sonia penuh histeris, hingga memenuhi isi kamar itu.
Sonia membanting foto Daniel, hingga kaca bertebaran di mana-mana. Tidak hanya Foto, Sonia membanting semua benda yang ada dihadapannya. Emosinya sudah tidak terkontrol lagi, kesabarannya kali ini benar-benar sudah habis.
Usaha yang selama ini ia lakukan hanya sia-sia, tidak membuahkan hasil secuil pun. Bahkan Daniel tidak pernah mengucapkan maaf, karena telah meninggalkannya.
“Aku tetap akan membuatmu jatuh cinta padaku Daniel. Kau hanya milikku! hanya milikku Daniel!” senyum tipis tersirat dari bibir Sonia.
Hari pernikahan Daniel dan Serena memang sebuah sejarah besar yang baru saja di mulai dalam kehidupan semua orang. Tidak hanya hidup Sonia yang hancur, hidup Daniel dan Serena juga. Keadaan keduanya tidak sama, dengan apa yang semua orang lihat di pelaminan.
Sebuah pernikahan, yang tidak memiliki pilihan untuk menolaknya. Pernikahan itu, tidak pernah di impikan semua orang. Memiliki rasa sayang yang begitu besar, kepada orang tua yang telah membesarkan diri mereka sejak kecil. Membuat Daniel dan Serena, memiliki satu kewajiban yang harus mereka kerjakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
astaga apa cuma Daniel laki" Sonia,itu bukan cinta lagi nama nya udh obsesi.udh tau cinta bertepuk sebelah tangan malah makin nimbunin cinta dihati.apakah itu yg dinamakan cinta ku rasa bukan klu cinta melihat org yg. kita cintai menikah ma yg lain wlpn sakit tapi harus rela melepas.klu obsesi ingin memiliki trus sifatnya..
ujung" dendam..
2022-04-26
0
Salsabila Zahra
,sonia sebegitu prustasi nya anda, cinta bertepuk sebalh tangan, aja
2022-02-06
0
dewi
👍
2021-07-21
0