Serena mengalami guncangan yang begitu berat. Kepalanya yang pernah mengalami kecelakaan, membuat Serena tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Bahkan Serena tidak bisa ikut dalam proses pemakaman Tuan Wang. Selama beberapa hari, Ny. Edritz menemani Serena. Daniel dan Tuan Edritz juga masih ada di kota Marioka.
Hari ini, Serena kembali membuka matanya. Ia terduduk dari tidurnya. Wajahnya sangat kecewa, saat orang yang pertama kali ia lihat adalah Ny. Edritz. Air matanya kembali menetes saat mengingat Ayahnya telah tiada.
“Papa ....” ucap Serena lirih.
“Serena, Tante harap kamu bisa sabar. Kamu tidak sendiri, Nak, ada Tante di sini. Tante akan menjadi pengganti Ibumu yang telah tiada. Mulai sekarang panggil Tante dengan sebutan Mama,” pinta Ny. Edritz sambil menggenggam sebelah tangan Serena.
“Mama ....” ucap Serena lirih sambil memeluk tubuh wanita yang kini telah menjadi Mamanya.
Pemandangan itu di lihat oleh Daniel. Ia ingin masuk ke dalam kamar Serena, untuk menemui Ny. Edritz. Merasa datang di saat yang tidak tepat, Daniel kembali meninggalkan ruangan itu dan pergi ke sebuah taman yang ada di rumah sakit.
Biao dan Tama, selalu setia mengikuti langkahnya. Kini keduanya berdiri tegab di samping Daniel.
“Tuan, apa anda membutuhkan sesuatu?” tanya Tama dengan penuh rasa khawatir.
“Sebaiknya kalian berdua kembali pulang, aku akan pulang bersama Mama. Kalian harus mengurus perusahaan. Aku tidak ingin keadaan ini dimanfaatkan saingan kita,” perintah Daniel.
“Biar saya yang mengurus perusahaan, Tuan. Biao tetap menemani anda di sini,” ucap Tama dengan penuh hati -hati.
Tanpa menjawab, Daniel hanya menganggukkan kepala. Perasaannya begitu bimbang. Dia sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menolak permintaan Ny. Edritz.
Melihat Tuan Wang, Daniel mengerti kalau Tuan Edritz dan Ny. Edritz meminta Serena menjadi istrinya bukan tanpa alasan. Karena separuh dari perusahaan yang kini ia pimpin, adalah milik Tuan Wang. Orang yang menjadi Ayah kandung, dari wanita yang akan dinikahinya nanti.
Tuan Edritz berjalan pelan mendekati Daniel yang masih duduk di taman itu. Ia sangat mengerti apa yang dipikirkan oleh putra semata wayangnya. Ia duduk berdampingan dengan Daniel. Menatap ke arah depan.
“Daniel, kita bisa berbicara baik-baik dengan Mamamu. Kita harus berusaha untuk menggagalkan pertunangan ini,” ucap Tuan Edritz pelan.
“Aku memiliki sifat yang sama seperti Mama, Pa. Kami tidak suka dengan penolakan,” ucap Daniel sambil mengukir satu senyuman tipis.
“Papa sangat mengenal Serena. Saat ia kecil, Papa sering berjumpa dengannya. Ia gadis yang baik Daniel. Mamamu tidak salah, memilihnya menjadi wanita yang akan mendampingi hidupmu. Tapi, keadaan ini memang sangat mendadak. Papa menyerahkan semua keputusan ini di tanganmu. Kau bisa pergi meninggalkan rumah sakit ini dan kembali pulang ke rumah. Jika pertunangan ini tidak terjadi.” Tuan Edritz berdiri dan meninggalkan Daniel di sana.
Aku juga tidak ingin, mengalami apa yang dirasakan gadis itu. Melihat wajah sedihnya, saat ia kehilangan Tuan Wang. Aku tidak ingin mengecewakan Mama.
Daniel masih tertunduk bingung, dengan keputusannya saat ini.
Di ruang perawatan Serena, Tuan Edritz muncul dengan wajah penuh kecewa. Ia tidak sanggup untuk membujuk Daniel, melaksanakan pertunangan ini.
“Pa, di mana Daniel?” ucap Ny. Edritz dengan wajah mencari-cari keberadaan Daniel.
“Daniel ....” ucap Tuan Edritz gugup.
“Aku di sini, Ma!” jawab Daniel yang tiba-tiba muncul dihadapan Ny. Edritz dan Serena.
