"Namanya Fathia, dia adikmu.. Fathia, kenalkan dia Aileen, kakakmu" Ucap ayahku sambil mengelus kepala seorang gadis dengan sayang.
Gadis itu tersenyum polos, atau mungkin.. Berpura-pura polos? Rambut putih bergelombang, kulit sehalus sutra, mata berwarna biru, semuanya.. Sangat sempurna.
"Ah.. Ayah mengangkat anak? Wahh!! Seharusnya dia menjadi adik Fathia bukan? Ayah-ayah!! Fathia memiliki adik!" Teriaknya heboh seenak jidat, lalu berjalan memegang kedua tanganku. "Aileen tidak perlu berkecil hati walau Aileen anak angkat, Fathia juga begitu! Aileen akan menjadi adik, Fathia akan menjadi ka-"
Ucapannya terpotong saat aku melepas genggamannya paksa. "Kau.. Tidak sopan" Ucapku dengan pandangan datar.
Gadis itu tertegun, lalu mendongak menatapku. "Aileen? Kenapa marah?" Tanya nya.
Aku mendecih pelan "Kau dengan tidak sopannya berkata jika aku adalah adikmu, bukankah ayah telah memutuskan bahwa aku yang akan menjadi kakak? Kau pikun? Sudah tua? Bodoh sekali" Sarkasku.
Matanya berkaca-kaca "Apakah Fathia salah? Aileen adalah orang asing yang datang ke kerajaan.. Bukankah itu tidak adil un-"
"TIDAK ADIL MATAMU!" teriakku marah, bukankah kau yang yang orang asing? Bahkan merasakan hak putri selama 7 tahun yang seharusnya milikku.
Ah.. Baka, sikap nyolotku terbawa dari kehidupan sebelumnya.
Dia terlihat linglung, "Mata? Ada apa dengan mata Fathia?"
Aku menutup mulut, "Oh astaga.. Kau bahkan tidak paham jika aku sedang mengejekmu? Matamu itu.. Warna matamu itu.. Tidak cocok untuk bu-dak sepertimu" Ucapku dengan tatapan kasihan.
"Fathia ha-"
"CUKUP! AILEEN, APA YANG KAU KATAKAN!" Suara teriakan ayah yang mengandung seribu amarah mengetuk telingaku. Apa? Dia marah? Membela budak yang menjadi putri ini?
Em btw, tadi perkataanku keren juga ya..
Lupakan.
"Ayah? Kau membelanya?" Tanyaku setelah berhasil menyingkirkan pikiran bodoh di otakku.
Ayah terlihat memijit hidungnya sendiri, "Kau itu.. Jangan membentaknya lagi!" Ujarnya dengan suara melunak.
"Kenapa? Karena dia 'bukan orang asing' ya? Oh atau karena dia akan menjadi 'putri mahkota' "
"Tidak-tetapi ayah memerintahkanmu untuk tidak memarahinya lagi"
Aku menyeringai, "Pft apa? Aku memarahinya? Kapan?" Tanyaku.
"APA KAU BERPURA-PURA LUPA AILEEN ASTRID!"
Aku tersentak mendengar bentakannya, dia.. Memarahiku hanya demi seorang budak tak berharga itu? Kenapa..
"Kenapa ayah membelanya? Bahkan aku yang menjadi anak kandung ayah pun-"
Ayah memotong perkataanku "Karena memang kau yang bersalah".
"Bersalah? Karena membentak 'Putri' Fathia?"
"Ya. Dan juga kau mengejeknya, hati kecilnya akan terluka.."
Aku menarik nafas dalam, "Hati kecilnya akan terluka? Ayah.. Jelaskan apa arti dari kalimat 'Hati kecil' yang kau ucapkan"
Dia terdiam lalu menggendong tubuh Fathia yang terlihat berumur 12 tahun, setahun lebih muda dariku. "Hati kecil, dia memiliki hati kecil yang bersih.. Dia seperti vas bunga yang rapuh dan siap pecah kapan saja. Membuat ayah harus berhati-hati dalam menjaga si vas rapuh ini" Ucapnya tersenyum lalu mengelus rambut putih bergelombang milik Fathia.
Terselip rasa cemburu, sedari dulu.. Bahkan saat aku di bumi, aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ayah secara langsung.
"Tetapi menurut rumor.. Fathia itu berbakat, jika ia tidak berbakat.. Kakek tidak akan pernah mau memungutnya dari tempat 'Per-bu-da-kan' bukan?"
"Panggil dia putri! Dan juga, dia memiliki bakat warna merah. Tidak seper-"
"Tidak sepertiku yang memiliki bakat kuning. Haha... Lucu ya"
Iya, lucu.
Lucu bahkan saking lucunya aku ingin menangis. Menangis memeluk boneka beruang, mendengarkan lagu, membaca novel atau manga, menonton anime yang bisa menjadi penghibur.
Disini, semua itu tidak ada.
"Saya pergi, terimakasih karena telah berkenan meminum wedang jahe yang saya berikan beberapa hari lalu. Permisi"
Aku merindukan keluargaku, keluarga di bumi.. Disini aku benar-benar kesepian, tolong aku mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nur
sedih
2024-07-01
0
Neng Niehan
Aileen lebih baik pergi, ayah mu bohong jika bilang menyayangi mu bukti x selama 10 tahun dia tidak menjenguk atau mengirim org untuk mu
2022-06-27
3
Sulati Cus
g sadar hati mu jg terluka dr dulu krn kau asingkan
2022-06-26
0