"KAU TIDAK DATANG KE ACARA ULANG TAHUNKU!!!"
Kulihat wajah tidak bersalahnya tersenyum, "Maafkan aku. Aku hanya ingin memberikanmu hadiah dengan cara ini yang berbeda".
"Nyinyinyi berbeda bagaimana"
Dia menarikku kearah jendela. "Hei bocah, kau mau hadiah dariku?" Tanya nya sambil merapikan selambu jendela.
Aku menatapnya "Tentu saja".
Dia memelukku secara tiba-tiba, dan tentu saja wajahku sekarang pasti sangat memerah. Di bumi dulu maupun sekarang, aku tidak pernah dipeluk seorang lelaki kecuali adikku sendiri?!
"K-k-kauu!! Lepaskan aku!"
"Diamlah"
Dia melompat dari jendela dan reflek membuatku berteriak sambil menutup mata. Namun yang terjadi selanjutnya membuatku geleng-geleng kepala tidak percaya.
Kami berdua terbang!
"Wow!! Liam, sihir apa yang kau gunakan!!" Teriakku heboh sambil melirik kebawah, jalanan maupun pasar yang biasanya ramai kini menjadi sepi karena sudah tengah malam.
"Hmmm.. Tunggu kau dewasa, aku akan memberitahumu" Jawabnya singkat.
Aku cemberut kesal "Kau saja masih remaja berumur 18 tahun" Ejekku.
"Kau juga masih 14 tahun"
"Sialan"
"Jangan mengumpat"
"Apa pedulimu"
"Kau masih bocah"
"AKU SUDAH REMAJA!!"
***
Kami berdua mendarat di sebuah danau yang jernih nan indah. "Ah astaga, sepertinya aku terlalu banyak berkata 'wow' malam ini" Gumamku sambil melihat kekanan kekiri.
Pandanganku berbinar, danau yang jernih, aku akan berenang!
Aku berlari bersiap melompat kearah danau, namun tanganku dicekal tiba-tiba oleh Liam. "Kau, jangan menghalangiku" Ucapku datar.
"Apa matamu buta? Lihat didalam danau ada apa" Ungkapnya dengan ekspresi sedikit marah.
Apakah aku salah? Aku hanya ingin berenang!
Dengan wajah ditekuk aku berjalan lebih pelan menuju pinggiran danau. Dibalik airnya yang jernih, terdapat ratusan-tidak maksudku ribuan ikan bergigi tajam menggerombol didalamnya.
Badanku sedikit gemetar, ikan itu juga seperti tidak asing.
"Nah sekarang kau paham? Dan kau tahu ikan apa itu?"
Aku menjawab tanpa sadar "Piranha"
Dia tersenyum memuji "Pengetahuanmu bagus juga, kukira calon perampok ini adalah orang yang bodoh"
"Terserah padamu"
"Baiklah-baiklah.. Ayo duduk, aku ingin memberimu sesuatu"
Aku menatapnya sekilas lalu duduk manis dan membiarkan gaun tidurku sedikit kotor karena bersentuhan langsung dengan tanah. "Mana?"
Dia terkekeh, lalu mengeluarkan setangkai bunga yang terlihat berkilauan dibawah sinar bulan. "Hadiah sederhana dariku" Ucapnya.
Aku tersenyum menerimanya, jujur saja ini adalah hadiah terindah selain kalung dari kak Elios. "Terimakasih"
Dia mengelus puncak kepalaku "Aku akan mengatakan permintaan yang kedua"
Sedikit melirik "Permintaan?"
"Oh kau berpura-pura lupa ternyata"
"Aku memang lupa" Belaku.
"Hmm.. Saat aku menang lomba memakan mie kemarin lusa"
Bluuusshhh
Pipiku memanas, hari itu adalah hari dimana Liam merenggut ciuman pertamaku didepan semua pelanggan warung. Jantungku berdetak dua kali lebih cepat, "Kau.. Baiklah apa permintaan keduamu".
Dia memiringkan kepalanya seolah berfikir "Cium aku"
"Apa?"
"C-i-u-m a-k-u"
"TIDAK! DASAR GILA"
"Kau harus menepatinya"
Aku menggeram kesal, apa-apaan lelaki tak berakhlak ini. Sedikit mendekatkan wajahku padanya..
Cup
Kucium singkat pipinya, "Sudah" Ucapku dengan sedikit gagap.
"Kenapa di pipi? Aku mau di-"
"Terus lanjutkan kalimatmu jika ingin tenggelam di danau penuh piranha ini" Ancamku yang sudah jengah karena sifatnya yang sangat tidak mencitrakan seorang pangeran dari kerajaan terkuat.
"Oke, aku minta maaf"
Kini suasana menjadi hening, pikiran kami melayang satu sama lain.
"Hei, bocah"
"Apa?"
"Aku akan pergi ke Eugenia sekarang"
Kalimatnya membuatku membeku, "Sekarang?"
"Iya"
Aku terdiam, entah kenapa rasanya sangat berat harus ditinggalkan pangeran laknat ini. "Baiklah sana pergi" Ucapku berpura-pura acuh.
Dia tersenyum "Tidak mau memelukku?"
Bruukk
Aku melempar badanku pada pelukannya yang kini sudah menjadi canduku. Astaga kenapa aku menjadi alay seperti ini..
"Selamat tinggal"
"Jika aku kembali, semoga kau sudah bertambah kuat dan pintar. Aku tidak akan memanggilmu bocah lagi"
"Aku pegang kata-katamu"
Melihat kepergiannya membuatku sedikit kosong. Tidak apa Aileen, kau masih memiliki empat kakakmu kan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Oi Min
Dan...... Stlh lama menunggu, ternyata Liam di jodohkan dg Fathia..... Wow...... Sempurna
2022-01-15
3
jelistina zai
semangat thor
2021-01-30
1
potekan lidi
bisa update y banyak????
2021-01-30
1