“Daniel ... Mama sangat senang melihatmu!” ucap Ny. Edritz bahagia. Ia berdiri sambil memeluk Daniel.
“Serena, ini adalah Daniel. Pria yang akan menjadi suamimu,” ucap Ny. Edritz memperkenalkan Daniel, “Mama ingin sekarang kalian bertunangan Daniel,” ucap Ny. Edritz mantap.
“Sekarang?” ucap Daniel dan Serena bersamaan.
“Iya sekarang, Mama sudah menyiapkan cincinnya. Daniel, Serena sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Hanya kita yang ia miliki. Pernikahan akan berlangsung beberapa hari lagi.”
Serena memang sudah tidak memiliki pilihan lain. Apa yang dikatakan Ny. Edritz benar adanya. Satu-satunya orang yang ia miliki saat ini, adalah Ny. Edritz.
“Serena, apa kau bersedia menikah dengan Daniel?” tanya Ny. Edritz dengan penuh harapan.
“Iya, Ma. Serena mau menikah dengan Daniel,” ucap Serena sambil memandang wajah Daniel.
Kenapa dia terlihat tidak menyukai pernikahan ini. Dia pasti di paksa oleh Ny. Edritz untuk menikah denganku. Aku cuma wanita miskin. Mana mungkin ia ingin menikah denganku. Level dia pasti wanita kaya, yang jauh lebih modern dari pada diriku. Semua ini aku lakukan agar Papa bisa tenang di sana.
“Daniel, sematkan cincin ini pada jari Serena.”
Ny. Edritz memberi kotak cincin pada Daniel. Tanpa membantah lagi, Daniel mengambil cincin itu. Memasangkan cincin itu, di jari manis Serena.
Suasana hening seketika, saat pertunangan singkat itu terjadi. Ny. Edritz Tersenyum bahagia, menyaksikan pertunangan itu. Serena hanya diam, memandang cincin yang kini melingkar di jari manisnya.
“Ma, sebelum menikah. Serena ingin mengunjungi makam Papa.”
“Tentu, Sayang. Mama akan menemanimu nanti,” ucap Ny. Edritz.
Sebentar lagi aku akan menikah, aku akan memulai hidupku bersama pria yang baru saja kulihat.
Serena kembali terdiam.
Setelah proses tunangan sederhana itu, Daniel dan Tuan Edritz memutuskan untuk pulang lebih dulu. Sementara Ny. Edritz menemani Serena ke makam Tuan Wang. Ny. Edritz mulai mempersiapkan segala urusan pernikahan, yang akan segera berlangsung.
“Ma ... apa Mama sudah lama mengenal Papa?”
Kini keduanya sudah ada di dalam mobil. Ny. Edritz membawa Serena pergi ke kota Sapporo, yang menjadi tempat tinggalnya selama ini.
“Tuan Wang sudah lama bekerja di perusahaan kami. Namun Tuan Wang sangat tertutup. Jadi Mama tidak banyak mengetahui tentang Papamu Serena. Namun yang Mama tahu, ia memilki seorang putri yang sangat cantik.” Ny. Edritz mencubit pipi Serena.
“Serena sangat sayang sama Mama,” ucapnya pelan kembali memeluk Ny. Edritz yang berada disampingnya.
Pesta pernikahan Daniel dan Serena, juga membuat beberapa orang kaget. Pernikahan yang terbilang mendadak itu, membuat semua orang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Identitas Serena yang tidak diketahui banyak orang, membuat sebagian orang semakin penasaran. Keistimewaan apa yang dimiliki Serena, sampai ia bisa menikah dengan Daniel. Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan.
***
Semua masih terasa seperti mimpi.
Serena masih mengingat jelas, semua memori pertunangannya dengan Daniel. Hingga kepergian Tuan Wang, untuk selamanya.
Setelah menyelesaikan makan malamnya dengan Pak Han. Serena kembali menuju kamar untuk tidur. Memori kejadian sebelum pernikahannya dengan Daniel terus saja ia ingat.
Pernikahan yang terjadi karena permintaan terakhir, orang yang paling ia cinta dan ia sayangi. Janjinya kepada Tuan Wang, membuat Serena tetap merahasiakan identitas dirinya sampai kapanpun. Serena juga sempat berjanji untuk menjadi istri yang baik untuk Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Hamokitsi Run
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2022-06-06
0
Sartika
jadi penasaran visualnya thor
2022-02-11
0
Riyanti
sangat maniz
2022-01-17
0