"Hmm.. Ayo kalian maju bersama-sama, aku sudah bosan" Ucap Liam.
Ah astaga, kenapa dia malah minta dikeroyok begini?!
Tujuh bandit yang tersisa maju langsung menghadapi Liam, bahkan bos nya pun ikut menyerang. Jika begini, apakah dia akan kalah?
"Terlalu percaya diri, cepat serang!"
"Baik bos!"
Empat pria maju dan langsung menghunuskan pedangnya, namun untuk sekian kali Liam menghilang dan muncul dibelakang si bos bandit.
Ranting ditangannya menembus kepala bos bandit tanpa kesusahan yang berarti, nyawa lelaki itu.. Langsung melayang.
"Ucapkan salamku pada raja neraka" Ujar Liam.
Matinya bos mereka membuat empat bandit tersebut menjadi putus asa.
"A-ampun tuan muda, a-ampun.. Saya terlalu buta hingga tidak bisa melihat kehebatan tuan muda"
"I-iya, ampuni kami tuan muda"
"Maafkan kami"
"Kami menyesal, ada anak dan istri saya dirumah.. Tuan muda"
Kulihat dia membuang nafas kasar. "Baik, cepat pergi sebelum aku berubah pikiran".
"T-terimakasih tuan muda!"
Aku memandang keempat bandit yang berlari terbirit-birit meninggalkan kami. "Pangeran"
"Hm?"
Aku menoleh padanya "Apa ranting itu adalah ranting ajaib?"
Dia mengangkat alisnya lalu menunduk menatap ranting ditangannya yang sudah berlumur darah. "Bukan"
"Lalu?"
"Aku hanya sedikit mengaliri tenaga dalam ke ranting ini, hingga membuatnya sekuat dan setajam pedang" Jawabnya.
Aku mangut-mangut tanda mengerti, "Lalu.. Apa kau tadi melakukan sihir?"
"Yang mana?"
"Itu.. Kau menghilang dan tiba-tiba muncul di tempat lain"
"Oh.. Maksudmu Teleportasi?"
Aku mengerutkan kening, ah.. Kenapa aku menjadi bodoh begini. "Baiklah lupakan, ayo pulang"
Otakku terlalu malas untuk berpikir jauh.
***
3 Hari berlalu sejak kejadianku dan Liam yang diserang bandit. 3 hari terakhir aku juga sering bermain bersama ke empat kakakku, walau juga terganggu oleh Fathia. Ketika malam hari aku bermain bersama Liam, hubungan kami menjadi semakin dekat.
Kini istana sibuk menata dekorasi untuk ulang tahunku, selain itu nanti juga akan diumumkan bahwa aku resmi menjadi Putri kerajaan 'lagi'.
Hubunganku dengan ayah masih memburuk, bahkan jika lewat aku hanya menunduk lalu pergi tanpa mempedulikannya.
"Aileen, ayo" Suara kak Elios membuatku tersentak.
"Ah iya kak"
Aku memakai gaun berwarna merah, rambut dikuncir kuda dengan hiasan bunga yang sama berwarna merah.
Aku masuk ke kereta kuda, ternyata sudah ada Kak Chris, Nathan, dan Felix.
"Selamat ulang tahun, adikku" Ucap Kak Chris.
Aku tersenyum lembut. "Terimakasih"
"Kau terlihat cantik dengan gaun itu" Puji Kak Felix.
Aku membusungkan dadaku, "Aku memang cantik sedari lahir".
"Yayaya, terserah kau"
Aku tertawa "Hahaha.. Em omong-omong, dimana Fathia?"
Kini Kak Nathan menjawab, "Dia di kereta kuda Ayah dan Bunda".
Deg..
Aku sedikit cemburu, kenapa ayah suka sekali pada Fathia. Seharusnya itu kan kuda yang hanya bisa dinaiki oleh raja dan ratu, bahkan putra mahkota pun akan susah untuk naik ke kereta kuda tersebut.
Dan kini.. Fathia..
Aih sudahlah.
Kereta kuda kami berhenti ketika sampai di istana.
"PUTRA KERAJAAN ASTRID SAMPAI!!!"
Ahaha, itu pak toa masjid ya?
"RAJA DAN RATU ASTRID SAMPAI!!"
"PUTRI FATHIA ASTRID SAMPAI!!"
Kami memasuki Aula bersama-sama. "Terimakasih para tamu undangan yang mau datang" Ucap ayah sembari duduk di kursi tahta.
"Kami disini akan merayakan ulang tahun Putri Aileen Astrid, sekaligus mengangkatnya kembali menjadi putri resmi kerajaan Astrid".
"putri Aileen, silakan duduk disamping Raja dan Ratu".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rizky Anindiya
kalo aku jadi aileen.mending hidup bebas jadi rakyat biasa .ketimbang balik ke istana yg penuh dgn kepalsuan...ortu aja lebih sayang ke anak angkat...
2024-07-31
0
Sulati Cus
klu ak ogah blk ke istana mending hdp bebas bomat dg gelar
2022-06-26
2
v
gue bingung karakter c ailen ga jls, trs ga pny kemampuan apapun lg udh reinkarnasi jg
2022-05-01
0